6,965 research outputs found
Hubungan Antara Konformitas Kelompok Dan Pengaturan Diri Dalam Belajar Dengan Perilaku Menyontek
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara konformitas kelompok dan pengaturan diri dalam belajar dengan perilaku menyontek. Mengetahui tingkat konformitas kelompok, tingkat pengaturan diri dalam belajar,
dan tingkat perilaku menyontek siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel bebas konformitas kelompok dan pengaturan diri dalam belajar dan variabel tergantung perilaku menyontek. Subjek penelitian berjumlah
94 siswa, teknik pengambilan sampel yang digunakan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu skala konformitas kelompok, skala pengaturan diri dalam belajar dan skala perilaku menyontek. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara konformitas kelompok dan pengaturan diri dalam belajar dengan perilaku menyontek. Artinya konformitas kelompok dan
pengaturan diri dalam belajar dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi terjadinya perilaku menyontek. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas kelompok dengan perilaku menyontek. Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara pengaturan diri dalam belajar siswa dengan perilaku menyontek. Sumbangan efektif konformitas kelompok dan pengaturan diri dalam belajar terhadap perilaku menyontek sebesar 38,2%. Dari hasil analisis diketahui bahwa konformitas kelompok, pengaturan diri dalam belajar, dan perilaku menyontek siswa SMA Negeri 9 berada pada kategori sedang. Kesimpulannya ada hubungan yang sangat signifikan antara konformitas kelompok dan pengaturan diri dalam belajar dengan perilaku menyontek baik secara bersama-sama maupun secara parsial
HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGAKSES SITUS FACEBOOK PADA MAHASISWA
Dimensi sosial di masyarakat semakin memudar, manusia mencari cara untuk tetap diperhatikan oleh sesama, namun ironisnya cara tersebut adalah cara yang tidak berwujud, maya, dan tidak konkrit. Kegandrungan terhadap Facebook dan beberapa situs sosial lainnya membuat hidup lebih mudah karena dapat mengatasi perbedaan jarak dan waktu, dapat mempertemukan kembali teman lama dan dapat memulai persahabatan dengan teman baru, namun demikian batas-batas privasi menjadi tidak jelas, menimbulkan ketergantungan, dan memunculkan dunia sendiri yang terpisah dari dunia nyata, yang kerap terjadi adalah beberapa orang terlihat sangat akrab dan dekat karena sering berkomunikasi lewat facebook, namun di dunia nyata mereka tidak pernah bertegur sapa. Salah satu variabel yang diasumsi berperan terhadap motivasi mengakses situs facebook adalah konformitas teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan antara konformitas teman sebaya dengan motivasi mengakses situs facebook; 2) Tingkat konformitas teman sebaya dan tingkat motivasi mengakses situs facebook; 3) Sumbangan efektif konformitas teman sebaya dengan motivasi mengakses situs facebook. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan motivasi mengakses situs facebook.
Subjek penelitian mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Angkatan tahun 2008 yang menggunakan situs facebook, jumlah sampel sebanyak 70 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan skala konformitas teman sebaya dan skala motivasi mengakses situs facebook.Teknik analisis data menggunakan metode analisis korelasi product moment.
Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,499; p = 0,000 (p < 0,01). Artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas teman sebaya dengan motivasi mengakses situs facebook. Semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin tinggi motivasi mengakses situs facebook, begitu pula sebaliknya semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah motivasi mengakses situs facebook. Hasil koefisien determinan (r2) sebesar 0,249. Hal ini berarti sumbangan efektif variabel konformitas teman sebaya terhadap motivasi mengakses situs facebook sebesar 24,9%, dan masih terdapat 75,1% variabel lain yang mempengaruhi motivasi mengakses situs facebook di luar variabel konformitas teman sebaya misalnya lingkungan, kebutuhan dan kepribadian.
Berdasarkan hasil pengkategorian diketahui variabel konformitas teman sebaya mempunyai rerata empirik sebesar 117,457 dan rerata hipotetik sebesar 112.5 yang berarti konformitas teman sebaya pada subjek penelitian tergolong sedang. Variabel motivasi mengakses situs facebook diketahui rerata empirik sebesar 69,257 dan rerata hipotetik sebesar 70 yang berarti motivasi mengakses situs facebook pada subjek penelitian tergolong sedang
Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dengan Konformitas Pada Anggota Klub Motor
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui hubungan antara
kestabilan emosi dengan konformitas pada anggota klub motor. 2) Mengetahui
tingkat kestabilan emosi. 3) Mengetahui tingkat konformitas. Subjek dalam
penelitian ini adalah 50 orang anggota Yamaha V-ixion Club Sragen.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Incidental Non
Random Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala
kestabilan emosi dan skala konformitas. Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat hubungan positif antara kestabilan emosi dengan konformitas pada
anggota klub motor. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa
ada hubungan negatif antara kestabilan emosi dengan konformitas pada anggota
klub motor sehingga hipotesis ditolak.Maka jika kestabilan emosi tinggi, maka
konformitas akan tinggi dan begitu pula sebaliknya jika kestabilan emosi rendah,
maka konformitas akan cenderung rendah. Kestabilan emosi pada subjek
penelitian berada pada kategori tinggi dan konformitas pada subjek penelitian
berada pada kategori sedang. Implikasi penelitian ini adalah untuk ilmu psikologi
sosial dan psikologi perkembangan emosi, kognisi dan sosial terutama pada
organisasi atau perkumpulan
Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Indekost Mewah Di Kecamatan Kartasura
Perilaku konsumtif mempengaruhi gaya hidup mahasiswi indekost. Hal tersebut karena perhatian mahasiswi indekost mudah teralihkan sehingga keputusan untuk membeli suatu barang bukan didasarkan karena kebutuhan, melainkan hanya
untuk memenuhi kepuasan pribadi, seperti konformitas dan gengsi pada teman-teman atau kelompok pergaulan untuk mengikuti trend terkini. Dalam membeli suatu barang seharusnya para mahasiswi tidak berperilaku konsumtif melainkan harus memperhatikan faktor rasional atau kebutuhan dan cenderung memperhitungkan manfaat serta harga produk yang sesuai dengan kemampuan financial. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui hubungan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi indekost mewah di Kecamatan Kartasura 2) Mengetahui tingkat konformitas mahasiswi indekost mewah di Kecamatan
Kartasura. 3) Mengetahui tingkat perilaku konsumtif mahasiswi indekost mewah di Kecamatan Kartasura. 4) Mengetahui sumbangan efektif konformitas terhadap
perilaku konformitas pada mahasiswi indekost mewah di Kecamatan Kartasura. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara konformitas dengan perilaku konsumtif mahasiswi indekost. Subjek penelitian adalah mahasisiwi-mahasiswi indekost area kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan usia ± 18-23 tahun sebanyak 100
orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala konformitas dan skala perilaku konsumtif. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.
Berdasarkan analisis product moment diperoleh nilai korelasi r = 0,646 signifikansi (p) = 0,000; (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
sangat signifikan antara konformitas dengan perilaku konsumtif. Artinya semakin tinggi konformitas maka akan semakin tinggi perilaku konsumtif, dan sebaliknya
apabila semakin rendah konformitas, maka akan semakin rendah pula perilaku konsumtif. Sumbangan efektif konformitas terhadap perilaku konsumtif sebesar 41,8%. Konformitas pada subjek penelitian tergolong sedang yang ditunjukkan dengan rerata empirik (RE) sebesar 85,89 sedangkan rerata hipotetik (RH) sebesar 82,5. Perilaku konsumtif pada subjek penelitian tergolong sedang yang ditunjukkan dengan rerata empirik (RE) sebesar 108,11, sedangkan rerata hipotetik (RH) sebesar 105
Fenomena konformitas teman sebaya dalam perilaku mencontek siswa kelas X SMAN 1 KUTACANE
Kata Kunci: Konformitas teman sebaya dalam perilaku mencontek
Konformitas merupakan perubahan prilaku remaja sebagai usaha untuk menyesuaikan dirinya dengan teman sebayanya. Disekolah masih banyak kita temukan ada yang terlihat meniru kelakuan teman sebaya mereka dengan cara menyontek. Perilaku menyontek sering disebut ketidakjujuran akademis. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui bagaimana gambaran konformitas teman sebaya SMAN 1 Kutacane. 2) Mengetahui bagaimana konformitas teman sebaya dalam perilaku mencontek siswa di SMAN 1 Kutacane. 3) Mengambarkan bagaimana upaya guru BK dalam mencegah konformitas teman sebaya di SMAN 1 Kutacane.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan adalah mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) Gambaran konformitas teman sebaya di SMAN 1 Kutacane sebagian berada pada kondisi konformitas negatif. 2) Sebagian besar siswa SMAN 1 Kutacane masih melakukan konformitas teman sebaya dalam prilaku mencontek baik saat belajar di dalam kelas maupun pada saat ujian. 3) Upaya guru BK dalam mencegah konformitas teman sebaya dengan cara memberikan motivasi tentang bahaya menyontek dan maanfaatnya apabila tidak menyontek, menanamkan bahwa menyontek adalah perbuatan dosa, memberikan jam pelajaran tambahan pada mata pelajaran tertentu dan menegur siswa apabila kedapatan menyontek
Hubungan Antara Konformitas Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja Putri
Pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan konsumen secara spontan tanpa melakukan perencanaan dan pertimbangan terlebih dahulu. Pembelian impulsif telah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh remaja khususnya remaja putri. Dalam masa perkembangannya, remaja secara perlahan mulai menjauhkan diri dari keluarga dan mulai banyak menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Munculnya pembelian impulsif pada remaja dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu salah satunya adalah konformitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan pembelian impulsif pada remaja putri, tingkat konformitas pada remaja putri, tingkat pembelian impulsif pada remaja putri dan sumbangan efektif konformitas terhadap pembelian impulsif pada remaja putri. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara konformitas dengan pembelian impulsif pada remaja putri.
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 7 Surakarta yang berjumlah 90 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Alat ukur menggunakan skala konformitas dan skala pembelian impuslif. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment koefisien korelasi (r) sebesar 0,198 dengan sig = 0,03 < 0,05 artinya ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas dengan pembelian impulsif.
Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel konformitas mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 61,0444 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 57,5 yang berarti konformitas subjek penelitian tergolong sedang. Variabel pembelian impulsif mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 53,21 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 65 yang berarti pembelian impusif pada subjek penelitian tergolong rendah. Sumbangan efektif konformitas terhadap pembelian impulsif sebesar 3,9%. Hal ini menunjukkan konformitas mempengaruhi pembelian impulsif sebesar 3,9% sehingga ada 96,1% faktor lainny
Hubungan Antara Konformitas Geng Dengan Kenakalan Remaja
Remaja yang berada dalam sebuah kelompok atau geng mengalami tekanan yang sangat kuat untuk melakukan konformitas, sehingga usaha untuk menghindari situasi yang menekan dapat menenggelamkan nilai-nilai dan norma sosial. Individu yang konform terhadap kelompoknya, akan cenderung untuk menyamakan perilakunya dengan perilaku kelompok meskipun dalam bentuk konformitas negatif yaitu kenakalan remaja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui : 1) Hubungan antara Konformitas geng dengan kenakalan remaja; 2) Sumbangan efektif Konformitas geng terhadap kenakalan remaja; 3) Tingkat Konformitas geng dan kenakalan remaja pada subjek penelitian. Hipotesis yang diajukan: Ada hubungan positif antara Konformitas geng dengan kenakalan remaja. Semakin tinggi Konformitas geng maka semakin tinggi pula kenakalan remaja. Sebaliknya semakin rendah Konformitas geng maka semakin rendah pula kenakalan pada remaja. Populasi penelitian yaitu siswa-siswi SMK Sahid Surakarta, subjek untuk uji coba Kelas X Jasa Boga (JB) 2 SMK berjumlah 34 orang, subjek untuk penelitian kelas X UPW, X JB-1 dan kelas APH-2 berjumlah 98 siswa.Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan skala Konformitas geng dan skala kenakalan remaja. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,466, p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Konformitas geng dengan kenakalan remaja. Artinya semakin tinggi Konformitas geng maka semakin tinggi pula kenakalan remaja. Sumbangan Konformitas geng terhadap kenakalan remaja sebesar sebesar 21,7% Berdasarkan hasil analisis diketahui Konformitas geng pada subjek penelitian tergolong sedang begitu pula Kenakalan pada subjek penelitian tergolong sedang Adapun kesimpulan penelitian menyatakan: Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Konformitas geng dengan kenakalan remaja. Hal ini berarti variabel Konformitas geng dapat dijadikan sebagai prediktor (variabel bebas) untuk memprediksikan variabel kenakalan remaja
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI MENYONTEK PADA SISWA SMA KESATRIAN 2 SEMARANG
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan intensi menyontek pada siswa SMA Kesatrian 2 Semarang. Intensi Menyontek adalah niat atau keinginan siswa untuk melakukan perbuatan curang secara akademik dengan memanfaatkan orang lain tanpa perlu belajar terlebih dahulu. Konformitas Teman Sebaya adalah sikap siswa yang mengikuti teman-teman di sekolah guna untuk memperoleh pengakuan dari kelompok. Populasi penelitian yaitu siswa maupun siswi aktif bersekolah di SMA Kesatrian 2 Semarang dan berusia 15 hingga 17 tahun sebanyak 718 siswa. Sampel penelitian berjumlah 238 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala konformitas teman sebaya (28 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,938) dan skala intensi menyontek (35 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,954). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara konformitas teman sebaya dengan intensi menyontek (rᵪᵧ=0,634; p=0,000). Semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin tinggi pula intensi menyontek, dan semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah pula intensi menyontek. Konformitas teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar 40,3% terhadap intensi menyontek.
Kata Kunci: konformitas teman sebaya, intensi menyontek, siswa SM
- …