Indonesia memiliki sepuluh tujuan destinasi atau pariwisata yang indah dan menarik, salah satunya adalah Bromo Tengger Semeru. Namun, belum adanya inovasi kuliner yang memanfaatkan komoditas asli Tengger seperti tanaman adas menjadi kekurangan tempat wisata ini. Sehingga, perlu adanya inovasi kuliner yang memanfaatkan tanaman adas menjadi produk teh celup fungsional, namun diperlukannya penelitian lanjutan dalam proses pembuatannya. Pada penelitian ini jenis teh yang digunakan yaitu teh hitam dan teh hijau yang akan dicampurkan dengan tanaman adas (batang, daun dan buah) dengan konsentrasi sebanyak 50%, 60% dan 70% dari 2,5 gram berat formulasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar air yang terdapat dalam formulasi bubuk teh hitam 50% : bubuk adas 50% sebesar 14,67% dan formulasi bubuk teh hijau 30% : bubuk adas 70% sebesar 12,42%. Pada analisis uji organoleptik berdasarkan parameter warna, aroma dan rasa secara berturut ditemukan hasil rerata pada formulasi bubuk teh hitam 50% : viii bubuk adas 50% sebesar 3,60, 4,00 dan 3,80, sedangkan pada formulasi bubuk teh hijau 30% : bubuk adas 70% 3,80 untuk warna, 3,90 untuk aroma dan 3,90 untuk rasa. Pada uji tingkat kesukaan konsumen didapatkan hasil berdasarkan parameter warna, aroma dan rasa secara berturut untuk formulasi bubuk teh hitam 50% : bubuk adas 50% dan bubuk teh hijau 30% : bubuk adas 70% sebesar 82,86%, 75,24%, 74,76% dan 71,91%, 64,29%, 73,81%. Pada uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH ditemukan hasil pada formulasi bubuk teh hitam 50% : bubuk adas 50% sebesar 7,70 ± 0,05% b/b dan formulasi bubuk teh hijau 30% : bubuk adas 70% sebesar 16,06 ± 0,8% b/b