Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengendalian Biaya Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Dan Nilai Produk (Studi Kasus Pada Home Industri Kripik Tunas Kota Metro. Data diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengendalian Biaya produksi berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan home industry kripik pisang tunas. Hal ini dikarenakan home industry kripik pisang tunas sudah efisien dalam memperhitungkan berapa biaya produksi yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang dihasilkan. Meningkatnya biaya produksi home industry kripik pisang tunas dikarenakan bertambahnya kualitas dan nilai produksi sehingga meningkatkan pendapatan secara langsung

Al Amin, Muhammad Ridho

Septiani, Ana

Wicaksana, Andika Cahya

English

Jurnal Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro)

  Jurnal Akuntansi AKTIVA, Vol. 3, No. 1, April 2022  ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS DAN NILAI PRODUK (STUDI KASUS PADA HOME INDUSTRI KRIPIK TUNAS KOTA METRO)  Andika Cahya Wicaksana1, Ana Septiani2, Muhammad Ridho Al Amin3  1Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia 2Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia 3Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia  andikacahya@gmail.com 1*, anaseptiani137@gmail.com2, muhridhoalamin@yahoo.com3  ABSTRACT  This study aims to determine cost control in order to improve product quality and value (a case study on the home industry of Tunas chips in Metro City. Data obtained from observations, documentation and interviews. The analytical technique used is descriptive qualitative analysis. The results of this study indicate that control Production costs have a positive effect on the income level of the tunas banana chips home industry. This is because the tunas banana chips home industry is efficient in calculating how much production costs are incurred and how much profit is generated. The increased production costs of the tunas banana chips home industry are due to the increase in quality and production value. thereby increasing revenue directly.  Keywords: Cost Control, Quality, Product Value  ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengendalian Biaya Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Dan Nilai Produk (Studi Kasus Pada Home Industri Kripik Tunas Kota Metro. Data diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengendalian Biaya produksi berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan home industry kripik pisang tunas. Hal ini dikarenakan home industry kripik pisang tunas sudah efisien dalam memperhitungkan berapa biaya produksi yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang dihasilkan. Meningkatnya biaya produksi home industry kripik pisang tunas dikarenakan bertambahnya kualitas dan nilai produksi sehingga meningkatkan pendapatan secara langsung. Kata Kunci: Pengendalian Biaya, Kualitas, Nilai Produk     1 | Jurnal Akuntansi AKTIVA Jurnal Akuntansi AKTIVA, Vol. 3, No.1, April 2022 e-ISSN: 2722-0273 p-ISSN: 2722-0281  2 | Jurnal Akuntansi AKTIVA    PENDAHULUAN Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini merupakan sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri. Suatu perusahaan mengharapkan agar hasil penjualan dapat meningkat, usaha meningkatkan penjualan ini sangat penting sekali bagi perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat memenuhi selera konsumen praktis akan mengalami penurunan volume penjualan, jika perusahaan tersebut tahun demi tahun mengalami kemunduran produksi sudah dipastikan perusahaan tersebut akan gulung tikar. Misalnya, dengan semakin banyaknya pesaing usaha maka persaingan dalam jenis industri yang sama sebaiknya mempunyai spesifikasi produk yang unggul. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah menarik pelanggan dan dapat mempertahankan pelanggan tersebut. Kesuksesan dalam persaingan akan dapat dipenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Rahman, 2012). Pada Sektor Industri Kota Metro Lampung Sangat tergantung dengan adanya industri kecil yang produktif, oleh karena itu pemerintah banyak memberikan perhatian agar usaha-usaha atau industri rumahan tetap bertahan dan aktif berproduksi. Beberapa tahun terakhir ini Kota Metro Lampung memiliki tren yang positif. Ekonomi Metro dikuasai sector industri pengolahan sebesar 19,44% dengan persentase terbesar pada usaha rumahan kripik. Home Industri Kripik Tunas Kota Metro merupakan salah satu usaha di bidang produksi makanan dan menghasilkan keripik pisangyang dipasarkan di pasar sekitar kota metro maupun diluar kota..Keripik pisang dijadikan sebagai panganan yang sangat digemari oleh masyarakat dan dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh bagi wisatawan yang datang baik di Kota Metro atau di Daerah Lampung. Perkembangan usaha pembuatan keripik sangat berpengaruh positif dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan ditambah oleh ketersediaan bahan baku yang mencukupi. Pendapatan Home Industri Kripik Tunas Kota Metro mengalami naik dan turun. Kenaikan tertinggi pendapatan terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 84.000.000. Kenaikan pendapatan ini dipengaruhi oleh jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang di provinsi lampung yang ingin membeli oleh-oleh berupa kripik pisang yang merupakan ciri khas Lampung. Sedangkan pendapatan terkecil diperoleh pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 46.000.000. Penurunan pendapatan pada tahun 2020 ini disebabkan oleh dampak virus corona sehingga para wisatawan atau pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh kripik menjadi berkurang. Data tersebut menunjukan bahwa laba atau keuntungan diperoleh dari selisih antara penerimaan dan biaya total dan menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun mengalami naik turun atau fluktuatif. Dengan kondisi naik turunya harga bahan baku yang tidak menentu akan mempengaruhi pengeluaran pengusaha. Sementara jika suatu industri atau pengusaha melakukan penjualan dengan biaya yang relatif tinggi akan mempengaruhi minat beli konsumen yang secara otomatis akan mempengaruhi pendapatan usaha itu sendiri. Apabila sebuah usaha ingin tetap eksis dan mempertahankan pangsa pasarnya, maka perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan biaya kualitasnya. Pemberian porsi yang tepat pada ke-empat kelompok biaya kualitas akan memberikan titik temu biaya kualitas yang optimal bagi perusahaan. Hal lain yang tidak boleh diabaikan oleh Home Industri ini yang berkaitan dengan kualitas adalah seberapa efektif pelaksanaan pembiayaan kualitas yang dapat di lihat dari kualitas produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Pada kenyataannya, Home Industri Kripik Tunas Kota Metro belum membuat laporan tersendiri untuk biaya kualitas, sehingga biaya-biaya tersebut masih tersebar dalam komponen biaya yang lain. Hal tersebut, tentu akan menyulitkan perusahaan dalam menentukan biaya kualitas optimal dan pengendalian produk cacat yang dihasilkan perusahaan, sehingga perlu mengadakan perencanaan dan pengendalian biaya kualitas (Urip, 2020). Jurnal Akuntansi AKTIVA, Vol. 3, No.1, April 2022 e-ISSN: 2722-0273 p-ISSN: 2722-0281  3 | Jurnal Akuntansi AKTIVA    Penelitian yang dilakukan Mariatul (2020) yang berjudul Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Keripik Singkong di UD. Sukma Desa Sumber Makmur Kabupaten Tanah Laut. Hasil penelitian dari analisis nilai tambah keripik singkong adalah sebesar Rp 7.217/kg atau sebesar 54,13% yang menunjukkan bahwa nilai produksinya sangat menguntungkan. Sedangkan Analisis kelayakan usaha didapatkan hasil biaya tetap sebesar Rp. 358.552, biaya tidak tetap sebesar Rp. 2.716.000, harga pokok produksi sebesar Rp. 3.202,66/bungkus, memperoleh omset sebesar Rp. 4.800.000 dengan laba bersih sebesar Rp. 1.701.448, sedangkan BEP produksi pada pemasaran 165,16 bungkus dengan penjualan mencapai sebesar Rp 825.840,81 keripik singkong, hasil ROI mencapai 55,33%, B/C mencapai 1,56, hasil dari perhitungan kelayakan usaha ini sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan layak dalam menjalankan usaha. Menurut Penelitian Wini (2019) yang berjudul Analisis Biaya Dan Pendapatan Pembuatan Keripik Pisang Di Desa Legokhuni Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta. Hasil penelitian menunjukan Usaha keripik pisang di Desa Legokhuni Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, secara finansial layak untuk diusahakan. Hal tersebut ditunjukkan dari : a) (R/C Ratio) lebih dari 1, yaitu sebesar 1,28, b) Analisis titik impas atau Break Even Poin sebesar Rp. 10.260.000, c) hasil BEP Unit (Kg) sebesar 342 Kg. Sedangkan penelitian Fazar Siddiq (2019) “Analisis Kelayakan Usaha Keripik Pisang Sale (Studi Kasus: Desa Sumber makmur Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara". Menunjukan hasil bahwa Usaha Keripik Pisang Sale dilihat dari R/C usaha ini layak karena nilai R/C lebih besar dari satu, yakni sebesar 1,23. Namun dilihat dari B/C usaha ini tidak layak diusahakan secara ekonomis, karena B/C yang diperoleh sebesar 0,23 artinya lebih kecil dari satu. Jadi, usaha Keripik Pisang Sale tidak layak diusahakan namun memberikan keuntungan yang sedikit bagi pengusaha Keripik Pisang Sale.Berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan diatas penulis berkeinginan untuk membahasnya lebih lanjut dalam bentuk penulisan tugas akhir yang berjudul “Analisis Pengendalian Biaya Dalam Peningkatan Kualitas Dan Nilai Produk (Home Industry Kripik Tunas Kota Metro)”.  METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah studi kasus mengenai system pengendalian Biaya di Home Industri Kripik Kota Metro. Penelitian ini akan dibuktikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode wawancara terstruktur dan dokumen pendukung berupa laporan keuangan Home Industri Kripik Kota Metro.  Analisis Data Setelah diperoleh data peneliti menganalisis data yang dilakukan dengan cara reduksi data (data reduction) dan penyajian data.  HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Volume Penjualan Usaha Kripik Pisang Tunas melakukan pengembangan varians rasa dengan beberapa varians hingga saat ini yaitu (1) Manis (2) Gurih (3) Balado (4) Jagung Manis (5) Jagung Bakar (6) Keju (7) Coklat (8) Melon (9) Strawbery (10) BBQ (11) Kopi (12) Moka (13) Durian (14) Bluebery (5) Grantea (16) Oreo. Adapuan data volume penjulaan Keripik Pisang Tunas adalah sebagai berikut Sebagaimana penuturan dari Bapak Bambang selaku pemilik usaha keripik pisang tunas, bahwa waktu awal mulai berdirinya industri rumahan ini dimulai dapat dikatakan bahwa usaha ini memiliki tingkat produksi yang setiap tahunnya meningkat. Perkembangan industri yang sudah Jurnal Akuntansi AKTIVA, Vol. 3, No.1, April 2022 e-ISSN: 2722-0273 p-ISSN: 2722-0281  4 | Jurnal Akuntansi AKTIVA    enam tahun berdiri ini dalam aset penjualannya senantiasa mengalami kenaikan kuantitas. Akan tetapi tidak menutupi kemungkinan juga pernah terdapat pasang surut penjualan, pasang surutnya industri rumah tangga ini dipengaruhi oleh faktor pendukung baik dari internal perusahaan atau dari luar perusahaan yaitu sebagai berikut produk, tempat produksi, kemasan, hari besar agama dan masa liburan sekolah. Selain terdapat faktor pendukung, ada juga faktor yang sekiranya jika tidak diantisipasi akan terus menjadi penghambat bagi jalannya dinamika perusahaan. Faktor- faktor yang diantaranya menjadi penghambat bagi jalannya perusahaan adalah faktor bahan baku pisang kepok.  2. Biaya Produksi Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan keripik pisang ini pada dasarnya adalah sama pada tiap-tiap usaha lainnya, yaitu pisang, gula, garam dan bawang merah sebagai bahan baku, pemakaiannya sebagai berikut : Misalkan dalam setiap satu kali proses produsi untuk 120 kg pisang, bahan tambahan (gula, garam, dan bawang merah) yang dibutuhkan adalah 3 buah bawang merah, 1 kg garam, dan 4 kg gula dan jumlah bahan tambahan atau penolong ini bisa disesuaikan menurut selera serta dari bahan baku yang digunakan. Dalam malakukan proses produksi pengolahan keripik pisang pada dasarnya memiliki tahapan yang sama, adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengupasan Pisang yang telah dipilih dikupas kemudian, kemudian menggunakan skap diiris tipis-tipis tebal kira-kira 2-3 mm secara memanjang kemudian masukan pisang yang telah dikupas kedalam wadah lalu tambahkan gula, garam dan bawang merah yang telah dibersihkan, aduk rata.Biaya Pengupasan Keripik Pisang Tunas yang dibutuhkan dalam satu tahun produksi yaitu sebesar Rp. 83.640.000. b. Penggorengan Pisang yang sudah diris dimasukan kedalam wajan yang telah diisi dengan minyak panas. Penggorengan dilakukan didalam minyak bersuhu 170 c. minyak harus cukup banyak sehinnga bahan sehingga semua bahan bisa tercelup kedalam minyak. Selama penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan sampai kripik cukup kering dan garing. Biaya penggorengan Keripik Pisang Tunas yang dibutuhkan dalam satu tahun yaitu sebesar Rp. 89.076.000. c. Pengemasan Sebelum dikemas keripik pisang didinginkan terlebih dahulu lalu dimasukkan ke plastik kemasan. Biaya pengemasan Keripik Pisang Tunas yang dibutuhkan dalam satu tahun produksi yaitu sebesar Rp. 97.236.000.  1) Pengendalian biaya produksi pada Home Industri Kripik Tunas Kota Metro Biaya produksi Home Industri Kripik Tunas Kota Metro adalah biaya-biaya yang dikeluarkan ketika sedang dalam proses produksi Kripik Tunas. Keseluruhan jumlah biaya yang dipakai dalam 1 bulan dua puluh tiga kali proses produksi adalah sebesar Rp. 103.833.00 dengan menggunakan bahan baku utama pisang sebanyak 2760 kg sebesar Rp. 6.900.000. Usaha pengolahan pisang pada industri rumah tangga keripik pisang membutuhkan biaya Rp 1. 245.996.000 dalam setahun produksi. Menurut Bapak Bambang selaku pemilik usaha keripik tunas ini mengatakan bahwa Pengendalian biaya kualitas yang dilakukan dengan memanfaatkan anggaran biaya kualitas dengan memperhitungkan jumlah hasil yang didapat dari biaya tersebut. Dalam penyusunan anggaran biaya kualitas Home Industri Kripik Tunas Kota Metro menentukan besarnya yang ditetapkan di setiap biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga Home Industri Kripik Tunas Kota Metro diharapkan dapat mengendalikan biaya yang sudah direalisasikan. Dan karena itu Home Industri Kripik Tunas Kota Metro menggunakan anggaran biaya kualitas sebagai salah satu alat Jurnal Akuntansi AKTIVA, Vol. 3, No.1, April 2022 e-ISSN: 2722-0273 p-ISSN: 2722-0281  5 | Jurnal Akuntansi AKTIVA    yang mempunyai peran penting yaitu sebagai alat untuk mendukung pengendalian kualitas produk.   Tabel 1. Volume Produk    No  Tahun  Volume Produksi  1 2015 12.565 2 2016 13.875 3 2017 15.135 4 2018 16.870 5 2019 18.900  Sebagaimana penuturan dari Bapak Bambang selaku pemilik usaha keripik pisang tunas, bahwa waktu awal mulai berdirinya industri rumahan ini dimulai dapat dikatakan bahwa usaha ini memiliki tingkat produksi yang setiap tahunnya meningkat. Perkembangan industri yang sudah enam tahun berdiri ini dalam aset penjualannya senantiasa mengalami kenaikan kuantitas. Akan tetapi tidak menutupi kemungkinan juga pernah terdapat pasang surut penjualan, pasang surutnya industri rumah tangga ini dipengaruhi oleh faktor pendukung baik dari internal perusahaan atau dari luar perusahaan yaitu sebagai berikut produk, tempat produksi, kemasan, hari besar agama dan masa liburan sekolah. Selain terdapat faktor pendukung, ada juga faktor yang sekiranya jika tidak diantisipasi akan terus menjadi penghambat bagi jalannya dinamika perusahaan. Faktor- faktor yang diantaranya menjadi penghambat bagi jalannya perusahaan adalah faktor bahan baku pisang kepok.  2) Peningkatan Kualitas Produk Home Industri Kripik Tunas Kota Metro Tabel 2. Peningkatan Kualitas Produk No Tahun Volume Produksi Hasil Penjualan 1 2015 12.565 Rp. 57.000.000 2 2016 13.875 Rp. 69.000.000 3 2017 15.135 Rp. 84.000.000 4 2018 16.870 Rp. 87.85.000    5  2019  18.900  Rp. 96.000.000   Peneliti melanjutkan wawancara terkait dengan volume penjualan sebelum dan sesudah pengermbangan produk. Dari hasil wawancara diperoleh penjelasan bahwa volume penjualan sangat meningkat ketika dilakukan pengembangan produk, pengembangan produk ini dilakukan karena pemilik usaha keripik pisang melihat permintaan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Usaha Kripik Pisang Tunas di Metro Timur Kota Metro melakukan pengembangan produk dilatarbelakangi untuk memenuhi keinginan konsumen yang berubah-ubah. Strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh Usaha Kripik Pisang Tunas dengan melakukan pengembangan varians rasa. Kualitas produk terhadap volume penjualan dapat menaikkan volume penjualan, dalam penelitian yang peneliti lakukan di tempat usaha Keripik Pisang Tunas merupakan pencarian bukti dalam bentuk data-data yang akan mengarahkan dalam penemuan peningkatan volume penjualan.  3) Nilai Produk Pada Home Industri Kripik Tunas Kota Metro  No Tahun Penjualan Nilai Produk 1 2015 Rp. 57.000.000 Rp 2.404/Kg 2 2016 Rp. 69.000.000 Rp 2.504/Kg Jurnal Akuntansi AKTIVA, Vol. 3, No.1, April 2022 e-ISSN: 2722-0273 p-ISSN: 2722-0281 6 | Jurnal Akuntansi AKTIVA     3 2017 Rp. 84.000.000 Rp 2.659/Kg 4 2018 Rp. 87.85.000 Rp 3.001/Kg   5  2019  Rp. 96.000.000  Rp 3.205/Kg   Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa nilai produk atau nilai yang dirasakan pelanggan sangat mempengaruhi penjualan keripik pisang tunas Metro. Semakin tinggi nilai yang dirasakan pelanggan, maka akan semakin meningkatkan penjualan. Fakta ini menunjukkan bahwa keripik pisang tunas kota metro memberikan biaya yang sesuai dengan apa yang diterima pelanggan telah jelas pengaruhnya terhadap peningkatan volume penjualan. Ini berarti semakin Home industri Keripik Pisang Tunas Kota Metro memberikan nilai terhadap pelanggannya melalui tarif yang lebih rendah dari yang diterima semakin baik.  KESIMPULAN Pengendalian Biaya produksi berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan home industry kripik pisang tunas. Hal ini dikarenakan home industry kripik pisang tunas sudah efisien dalam memperhitungkan berapa biaya produksi yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang dihasilkan. Pengendalian biaya kualitas juga dapat meningkatkan hasil penjualan karena pengendalian biaya produksi dalam meningkatkan kualitas produk pada home industry Kripik Tunas Kota Metro sudah direalisakikan dengan baik. Selain itu, semakin home industry Keripik Pisang Tunas Kota Metro memberikan nilai terhadap pelanggannya melalui tarif yang lebih rendah dari yang diterima semakin baik.  DAFTAR LITERATUR  Agoes. (2012). Unsur-Unsur Pengendalian Biaya. Jakarta: Gramedia Baridwan. (2010). Sistem Pengendalian Biaya Kualitas. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. Chairul. (2010). Komponen Pengendalian Inter. Jakarta: Gramedia Hansen dan Mowen. (2010) Akuntansi Manajemen. Edisi 8. Jakarta: SalembaEmpat Ikatan Akuntan Indonesia. (2014) Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indrajit dan Djokopranoto. (2013). Manajemen Keuangan. Jakarta: Gramedia Indriantoro, Nur., & Supomo, Bambang. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1. Cetakan 3. Yogyakarta : BPFE. Jusup, Al. Haryono. (2010). Dasar-dasar Akuntansi. Edisi ke-6. Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit YKPN. Krismiaji. (2012). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit YKPN Kieso, dkk. (2010). Pencatatan. Jakarta:Penerbit PT Raja Grasindo Persada. Mardiasmo. (2012). Sistem Pengendalian Intern. Jakarta: Gramedia Mowen, Meryanne M. and Don R. Hansen. (2010). Management Accounting. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat. Reeve,et al. (2010). Elemen-elemen dalam Pengendalian Internal. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Penerbit Alfabeta. Syamsudin, Lukman. (2014). Teori Akuntansi. Malang: Penerbit Universitas Brawijaya. Umar, Husien. (2010). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:Penerbit PT Raja Grasindo Persada. Warren. (2015). Pengendalian Internal. Jakarta : Erlangga. 

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN  KUALITAS DAN NILAI PRODUK: (STUDI KASUS PADA HOME  INDUSTRI KRIPIK TUNAS KOTA METRO)

https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/aktiva/article/download/2035/960

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS DAN NILAI PRODUK

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro)