Secara umum, pengoperasian sistem tenaga bertujuan untuk meminimalkan biaya operasi atau fuel cost. Untuk mempertimbangkan factor teknis, pengoperasian sistem tenaga listrik juga harus mempertimbangkan kapasitas generator, kapasitas saluran dan batasan tegangan. Kondisi kontingensi dimana saluran mengalami gangguan hubung singkat dan harus dilepas secara paksa jarang dipertimbangkan dalam meminimalkan biaya operasi. Tugas akhir ini dilakukan untuk mengetahui dampak penyertaan kondisi kontingensi dalam pengoperasian sistem tenaga. Untuk menghitung biaya operasi, Optimal Power Flow (OPF) dipakai dengan menggunakan metode Sequential Quadratic Programming dilakukan dengan menggunakan program Matpower yang dimodifikasi. Dari hasil simualsi biaya operasi pembangkit tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV dengan penyertaan kondisi kontingensi akan semakin mahal dibandingan biaya operasi dalam kondisi normal. Penambahan beban pada sistem disertai kontingensi mengakibatkan load shedding pada sistem jawa Bali 500 KV