125 research outputs found
Persepsi Siswa terhadap Kesiapan Guru dalam Proses Pembelajaran (Studi pada SMP Negeri 18 Banda Aceh)
Skripsi ini berjudul “Persepsi Siswa terhadap Kesiapan Guru dalam Proses Pembelajaran (Studi pada SMP Negeri 18 Banda Aceh). Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi yang kurang baik dari siswa terhadap kesiapan guru dalam mengajar akan memberikan dampak yang buruk terhadap motivasi belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana persepsi siswa terhadap kesiapan guru di dalam proses pembelajaran, (2) Kendala-kendala apa saja yang di hadapi guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap kesiapan guru dalam proses pembelajaran, dan untuk mengetahui Kendala-kendala apa saja yang di hadapi guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam tiga kelas berjumlah 87 siswa.Sampel penelitian siswa kelas VIII-2 sebanyak 30 siswa yang dipilih secara acak.Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas VIII-2.Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan wawancara. Data hasil angket dianalisis menggunakan rumus persentase dan data wawancara dianalisis melalui reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa SMPN 18 Banda Aceh terhadap kesiapan guru dalam proses pembelajaran tergolong positif seperti dalam menyampaikan materi, memberi contoh, menjelaskan istilah-istilah, memilih dan menerapkan metode dan sikap guru terhadap siswa. Terdapat beberapa aspek yang dianggap negatif oleh siswa seperti cara guru mengaitkan materi dengan fenomena kehidupan dan cara guru membimbing siswa yang malas belajar atau siswa membuat keributan di dalam kelas masih kurang tepat dianggap oleh siswa.Kendala-kendala yang dihadapi guru SMPN 18 Banda Aceh dalam proses pembelajaran di dalam kelas antara lain adalah (1) perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi pembelajaran(2) konflik (perkelahian) dan motivasi yang kurang sehat pada siswa (3) lemahnya berbagai faktor penunjang (sarana prasarana) sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi yang dihasilkan
Proportionality assessment of rice mills distribution against paddy production in Bangladesh: a GIS spatial analysis
Bangladesh is a populous country whose people mostly depend on rice for their food intake. Paddy is cultivated all
over the country and different types of rice mills are established for processing paddy into rice. GIS is a useful tool
for data analysis, visualization in maps and selecting sites for various purposes. This study analysed the spatial
distribution of paddy production and location of rice mills in Bangladesh, and took a closer look at the
proportionality of rice mill distribution against paddy production in the country’s different regions. The distributions
were shown simply in maps and also with auto-correlation like Moran's I or cluster & outlier analysis and hotspot
analysis in both district wise and division wise. The findings revealed that paddy production density was
concentrated in the northern areas, especially in north-western areas of the country. Rice mills were also established
densely in those areas but the milling capacity against paddy production was much more in those areas. In southern
areas there were very few number of rice mills although significant amount of paddy was produced there. Rice mills
had not established in the whole country rationally with the paddy production volume
KEWAJIBAN PRODUK BERSERTIFIKAT HALAL DALAM MEMPERLUAS PANGSA PASAR (TINJAUAN TEORI SOSIAL WEBER)
Kewajiban sertifikat halal pada produk yang beredar di Indonesia merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). Ketika telah menjadi undang-undang, kewajiban sertifikat halal seharusnya mampu mendorong pelaku usaha untuk bertindak positif sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang. Di samping itu, sertifikat halal berpotensi dapat memperluas pangsa pasar suatu produk. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji bagaimana sertifikat halal mampu memperluas pangsa pasar, serta untuk mengetahui respon pelaku usaha terhadap kewajiban sertifikat halal berdasarkan Teori Weber. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode netnographic dengan mengambil data dari berbagai buku, jurnal, salinan undang-undang, web dan media social (digital). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sertifikat halal dapat memberi keuntungan melalui meningkatkan penjualan produk, memperluas pangsa pasar, dan memberikan jaminan dan ketenangan bagi konsumen. Respon dan tindakan positif pelaku usaha merupakan bentuk kesadaran yang baik terhadap kewajiban sertifikat halal seprti teori yang dikemukan oleh Weber meskipun masih terdapat pelaku usaha yang masih bersikap aba
Cultural Heritage Tourism in Malaysia: Issues and Challenges
Malaysia is experiencing an incredible pace of tourism development and heritage
tourism is one of the tourism branches that have long contributed to appeal the tourist
destination and acts as important marketing tool to attract tourist especially with special
interests in heritage and arts. Cultural heritage tourism has emerged as a potential form of
alternative tourism among both international tourists as well as Malaysian domestic travelers.
The difference of ethnics present in Malaysia brought different local knowledge discipline
ranging from its architecture, handicrafts, traditional attire, music and dance, which reflects a
colorful heritage and an amalgamated culture. There are arise of conflict in management of
cultural heritage tourism in Malaysia face by tourism managers, stakeholders, governments,
cultural heritage managers and local community itself. In order to maintain, conserve and
preserve the resources and assets of cultural heritage in Malaysia, a system or management
need to be develop that take into consideration on every issues and challenge, so that the
decision making process is reliable to optimize the value of cultural heritage tourism industry
in Malaysia. The purpose of this paper is to give an overview and discuss the status, issues
and challenge of cultural heritage tourism in Malaysia
HOTSPOT ANALYSIS OF HAND FOOT AND MOUTH DISEASE (HFMD) USING GIS IN KUCHING, SARAWAK, MALAYSIA
Purpose of the study: The main objective of this study was to identify the hotspot area of HFMD reported cases within two local councils, namely, Kuching North City Council and Kuching South City Council, by using Geographic Information System (GIS) technique.
Methodology: Two methods, namely, Getis-Ord GI* and Thiessen polygon, were used in this study. Getis-Ord GI* statistics was used to identify the hotspot areas and Thiessen polygon method was used to create an influencing boundary for each village. The analysis was conducted from 2014 to 2018 on the basis of the cases reported and registered with Sarawak Health Department by using ArcGIS Software.
Main Findings: The hotspot areas were confined to the Western area of Kuching North City Council, which is located at Rampangi Fasa II and Semariang Pinggir villages. Subsequently, in Kuching South City Council, there were two villages were identified as hotspot areas at Kampung Stampin and Kampung Stutong Baru.
Applications of this study: The findings from this study will help local authorities, public health officers, epidemiologists, and the public to identify the hotspot areas of HFMD occurrences and therefore, the information obtained in this study will be of a great help to them in coming up with the necessary mitigation plan to control this disease before it spreads to other locations.
Novelty/Originality of this study: Previous studies conducted in Sarawak on HFMD were based on divisional boundaries, which were too broad to be used as a guide for mitigation planning. Therefore, the outcome from this study, which was based on the village boundary, provides more information on the hotspot areas of HFMD at a micro level
Analisis trend dan pola keruangan kemalangan maut jalan raya di Malaysia : kajian kes di Daerah Timur Laut, Pulau Pinang
Kecederaan akibat daripada kemalangan jalan raya merupakan antara pembunuh utama di dunia selepas penyakit
kronik seperti penyakit jantung, strok, jangkitan paru-paru dan kesukaran pernafasan. Di Malaysia, jumlah kematian
akibat kemalangan jalan raya telah meningkat sebanyak 70% .Kajian ini menganalisis kemalangan maut bagi semua
jenis kenderaan di Daerah Timur Laut, Pulau Pinang berdasarkan data kemalangan maut bagi tempoh tiga tahun
2011-2013. Ia juga menganalisis trend serta taburan dan corak keruangan kemalangan maut dengan bantuan perisian
Sistem Maklumat Geografi (GIS). Data dianalisis dengan menggunakan kaedah purata kejiranan terdekat (ANN).
Hasil kajian mendapati kadar kemalangan maut di daerah Timur Laut bagi tahun 2011, 2012 dan 2013 adalah tinggi
(masing-masing 90, 88 dan 91 kes). Trend menunjukkan bahawa kadar kemalangan maut yang paling tinggi berlaku
dalam kawasan sempadan Balai Polis Jelutong manakala yang paling rendah adalah dalam kawasan sempadan Balai
Polis Komuniti Taman Desa Permai. Hasil kajian juga menunjukkan bahawa taburan kemalangan maut adalah
paling tinggi di jalan-jalan utama, iaitu Jalan Air Hitam, Lebuhraya Tun Dr Lim Chong Eu dan Jalan Sultan Azlan
Shah. Hasil analisis ANN pula menunjukkan bahawa corak kemalangan maut bagi tahun 2011, 2012 dan 2013
adalah secara berkelompok dengan penolakan hipotesis null. Kesimpulannya, kemalangan jalan raya lebih tertumpu
dan berkelompok di sesuatu kawasan tertentu disebabkan oleh perbezaan dari segi struktur fizikal jalan raya, jumlah
trafik dan kepentingan jalan tersebut kepada pengguna di kawasan sekitarnya
Warisan tembikar labu sayong di Kuala Kangsar, Perak: Sejarah, perkembangan dan masa depan
This study examines the history and development of pottery making of ‘Labu
Sayong’ in Kuala Kangsar, Perak. Pottery making activities in Perak have
started in the pre-historic period and have been considered as the Malay
heritage that continues to survive until now. But today it has been challenged
by the emergence of pottery making using modern techniques and equipment.
This development and changes have caused a major decline in the traditional pottery making activities using hand. From historical and anthropological
perspective, this article attempts to show how far the process of change and
modernisation of pottery making in Perak has brought a negative impact and
influencing the decline of such traditional activities. Based on field studies
conducted in Kuala Kangsar, Perak, it is found that up to now, the activities of
traditional pottery making of ‘Labu Sayong’ in Perak has really been
threatened and now there is only one family left still working on it. In conclusion,
this study clearly shows the need for a more balanced policy that should be
taken to ensure that modernisation will not threaten the Malay heritage which
has existed since ancient times. This study also suggests a more proactive and
drastic effort should be taken by the government to ensure that the heritage of
the Malays will continue to survive in the futur
- …