13,217 research outputs found

    STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI LURIK SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DAERAH KLATEN

    Get PDF
    Produk unggulan menggambarkan kemampuan daerah untuk menghasilkan produk, menciptakan nilai, memanfaatkan sumber daya secara real time, memberikan kesempatan kerja, menghasilkan pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah, memiliki prospek untuk meningkatkan produktivitas dan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan industri lurik sebagai Produk Unggulan Daerah di Kabupaten Klaten. Lokasi penelitian lurik industri di Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan industri Lurik di Kabupaten Klaten adalah (1) Meningkatkan peran Pemerintah Kabupaten Klaten dalam promosi produk unggulan dan potensi pariwisata Klaten untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun wisatawan asing untuk datang ke Kabupaten Klaten; (2) Pemanfaatan dalam penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, bisnis manajemen yang baik, standarisasi produk, penggunaan optimalisasi modal yang digunakan untuk bersaing dengan produsen sejenis dari luar daerah; (3) Mengembangkan semangat kewirausahaan yang dimiliki oleh masyarakat dan bisnis untuk membangun industri kecil dan menengah yang mulai meningkat di kabupaten. Klaten, dalam rangka menghadapi globalisasi, pasar bebas dan keterbukaan dunia ekonomi ASEAN serta mengubah gaya hidup dan selera konsumen. Kata Kunci: Produk Superior , Lurik, Industr

    Development Model of Creative Industries: An Application of MACTOR

    Get PDF
    This study aims to identify the role of stakeholders in the development of creative industries in Sukoharjo district and formulate models of creative industry development through the patterns of stakeholder relationships involved. This research uses descriptive method. The analytical method uses MACTOR analysis to explain the relationship and role of stakeholders in developing creative industry. The results show that stakeholders representing the main players of creative economic development in Sukoharjo are the Department of Planning, Regional Research and Development, the Department of SME, the Department of Trade, the Department of Industry and Manpower and, the University, FEDEP, the Craft Association, and Entrepreneur. Stakeholders with the highest influence are SMIEs, so that they can be central figures in the development of creative industries. While the objectives consisting of Advantages, profit, network, main duty, and Local Income (PAD) received a positive response from all actors, meaning that all actors agreed with the objectives, and convergence was divided into two groups according to the interests of each stakeholder with the interests of each stakeholder. The problem of developing creative industries Sukoharjo is a complex problem that cannot be seen partially because it involves not only economic but also social, cultural and political issues. Not all stakeholders are actively involved in the development of creative economy and every stakeholder has different interests optimizing the development of creative industries is required model of coordination framework among stakeholders in the development of creative industries in Sukoharjo District.     Keywords: creative industry, handicraft, interest, influence, interdependence, stakeholders

    Mangiferin: A Promising Anticancer Bioactive

    Get PDF
    Of late, several biologically active antioxidants from natural products have been investigated by the researchers in order to combat the root cause of carcinogenesis, i.e., oxidative stress. Mangiferin, a therapeutically active C-glucosylated xanthone, is extracted from pulp, peel, seed, bark and leaf of Mangifera indica. These polyphenols of mangiferin exhibit antioxidant properties and tend to decrease the oxygen-free radicals, thereby reducing the DNA damage. Indeed, its capability to modulate several key inflammatory pathways undoubtedly helps in stalling the progression of carcinogenesis. The current review article emphasizes an updated account on the patents published on the chemopreventive action of Mangiferin, apoptosis induction made on various cancer cells, along with proposed antioxidative activities and patent mapping of other important therapeutic properties. Considering it as promising polyphenol, this paper would also summarize the diverse molecular targets of Mangiferin

    Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Mangga Bacang (Mangifera Foetida L.) Terhadap Pertumbuhan Shigella Flexneri

    Full text link
    Latar Belakang: Shigellosis merupakan penyakit endemik di banyak negara berkembang termasuk Indonesia dan menyebabkan morbiditas serta mortalitas. Shigella flexneri merupakan bakteri dengan isolat terbanyak yang ditemukan pada kasus-kasus shigellosis. Studi literatur menunjukkan bahwa infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) mengandung senyawa-senyawa metabolit yang memiliki efek sebagai antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri, mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.), dan menentukan konsentrasi hambat minimum infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) diekstraksi dengan metode infundasi menggunakan pelarut akuades, kemudian dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dengan metode tuang dan sumuran pada konsentrasi 100%, 80%, 40%, 20%, dan 10%. Kontrol positif yang digunakan adalah siprofloksasin 5 μg/sumuran dan kontrol negatif yang digunakan adalah akuades. Hasil: Hasil uji fitokimia infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, terpenoid, saponin, dan tanin. Infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) pada konsentrasi 100%, 80%, 40%, 20%, dan 10% tidak menunjukkan adanya zona hambat. Kesimpulan: Infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Shigella flexneri

    Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Mangga Bacang (Mangifera Foetida L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichophyton Rubrum

    Full text link
    Latar Belakang: Dermatofitosis merupakan infeksi jaringan superfisialberkeratin yang banyak terjadi di daerah hangat dan lembab (tropis), dan penyebab terseringnya adalah jamur Trichophyton rubrum. Manggabacang (Mangifera foetida L.) merupakan salah satu spesies dari buahmangga, famili anacardiachae yang tersebar di wilayah Indonesia.Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman mangga bacang(Mangifera foetida L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yangmemiliki aktivitas antimikroba. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui aktivitas antijamur infusa daun mangga bacang (Mangiferafoetida L.) terhadap Trichophyton rubrum, mengetahui senyawa metabolitsekunder yang terdapat dalam ekstrak, dan menentukan konsentrasihambat minimum infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.). Metodologi: Daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) diekstraksidengan metode infundasi menggunakan pelarut akuades. Skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif dan uji aktivitas antijamur dilakukanmenggunakan metode sumuran dengan berbagai konsentrasi (1,25%;2,5%; 5%; 10%; 20%; 40%; dan 80%). Kontrol positif yang digunakanadalah ketokonazol 20 μg/sumuran dan kontrol negatif yang digunakan adalah akuades. Hasil: Metabolit sekunder yang terdapat dalam infusadaun mangga bacang (Mangifera foetida L.) antara lain alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, tanin, dan triterpenoid. Infusa daun mangga bacang(Mangifera foetida L.) tidak menunjukkan adanya aktivitas antijamur terhadap pertumbuhan Trichophyton rubrum. Kesimpulan: Infusa daunmangga bacang (Mangifera foetida L.) tidak memiliki aktivitas antijamur terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum

    Untersuchungen zur Biologie und den natürlichen Feinden von Deanolis sublimbalis SNELLEN (Lepidoptera, Pyralidae) an Mango in Papua New Guinea

    Get PDF
    Deanolis sublimbalis SNELLEN (Lepidoptera: Pyralidae), the red banded mango caterpillar (RMBC), is a Southeast Asian insect species. It is now widely distributed throughout this region (India, Burma, Thailand, China, Brunei, Philippines, Indonesia, and Papua New Guinea) and was recently detected for the first time on mainland Australia, but so far has not been recorded in Pakistan, Nepal, and Malaysia (WATERHOUSE 1998). In Papua New Guinea (PNG) it is nowadays widely distributed throughout the mainland and islands (WATERHOUSE 1998). Although infestation levels of 40 – 50 % were recorded in the Philippines (TIPON 1979), very little is known about the biology of this pest, and there are only few references in the literature, the results differing significantly (WATERHOUSE 1998). Due to the contradictory opinions on the biology published, the following study was undertaken to obtain the basic information required for the development of an appropriate management technique for this pest. In particular, the fundamental data to clarify in the course of this study were: 1. life history and behaviour of RMBC, especially when mango is out of season. 2. search for other host plants of RMBC. 3. search for natural enemies of RMBC.Dt. Titel: Untersuchungen zur Biologie und den natürlichen Feinden von Deanolis sublimbalis SNELLEN (Lepidoptera, Pyralidae) an Mango in Papua New Guinea An vier Standorten in der Central Province von Papua Neuguinea wurde D. sublimbalis untersucht. Eier wurden fast immer am Fruchtstiel unter vertrockneten Blütenblättern abgelegt, meist zu 2-4. Eiablage auf die Früchte war sehr selten. Larven wurden in den Früchten von Mangifera indica, M. minor und M. odorata gefunden, nie an den anderen Anacardiaceen Spondias spp. und Anacardium occidentale oder den Myrtaceen Syzygium spp. Im Labor entwickelten sich in Früchten von A. occidentale (Cashew-Baum) nur 5 % der Larven zur Imago. Präpuppen und Puppen wurden nur unter der Rinde der Mangobäume gefunden oder in tiefen Rissen der Rinde. Parasitoide oder Pathogene der Eier oder Larven wurden nicht festgestellt. Die Prädatoren, wie die Weberameise Oecophylla smaragdina (F.), spielten bei D. sublimbalis keine Rolle
    • …
    corecore