8 research outputs found

    EVALUASI KONDISI PIPA PADA SISTEM IRIGASI PERPIPAAN

    Get PDF
    Irigasi pipa dipilih sebagai salah satu solusi untuk metode irigasi pada daerah berpasir karena tingkat efisiensi penyaluran air yang tinggi.  Masalah yang muncul pada sistem irigasi perpipaan ialah kondisi pipa seperti pipa bocor atau kehilangan energi yang begitu besar. Salah satu cara untuk mengevaluasi kondisi pipa yang digunakan dalam sistem irigasi yang sudah digunakan bertahun-tahun ialah membandingkan nilai koefisien gesek pipa yang sudah digunakan dengan nilai koefisien gesek menggunakan grafik moody. Pada penelitian ini, pipa dilapangan dipecah menjadi lima segmen, R-B, R-F, R-C. R-D dan R-H, tiap segmen menyalurkan air dari sumber ke tiap pipa sekunder, tiap segmen dilakukan simulasi menggunakan bantuan program dengan debit tertentu selanjutnya dilakukan perhitungan nilai f atau nilai gesek pipa berdasarkan nilai kehilangan energi yang terjadi pada tiap segmen pipa. Dari hasil penelitian didapatkan  Nilai f pipa hasil simulasi adalah Pipa 1 ø8 Inch= 0,025, Pipa 2 ø6 Inch = 0,025,  Pipa 3 ø4 Inch=0,022, Pipa 4  ø3Inch =0,022. Nilai f pipa teori berdasarkan Grafik Moody  adalah : Pipa 1 ø8 Inch= 0,020, Pipa 2 ø6 Inch = 0,018,  Pipa 3 ø4 Inch=0,018, Pipa 4  ø3Inch =0,020. Kondisi pipa dilapangan masih baik, berdasarkan nilai koefisien gesek

    PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND KENJERAN DENGAN PRINSIP ZERO DELTA Q

    Get PDF
    Grand Kenjeran Residence is a mega project which has a lot of access and facilities at East Surabaya district. Related to the development’s location, East Surabaya District had peat and swamp like soil which has high land subsidence and prone to be flooded. Based on that condition, a drainage system is required to draining the rainwater towards existing drainage system. Zero Delta Q Policy is a “flood caution” concept by applying flood’s runoff restrictions as a result of the development, which the difference between before and after runoff debit has to be zero. Based on the analyzing report, there are some chsnnel precast available to use for Drainage System 1 : Box Culvert size 200x150x100 cm ; Box Culvert size 120x120x100 cm ; Uditch + Cover size 50x50x120 cm and Drainage System 2 : Box Culvert size 120x150x100 cm; Box Culvert size 100x100x100 cm ; Uditch + Cover size 40x50x120 cm. Fulfilling the “Zero Delta Q” concept, the design of boezem had volume of 7.182,47 m3 which is larger than the requirements at 7.181,925 m3 and floodgates on drainage system

    Analisa Hidrolika Sistem Irigasi Perpipaan

    Get PDF
    Agropolitan Poncokusumo berada di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang menggunakan irigasi perpipaan untuk mengairi tanaman sayur dan buah seluas 670 ha. Penggunaan irigasi perpipaan untuk efisiensi penggunaan air dan pemanfaatan air hingga lahan terjauh.. Setelah beroperasi selama tiga tahun terjadi kehilangan energi di jaringan irigasi tersebut. Kehilangan energi mempengaruhi kinerja irigasi yang ada. Saat ini belum diketahui penyebab kehilangan energi serta letak permasalahan yang diperkirakan menyebabkan kehilangan energi. Sehingga perlu adanya penelitian untuk melihat kondisi pipa setelah beroperasi selama tiga tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah analisa kondisi pipa setelah beroperasi selama tiga tahun dengan membandingkan nilai koefisien gesek pipa (f) simulasi dengan teori. Penelitian ini akan dilakukan pada jaringan pipa yang ada. Jaringan pipa yang ada dibagi menjadi 5 rangkaian, tiap rangkaian akan mengalirkan air dari reservoir ke satu titik pengambilan dengan melewati satu hingga tiga pipa dengan diameter berbeda. Menggunakan data elevasi, debit lapangan, diameter pipa, dan panjang pipa. Tiap rangkaian dilakukan simulasi dengan tiga variasi ketinggian air di reservoir. Hasil simulasi akan diketahui besar tekanan yang tersisa diujung pengambilan. Dari output tersebut kemudian dilakukan perhitungan kehilangan energi pada tiap rangkaian. Dari nilai kehilangan energi dilakukan perhitungan analitik untuk mendapatkan Nilai f simulasi. Nilai f simulasi dibandingkan dengan f teori yang didapat dengan rumus Blasius dan Grafik Moody. Jika selisih nilai lebih dari 10% maka kondisi pipa bermasalah, jika kurang dari 10% maka kondisi pipa masih baik. Hasil dari penelitian didapatkan besar kehilangan energi pada masing-masing rangkaian tiga variasi ketinggian air di reservoir, Yaitu : Rangkaian R-B = 0,02 m dengan debit 2,5 l/dtk, Rangkaian R-C= 5,89 m dengan debit 14,5 l/dtk. Rangkaian R-F= 3,09 m dengan debit 12 l/dtk, Rangkaian R-H=7,5 m dengan debit 4 l/dtk, Rangkaian R-D = 6,82 m dengan debit 9 l/dtk. Nilai f hasil simulasi pada lima rangkaian pipa mendapatkan nilai f simulasi adalah Pipa 1 ø8 Inch = 0,019, pipa 2 ø6 Inch = 0,019, Pipa 3 ø3 Inch = 0,022, Pipa 4 ø4 Inch = 0,019. Nilai f teori menurut Rumus Blasius adalah Pipa 1 ø8Inch = 0,020, pipa 2 ø6Inch = 0,018, Pipa 3 ø3 Inch = 0,020, Pipa 4 ø4 Inch = 0,017. Menurut Grafik Moody adalah Pipa 1 ø8 Inch = 0,020, pipa 2 ø6 Inch = 0,018, Pipa 3 ø3 Inch = 0,020, Pipa 4 ø4 Inch = 0,018.Selisih f simulasi dan f teori kurang dari 10%. Dari nilai selisih antara f teori dan simulasi tersebut dapat disimpulkan jika kondisi pipa masih baik setelah beroperasi selama tiga tahun, dan pipa tidak perlu dilakukan pergantian karena masih kondisi bagus. ======================================================================================== Poncokusumo Agropolitan is located in Poncokusumo District, Malang Regency using piping irrigation to irrigate 670 ha of vegetables and fruits. The use of piping irrigation is for the efficiency of the use of water and the utilization of water to the farest land. In addition, the condition of soil in Poncokusumo is sandy, so when using open irrigation, the water will absorb so that water will not come to the farest land. After operating for three years, there is an head loss in the irrigation network. Head loss affects existing irrigation performance. Currently, the cause of head loss and the problem estimated to cause head loss are unknown. Therefore it is necessary to research to see the condition of the pipe after operating for three years. The purpose of this research is pipeline condition analysis after three years operation by comparing the coefficient of friction pipe (f) simulation with theory. In this research will be analyzed on existing pipelines. The existing pipe network is divided into 5 pipeline, each series will drain the water from the reservoir to a single point of retrieval by passing through one to three pipes of different diameter. This uses elevation data, field debit, pipe diameter, and pipe length. Each series is simulated with three variations of water level in the reservoir. In the simulation results, it will be known the amount of pressure remaining at the end of the retrieval. From the output, the calculation of the head loss in each pipeline will be carried out. From the head loss value, it will find the value of f simulation. The value of f simulation is compared with the f theory obtained by the formula of Blasius and Moody Graph. If the difference in value is more than 10%, then the condition of the pipe is problematic, if less than 10% then the condition of pipe is still good. From the results of the research, it obtains the amount of head loss in each series of three water height variations in the reservoir, they are: Pipeline R-B = 0.02 m with with 2,5 l/s discharge, Pipeline R-C = 5,01 m with 14,5 l/s discharge, Pipeline R-F = 2.82 m with 12 l/s discharge, Pipeline R-H = 6.21 m with 4 l/s discharge, Pipeline R-D = 5.8 m with 9 l/s discharge. The value of f simulation in five pipe networks obtaining the value of f simulation is Pipe 1 ø8 Inch = 0.019, Pipe 2 ø6 Inch = 0.018, Pipe 3 ø3 Inch = 0.022, Pipe 4 ø4 Inch = 0.019. The f theoretical value according to Blasius Formula is Pipe 1 ø8 Inch = 0.020, Pipe 2 ø6 Inch = 0.018, Pipe 3 ø3 Inch = 0.020, Pipe 4 ø4 Inch = 0.017. According to Moody Graph is Pipe 1 ø8 Inch = 0.020, pipe 2 ø6 Inch = 0.018, Pipe 3 ø3 Inch = 0.020, Pipe 4 ø4 Inch = 0.018. Dispute of f simulation and f theory is less than 10%. Of these values, it can be concluded if the pipe condition is still good after operating for three years. There is no need to change the pipes

    Analisis Kebutuhan Sumur Resapan Dalam Rangka Konservasi Air di Wilayah Perumahan Perumnas Made Kabupaten Lamongan

    Get PDF
    Perumnas Made kabupaten Lamongan di kenal sebagai salah satu daerah yang sering dilanda banjir ketika musim penghujan datang dan kekeringan ketika musim kemarau datang. Dengan perkembangan yang sangat pesat, yang meliputi jumlah penduduk dan ekonomi dari wilayah urban metropolitan Gerbang kertosusila. Salah satu faktor yang mendatangkan bencana alam di area yang mereka tempati adalah yang akan kurangnya kesadaran mengenai menjaga lingkungan sekitar. Karena itu sangat penting melaksanakan konservasi air dalam rangka menjaga kelestarian lingkunan terutama air bersih. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah dan titik sumur resapan yang di perlukan di wilayah perumnas Made. Metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data hujan selama periode 10 tahun terakhir dan survey dengan alat ukur dan GPS. Berdasarkan data dari survei tersebut kemudian akan dianalisa dengan menggunakan metode analisa faktor. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut dapat di tentukan kebutuhan sumur resapan di Perumahan Perumas Made yang diperoleh sumur dengan diameter 1,2 m dengan kedalaman 1,5 m, lalu didapatkan hasil debit banjir rencana terbesar yang terjadi pada kala ulang 10 tahun yaitudengan debit 1,442  dan debit air limbah rumah tangga sebesar 0,939  pada periode kala ulang 10 tahun. Kata Kunci: Perumnas Made, Konservasi Air, Sumur Resapan

    KAJIAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN PERENCANAAN KAPASITAS RESERVOIR PADA WILAYAH KEPULAUAN (Studi Kasus: Pulau Mandangin Madura)

    Get PDF
    Pulau Mandangin merupakan salah satu kepulauan yang berada di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Saat ini, di Pulau Mandangin belum terdapat jaringan air bersih untuk memenuhi air bersih bagi penduduk pulau. Sehingga banyak penduduk pulau memanfaatkan air hujan yang ditampung untuk mandi, mencuci dan konsumsi. Pada Tahun 2014, Kementrian PU membangun sistem penyulingan air laut mengggunakan teknologi membran yang disebut SWRO, Namun SWRO hanya menjamin kebutuhan air minum. Perlu adanya analisis untuk mengetahui kebutuhan air bersih penduduk sebagai salahsatu studi dalam merencanakan Sistem Distribusi Air Bersih.Pada penelitian ini dilakukan analisis data jumlah penduduk yang ada, dari data yang ada dapat diketahui metode statistik yang sesuai untuk prediksi jumlah penduduk tahun yang akan datang adalah Metode Geometrik. Hasil dari penelitian pada tahun 2023 Jumlah penduduk 20694 Jiwa dengan jumlah penduduk yang terlayani air bersih adalah 100%. Pada Tahun yang sama kebutuhan air bersih domestik 1779.6 m3/dtk, dilayani dengan sambungan rumah adalah 1655.5 m3/dtk sedangkan dengan hidran umum 124.16 m3/dtk dan kebutuhan air non domestik 355.93 m3/dtk. Kebutuhan air rata-rataperhari setelah di hitung dengan kehilangan air adalah 2562.7 m3/dtk. Dari evaluasi pembebanan debit, maka debit yang ada saat ini harus ditingkatkan, dari yang semula 5 l/dtk menjadi 30 l/dtk. Berdasarkan analisis data didapatkan kapasitas reservoir yang sesuai untuk kebutuhan air adalah 200 m

    ANALISIS KEBUTUHAN AIR UNTUK IRIGASI (STUDI KASUS PADA DAERAH IRIGASI MONDOKAN/SLUMBUNG KABUPATEN KEDIRI)

    Get PDF
    Kebutuhan air irigasi perlu diketahui karena merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan air irigasi untuk mendapatkan prediksi nilai kebutuhan air irigasi maksimum dan minimum pada Daerah Irigasi Mondokan/Slumbung, sehingga ketersediaan air dapat dimanfaatkan secara benar yakni seefisien dan seefektif mungkin agar produktivitas pertanian dapat meningkat. Populasi dalam penelitian ini adalah sawah irigasi teknis seluas 190 ha Dari hasil perhitungan kebutuhan air irigasi maksimum didapat sebesar 1,167 lt/dt/ha untuk kebutuhan air minimum didapat sebesar 0,035 l/dt/ha, dari perhitungan kebutuhan air irigasi tidak sebanding dengan ketersediaan air yang ada. Perhitungan kebutuhan air irigasi untuk pola tanam Padi-Padi-Palawija, ketersediaan air yang ada pada masa tanam II pada bulan Mei s/d Agustus ke 1 dan pada masa tanam III bulan Agustus ke 2 dan bulan Oktober tidak mencukupi hal ini di karenakan kebutuhan air disawah pada bulan Mei ke 1 sebesar 0,176 m3/dt sedangkan air yang tersedia pada intake hanya sebesar 0,131 m3/dt. Alternatif lain agar air yang tersedia bisa mencukupi untuk kebutuhan air di sawah diantaranya, digunakan sistem pembagian air yaitu menggunakan sistem golongan. untuk Daerah Irigasi Mondokan/Slumbung dibagi menjadi 2 golongan. Perhitungan debit rencana diperoleh Q=100% (pembagian air secara terus-menerus) sebesar 306.44 l/dt/ha dan untuk Q=50% (1 golongan dialiri 1 golongan ditutup) sebesar 153,2 l/dt/ha dengan pembagian jam rotasi pada periode I selama 3 hari 16 jam dan untuk periode II 3 hari 8 jam

    ANALISIS KAPASITAS DIMENSI SALURAN DRAINASE SUNGAI AFVOUR BULUBENDO ALOHA

    Get PDF
    Sungai Afvour Bulubendo merupakan bagian dari sistem saluran drainase Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo yang dialiri dari Sungai brantas. Sepanjang aliran Sungai Afvour Bulubendo merupakan daerah yang sering mengalami genangan akibat banjir setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas pada aliran yang dapat ditampung, menganalisis kapasitas penampang pada saluran debit rencana, serta dapat membandingkan antara Qrencana dan Qlapangan pada kala 10 tahun. Dengan mengumpulkan data dari instansi terkait yaitu data curah hujan, dimensi saluran, skema jaringan. Analisis curah hujan cenderung menggunakan distribusi Normal, dari analisis curah hujan rencana diperoleh curah hujan rencana dengan kala ulang 10 tahun yaitu 115.711 mm/jam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif evaluatif. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis diskriftif kualitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan sifat sifat individu, keadaan atau gejala tertentu pada lokasi penelitian. Saluran drainase di Desa Aloha Kecamatan Gedangan secara keseluruhan dikatakan kurang baik, karena terbukti dengan titik titik adanya genangan di beberapa lokasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh debit yang ada pada tiap ruas saluran dari hasil perhitungan diantaranya 0,180 m3/s – 96,420 m3/s. Kemudian, untuk dimensi hasil perhitungan untuk lebar dasar saluran (b) antara 0,2 m – 0,15 m. dan kedalaman saluran (h) antara 0,2 m – 0,7 m.   Kata Kunci: Drainase, Kapasitas Saluran, Dimens

    Evaluasi Sistem Drainase untuk Antisipasi Limpasan Debit dengan Prinsip Zero Delta Q Studi Kasus: Perumahan The Savanna Batu

    No full text
    Batu City as one of the tourist centers in East Java Province has resulted in the need for very fast property development. The Savanna complex is currently one of the most popular among consumers. One of the things that must be considered in housing construction is the wastewater and rainwater disposal system because it concerns the comfort of residents. Housing construction on land that was originally rice fields and catchments will cause problems related to additional water runoff. Based on this, a drainage system is needed that does not increase water runoff before and after construction. The Zero Delta Q policy is a "flood alert" concept by implementing restrictions on water runoff due to development where the difference between the water runoff discharge before construction and after construction must be 0 (zero). The current drainage channels use concrete pipes with a diameter of 0.6 m for primary channels and 0.4 m for secondary channels. After analyzing rainfall, topography and contour data as well as land use, planned discharge data for each channel was obtained. The existing channel dimensions can still meet the planned runoff discharge so there is no need to increase the channel dimensions. However, there was an increase in runoff discharge amounting to 2876,386 m3. Initially, before construction, the runoff discharge was 2331.3 m3. After construction, the runoff discharge was 2331.3 m3. 5207,731 m3. To minimize the difference in runoff discharge, 41 infiltration wells are planned with dimensions of 1.2 m wide and 3 m high..Kota Batu sebagai salah satu pusat wisata di Provinsi Jawa Timur mengakibatkan kebutuhan akan pembangunan property yang sangat cepat. Perumahan The Savanna menjadi salah satu yang diminati oleh konsumen saat ini.  Hal penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan perumahan adalah sistem pembuangan air limbah dan air hujan karena menyangkut kenyamanan bagi penghuni. Pembangunan perumahan pada lahan yang awalnya merupakan sawah dan resapan akan menimbulkan masalah terkait penambahan limpasan debit air. Sistem drainase yang dibutuhkan adalah  yang tidak menambah debit limpasan air sebelum dan sesudah pembangunan. Zero Delta Q merupakan sebuah sistem yang mengurangi  limpasan air akibat pembangunan dimana selisih antara debit limpasan air sebelum pembangunan dan sesudah pembangunan harus 0 (nol).  Saluran drainase yang ada saat ini menggunakan bius beton dengan diameter 0,6 m bagi saluran primer dan 0,4 m bagi saluran sekunder. Setelah dilakukan analisa dengan data hujan, topografi dan kontur serta penggunaan lahan didapatkan data debit rencana pada tiap saluran. Dimensi saluran yang ada masih bias memenuhi debit rencana limpasan sehingga tidak perlu ada penambahan dimensi saluran. Namun terjadi penmabahan debit limpasan sebesar 2876,386 m3. Semula sebelum pembangunan  2331,3 m3 debit limpasan setelah pembangunan debit limpasan. 5207,731 m3. Untuk memperkecil selisih debit limpasan direncanakan sumur resapan sebanyak 41 buah  dengan dimensi  lebar sumur 1,2 m dan tinggi sumur rencana= 3 m &nbsp
    corecore