118 research outputs found
REKONSTRUKSI UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP GURU DALAM MENDIDIK SISWA
Perlindungan hukum perlu diberikan kepada anak, karena mereka adalah bagian dari anggota masyarakat yang memiliki kemampuan secara fisik dan mental yang masih terbatas, namun dewasa ini undang-undang perlindungan anak dijadikan sebagai alat oleh orangtua siswa untuk melaporkan guru ke pihak berwajib ketika tidak menyenangi cara guru dalam mendidik siswanya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami rekonstruksi perlindungan anak terhadap guru dalam mendidik siswa dan untuk mengetahui dan memahami konsep guru dalam mendidik siswa dalam presfektif Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif analisis, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tertier sebagai data utama. Setelah data sekunder dan primer terkumpul, kemudian diadakan analisis secara kualitatif
Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa Undang-undang perlindungan anak memberikan dampak terhadap guru dalam mendidik. Undang-undang perlindungan anak membuat guru harus mengubah pola didiknya.Guru berada pada posisi yang dilematis, antara tugas mulia menyalurkan ilmu pengetahuan dan perlakukan orang tua murid. Mereka dituntut untuk mampu menjadikan peserta didik mencapai tujuan pendidikan. Namun saat guru berupaya untuk menegakkan kedisplinan, guru dihadang oleh Undang-Undang Perlindungan Anak. Sehingga muncullah sikap apatis dan ketidakpedulian dari seorang guru terhadap tingkah laku murid karena mereka takut berhadapan dengan hukum walaupun undang-undang telah memberikan perlindungan kepadanya. Oleh sebab itu, pasal-pasal perlindungan anak yang membatasi ruang gerak guru dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah harus di rekronstruksi kembali
KONSTRUKSI PUNGUTAN LIAR PADA PENYELENGGARA PENDIDIKAN DASAR
Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) merupakan program Pemerintah untuk menyukseskan pendidikan wajib belajar 9 tahun, yang dibiayai oleh Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPSBBM), namun meskipun adanya Bantuan Oprasional Sekolah (BOS). Implementasi pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan seperti sekarang ini, tidak akan terlepas dari permasalahan yang muncul, yang salah satunya permasalahan tentang pungutan liar
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif analisis, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tertier sebagai data utama. Setelah data sekunder dan primer terkumpul, kemudian diadakan analisis secara kualitatif
Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa konstruksi pungutan pendidikan pada dasarnya dibuat kepala sekolah dan komite sekolah. Pungutan liar pada penyelenggara pendidikan dasar dengan berbagai modus operandinya sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat dan hal ini sulit dicegah karena melibatkan stakeholders pada lembaga tersebut. Padahal Pungutan liar bertentangan dengan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No 44 tahun 2012 tentang Pungutan Dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Dasar dan Terjadinya pungutan liar tentu ada penyebabnya, faktor penyebab pungli secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal
THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEE PERFORMANCE
The purpose of this research is to determine how much influence the organizational culture and satisfaction have on the performance of the employees of the Bank Mandiri branch of Bandung Asia Afrika. The method used in this research is descriptive method and verification method using a quantitative approach. The object of the research is all employees at Bank Mandiri Bandung Asia Africa branch as many as 67 people. The results showed to determine whether the influence / relationship of Organizational Culture (X1) on / with Job Satisfaction (X2), by comparing the tcount of SPSS processing with ttabal with a significant 5% (0.05). tcount = 12,954> ttable 2,000, then Ho is rejected, this means that there is a strong positive and significant influence / relationship between Organizational Culture (X1) on / with Job Satisfaction (X2). Correlation test to determine whether / the magnitude of the influence of Organizational Culture (X1) on Employee Performance (Y), by comparing the tcount of SPSS processing with ttabal with a significant 5% (0.05). tcount 25,958> ttable 2,000, then Ho is rejected, this means that there is a very strong positive and significant influence between Organizational Culture (X1) on Employee Performance (Y). Correlation test X2 with Y, which is to determine whether / the amount of influence between Job Satisfaction (X2) on Employee Performance (Y) by comparing the tcount of SPSS processing with ttabal with a significant 5% (0.05). thitung This means that there is a very strong positive and significant influence between Organizational Culture (X1) on Employee Performance (Y). Correlation test X2 with Y, which is to determine whether / the amount of influence between Job Satisfaction (X2) on Employee Performance (Y) by comparing the tcount of SPSS processing with ttabal with a significant 5% (0.05). thitung This means that there is a very strong positive and significant influence between Organizational Culture (X1) on Employee Performance (Y). Correlation test X2 with Y, which is to determine whether / the amount of influence between Job Satisfaction (X2) on Employee Performance (Y) by comparing the tcount of SPSS processing with ttabal with a significant 5% (0.05).=18.162> t table 2,000, then Ho is rejected, this means that there is a strong positive and significant influence between Job Satisfaction (X2) on Employee Performance (Y). The Y - X1 - X2 correlation test is to determine whether / the magnitude of the simultaneous influence between Organizational Culture (X1) and Job Satisfaction (X2) on Employee Performance (Y). Fcount = 616.168> ttable 2,000, then Ho is rejected, this means that there is a very strong simultaneous influence between Organizational Culture (X1) and Job Satisfaction (X2) on Employee Performance (Y)
PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG
Kawasan Pusat Kota Tua merupakan salah satu kawasan yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Kawasan Pusat Kota Tua memiliki potensi sebagai kawasan wisata sejarah di Kota Bandung. Banyak peristiwa sejarah yang terjadi di kawasan ini, bangunan, tempat dan monumen di kawasan ini merupakan saksi bisu juga bukti dari perjalanan Kota Bandung maupun Indonesia. Akan tetapi, banyak orang tidak tahu keistimewaan tempat ini dan juga peristiwa dibalik setiap bagian dari kawasan ini, maka dibuatlah suatu konsep perencanaan jalur tur wisata di kawasan ini.Tujuan perencanaan jalur tur wisata di kawasan ini adalah sebagai alat untuk mempermudah pengenalan kawasan ini, baik dari segi nilai sejarah atupun nilai lainnya sehingga wisatawan akan mengapresiasi setiap bangunan bersejarah di kawasan tersebut. Jalur tur wisata adalah suatu rute yang dibuat untuk mengarahkan wisatawan pada objek daya tarik wisata yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan informasi setiap objek pada suatu destinasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik site analysis untuk memudahkan peneliti dalam merencanakan setiap aspek yang terhubung dengan perencanaan jalur tur wista. Aspek yang diteliti adalah Land Use And Tenure, Land Use Regulation, Public Insfratructure, Building And Neighborhood Character, Historic Resources dan Sensory Perception. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan data sebelum diolah menjadi bentuk deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat potensi wisata sejarah di kawasan tersebut yang berupa 22 bangunan bersejarah. Bangunan-bangunan tersebut dibagi menjadi 3 kategori sesuai dengan nilai dan peristiwa sejarahnya. Jalur tur wisata yang dibuat melewati 22 bangunan bersejarah di kawasan tersebut. Peta wisata yang telah dibuat berjudul “Treasure Map : The Old Gold Bandoeng”. Diharapkan penelitian ini menjadi referensi bagi pembelajaran sejarah dengan menggunakan wisata sejarah sebagai sarana pendidika
Analysis of The Important Role of Management Information Systems in Assisting The Formulation of Education Policies
Pendahuluan/Tujuan Utama: informasi sangat dibutuhkan bagi semua orang bahkan sebuah organisasi termasuk juga organisasi di bidang Pendidikan salah satunya untuk membantu pimpinan dalam merumuskan kebijakan Pendidikan di indonesia. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui betapa pentingnya mendapatkan sebuah informasi yang berkualitas. Latar Belakang Masalah: informasi merupakan sebuah kunci utama dalam sebuah organisasi. Namun, informasi yang dimaksud adalah informasi yang berkualitas. dan terkadang yang menjadi tantangannya yaitu, informasi negatif yang berdampak buruk bagi sebuah organisasi termasuk juga organisasi Pendidikan. Kebaruan: Penelitian ini mencoba untuk menganalisis pentingnya sebuah sistem informasi manejemen dalam membantu merumuskan kebijakan Pendidikan karena penelitian sebelumnya belum ada yang membahas mengenai hal ini. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan kajian Pustaka yang bersumber dari berbagai referensi yang relevan dengan pokok pembahasan dan tujuan penelitian. Temuan/Hasil: Sistem Informasi manaejemen sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi Pendidikan terutama dalam membantu pimpinan dalam merumuskan kebijakan Pendidikan. Kesimpulan: Sistem informasi manajemen memiliki peran yang besar dalam membantu merumuskan kebijakan Pendidikan karena pada dasarnya dalam merumuskan kebijakan pendidikan ini sangat dibutuhkan data-data atau sekumpulan informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas ini didapat dengan melakukan pengelolahan informasi terlebih dahulu agar kebijakan yang dibuat dapat berjalan dengan ekeftif.  
Kajian Analisis Kebutuhan Air Bersih Bagi Warga Masyarakat dan Perusahaan (Studi Pada Kecamatan Ciampel, Kecamatan Klari dan Kecamatan Purwarasi)
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan perusahaan. Manfaat penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan rekomendasi terhadap penyediaan kebutuhan air bersih dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei yang mengambil sampel warga masyarakat yang dilaksanakan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Penelitian ini terlebih dahulu dilakukan identifikasi karakteristik masyarakat, identifikasi persepsi pengguna terhadap penyediaan air bersih kemudian dilanjutkan identifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi penyediaan air bersih berdasar aspek-aspek yang berhubungan.
Hasil penelitian ini secara keseluruhan dilihat dari berbagai aspek, penyediaan air bersih pada saat ini, belum cukup memenuhi kebutuhan secara optimal. Dengan demikian penyediaan air bersih melalui perusahaan lain selain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dapat menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Semakin padatnya warga masyarakat dan perusahaan/industri, maka akan dihadapkan pada masalah penyediaan air bersih yang semakin besar. Sarana air bersih yang minim dengan sumber daya air yang semakin terbatas menjadi satu kendala yang sangat berarti. Semakin bertambah jumlah warga masyarakat dan perusahaan/industri maka akan semakin bertambah banyak sehingga kebutuhan air bersih juga semakin bertambah. Dengan demikian penyediaan air bersih dari sumber-sumber lain juga sangat diperlukan.
Kata kunci : kebutuhan, air bersih, masyarakat, perusahaan
DIGITALISASI MANAJEMEN SISTEM DOKUMEN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN QR CODE DAN DIGITAL SIGNATURE
Digitalisasi dokumen merupakan suatu langkah dalam kemampuan serta optimalisasi tempat penyimpanan dan keamanan, pengisian, pencetakan, perekapan data – data sehingga mengurangi penggunaan dokumen hardcopy dan legalitas dokumen tetap utuh. Namun, pada Universitas Singaperbangsa Karawang masih terjadi masalah kehilangan atau perusakan data Mahasiwa yang diakibatkan belum optimalnya sistem digitalisasi dokumen sehingga masih banyak data yang belum tervalidasi. Alasan ini dibuat untuk dapat membuktikan validasi digitalisasi dokumen dengan menerapkan QR Code dan Digital Signature. Adapun rancangan penelitian ini menggunakan metode SDLC model Prototype. tahapan penelitian ini dibagi menjadi enam, yaitu pemilihan logika kode Hash, aplikasi berbasis web, pembuatan private key dan public key, pengembangan antarmuka aplikasi berbasis mobile, integrasi fungsi yang dibuat dengan aplikasi web, dan integrasi fungsi yang dibuat dengan aplikasi mobile. Hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan dalam pengelolaan sebuah dokumen dalam bentuk fisik ke dalam bentuk digital dengan menggunakan QR code.
Kata kunci — digitalisasi dokumen, QR code, dan digital signatur
Optimasi Pelayanan Kapal Penumpang melalui Clustering Penumpang dengan Metode Silhouette Coefficient
Improving the efficiency of passenger ship services is a big challenge for the shipping industry. This research aims to optimize ship passenger services at Muara angke port by segmenting passengers using the Silhouette Coefficient method. This research uses the k-means algorithm and the Silhouette Coefficient method in order to get passenger clusters based on boarding passengers and disembarking passengers. The Silhouette Coefficient method in this research is used to find the number of clusters. The dataset used is passenger data from January 1 - December 31, 2021. The results showed that 2 clusters were obtained, namely the highest cluster (C1) and the lowest cluster (C2) from the k-means algorithm with the results of the centroid value obtained for cluster 1 passengers up, namely 53,414 and passengers down, namely 54,585, the centroid value obtained for cluster 2 passengers up, namely 596,396 and passengers down, namely 532,455. The value with the Silhouette Coefficient method is obtained 0.704 in cluster 1 for the highest cluster there are 2091 data with a percentage value of 57.27% and 0.548 in cluster 2 for the lowest cluster there are 1560 data with a presentation value of 42.73%. The Silhouette Coefficient value is close to the value of 1, which means that the Muara angke port is good enough in optimizing passenger services
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS WEB UNTUK MENYIAPKAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dadi, Mulyadi, Pengembangan Multimedia Berbasis Web untuk menyiapkan
Bahan Ajar Mata kuliah Kurikulum dan Pendidikan di Universitas Pendidikan
ndonesia SkripS1 pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas
Ilmu Pendidikan Indonesia.
permasalahan umum skripsi ini diramuskan sebagai berikut: "Bagaimanakah
pengembangan bahan ajar multimedia berbasis web untuk mendukung
perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran ?"
Permasalahan diatas dirinci menjadi sebagai berikut:
1 Pengembangan website yang memuat bahan ajar berbentuk multimedia
sebagai pendukung perkuliahan mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
L Menganahsis sistem e-learning multimedia berbasis web berdasarkan
kebutuhan perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran.
3. Merancang sistem e-learning multimedia berbasis web yang sesuai dengan
kebutuhan perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran.
Membangun suatu sistem e-learning multimedia berbasis web sesuai dengan
rancangan website yang telah dibuat.
ivtetode pengembangan sistem pengembangan bahan ajar multimedia berbasis
menggunakan model System Development Life Cycle, dalam pengembangan
sistem dibagi kedalam beberapa tahapan standar: analisis, desain implementasi
dan pemehharaan. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dengan
pendekatan terstruktur yang mana pendekatan ini mengikuti tahapan-tahapan
System Development Life Cycle dengan menggunakan alat/teknik atau pemodelan
diagram kontek (contex diagram)dmmm arus data (dataflow diagram), kamus
data (data dictionary), tabel keputusan (decision table), diagam HIPO (HIPO
diagram), dan bagan terstruktur (structured chart).
Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Sistem yang dirancang untuk menambah khasanah wawasan keilmuan
bagi mahasiswa dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan perkuliahan
kurikulum dan pembelajaran di Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Dalam pengembangan program penggunaan bahanajar multimedia perlu
dibarengi dengan kegiatan pengembangan bahan ajar yang berrujuan
sebagai sumber informasi atau sumber belajar bagi pengguna khuhusnya
mahasiswa.
3. Tahap lebih lanjut dari pengembangan program ini adalah pemeliharaan
dalam tahap ini sebuah program akan terus menerus dilakukari
pengembangan dengan cara melakukan riset-riset untuk dapat diketahui
tingkat kekurangan dan kelebihan lebih lanjut. P
PERAN DAN FUNGSI HAKAM DALAM PERKAWINAN UPAYA MENANGGULANGI SYIQAQ
Menurut hukum Islam, pendapat Mazhab Maliki, Ali dan Ibnu Abbas, hakam dapat mendamaikan dan memisahkan tanpa meminta izin suami istri. Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i, hakam tidak berwenang memisahkan atau menceraikan kedua pihak suami istri yang bersengketa, kecuali atas izin suami istri. Menurut perundang-undangan, hakam mempunyai kewenangan untuk mendamaikan suami istri, juga sebagai saksi yang diminta pendapatnya untuk mendapatkan putusan di Pengadilan. Peran dan fungsi hakam (juru damai) adalah sebagai berikut:Berdasarkan hukum Islam, hakam berperan dan berfungsi meneliti apa yang menjadi sumber permasalahan yang menimbulkan persengketaan atau perselisihan antara suami dan istri, dan berupaya untuk mendamaikannya dengan harapan dapat kembali hidup rukun dalam rumah tangga. Berdasarkan perundang-undangan, hakam berperan dan berfungsi sebagai penengah atau pendamai apabila terjadi pertengkaran atau perselisihan antara suami istri, dan sebagai saksi yang dapat diminta pendapatnya oleh hakim untuk memutuskan hubungan antara suami istri yang bersengketa. Kewenangan hakam sebagai berikut: Menurut hukum Islam, pendapat Mazhab Maliki, Ali dan Ibnu Abbas, hakam dapat mendamaikan dan memisahkan tanpa meminta izin suami istri. Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i, hakam tidak berwenang memisahkan atau menceraikan kedua pihak suami istri yang bersengketa, kecuali atas izin suami istri
- …