9 research outputs found

    Pengaruh Penggunaan Cacing Tanah dan Kotoran Sapi pada Proses Pengomposan Limbah Organik Pasar terhadap Kualitas Kompos

    Get PDF
    Garbage is material that is not used or remains from activities carried out by humans, generally in the form of solids, and this is also called waste. One of the most waste-producing environments is the market, especially the traditional market. This market waste is dominated by the type of organic waste. The solution to reducing market waste can be done by managing organic waste into compost. The composting process is closely related to decomposers, examples of decomposers are earthworms, bacteria, and fungi. This study aims to determine the effect of the interaction between the treatment of earthworms and cow manure on compost quality. The study used a factorial completely randomized design (CRD) with 2 factors and was repeated 3 times. The first factor was the number of earthworms consisting of no earthworms (C0), using 60 earthworms (C1), and using 120 earthworms (C2). The second factor was the amount of cow manure which consisted of no cow manure (K0), with 22.5% cow manure (K1) and 45% cow manure (K2). The variables observed included the quality of the compost by looking at the color, smell, texture, temperature, C-organic, N-total, P2O5, K2O, and C/N ratio. Data were analyzed by Analysis of Variety. If it is significantly different, it will be tested further with Duncan's 5% Multiple Range Test. The combination of C0K0 treatment had the highest C-organic, N-total, P2O5, and K2O values. The C0K1 combination has the highest C/N ratio..&nbsp

    Pengaruh Pemberian Jamur Mikoriza Arbuskular dan Batuan Fosfat terhadap Infeksi Akar, Kadar P, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench)

    Get PDF
    Pemberian jamur mikoriza arbuskular dan pengaplikasian batuan fosfat dapat meningkatkan kadar P tanaman, pertumbuhan dan produksi sorgum (sorghum bicolor L. Moench). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat terhadap kadar P tanaman, pertumbuhan dan produksi sorgum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian jamur mukoriza arbuskular (M1) dan tanpa pemberian jamur mikoriza arbuskular (M0), faktor kedua yaitu pengaplikasian batuan fosfat 0 gr (P0), 1 gr (P1), 2 gr (P2), 3 gr (P3) dan 4 gr (P4) per polybag. Variabel yang diamati yaitu presentase infeksi akar dengan menggunakan metode pewarnaan, kadar P menggunakan metode pengabuan basah, tinggi tanaman, lebar daun, berat total biji dan berat 1000 biji. Data dari hasil pengamatan diuji menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan duncan multiple range test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur mikoriza arbuskular (M1) dapat meningkatkan presentase infeksi akar sebesar 83%, meningkatkan kandungan kadar P jaringan sebesar 28,5% dan meningkatkan berat 1000 biji sebanyak 6,37%. Pemberian batuan fosfat juga dapat meningkatkan kadar P jaringan sebesar 28% dan berat 1000 biji sebanyak 8,3%. Kombinasi perlakuan pemberian jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat sebanyak 4 gr/polybag (M1P4) dapat meningkatkan berat total biji sebesar 10,8%. Pemberian jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat tidak berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan yaitu pada variabel pengamatan tinggi tanaman dan lebar daun pada tanaman sorgum

    Pengaruh Pupuk Hayati Jamur Mikoriza Dan Pupuk Rock Phosphate Terhadap Serapan P, Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

    Get PDF
    Application of mycorrhizal fungi biological fertilizers and rock phosphate fertilizers can increase plant P uptake, growth and yield of cayenne pepper (Capsicum frutescens L.). The purpose of this study was to determine the effect of the interaction between mycorrhizal fungi biofertilizer and rock phosphate fertilizer on P uptake, growth and yield of cayenne pepper. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) factorial with 2 factors and 3 replications. The first factor was the application of 0 gr (M0), 10 g (M1) and 20 g (M2) mycorrhizal fungal biofertilizers and the second factor was the application of 0 kg rock phosphate fertilizer or the equivalent of 0 g (R0), 150 kg or 1 g (R1) and 300 kg or 2.6 g (M2). The variables observed were plant height, number of fruit planted, fruit fresh weight, plant fresh weight, root volume, root infection, plant dry weight, root shoot ratio and P uptake. The observed data were tested using analysis of variance (ANOVA) and tested further. using Duncan multiple range test (DMRT) at 95% confidence level. The results showed that there was no interaction between the application of mycorrhizal fungi biofertilizers and rock phosphate fertilizers. Application of mycorrhizal fungal biofertilizer (M1) can increase the degree of root infection by 72.22%, the number of fruit planted, fruit fresh weight, plant fresh weight, plant dry weight, root volume, root infection, P uptake and root shoot ratio. Application of rock phosphate fertilizer can also increase the number of fruit plants, plant fresh weight, plant dry weight, root volume and P uptake. &nbsp

    PENGARUH PEMUPUKAN KOMPOS BLOTONG DAN PUPUK ORGANIK CAIR ECENG GONDOK TERHADAP INFEKSI ENDOMIKORIZA DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) PADA LAHAN PASIR PANTAI PASEBAN KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    ABSTRACT Sandy land has a considerable potential to resolve the problem of the narrowing area of agricultural land in Indonesia. Improvement of sandy land quality which belongs to the marginal land is necessary in order to increase its productivity, for example through the addition of compost and organic liquid fertilizer. This research aims to know the effect of blotong compost and organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes to endomycorrhizal infection and the production of sorghum plants. The experimental design used was factorial completely randomized block design with 2 factors and 3 replicates. The first factor was dose of blotong compost which consists of 3 levels, i.e. 0, 20, and 40 tons blotong compost /ha. The second factor was concentration of the organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes consists of 4 levels, i.e. 0, 10, 25, and 40% of the organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes. Further data obtained were analyzed using ANOVA, followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT) for significantly different data. The results showed that the application of blotong compost increase soil Corganic, total soil microorganisms, plant height and lowering endomycorrhizal infection. Optimal fertilizing compost blotong dose is 40 tons/ha. The application of organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes increase the total soil microorganisms with optimal concentration of 40%, as well as reducing endomycorrhizal infection. The combination treatment of 20 tons of compost blotong/ha and 10% organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes already enhance the growth and production of sorghum, but the maximum growth and plant production is achieved with the addition of 40 tons of compost blotong/ha and 40% organic liquid fertilizer of Eichhornia crassipes. Keywords: Root infection, sandy land, blotong, Eichhornia crassipes, sorghum ABSTRAK Lahan pasir pantai memiliki potensi cukup besar untuk mengatasi masalah semakin menyempitnya luasan lahan pertanian di Indonesia. Perbaikan kualitas lahan pasir pantai yang termasuk ke dalam lahan marginal sangat diperlukan agar dapat meningkatkan produktivitasnya, misalnya melalui penambahan pupuk kompos dan pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan kompos blotong dan POC eceng gondok terhadap infeksi endomikoriza dan produksi tanaman sorgum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu dosis kompos blotong yang terdiri atas 3 taraf yaitu 0, 20, dan 40 ton kompos blotong/ha. Faktor kedua yaitu konsentrasi POC eceng gondok yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0, 10, 25, dan 40% POC eceng gondok. Data dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila antar perlakuan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian blotong dapat meningkatkan C-organik tanah, total mikroorganisme tanah, tinggi tanaman, serta menurunkan infeksi endomikoriza. Dosis pemupukan kompos blotong yang optimal adalah 40 ton/ha. Pemberian pupuk organik cair eceng gondok dapat meningkatkan total mikroorganisme tanah dibanding kontrol dengan konsentrasi optimal 40%, serta menurunkan infeksi endomikoriza. Kombinasi perlakuan 20 ton kompos blotong/ha dan 10% POC eceng gondok sudah dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum, namun pertumbuhan dan produksi tanaman maksimum dicapai pada perlakuan penambahan 40 ton kompos blotong/ha dan 40% POC eceng gondok. Kata kunci: Infeksi endomikoriza, tanah pasir pantai, blotong, eceng gondok, sorgum

    IDENTIFIKASI DAN ESTIMASI KERUSAKAN TANAH DENGAN METODE BERBASIS OBIA CITRA SATELIT SENTINEL-2B DAN PEMBOBOTAN LERENG GUNUNG RAUNG

    Get PDF
    Gunung Raung merupakan hulu DAS Bedadung. DAS Bedadung merupakan sungai yang membelah Kabupaten Jember dan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jember salah satunya sebagai sumber air pertanian. Penggunaan lahan di lereng Gunung Raung digunakan untuk hutan, perkebunan, sawah, dan tegalan.  Luas tutupan lahan di lereng Gunung Raung sebelah barat selama 25 tahun menurun sebesar 34,74% (hutan), 35,07% (perkebunan), 54,17% (sawah tadah hujan). Tindakan secara cepat dan akurat dalam memperbaiki kondisi tanah dan lahan yang sesuai kaidah konservasi, sehingga kerusakan tanah dapat diperbaiki dengan langkah pertama memetakan wilayah potensi status kerusakan tanah. Tujuan penelitian Mengidentifikasi dan mengestimasi Kerusakan Tanah Menggunakan Metode Berbasis OBIA Citra Satelit Sentinel-2B dengan pembobotan Lereng Gunung Raung. Metode penelitian menggunakan metode diskriptif eksplorasi dengan mengabungkan metode Berbasis      Object-Based Image Analysis (OBIA) Citra Satelit Sentinel-2B dan pembobotan. Tahapan analisis dalam metode OBIA melalui 3 tahapan meliputi koreksi atmosferik, segmentasi dan klasifikasi. Analisis statistic menggunakan analisis sidik ragam, regresi dan korelasi. Hasil analisis potensi kerusakan tanah di sub DAS Kesambi yang didasarkan pada analisis OBIA dan pembobotan bahwa potensi kerusakan tanah di wilayah penelitian dibagi menjadi tiga yaitu sangat rendah 16,61% (1.122,99 hektar), rendah 63,94% (4323,14 hektar), dan sedang 19,45% (1315,17 hektar). Parameter yang berpengaruh terhadap kecepatan kerusakan tanah yaitu relief/lereng dan penggunaan lahan dengan nilai korelasi yang sedang (0,421-0,601).Gunung Raung merupakan hulu DAS Bedadung. DAS Bedadung merupakan sungai yang membelah Kabupaten Jember dan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jember salah satunya sebagai sumber air pertanian. Penggunaan lahan di lereng Gunung Raung digunakan untuk hutan, perkebunan, sawah, dan tegalan.  Luas tutupan lahan di lereng Gunung Raung sebelah barat selama 25 tahun menurun sebesar 34,74% (hutan), 35,07% (perkebunan), 54,17% (sawah tadah hujan). Tindakan secara cepat dan akurat dalam memperbaiki kondisi tanah dan lahan yang sesuai kaidah konservasi, sehingga kerusakan tanah dapat diperbaiki dengan langkah pertama memetakan wilayah potensi status kerusakan tanah. Tujuan penelitian Mengidentifikasi dan mengestimasi Kerusakan Tanah Menggunakan Metode Berbasis OBIA Citra Satelit Sentinel-2B dengan pembobotan Lereng Gunung Raung. Metode penelitian menggunakan metode diskriptif eksplorasi dengan mengabungkan metode Berbasis      Object-Based Image Analysis (OBIA) Citra Satelit Sentinel-2B dan pembobotan. Tahapan analisis dalam metode OBIA melalui 3 tahapan meliputi koreksi atmosferik, segmentasi dan klasifikasi. Analisis statistic menggunakan analisis sidik ragam, regresi dan korelasi. Hasil analisis potensi kerusakan tanah di sub DAS Kesambi yang didasarkan pada analisis OBIA dan pembobotan bahwa potensi kerusakan tanah di wilayah penelitian dibagi menjadi tiga yaitu sangat rendah 16,61% (1.122,99 hektar), rendah 63,94% (4323,14 hektar), dan sedang 19,45% (1315,17 hektar). Parameter yang berpengaruh terhadap kecepatan kerusakan tanah yaitu relief/lereng dan penggunaan lahan dengan nilai korelasi yang sedang (0,421-0,601)

    DIAGNOSIS KESEIMBANGAN HARA N, P, K DAN Mg PADA JERUK SIEM MENGGUNAKAN METODE DRIS DI KECAMATAN CLURING

    Get PDF
    Perunurnan Produktivitas jeruk dapat dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hara pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pembatas kadar hara N. P. K dan Mg serta perbaikan keseimbangan hara tanaman melalui rekomendasi pemupukan di Kecamatan Cluring. Metode pengkajian menggunakan DRIS (Diagnosis and Recomendation Integraed System) untuk menganalisis interaksi kadar hara dalam tanah dan jaringan tanaman jeruk. Analisis daun dalam menetapkan N menggunakan metode Kjeldahl dengan cara pengabuan basah H2SO4, sedangkan P, K dan Mg dengan pengabuan basah HNO3 dan HClO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai norm n/p, n/k, k/p, n/mg, p/mg dan k/mg berturut turut adalah 7.63, 1.50, 5.36, 14.81, 1.88 dan 9.90. Nilai rata-rata indeks hara N. P. K dan Mg di kebun jeruk berproduktivitas optimum berturut-turut adalah (-0.39), (-0,07), (-1.56) dan 7.38. Hara pembatas pada sebagian besar kebun jeruk berproduktivitas rendah - sedang adalah hara nitrogen dan fosfor. Urutan hara yang harus diperbaiki pada kebun jeruk berproduktivitas rendah (<22.5 ton/ha) hingga sedang (22.5 – 27.5 ton/ha) berturut-turut adalah nitrogen, fosfor dan kalium. Rekomendasi pupuk untuk musim selanjutnya pada kebun jeruk berproduktivitas rendah adalah Urea 239.13 Kg/ha, SP36 338.89 Kg/ha dan ZK 80 Kg/ha, sedangkan pada kebun jeruk berproduktivitas sedang adalah Urea 204.35 Kg/ha, SP36 300 kg/ha dan ZK 170 kg/ha.Kata kunci: Tanaman jeruk, diagram DRIS dan Faktor pembata

    PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK SP-36 TERHADAP PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS (LIME MUD)

    Get PDF
    ABSTRACT Solid waste pollution of Paper manufacturer (Lime mud) can cause land degradation through decreasing soil quality due to chemical, physical and biological properties changes. The purpose of this study was to determine the effect of adding cow manure and SP-36 fertilizer to give improvement in the soil chemical properties, growth and production of Sorghum. Pot experiment was conducted using Randomized block Design (RBD) factorial with two factors, the first factor was soil conditions (polluted and non-polluted soil), the second factor was the type of fertilizer with 4 levels including control, cow manure (258 gram/pot), SP-36 fertilizer (0.64 gram/pot) and combination of cow manure (2658 gram/pot) and SP-36 fertilizer (0.64 gram/pot). The parameter of chemical properties observation included soil pH (pH meter), C -organic (Kurmis), Cation Exchange Capacity (extract of ammonium acetate 1 M ph 7), P-availability (Olsen) and Ca-exchanged (extract of ammonium acetate 1 M ph 7). The parameter of the plant growth and production included height of plant, dry weight of plant stem and leave and weight of 1,000 seeds. The research result revealed that combination of manure and SP36 fertilizer to the polluted soil could decrease soil pH from 8.31 to 8.17, Ca-exchanged decrease in amount of 49.58% compared to the control ones, and the increase of P-availability was in amount of 92.89% compared to the controlled ones. The addition of cow manure to the polluted soil could increase C-organic in amount of 222.7% and weight of 1,000 seeds increased in amount of 24.9% compared to the controlled ones. The provision of SP-36 treatment to the polluted soil could increase CEC of soil in amount of 3.25% and the height of plant increased to 9.31% compared to the control ones. Keyword: Manure, SP-36 fertilizer, Sorghum, Chemical Improvement, Lime mud ABSTRAK Pencemaran limbah padat Pabrik Kertas (Lime mud) dapat menyebabkan terjadinya degradasi lahan melalui penurunan kualitas tanah karena perubahan sifatkimia, fisika dan biologi tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk kandang sapi dan pupuk SP-36 terhadap perbaikan sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman Sorghum pada tanah tercemar limbah padat (Lime mud). Percobaan pot dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, faktor pertama kondisi tanah (tanah tidak tercemar dan tanah tercemar), faktor kedua jenis pupuk dengan 4 taraf terdiri atas kontrol, pupuk kandang sapi (258 gram/pot) , pupuk SP-36 (0,64 gram/pot) dan kombinasi pupuk kandang sapi (258 gram/pot) dan pupuk SP-36(0,64 gram/pot). Parameter pengamatan sifat kimia tanah meliputi pH tanah (pH meter), C-organik (Kurmis), KTK tanah (ekstrak Amonium asetat 1 M ph 7), Ptersedia (Olsen) dan Ca-tertukar (ekstrak Amonium asetat 1 M ph 7). Parameter pertumbuhan dan produksi tanaman meliputi tinggi tanaman, berat kering brangkasan dan berat 1000 biji. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi pupuk kandang dan pupuk SP-36 pada tanah tercemar dapat menurunkan pH tanah dari 8.31 menjadi 8.17, Ca-tertukar menurun sebesar 49,58 % dibanding kontrol, dan terjadi peningkatan P-tersedia sebesar 92.89 % dibandingkan dengan kontrol. Penambahan pupuk kandang sapi pada tanah tercemar mampu meningkatkan C-organik sebesar 222.7 % dan berat 1000 biji meningkat 24,9 % dibandingkan dengan kontrol. Pemberian pupuk SP-36 pada tanah tercemar dapat meningkatkan KTK tanah sebesar 3.25% dan tinggi tanaman meningkat 9.31 % dibanding kontrol. Kata kunci: Pupuk Kandang Sapi, Pupuk SP-36, Sorghum, Sifat Kimia Tanah,&nbsp;Lime mu

    Prediction of Rice Yield Based on Nitrogen Input Use Cropsyst Simulation Model in District Mayang: Prediksi Hasil Tanaman Padi berdasarkan Input Nitrogen dengan Simulasi Model Cropsyst di Kecamatan Mayang

    No full text
    Padi merupakan tanaman pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Produksi padi di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, sehingga impor masih menjadi solusi utama. Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten penghasil padi. Banyak varietas yang ditanam untuk mendapatkan produktivtas yang tinggi khususnya di Kecamatan Mayang, namun tidak semua kondisi tanah dan manajemen lahan akan mendapatkan hasil produksi padi secara optimal, karena kondisi lahan yang berbeda-beda. Unsur Nitrogen (N) adalah unsur hara makro yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Kelebihan dan kekurangan unsur N berpengaruh terhadap tingkat efisiensi dan hasil produksi tanaman padi. Pengembangan budidaya padi di Jember khususnya Kecamatan Mayang perlu adanya simulasi hasil produksi padi bedasarkan pemupukan N dan kondisi lahan sehingga dapat dilihat potensi lahan untuk mengembangkan padi dan dapat dijadikan referensi untuk rekomendasi pemupukan N. Cropsyst adalah program komputer yang berfungsi untuk menganalisis produktivitas berdasarkan kondisi dan manajemen lahan. Input data tanah, iklim/lokasi, manajemen lahan dikalibrasikan dengan pertumbuhan tanaman serta dilakukan validasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemanfaatan Cropsyst untuk mensimulasikan hasil produksi padi berdasarkan pengaruh perbedaan input Nitrogen di Kecamatan Mayang. Simulasi dilakukan pada 10 petani sampel dan 6 petani pembanding. Hasil simulasi menunjukkan bahwa Cropsyst dapat digunakan dalam simulasi padi berdasarkan input nitrogen di Kecamatan Mayang karena menghasilkan nilai EF sebesar 0.93 dan RMSE sebesar -47.97. Setiap penambahan pupuk oleh petani sampel akan meningkatkan hasil panen padi. Pak Leha tidak dianjurkan untuk menambahkan N karena respon tanaman padi sudah mencapai 100%. Untuk mencapai hasil padi yang optimal dan efisien maka petani harus memberikan pupuk N sesuai dengan kebutuhan tanaman yaitu ketika respon tanaman mencapai 90% dari maksimal.&nbsp; Rice is the food crop which the highest consumed by the Indonesian population. Rice production in Indonesia can not meet the needs of its inhabitants so that the import still be the primary solution. Jember Regency is one of the regencies rice producers. It has quite a lot of varieties that are planted to obtain the high productivity, especially in the District Mayang, but not all ground conditions and land management will get optimal rice production because the land conditions are different. The Nitrogen (N) elements are the macronutrients which are very important in supporting the growth and development of rice plants. Excess and deficiency of N affect the level of efficiency and production yield of rice plants. The development of rice cultivation in Jember, especially the District Mayang needs to include the simulation results of rice production based on N fertilization and soil conditions so it can be seen the potential of land to develop rice and can be used as a reference for the recommendation of N fertilizer. Cropsyst is a computer program that serves to analyze productivity based on the condition and management of land. Input soil data, climate/location, land management calibrated with plant growth as well as performed validation. The simulation was conducted on 10 farmers of the sample and 6 farmers comparison. The simulation results show that Cropsyst can be used the simulation of rice-based on the input of nitrogen in District Mayang because it produces a value of EF of 0.93 and RMSE of -47.97. Any addition of fertilizer by the farmers of the sample will increase the yield of rice. Mr. Leha is not recommended to add N because the response of the rice plant had reached 100%. To reach the optimal and efficient rice yield then the farmers must provide N fertilizer in accordance with the needs of the plant, i.e., when the response of the plant reaches 90% of maximum
    corecore