Masyarakat sering tidak percaya diri ketika tersenyum dan berbicara akibat perubahan warna pada gigi yang mempengaruhi estetika. Gigi yang mengalami perubahan warna dapat memberikan kesan yang kurang indah pada penampilan dan meredam rasa percaya diri saat tersenyum. Faktor ekstrinsik dapat mempengaruhi terjadinya perubahan warna gigi seperti kuning, abu-abu atau coklat kehitaman misalnya konsumsi kopi dan teh juga intrinsik misalnya konsumsi air minum yang mengandung flour melebihi batas normal dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu bahan yang sering digunakan oleh praktisi dokter gigi untuk memutihkan gigi adalah Hidrogen peroksida. Pemakaian bahan ini dapat menimbulkan dampak berupa gigi sensitif dan iritasi pada gingiva serta jaringan lunak rongga mulut. Pada penelitian ini menggunakan buah pir sebagai bahanpemutih gigi karena mempunyai efek samping yang minim. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental semu dengan menggunakan pre test dan post test with control group design, dengan besar sampel 50 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Tekhnik analisis data yaitu uji Paired t-test untuk menguji perbedaan pH sebelum dan setelah pengolesan ekstrak buah pir pada gigi. Berdasarkan uji statistik independent sample t-test dengan nilai P 0,000 ( P < 0,05 ) menunjukkan terjadi perubahan warna gigi sebelum dan sesudah aplikasi ekstak buah pir. Kata Kunci: Buah Pir, Pemutih Gigi, Estetika