2 research outputs found

    Intensi Petani Dalam Menggunakan Inovasi Teknik Trimming Pada Agroforestri Tanaman Pinus dan Kopi di UB Forest

    Get PDF
    Salah satu kopi dari Malang yaitu kopi Karlos yang di tanam di daerah Karangploso Kabupaten Malang. Hal yang unik di Karangploso ini, kopi di tanam dengan sistem agroforestri salah satunya adalah di Dusun Sumbersari Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dimana tanaman kopi di tanam dengan sistem agroforestri dengan tegakan pohon pinus. Adanya keunikan seperti ini tim agroforestri melakukan penelitian berupa kegiatan manajemen agroforestri pinus dan kopi dengan perlakuan utama yaitu trimming atau melakukan pemangkasan ranting pinus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan; mendeskripsikan proses introduksi inovasi teknik trimming pinus, faktor personal dan sosial-situasional petani terhadap inovasi trimming pinus dan mengkaji intensi petani terhadap inovasi teknik trimming pinus untuk dapat dilakukan dilahan petani masing-masing berdasarkan theory of planned behavior. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel yang ditentukan secara purposive sampling, peneliti menetapkan sampel sejumlah 22 petani magersari yang menanam kopi dibawah tegakan pinus di lahan UB Forest. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner dalam wawancara terstruktur, dan di dukung dengan observasi di lapang. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengolah dan menjawab tujuan pertama dan kedua, pengukuran dengan skala likert dengan perhitungan scoring digunakan untuk menganalisis intensi petani berdasarkan theory of planned behavior. Hasil dalam penelitian ini introduksi inovasi dilakukan tim agroforestri melalui komunikasi interpersonal (face to face). Selanjutnya introduksi dilanjutkan dengan pertemuan informal tanpa ada undangan resmi dari pihak tim agroforestri, pertemuan juga dilakukan di lahan dengan komunikasi interpersonal. Selama kegatan penyuluhan dan praktek trimming pinus berlangsung tidak ada jadwal terstruktur dan pasti. Faktor personal petani responden berdasarkan umur mayoritas petani 49,91% berumur diatas 50 tahun, pendidikan terkahir yang dienyam mayoritas Sekolah Dasar (77,27%), pengalaman usahatani petani mayoritas 68,19% petani lamanya diatas 20 tahun. Faktor sosial-situasional petani responden luas lahan rata-rata petani di UB Forest 0,67 Ha, Perhutani 1,2 Ha, Pekarangan 0,5 Ha. Penyuluhan pertanian yang pernah petani ikuti mayoritas 86,36% petani pernah mengikuti penyuluhan kopi dari Dinas Pertanian, Perhutani dan Universitas, namun tak ada satupun petani yang pernah mengikuti penyuluhan mengenai pinus. Hasil intensi petani berdasarkan theory of planned behavior, skor lapang dari sikap petani 3.85, norma subjektif 3.96, kontrol perilaku 3.65 dari skor maks 5. Intensi petani terhadap inovasi ini mendapatkan skor lapang 3.91 dari skor maks 5. Hal ini menunjukkan intensi petani tergolong tinggi dan positif terhadap inovasi ini
    corecore