650 research outputs found

    Analisis Aksi Spiritual Tanggap Covid-19 Selama PPKM di Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya

    Get PDF
    Since the Covid-19 pandemic at the end of 2019 in China, the entire life order of the world's people has changed drastically. Along with the increasing number of patients exposed to Covid-19 and the number of patients who died and the enactment of the Policy for the Enforcement of Community Activity Restrictions on the island of Java-Bali in accordance with the Instruction of the Minister of Home Affairs Number 01-04 of 2021, it turned out to be increasing anxiety and health problems. mentality for society. Based on these conditions, it is very necessary to have various aspects of treatment ranging from prevention, recovery, and also overcoming the emergence of anxiety disorders. The importance of Islamic boarding schools as Islamic educational institutions in these conditions will be a fortress of faith and immunity in the face of Covid-19. The spiritual action analyzed was the practice of remembrance of the Covid-19 rejection certificate from KH. The practice of this remembrance indirectly has a considerable influence on the physical condition of the congregation who follows the practice of remembrance. The panic experienced by the public regarding the increasing mortality rate during the PPKM period can be quelled by the peace of mind that results from the practice of this remembrance. Therefore, the mental and physical health of the community will be maintained without ignoring the health protocols determined by the government.Keywords: Spiritual action; PPKM; Physical and Mental Health. AbstrakSejak pandemi Covid-19 muncul pada akhir tahun 2019 di China, seluruh tatanan kehidupan masyarakat dunia berubah drastis. Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien terpapar Covid-19 dan jumlah pasien yang meninggal serta diberlakukannya Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Aktivitas Masyarakat di Pulau Jawa-Bali sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri. Nomor 01-04 Tahun 2021 ternyata meningkatkan kecemasan dan masalah kesehatan serta mental bagi masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut maka sangat diperlukan berbagai aspek penanganan mulai dari pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan juga mengatasi munculnya gangguan kecemasan. Pentingnya Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dalam kondisi seperti ini akan menjadi benteng iman dan imun dalam menghadapi Covid-19. Tindakan spiritual yang dianalisis adalah amalan zikir surat keterangan penolakan Covid-19 dari KH. Amalan zikir ini secara tidak langsung memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi fisik jemaah yang mengikuti amalan zikir. Kepanikan yang dialami masyarakat terkait meningkatnya angka kematian selama periode PPKM dapat diredam dengan ketenangan jiwa yang dihasilkan dari pengamalan zikir ini. Dengan demikian, kesehatan mental dan fisik santri maupun masyarakat akan tetap terjaga tanpa mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.Kata Kunci: Aksi Spiritual; PPKM; Kesehatan Fisik dan Mental

    Penerapan Media Film Dalam Menulis Narasi Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Darurrohman Kertanegara

    Get PDF
    The goal of this study was to enhance fifth-grade students' ability to generate ideas for narrative writing through the use of film media. This qualitative research is conducted by the researcher utilizing a qualitative descriptive methodology. The participants in this study were all class V MI students. Darurrohaman Kertanegara with 26 students. The sampling of all fifth-grade students using the saturated sample technique. The researcher employed observation, interviews, testing, and documentation for data collecting. Before utilizing film media (pretest) received an average of 62.76 results classified as incomplete, and after using film media (posttest) obtained an average of 74.84 results classified as complete. Based on the findings of the research conducted in Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darurrohman Kertangara class V, it can be concluded that film as a medium has a positive impact on students' ability to compose narrative texts.Keywords: Film Media, Writing Narrative Text AbstrakMateri menulis di sekolah sebagai salah satu keterampilan berbahasa Indonesia kurang ditangani sungguh-sungguh, akibatnya kemampuan berbahasa Indonesia siswa menjadi kurang memadai. Pembaruan metode pembelajaran yang setiap saat selalu bervariasi terlihat bahwa dalam proses belajar-mengajar khususnya di Sekolah Dasar masih terdapat guru yang mengajar dengan metode ceramah sebagai metode andalan dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil perkembangan menulis narasi siswa kelas V dengan penerapan media film. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pretest dan postest pada siswa kelas V. Bedasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebelum menggunakan media film Pretest didapatkan hasil rata-rata 62,76 dinyatakan belum tuntas, dan sesudah menggunakan media film, Posttest hasil rata-rata 74,84 dinyatakan tuntas. Dari penemuan yang telah dilakukan peneliti terlihat bahwa media film efektif terhadap kemampuan siswa dalam menulis narasi siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darurrohman KertanegaraKata Kunci: Media Film, Menulis Narasi.

    Kewenangan Notaris Terhadap Akta Kuasa Jual Sebagai Tindak Lanjut Dalam Ikatan Jual-Beli

    Get PDF
    The transfer of land rights cannot be separated from the Sale and Purchase Agreement, which is usually accompanied by a Power of Sale. Based on the Minister of Home Affairs Number 14 of 1982 in conjunction with Article 39 paragraph 1 letter d the Selling Authorization is prohibited by the sanction of the process of turning his name rejected by the land office. Based on the description above, it will be investigated why the selling power of attorney is still made by a notary even though there are provisions that prohibit it and how legal protection is for the parties who have made the transfer of land rights by using the selling power. This research is a normative juridical research that is researching legal literature materials, equipped with legal and conceptual approaches. The results of the study, that the making of a Notary Sale and Purchase Agreement deed is not only limited to expressing the will of the parties. Based on Article 16 number (1) letter a UUJN, a Notary has the obligation to protect the interests of the parties in it by making a selling power of attorney. However, the problem is that the Land Office often refuses to process the name transfer if the Sale and Purchase Deed made by the PPAT is based on a Selling Authorization. To avoid this, the Notary inserts a selling power of attorney clause in the Sale and Purchase Agreement. From this conclusion, it is suggested that the selling power of attorney be handled wisely by the land office.Keywords: Power of Sale, Pijb, Transfer of Name AbstrakPengalihan hak atas tanah tidak lepas dari Perjanjian Ikatan Jual Beli, yang biasanya diiringi dengan Kuasa Jual. Berdasarkan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1982 jo Pasal 39 ayat 1 huruf d Kuasa Jual dilarang dengan sanksi proses balik namanya ditolak oleh kantor pertanahan. Berdasarkan uraian di atas, akan diteliti mengapa Kuasa Jual tetap dibuat notaris meskipun terdapat ketentuan yang melarang dan bagaimana perlindungan hukum terhadap para pihak yang melakukan peralihan hak atas tanah dengan memakai kuasa jual. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yakni meneliti bahan hukum pustaka, dilengkapi dengan pendekatan undang-undang dan konseptual. Hasil penelitian tersebut, bahwa pembuatan akta Perjanjian Ikatan Jual Beli Notaris tidak hanya sebatas menuangkan kehendak para pihak saja. Berdasarkan Pasal 16 angka (1) huruf a UUJN, Notaris mempunyai kewajiban melindungi kepentingan para pihak di dalamnya dengan cara membuat kuasa jual. Namun kendalanya yaitu Kantor Pertanahan seringkali menolak untuk proses balik nama apabila Akta Jual Beli yang dibuat PPAT didasari dengan Kuasa Jual. Untuk menghindari hal tersebut, Notaris menyisipkan klausul kuasa jual dalam Perjanjian Ikatan Jual Beli. Dari kesimpulan tersebut disarankan agar kuasa jual disikapi secara bijaksana oleh kantor pertanahan.Kata Kunci: Kuasa jual; PIJB; Balik Nam

    Urgensi Pengaturan Lame Duck Session (Sesi Bebek Lumpuh) dalam Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

    Get PDF
    During the transition of power, a phenomenon known as the lame duck session occurred, in which an official whose term of office was about to expire, and his successor had been elected. The change of leadership from an active official to a new official who has been elected based on the election results, basically creates a time gap between the day of determining the election results and the day of the inauguration of the elected officials. Problems that then arise as a result of this are the policies taken by officials who are still active at the end of their term of office, and legal uncertainty in making policies that benefit certain parties. Based on the comparisons made, the lame duck session arrangement contained in the constitutions of other countries is in the form of tightening the election schedule and the appointment of members of parliament, which is aligned with the period of the parliamentary session. The shorter the schedule, the shorter the duration of the parliamentary lame duck session. In Indonesia, setting limits on the holding of general elections, the appointment of elected members of parliament and the schedule for holding the session period need to be contained in the constitution of the Republic of Indonesia. Considering that this arrangement is political in nature, if it is only stated in legislation, it will be easy for the House of Representatives to make changes in accordance with the interests of the majority of members of parliament.Keywords: lame duck session, Indonesia AbstrakPada masa transisi kekuasaan, terjadi sebuah fenomena yang dinamakan sebagai lame duck session, di mana pejabat yang masa jabatannya akan segera berakhir, dan penggantinya telah terpilih. Pergantian kepemimpinan dari pejabat yang masih aktif ke pejabat baru yang telah terpilih berdasarkan hasil pemilu, pada dasarnya menimbulkan sebuah celah waktu antara hari penetapan hasil pemilu dan hari pelantikan pejabat terpilih. Permasalahan yang kemudian muncul akibat hal tersebut adalah terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pejabat yang masih aktif diakhir masa jabatannya, dan ketidakpastian hukum dalam pengambilan kebijakan yang menguntungkan pihak-pihak tertentu. Berdasarkan perbandingan yang dilakukan, pengaturan lame duck session yang dimuat dalam konstitusi negara-negara lain berupa pengetatan jadwal pemilu dan pengangkatan anggota parlemen, yang diselaraskan dengan masa persidangan parlemen. Semakin singkat jadwalnya, maka durasi lame duck session parlemen menjadi lebih singkat pula. Di Indonesia pengaturan batas penyelenggaraan pemilihan umum, pengangkatan anggota parlemen terpilih dan jadwal penyelenggaraan masa sidang perlu dimuat dalam konstitusi Republik Indonesia. Mengingat pengaturan ini bersifat politis, jika hanya dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, maka Dewan Perwakilan Rakyat akan mudah untuk melakukan perubahan sesuai dengan kepentingan mayoritas anggota parlemen.Kata kunci: Periode Bebek Lumpuh; Lame Duck Session; Indonesi

    Implementasi Teori Motivasi Frederick Herzberg Dalam Sebuah Organisasi

    Get PDF
    Membangun sebuah organisasi diperlukan teori motivasi yang baik guna membangun budaya bekerja para anggotanya. Dalam hal ini teori Herzberg dapat menjadi representatif karena teori ini ditujukan kepada orang-orang di tempat kerja. Dia menanyakan orang-orang yang berada dalam organisasi yang berbeda dalam pekerjaan yang berbeda, dan pada level yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif empiris dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan ekstrem dan kepuasan ekstrem dengan pekerjaan, lingkungan dan tempat kerja disebabkan karena kurangnya motivasi dalam bekerja.Kata Kunci: Motivasi; Organisasi; Teor

    The Challenge of Islamic Education in 21st Century

    Get PDF
    AbstractIslam is the way of life. And the Islamic education system is called a holistic approach to learning as it was in the early days of Islamic civilization. Islamic education, therefore, is considered and placed in a very noble position as it emphasizes the importance of the acquisition and dissemination of knowledge over other human activities. The background of this article sets out to assess the Challenges of Islamic Education in the 21st Century by bringing up some brief literature and analysis. In this article there are several topics related to the nature of Islamic education in Islamic education, the reality of Islamic education, Reform of Islamic education in the 21st century in the sectoral sector, curriculum, strengthening human resources, the Islamization of science by embodying Islamic values in science as part of education, the development and strengthening of Soft skills and management as well as entrepreneurial spirit is an inevitable need. But all of that will be able to work well and even become a force for the revival of the Islamic ummah if moral learning and gratitude for everything become the foundation for all reforms carried out in Islamic Education in the 21st Century and beyond.Keywords: Islamic Education, 21st Century, Challenge Abstrak Islam adalah cara hidup. Dan sistem pendidikan Islam disebut dengan pendekatan pembelajaran holistik seperti pada masa-masa awal peradaban Islam. Pendidikan Islam, oleh karena itu, dianggap dan ditempatkan pada posisi yang sangat mulia karena menekankan pentingnya perolehan dan penyebaran pengetahuan atas aktivitas manusia lainnya. Artikel ini dilatarbelakangi untuk mengkaji Tantangan Pendidikan Islam di Abad 21 dengan mengemukakan beberapa literatur dan analisis singkat. Pada artikel ini terdapat beberapa topik yang berkaitan dengan hakikat pendidikan Islam dalam pendidikan Islam, Realitas pendidikan Islam, Reformasi pendidikan Islam abad 21 pada sektor sektoral, kurikulum, penguatan sumber daya manusia, Islamisasi ilmu pengetahuan dengan mewujudkan Islam. nilai-nilai dalam ilmu pengetahuan sebagai bagian dari pendidikan, pengembangan dan penguatan Soft skill dan manajemen serta jiwa kewirausahaan merupakan kebutuhan yang tak terelakkan. Namun semua itu akan mampu berjalan dengan baik bahkan menjadi kekuatan bagi kebangkitan umat Islam jika pembelajaran akhlak dan rasa syukur atas segala hal menjadi landasan bagi semua reformasi yang dilakukan dalam Pendidikan Islam di abad 21 dan seterusnya.Kata Kunci: Pendidikan Islam, Abad 21, Tantanga
    corecore