Emotional Forgiveness dalam Love and Hate Relationship Anak dan Orangtua

Abstract

Orangtua memiliki gaya pengasuhannya tersendiri dalam mengasuh anaknya dan tidak menutup kemungkinan jika gaya pengasuhan tersebut dapat berbeda antara Ayah dan Ibu. Tak jarang juga anak mendapat pengasuhan yang kurang sesuai (negatif) yang cenderung menggunakan kekuasaan dan kewenangan serta sikap yang keras (parental demandingness), dan hal ini memicu timbulnya child maltreatment yang membentuk love and hate relationship antara anak dengan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika pemaafan emosional seorang anak terhadap orangtuanya. Tak hanya itu, penelitian ini juga penting dilakukan untuk melihat pola relasi kekerasan yang terbentuk dalam keluarga yang disebut sebagai cycle of abuse. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan paradigma fenomenologi interpretif dan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam secara daring. Partisipan dari penelitian ini berjumlah dua orang dengan kriteria yaitu dewasa awal yang sedang menjalin Love Hate Relationship dengan orangtuanya. Teknik analisis data yang digunakan adalah Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipan belum mampu memaafkan orangtuanya secara sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena perlakuan negatif dari kedua orangtuanya (child maltreatment) yang membawa berbagai berdampak negatif pada kehidupan partisipan sehingga memengaruhi dan menghambat proses pemaafan partisipan. Selain itu, kedua partisipan juga cenderung melakukan emotional focused coping ketika sedang bermasalah dengan orangtuanya. Segala perlakuan negatif orangtua dan pemaafan yang dilakukan oleh partisipan membentuk sebuah pola relasi kekerasan yang dinamakan sebagai cycle of abuse. Terlepas akan semua hal itu, partisipan berusaha menerima, memahami dan memaklumi perlakuan orangtuanya

    Similar works