251 research outputs found
Pengaruh Pemberian Pupuk Pada Posisi Vertikal Batang Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Bambu Petung (Dendrocalamus Asper (Schult. F.) Backer Ex Heyne)
Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh pemberian pupuk kompos plus mikoriza dan posisi vertikal batang terhadap sifat fisik dan mekanik bambu petung (Dendrocalamus asper (Schult. F.) Backer ex Heyne). Respon yang diamati adalah kerapatan, kadar air, modulus elastisitas (MOE) dan modulus patah (MOR). Pemupukan dilakukan pada awal penanaman dengan pupuk kompos plus mikoriza sebanyak 5 kg/lubang tanam dengan ukuran setiap rumpun 5 x 5 m2. Bambu percobaan diambil 20 batang dari 3 rumpun untuk penelitian sifat fisik dan mekanik. Contoh uji diambil pada ruas ke-3 (40-50 cm) dari Penelitian Hasil Hutan Vol. 27 No. 4, Desember 2009: 323-336 bagian pangkal batang sepanjang lebih kurang 7 m. Kemudian dibagi 3 menurut ketinggian batang (pangkal, tengah dan ujung). Hasil penelitian menunjukkan, diameter dan tebal bambu yang diberi perlakuan jauh lebih besar dibandingkan dengan bambu petung yang tidak diberi perlakuan. Nilai rata-rata kerapatan dan kadar air tidak menunjukkan konsistensi antara perlakuan dengan kontrol pada posisi vertikal batang. Nilai rata- rata MOE hasil pemupukan pada bagian pangkal menurun 46% dan bagian tengah 44%, namun pada bagian ujung meningkat sebesar 10%. Demikian pula MOR, pada bagian pangkal menurun 44%, bagian tengah 44% dan bagian ujung meningkat sebesar 2%
Sifat Pemesinan Lima Jenis Kayu Asal Riau
Pemesinan kayu merupakan salah satu sifat pemanfaatan kayu yang perlu diketahui, terutama untuk jenis kayu kurang dikenal. Tulisan ini mempelajari studi sifat pemesinan beserta kemungkinan pemanfaatan lima jenis kayu yaitu punak (Tetramerista glabra Miq.), meranti bunga (Shorea teysmanniana Dryer ex Brandis), mempisang (Alphonsea spp.), suntai (Palaquium burckii H.J.L.) dan pasak linggo (Aglaia argentea Blume) dari Riau. Pengujian sifat pemesinan mengacu pada ASTM D-1666-64 yang dimodifikasi dengan jumlah sampel 20 buah untuk setiap jenis kayu untuk setiap sifat pemesinan yang meliputi penyerutan, pembentukan, pemboran, pembubutan, dan pengampelasan. Pengamatan dilakukan secara visual dengan bantuan kaca pembesar perbesaran 10 x. Hasil penelitian menunjukkan sifat penyerutan, pembentukan, pemboran, pembubutan dan pengampelasan kelima jenis kayu berbeda secara nyata dipengaruhi oleh jenis kayu. Mutu pemesinan kayu punak dan pasak linggo termasuk baik sampai sangat baik, kayu mempisang termasuk jelek sampai sangat baik, kayu suntai sedang sampai baik dan kayu meranti bunga jelek sampai baik. Hasil analisis regresi menunjukkan makin tinggi berat jenis kayu, semakin baik sifat pemesinannya. Kayu dengan hasil pemesinan baik sampai sangat baik dapat disarankan untuk diolah menjadi beragam produk pengerjaan. Kecuali pada kayu mempisang dan meranti bunga, memerlukan kehati-hatian dalam pengerjaannya terutama pemboran dan pembubutan
SIFAT PEMESINAN LIMA JENIS KAYU ASAL RIAU
Pemesinan kayu merupakan salah satu sifat pemanfaatan kayu yang perlu diketahui, terutama untuk jenis kayu kurang dikenal. Tulisan ini mempelajari studi sifat pemesinan beserta kemungkinan pemanfaatan lima jenis kayu yaitu punak (Tetramerista glabra Miq.), meranti bunga (Shorea teysmanniana Dryer ex Brandis), mempisang (Alphonsea spp.), suntai (Palaquium burckii H.J.L.) dan pasak linggo (Aglaia argentea Blume) dari Riau. Pengujian sifat pemesinan mengacu pada ASTM D-1666-64 yang dimodifikasi dengan jumlah sampel 20 buah untuk setiap jenis kayu untuk setiap sifat pemesinan yang meliputi penyerutan, pembentukan, pemboran, pembubutan, dan pengampelasan. Pengamatan dilakukan secara visual dengan bantuan kaca pembesar perbesaran 10 x. Hasil penelitian menunjukkan sifat penyerutan, pembentukan, pemboran, pembubutan dan pengampelasan kelima jenis kayu berbeda secara nyata dipengaruhi oleh jenis kayu. Mutu pemesinan kayu punak dan pasak linggo termasuk baik sampai sangat baik, kayu mempisang termasuk jelek sampai sangat baik, kayu suntai sedang sampai baik dan kayu meranti bunga jelek sampai baik. Hasil analisis regresi menunjukkan makin tinggi berat jenis kayu, semakin baik sifat pemesinannya. Kayu dengan hasil pemesinan baik sampai sangat baik dapat disarankan untuk diolah menjadi beragam produk pengerjaan. Kecuali pada kayu mempisang dan meranti bunga, memerlukan kehati-hatian dalam pengerjaannya terutama pemboran dan pembubutan
- …