Peranan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peranan pemerintah kota Yogyakarta dalam memelihara kerukunan umat beragama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check. Selanjutnya teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif yang meliputi 4 (tiga) tahap, yakni: pengumpulan data, reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan pemerintah kota Yogyakarta dalam memelihara kerukunan umat beragama meliputi; a) sebagai fasilitator, pemerintah memberdayakan dan memfasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan memfasilitasi pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan serta tokoh agama dalam program pemantapan cinta tanah air dan nasionalisme. b) sebagai koordinator, pemerintah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan FKUB, pengkoordinasian dengan instansi vertikal pemerintahan, pembinaan dan pengkoordinasian camat dan lurah dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) serta koordinasi terkait penyelesaian konflik. c) regulator, pemerintah menerbitkan surat ijin mendirikan bangunan rumah ibadah sesuai dengan rekomendasi FKUB. 2) Hambatan pemerintah dalam memelihara kerukunan umat beragama yakni; kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan dan meminimalisir terjadinya konflik sosial, minimnya distribusi anggaran FKUB dan pemberitaan media yang berlebihan. 3) Upaya pemerintah dalam mengatasi hambatan tersebut adalah rapat koordinasi dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) kota Yogyakarta, rapat koordinasi dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) kota Yogyakarta, rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Intelejen Daerah (Forkominda) Kota Yogyakarta dan rapat rutin dengan Tim Terpadu Gangguan Sosial. Kata Kunci: Peranan, Pemerintah Kota, Kerukunan Umat Beragam

MODERASI BERAGAMA MENUJU PERSAUDARAAN MANUSIAWI SEJATI

Moderasi beragama pada dasarnya adalah cara  memeluk agama sesuai dengan nilai-nilai fundamental ajaran agama. Moderasi beragama bukan mengubah agama tetapi berusaha memper-kenalkan nilai-nilai hakiki tersebut dengan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan tidak berpihak pada orang atau kelompok tertentu saja tetapi Dia menghendaki semua orang mengenal-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Wajah agama (Tuhan) dari hakikatnya adalah sejuk, adem, membahagiakan dan menghidupkan. Hal itu sejatinya ditampilkan juga oleh para pemeluk agama-agama sehingga terciptalah persaudaraan manusiawi sejati

ARBOREAL POETICS IN HOWARD NEMEROVS THE THOUGHT OF TREES AND LUIS H. FRANCIAS LESSONS OF A TREE

This paper discusses arboreal poetics in two contemporary poems The Thought of Trees by Howard Nemerov, an American poet and Lessons of a Tree by Luis H. Francia, a Filipino one. The objectives of this research are first to identify how Nemerov and Francias vegetal poetics conveys ecological views; second, how their vegetal poetics evokes ones ecological awareness to conserve biodiversity and to consume material goods sufficiently. These behaviors help to reduce the exacerbation of climate change phenomenon. This research used qualitative methods, in which the data were words and taken from the two poems and from several sources on trees, climate change, ecopoetry as a kind of criticism belonging to environmental humanities. The result shows that both poems anthropomorphize trees as indispensably interconnected and coexistent with any life forms and the physical environment. This further impacts on humans growing ecological conscience not to objectify but to conserve vegetation in particular and other natural resources in general through his sufficient consumption of the material goods for ones living necessities

Statistical Mechanical Modelling of Unstructured Proteins : Fermented Milk Casein Adsorption on Packaging Materials

Populärvetenskaplig sammanfattning Självfästande Filmjölk Många upplever vid frukostbordet att det är bökigt och kladdigt att hälla ur all filmjölk ur paketet, så när konsumenten anser att förpackningen är tom finns det cirka 10% kvar av produkten. Detta är något som gemene man inte reflekterar över. Eftersom en del av filmjölken fäster på förpackningens insida så innebär det att det slängs mängder med förstaklassig mat, och att minst 130 tusen av EU:s kossor producerar mjölk i onödan. Svårtömda förpackningar medför alltså stora kostnader för konsumenten, negativ miljöpåverkan från produktionen av bortkastad mjölk, men även problem med återvinningen av förpackningsmaterial. I samarbete med Tetra Pak, världens ledande företag inom process- och förpackningslösningar för livsmedel, har en del av det molekylära ursprunget av detta problem undersökts. Filmjölk är en komplex blandning som huvudsakligen består av vatten, fett, kolhydrater och mjölkproteiner. De senare verkar vara en viktig anledning till att filmjölk fäster på förpackningens insida. För att få en helhetsbild av varför filmjölk blir kvar i förpackningen, och för att så småningom kunna utveckla bättre förpackningar exempelvis genom ytmodfiering eller genom att använda ett annat material, är det väsentligt att förstå växelverkan mellan proteinmolekyler och förpackningens yta. Det är anledningen till att vi har utvecklat en modell där vi undersöker hur det mest koncentrerade proteinet, alltså β-kasein, växelverkar med ytor med olika egenskaper. Med hjälp av datorsimuleringar har vi studerat hur proteinet uppför sig i närheten av olika ytor som ska motsvara förpackningsytor. Kasein adsorption på förpackningar Resultat från datorsimuleringar visar att β-kasein fäster på många olika sorters ytor, främst därför att proteinet består av delar med olika egenskaper. Dessutom beter sig proteinet som en kameleont, det vill säga, det anpassar sina egenskaper till omgivningen. Om β-kasein till exempel är i närheten av en yta med negativa laddningar, då blir vissa delar av proteinet mer positivt laddade. Positiva och negativa laddningar attraheras och de positiva delarna fastnar på ytan. Försöker man undvika det, genom att exempelvis byta ut de negativa ytladdningar mot positiva, så svarar proteinet med att bli mer negativt laddat, och fäster med den negativt laddade delen. Är ytan även hydrofob, alltså vattenskyende, då blir adsorptionen ännu starkare. Resultaten i denna uppsats har gett oss en ökad insikt i hur β-kasein växelverkar och fäster på olika ytor. Vår förhoppning är att denna förståelse kan användas för att utveckla nytt icke-fästande förpackningsmaterial. På grund av filmjölkens komplexa natur som alla växelverkar olika med förpackningsytan så är utvecklingen av ett material som minskar vidhäftningen helt klart en stor utmaning.Caseins are the most abundant proteins in milk products and are thought to be crucial for many of its properties, like texture, viscosity, but also adhesion to packaging materials. The latter leads to a product loss of about 10%, and economical and environmental problems, and its molecular origin is here investigated from the interaction between β-casein and dierent surface materials. A theoretical zero model has been assembled, and a coarse grained model with implicit salt interactions is developed for Monte Carlo simulations. For small peptides, good agreement between the zero model and simulations is observed, but to investigate larger peptides simulations are necessary. These show that β-casein-surface adsorption is an interplay of electrostatic, hydrophobic, and charge regulation phenomena. Due to its amphiphilic properties and its high charge capacitance, β-casein acts as a molecular chameleon, adapting its charge to its environment and utilizing dierent adsorption mechanisms depending on the surface properties. Changing the surface parameters has therefore a clear effect on the adsorption mechanisms, but adsorption is nevertheless seen on most surfaces

Konstruksi Sosial Atas Sikap Dan Cara Hidup Bertoleransi Antar Umat Beragama (Studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Sosial Atas Sikap Dan Cara Hidup Bertoleransi Antar Umat Beragama Pada Masyarakat Dusun Puhsarang, Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupa

Penelitian ini membahas mengenai proses konstruksi sosial atas sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama pada masyarakat Dusun Puhsarang. Sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama ini dikonstruksi secara sosial dengan tujuan untuk menunjang kehidupan sosial mereka dan melanggengkan realitas sosial dalam bentuk kemampuan masyarakat Dusun Puhsarang untuk hidup berdampingan di Dusun Pusharang yang multiagama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses konstruksi sosial atas sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Puhsarang tidak terlepas dari: Pertama, penanaman sisi subyektif keagamaan, penanaman paham pluralisme serta penanaman sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama. Kedua, penerapan paham pluralisme, penerapan sikap dan cara hidup bertoleransi antar umat beragama, serta pengakuan identitas keberagaman agama. Ketiga, nilai Budaya Jawa, pengalaman masa lalu atas ketegangan dan pertentangan sosial dan nilai agama yang mengajarkan toleransi. Sehingga dengan adanya proses konstruksi sosial ini, realitas sosial dalam bentuk kemampuan masyarakat Dusun Puhsarang untuk hidup berdampingan di sebuah lingkungan sosial yang multiagama masih bisa ditemukan hingga saat ini

The Implementation of Receivables Write-Off of the State-Owned Banks in Indonesia

This research reviews two issues: Firstly, it describes the imple-mentation of the receivable write-off of State-Owned Bank (BUMN Banks) in Indonesia, and secondly, it describes the relevance of the independence principles of directors and Good Corporate Governance to the implementation of receivables write-off of state-owned banks in Indonesia. This research uses normative and empirical juridical approaches. The normative approach includes research on the independence principles of directors and Good Corporate Governance to the implementation of receivables write-off of the state-owned bank, while empirical research is conducted to determine the process of claim abolishment by state-owned banks in Indonesia. The outcomes of the research indicate that the unresolved legal problem related to the state financial position in the state-owned banks due to conflict of public and private law norms causes the directors of state-owned banks have not dared to do the process of claim abolishment. Therefore, consi-dering that the principle of autonomy of directors and good corporate governance is enforced properly, no one is concerned about the risk of corporate policies related to the process of claim abolishment from a state-owned bank because, in its very essence, it is a Business Judgment Rule in the banking business practice

Respons Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) pada Sistem Tumpangsari Dengan Selada (Lactuca sativa L.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Kambing dan EM4

Terung merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi untuk meningkatkan gizi. Upaya untuk meningkatkan produksi terung dapat melalui pengelolaan hara terpadu dan sistem tanam yang tepat. Aplikasi Effective Microorganism 4 (EM4) dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara melalui pemanfaatan mikroorganisme dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 serta mendapatkan dosis dan konsetrasi yang sesuai untuk meningkatan hasil dan pertumbuhan tanaman terung yang ditanam secara tumpangsari dengan selada.  Penelitian dilaksanakan di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, pada bulan Maret - Agustus 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor dan 3 ulangan, yaitu dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4. Dosis pupuk kandang kambing terdiri 3 taraf, yaitu K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha dan K3 = 30 ton/ha. Konsentrasi EM4 terdiri 4 taraf, yaitu E0 = 0 ml/l, E1 = 10 ml/l, E2 = 15 ml/l dan E3 = 20 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara pemberian dosis pupuk kandang kambing dengan konsentrasi EM4 pada luas daun terung umur 120 hst. pupuk kandang kambing dan EM4 memberikan pengaruh nyata pada hasil yang meliputi bobot buah per ha. Aplikasi dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha menunjukkan hasil tertinggi yaitu sebesar 18,43 ton/ha. Aplikasi EM4 konsentrasi 20 ml/l menunjukkan hasil tertinggi yaitu sebesar 19,54 ton/ha. Sistem tanam tumpangsari terung dan selada menunjukkan Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL) dengan nilai antara 1,3 – 1,9 yang menguntungkan pada semua perlakuan antara konsentrasi pupuk kandang kambing dan dosis EM4

Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use dan Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian Menggunakan E-Wallet

ABSTRACT This study aims to prove and analyze the effect of perceived usefulness, perceived ease of use, and security on purchasing decisions using E-Wallet. The population in this study are respondents who have used E-Wallet. The sample in this study amounted to 100 respondents who met the criteria by using purposive sampling technique. The t-test results show that perceived usefulness, perceived ease of use, and security have a positive and significant effect on purchasing decisions using E-Wallet. This study aims to prove and analyze the effect of perceived usefulness, perceived ease of use, and security on purchasing decisions using E-Wallet. The population in this study are respondents who have used E-Wallet. The sample in this study amounted to 100 respondents who met the criteria by using purposive sampling technique. The t-test results show that perceived usefulness, perceived ease of use, and security have a positive and significant effect on purchasing decisions using E-Wallet