13 research outputs found

    PENYULUHAN 4R (REDUCE, REUSE, RECYCLE, REPLACE) DAN KEGUNAAN BANK SAMPAH SEBAGAI LANGKAH MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN EKONOMIS DI DESA MOJOWUKU KAB. GRESIK

    Get PDF
    Waste is an unused or disposed material from a source of human activity and natural processes. So far, waste is still a big problem, because there is no proper solution that causes adverse impact on the environment and health. Less of knowledge about waste processing makes people less concerned about the impact caused. All of the time, waste processingby Landfill method where the waste is transported to landfill (TPA) or taken by scavengers and the rest burned or dumped for a long time. The solution is not an appropriate alternative, because landfills are unsustainable and cause environmental problems. Waste that should be an additional income even burned and impacted for health and the environment. With the garbage bank and the principle of 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) for solution of waste, it will help the society to make use of waste into additional income.Thatis one of the steps to awaken the public about the awareness of the surrounding environment and create a clean and economical environment.Keywords: waste, waste solution, garbage bank, 4R, Reduce, Reuse, Recycle, Replac

    Identifikasi Potensi Bahaya dengan Metode IBPR pada Pekerjaan Maintenance HMC

    Get PDF
    Pekerjaan maintenance alat bongkat muat petikemas dilakukan di berbagai Pelabuhan untuk memberikan perbaikan dan perawatan alat bongkar muat petikemas agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar. Pada pekerjaan ini terdapat berbagai macam potensi bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja yaitu bahaya physical, bahaya chemical hingga bahaya psikososial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya, melakukan penilaian risiko, dan mengetahui pengendalian risiko pada pekerjaan maintenance HMC (Harbour Mobile Crane). Dalam identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada penelitian ini menggunakan metode IBPR dan pengendalian risiko menggunakan hirarki pengendalian. Dari hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko terhadap 20 proses pekerjaan didapatkan hasil  yaitu 7 proses pekerjaan memiliki kategori risk acceptable, 10 proses pekerjaan memiliki kategori review at appropriate, dan 3 proses pekerjaan memiliki kategori high priority. Rekomendasi dilakukan pada semua potensi bahaya yang dimulai dari eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, administrasi, dan APD. &nbsp

    PENGEMBANGAN DAN MODIFIKASI ALAT PERAJANG SINGKONG GUNA MENINGKATAKAN HASIL PRODUKSI UKM DI KELURAHAN WONOASIH KOTA PROBOLINGGO

    Get PDF
    Kripik adalah salah satu makanan ringan yang sangat di gemari semua orng, termasuk masyarakatindonesia di Indonesia. Tidak peduli dengan kalangan apapun semua menyukai makanan ringantersebut. Pembuatan kripik yang sangat mudah menimbulkan terciptanya berbagai macam olahankripik yang ada di pasaran, seperti kripik tempe, singkong, pisang, kentang dll. Kripik juga dikonsumsi oleh masyrakat di berbagai waktu dan tempat, dengan banyaknya variasi rasa dan bahanbaku yang berbeda dan kemasan yang sederhana. kripik adalah salah satu makanan wajib sebagaikudapan atau pelengkap dalam makanan. Banyak industry yang memhasilkan olahan tersebut, dariindustry kecil rumah tangga hingga industry besar di Indonesia, bahkan industry luar juga menjualhasil olahan nya di Indonesia yang sudah di pasarkan di Indonesia yang siap menjadi pesaing kripikasli di Indonesia. Kripik termasuk makanan yang sangat mudah di cari dan cara pemasaran yangsangan mudah, bahkan di toko kelontong, pedagang kaki lima, hingga mall dan pasar besar. Bahkansudah ada yang mengekspor kripik buatan asli Indonesia di pasarkan di negeri orang. Probolinggoadalah salah satu kabupaten yang memproduksi hasil olahan alamnya sebagai kripik atau makananringan, salah satunya industry rumah tangga yang terletak di kecamatan terujung di kabupatenprobolinggo tepatnya di kecamatan wonoasih dan di dekat sebuah pasar di kelurahan wonoasih,industry rumah tangga tersebut juga memproduksi salah satu atau sebagian hasil alam yang di jadikansebuah keripik yang di pasarkan di sekitar lokasi produksi. Dengan melihat peluang yang besar untukbidang makanan ringan atau keripik membuat istri dari seorang pengemudi becak di daerah tersebut mencoba membuat hasil alam yang ada dan dengan peralatan traditional yang ada tak menghalangikeinginan istri 2 orang anak tersebut menjadi salah satu pengusaha industry rumah tangga di desanya.Setelah mencoba beberapa kali terciptalah produk makanan ringan atau kripik pisang, singkong dantalas. Akan tetapi banyaknya industry yang sama di sekitar sana, menjadikan industry rumah tanggatersebut harus terus berinovasi agar tetap bersaing dalam kehidupan ekonomi .Kata kunci : alat perajang, keripi

    Pengaruh Usia, Kualitas Tidur dan Kebiasaan Sarapan terhadap Kelelahan Karyawan Perusahaan Produksi Beton

    Get PDF
    Abstrak  Perusahaan produksi beton merupakan perusahaan yang bergerak pada produksi beton ready mix, beton precast dan beton masonry. Peningkatan tingkat permintaan beton ready mix menimbulkan tuntutan kebutuhan produksi yang tinggi sehingga muncul keluhan kelelahan pada karyawan akibat waktu kerja terlalu panjang dan waktu istirahat yang berkurang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan hasil bahwa sebanyak 27% karyawan mengalami kelelahan rendah, 63% karyawan mengalami kelelahan sedang dan 10% karyawan mengalami kelelahan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari usia, kualitas tidur dan kebiasaan sarapan terhadap kelelahan karyawan perusahaan produksi beton. Metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel adalah uji regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia memiliki pengaruh terhadap kelelahan kerja dengan p-value 0,000, kualitas tidur memiliki pengaruh terhadap kelelahan kerja dengan p-value 0,050 dan kebiasaan sarapan tidak memiliki pengaruh terhadap kelelahan kerja dengan p-value 0,904. Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain menerapkan medical check up setiap tahun dan rotasi kerja, memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin agar kelelahan kerja yang dirasakan dapat berkurang, mengadakan pelatihan fisik seperti olahraga bersama setiap minggu dan mengadakan promosi kesehatan terutama tentang pentingnya kualitas tidur yang baik.   Abstract  Concrete production company is a company engaged in the production of ready mix concrete, precast concrete and masonry concrete. The increase in the level of demand for ready mix concrete raises demands for high production needs resulting in complaints of fatigue among employees due to too long working hours and reduced rest time. Based on the results of the preliminary study, it was found that 27% of employees experienced low fatigue, 63% of employees experienced moderate fatigue and 10% of employees experienced high fatigue. This study aims to determine the effect of age, sleep quality and breakfast habits on the fatigue of employees in a concrete production company. The method used to determine the effect between variables is ordinal logistic regression test. The results showed that age had an effect on work fatigue with a p-value of 0.000, sleep quality had an effect on work fatigue with a p-value of 0.050 and breakfast habits had no effect on work fatigue with a p-value of 0.904. Recommendations that can be given include implementing medical check-ups every year and work rotation, making the best use of rest time so that perceived work fatigue can be reduced, holding physical training such as joint sports every week and holding health promotion, especially on the importance of good quality sleep

    PENGARUH SALINITAS AIR LAUT TERHADAP NILAI POTENSIAL PROTEKSI ANODA DENGAN METODE ICCP

    Get PDF
    Reinforced concrete is a material consist of concrete and reinforce steel which is applied as a building and bridge structure. Based on its usefulness, reinforced concrete lies in a highly corrosive medium that is in seawater.Corrosion is reduction of the quality or destruction of a metal reacts with its environment. The process of corrosion in reinforced concrete in the seawater environment can be caused by pH, temperature, and salinity. Salinity of sea water ranges from 32 - 37 0/00. This research was conducted to determine the effect of salinity of seawater to potential value of anode protection on reinforced concrete by ICCP method. The study was divided into three environmental conditions with 32 0/00, 34 0/00, and 36 0/00NaCl, stainless steel304 as anode, and used a reference electrode Cu / CuSO4 with protection potential standard of -350 mV(ASTM C 876-91)for measuring the potential value of its protection. From the measurement results it is known that concrete in the environment of 36 0/00NaCl has a relatively larger current requirement to be able to protect compared to reinforced concrete in the environment of 32 0/00NaCl and 34 0/00NaCl. Thus the potential value of protection by anode in the environment of 36 0/00NaCl is higher than 32 0/00NaCl and 34 0/00NaCl.Corrosion rateof 32 0/00NaCl are 5.2 mpy, corrosion rateof 34 0/00NaCl are 6.8 mpy, and corrosion rateof 36 0/00NaCl are 17.9 mpy. Based on weight loss test and mpy comparison table with equivalent metric-rate corrosion (NACE International, 2002) the corrosion rate at the three salinity conditions included good level with range between 5-20 mpy. Keywords: Corrosion Rate, Reinforced Concrete, ICCP, Salinity, Stainless Steel304

    Analisis Probabilitas Human Error pada Pekerjaan Printing Flexo RTR (Roll To Roll) Menggunakan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART)

    Get PDF
    The packaging industry is a company engaged in the manufacturing sector that produces packaging in the form of woven bags (plastic sacks). This packaging company has a zero accident target, but in reality there are still many accidents during the production process. Work accident data from 2019 to 2022 shows that 41% of work accidents occur in the ABM (Automatic Bag Machine) division. The ABM Division is a division engaged in printing work, which in the process uses a Flexo RTR printing machine. The human factor is the main cause of accidents in Flexo RTR printing jobs with a percentage of 72%. The purpose of this research is to find out the Human Error Probability (HEP) of RTR (Roll To Roll) flexo printing in packaging companies. This study uses the Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) approach to determine the probability value of the occurrence of human error. The results showed that the highest human error probability value was in the subtask of checking the results of printing woven bags on the machine roll with a HEP value of 0.6658, meaning that the probability of an error being made was 66.58%, including a high probability

    Analisis Penilaian Risiko Pekerjaan Cleaning, Scrapping, dan Waterjet Menggunakan Metode HIRADC dan FTA Pada Overhaul SPM

    Get PDF
    Overhaul SPM merupakan aktivitas pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh pada setiap komponen pada sistem dan struktur bangunan SPM. Overhaul SPM terdiri dari beberapa uraian pekerjaan, salah satunya pada pekerjaan cleaning, scraping, dan waterjet. Pekerjaan yang kompleks, beban kerja yang tinggi dan waktu penyelesaian proyek yang singkat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Perusahaan perlu melakukan identifikasi dan penilaian risiko di tempat kerja agar potensi bahaya tidak berkembang sehingga kerugian maupun kecelakaan kerja dapat diminimalisir dampaknya. Metode identifikasi bahaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control (HIRADC). Hasil identifikasi bahaya pada pekerjaan cleaning, scraping, dan waterjet ditemukan sebanyak 21 potensi bahaya dan dampak, dengan rincian 18 potensi bahaya dan dampak termasuk dalam kategori acceptable dan 3 sisanya dalam kategori not acceptable. Potensi bahaya yang termasuk dalam kategori tinggi atau not acceptable pada hasil penilaian risiko kedua akan dilakukan analisis dengan metode FTA untuk mengetahui penyebab dasarnya. Ketiga potensi bahaya yang termasuk dalam kategori not acceptable memiliki potensi bahaya dan dampak sama, yaitu terjatuh akibat bekerja di ketinggian yang akan menajadi top event dalam FTA. Hasil analisis FTA menunjukkan terdapat 16 akar penyebab yang berkontribusi atas terjadinya top event. Rekomendasi perbaikan akan diberikan pada setiap akar penyebab yang diidentifikasi sesuai dengan hirarki pengendalian

    Analisis Kegagalan Material Aluminium 5052 sebagai Aplikasi Bahan Lambung Kapal Terhadap Pengaruh Salinitas Air Laut

    Get PDF
    Sebagai negara kepulauan, maka untuk menghubungkan antar pulau di Indonesia peranan transportasi kapal laut sangat penting. Dalam perencanaan konstruksi kapal, material lambung kapal menjadi faktor penting karena sering terjadi korosi. Korosi adalah kerusakan material akibat adanya reaksi kimia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Secara kuantitatif material aluminium dihitung kehilangan berat sesuai dengan ASTM G31-72, kemudian melakukan perhitungan laju korosi dan menganalisa faktor yang mempengaruhi laju korosi dengan pengujian XRD. Dari hasil pengujian weight loss, laju korosi terbesar terjadi pada material yang terletak pada kondisi salinitas 3,6%  NaCl sebesar 12,18 mpy dengan waktu perendaman selama 1 bulan. Konsentrasi larutan NaCl yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak ion klorida di sekitar logam, menyebabkan desensitisasi permukaan logam. Dari hasil analisa XRD menunjukkan terdapat senyawa 2NaAlO2 dan Al2O3 pada intensitas peak tertinggi. Data tersebut menunjukkan terbentuknya senyawa yang melekat dengan permukaan aluminium yang terekspos dalam larutan klorida, yang berfungsi melindungi logam dari korosi

    Analisis Kekuatan dan Ketahanan Kejut Material Safety Helmet sesuai Standar SNI ISO 3873:2012

    Get PDF
    Work accident is an undesirable and unexpected event that can cause human and/or property casualties (Permenaker No. 03/MEN/1998). In Indonesia, the number of work accidents in the construction sector is still relatively high. Based on BPJS Employment data, in 2019 there were 77,295 cases of work accidents in the construction sector. Based on this, Occupational Safety and Health in carrying out construction work is given great attention. One of the most important and always required PPE is a safety helmet. Based on the many needs for PPE helmets, many brands of safety helmets are sold on the market without knowing their advantages and materials, many accidents have occurred, and many helmets have broken and other failures. Based on this, research was carried out on the analysis of compressive strength and durability of SNI and non-SNI safety helmet materials. The aim of this research is to determine whether the compressive strength and shock resistance of safety helmet materials comply with standards. The research used a qualitative method by testing safety helmets. The test results showed that the SNI safety helmet passed the pressure and shock resistance tests, while the non-SNI safety helmet did not pass the pressure test but still met the shock resistance test. This value will be used as a reference for innovating safety helmet materials.Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda (Permenaker No. 03/MEN/1998). Di Indonesia, angka kecelakaan kerja di bidang konstruksi masih relatif tinggi. Berdasarkan catatan data BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2019 terdapat 77.295 kasus kecelakaan kerja di bidang konstruksi. Berdasarkan hal itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sangat diperhatikan. Salah satu APD yang paling penting dan selalu diwajibkan adalah helm proyek (safety helmet). Berdasarkan banyak kebutuhan APD helm, banyak merk helm safety yang dijual di pasaran tanpa tahu keunggulan dan bahannya, banyak kecelakaan yang telah terjadi, serta banyak helm pecah dan kegagalan lainnya. Berdasarkan hal itu maka dilakukan penelitian tentang analisis kekuatan tekan dan ketahanan pada material safety helmet merk SNI dan nonSNI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tekan dan ketahanan kejut pada material helm safety apakah sudah sesuai dengan standar. Penelitian menggunakana metode kualitatif dengan melakukan pengujian pada helm safety kemudian membandingkan hasilnya antara helm safety merk SNI dan nonSNI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa helm safety merk SNI lolos uji tekan dan ketahanan kejut, sedangkan helm safety nonSNI tidak lolos uji tekan namun masih memenuhi untuk pengujian ketahanan kejut. Nilai tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan inovasi material safety helmet

    Analisis Kegagalan Material Aluminium 5052 sebagai Aplikasi Bahan Lambung Kapal Terhadap Pengaruh Salinitas Air Laut

    Get PDF
    Sebagai negara kepulauan, maka untuk menghubungkan antar pulau di Indonesia peranan transportasi kapal laut sangat penting. Dalam perencanaan konstruksi kapal, material lambung kapal menjadi faktor penting karena sering terjadi korosi. Korosi adalah kerusakan material akibat adanya reaksi kimia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Secara kuantitatif material aluminium dihitung kehilangan berat sesuai dengan ASTM G31-72, kemudian melakukan perhitungan laju korosi dan menganalisa faktor yang mempengaruhi laju korosi dengan pengujian XRD. Dari hasil pengujian weight loss, laju korosi terbesar terjadi pada material yang terletak pada kondisi salinitas 3,6%  NaCl sebesar 12,18 mpy dengan waktu perendaman selama 1 bulan. Konsentrasi larutan NaCl yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak ion klorida di sekitar logam, menyebabkan desensitisasi permukaan logam. Dari hasil analisa XRD menunjukkan terdapat senyawa 2NaAlO2 dan Al2O3 pada intensitas peak tertinggi. Data tersebut menunjukkan terbentuknya senyawa yang melekat dengan permukaan aluminium yang terekspos dalam larutan klorida, yang berfungsi melindungi logam dari korosi.As an archipelagic country, ship transportation is very important to connect between islands in Indonesia. In ship construction planning, ship hull material is an important factor because corrosion often occurs. Corrosion is the deterioration of a material due to a chemical reaction. This research is an interesting scientific discussion to find out cause the failure of ship hull materials. This research was conducted using an experimental method. Quantitatively the weight loss of aluminum material is calculated according to ASTM G31-72, then calculates the corrosion rate and analyzes the factors that affect the corrosion rate with XRD testing. From the results of the weight loss test, the largest corrosion rate occurred in the material located at 3.6% NaCl salinity conditions of 12.18 mpy with an immersion time of 1 month. From the results of XRD analysis showed that there were compounds 2NaAlO2 and Al2O3 at the highest peak intensity
    corecore