101 research outputs found
Pendidikan Multikultural: Konsepsidan Implementasinya dalam Pembelajaran
The multiculturaleducation concept is analtemative solution to reducingracial antagonisms in our·country. Multicultural education is·education thatvalues cultural pluralism or an education model that aims to promote thetransformation ofthe educational process to reflect the ideals of democracy inapluralistic society and structural· equality within a larger society. This. conceptaffirms that schools should be oriented toward the cultural enrichment of. allchildrenand recognize cultural diversity as· reality in. Indonesia that should.bepreserved and extended. Thus, one of its important goals is to help all studentsto acquire knowledge, attitudes, and skills needed to .function effectively ina pluralistic democratic society and to interact, negotiate, and comtnunicatewithpeople from diverse groups in order to create a civic and moral community thatworks for the common good. There are three essential goals ofmulticulhrraleducat;ion.The first is to enhance sensitivity to and understanding of others, including cultural groupsin Indonesia and other nations. The second is.· toenhancethe ability to make decisions and take effective actions .based.onamulticultural analysis and synthesis. The third is to enhance understanding oftheprocess.ofstereotypmg, a low degree of stereotypical.thinking, and pride inselfand· respect for other peopl
Scientific and Characteristic Dimension of 2013 Curriculum Implementation to Islamic Religious Education (PAI) Subject at SMKN 2 Bengkulu
The article examines 2013 curriculum (K-13) implementation of Islamic Religious Education (PAI) subject towards paradigm of scientific and characteristic. There were two issues to be discussed: First, how do the teachers plan the K-13 implementation? Second, how do the teachers implement the learning patterns of PAI subject according to K13? Qualitative approach was employed by understanding related-person performance in certain situation naturally, or without influenced by surrounding. In qualitative study analysis, inductive method was applied by overlooking initial hypothesis, while exploring the patterns, forms, and themes in examining data systematically. The present study found that the implementation of K-13 in PAI subject at State Vocational High School (SMKN) 2 Bengkulu run systematically and programmatically. The K-13 program was began with conducting training, designing program for annually, every semester, monthly, and daily, as well as for remedial program. The learning process of K-13 was implemented through introductory, core, and closing activities. The K-13 implementation indicated scientific-based learning, such as inquiry, discovery, problem solving, and video analysis. This implementation revealed that benefit to build religious character
Reformulasi Pendidikan Islam Secara Integralistik Dalam Merespons Globalisasi
Reformulation of Integrated Islamic Education in Responding Globalization. This article aims at reformulating an integrated Islamic education in this contemporary era in order to face challenge and response some social needs. The globalization resulted in two implications, both negative and positive one toward Islamic education. Nowadays, the function of education tends to human development. It means that the education should reduce commodity and limit in market oriented. As we have noted, the globalization gives own dilemma to an Islamic education, because of its limited orientation; religious-ethics dimension, and not pragmatic. So it is partial, not totalistic-integrated. As consequence, the Islamic education does not accommodate yet the progress and dynamism of science today. So, one thing we have to do is to formulate an integrated Islamic education as a model of up to date education. Reformulasi Pendidikan Islam secara Integralistik dalam Merespons Globalisasi. Artikel ini bertujuan untuk merumuskan pendidikan Islam secara terintegrasi dalam rangka menghadapi tantangan dinamika masyarakat dan merespons kebutuhan pendidikan di era kontemporer. Globalisasi mengakibatkan dua implikasi terhadap pendidikan Islam, baik implikasi negatif maupun positif. Saat ini, fungsi pendidikan cenderung pada pembangunan manusia. Artinya, pendidikan harus mengurangi komoditas dan membatasi diri terhadap sesuatu yang berorientasi pada pasar. Sebagaimana telah diketahui bahwa globalisasi memberikan dilema sendiri terhadap pendidikan Islam karena orientasinya yang terbatas, yakni hanya pada dimensi religius-etika, dan pendidikan yang tidak pragmatis. Jadi, hal itu bersifat parsial, bukan totalistik-terintegrasi. Akibatnya, pendidikan Islam tidak mengakomodasi kemajuan dan dinamika ilmu pengetahuan. Jadi, satu hal yang harus dilakukan adalah merumuskan pendidikan Islam terpadu sebagai model pendidikan yang up to dateReformulation of Integrated Islamic Education in Responding Globalization. This article aims at reformulating an integrated Islamic education in this contemporary era in order to face challenge and response some social needs. The globalization resulted in two implications, both negative and positive one toward Islamic education. Nowadays, the function of education tends to human development. It means that the education should reduce commodity and limit in market oriented. As we have noted, the globalization gives own dilemma to an Islamic education, because of its limited orientation; religious-ethics dimension, and not pragmatic. So it is partial, not totalistic-integrated. As consequence, the Islamic education does not accommodate yet the progress and dynamism of science today. So, one thing we have to do is to formulate an integrated Islamic education as a model of up to date education.Reformulasi Pendidikan Islam secara Integralistik dalam Merespons Globalisasi. Artikel ini bertujuan untuk merumuskan pendidikan Islam secara terintegrasi dalam rangka menghadapi tantangan dinamika masyarakat dan merespons kebutuhan pendidikan di era kontemporer. Globalisasi mengakibatkan dua implikasi terhadap pendidikan Islam, baik implikasi negatif maupun positif. Saat ini, fungsi pendidikan cenderung pada pembangunan manusia. Artinya, pendidikan harus mengurangi komoditas dan membatasi diri terhadap sesuatu yang berorientasi pada pasar. Sebagaimana telah diketahui bahwa globalisasi memberikan dilema sendiri terhadap pendidikan Islam karena orientasinya yang terbatas, yakni hanya pada dimensi religius-etika, dan pendidikan yang tidak pragmatis. Jadi, hal itu bersifat parsial, bukan totalistik-terintegrasi. Akibatnya, pendidikan Islam tidak mengakomodasi kemajuan dan dinamika ilmu pengetahuan. Jadi, satu hal yang harus dilakukan adalah merumuskan pendidikan Islam terpadu sebagai model pendidikan yang up to date
Kolaborasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam pada Mata Pelajaran Produktif pada SMK Negeri 4 Kepahiang
The purpose of this study was to describe the collaboration of Islamic Religious Education values in Productive Subjects at SMK Negeri 4 Kepahiang, how to plan the implementation and evaluation of the collaboration of Islamic Religious Education values in Productive Subjects. The researcher uses a qualitative approach with a qualitative descriptive method to describe and to reveal the problem in depth and comprehensively. Data collection techniques using observation, interviews, documentation. From the results of this study it was found that the values of Islamic Religious Education that were collaborated in Productive Subjects were Aqidah and Ahlak. follow this program. The inhibiting factors in this collaboration are: there is no collaboration of other subjects at SMK Negei 4 Kepahiang, the application of collaborative PAI values in Productive Subjects has only been carried out or programmed in the Light Vehicle Engineering departmen
Efektivitas Penggunaan Media Sosial Sebagai Bimbingan Pribadi-Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Pada Masyarakat
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan media sosial saat ini telah dijadikan budaya konsumsi masyarakat untuk memehuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan media sosial sebagai bimbingan pribadi-sosial dan pengaruhnya terhadap penanaman nilai-nilai keagamaan pada masyarakat. Pendekatan penelitian menggunakan quantitative research dengan metode survei via mobile. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2020 dengan lokasi di Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Mukomuko. Sampel penelitian sebanyak 400 responden diambil melalui Multistage Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan survei via mobile, kuisioner, dan wawancara. Analisis data menggunakan aplikasi survei (alvara-analytic). Hasil penelitian diperoleh temuan (1) masyarakat melek digital dan aktif menggunakan media sosial sebagai kebutuhan sehari-hari; (2) media sosial efektif dapat digunakan sebagai media atau cara untuk membimbing diri (pribadi) dan orang lain (sosial) masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan. Hasil penelitian ini berkontribusi sebagai bahan pengayaan tentang penanaman nilai-nilai keagamaan berbasis media sosial
PARENTING ISLAMI DAN KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI
Islami parenting adalah suatu metode pengasuhan orang tua kepada anak sebagai solusi metode pendidikan dengan pendekatan karakter budi pekerti dan relegiusitas agama Islam. Prinsip pengasuhan orang tua yang berkaitan dengan pengembangan karakter, prinsip dimaksud meliputi keteladanan diri, kebersamaan dengan anak dalam merealisasikan nilai moral, sikap demokratis, sikap terbuka, jujur dalam diri anak, serta kesatuan kata dan tindakan yang melahirkan kepercayaan dan kewibawaan. Kepercayaan dan kewibawaan yang tinggi akan memunculkan apresiasi anak pada orang tua, memiliki dampak munculnya nilai disiplin diri yang bersumber dari kata hati anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui untuk mengetahui pengaruh parenting Islami terhadap karakter disiplin anak usia dini yang bersekolah di PAUD Pembina Desa Kembang Seri Kabupaten Kepahiang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi Penelitian ini adalah siswa yang diwakili orang orang tua dalam menilai karakter diri anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di PAUD Pembina di Desa Kembang Seri Kabupaten Kepahiang. Teknik sampling yang digunakan dalam Penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam Penelitian ini sebanyak 40 orang. Data Penelitian diperoleh dengan menggunakan dua variabel, yakni variabel parenting Islami dan variabel karakter disiplin anak usia dini. Variabel parenting Islami terdiri dari 12 item, sedangkan variabel karakter disiplin anak usia dini terdiri dari 13 item. Metode analisis menggunakan regresi linear sederhana dengan hasil koefisien determinasi (R square) = 0,099 berbarti memiliki pengaruh kearah positif 9,9% dan sisanya 90,1% dipengaruhi variabel diluar penelitian. Nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa parenting Islami memiliki pengaruh yang positif dengan karakter kedisiplinan anak usia dini. Artinya semakin tinggi tingkat parenting Islami yang dipahami dan diamalkan orang tua, maka semakin tinggi karakter kedisiplinan anak usia dini, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut maka, hipotesis yang dinyatakan Ha diterima dan Ho ditolak. Kata Kunci : Parenting Islami, Karakter Disiplin Anak Usia Dini AbstracsIslamic parenting is a method of parenting parents to children as a solution to an educational method with an approach to the character of ethics and religiosity of Islam. Principles of parenting related to character development, these principles include self-exemplary, togetherness with children in realizing moral values, democratic attitudes, openness, honesty in children, and unity of words and actions that give birth to trust and authority. High trust and authority will bring out children's appreciation to parents, have an impact on the emergence of self-discipline values that come from the child's heart. This research was conducted to determine the effect of Islamic parenting on the discipline character of early childhood who attend PAUD Pembina Desa Kembang Seri, Kepahiang Regency. This study uses a quantitative approach. The population of this study were students represented by parents in assessing the character of children aged 5-6 years who attend PAUD Pembina in Kembang Seri Village, Kepahiang Regency. The sampling technique used in this research is purposive sampling technique. The number of samples in this study were 40 people. The research data were obtained using two variables, namely Islamic parenting variables and early childhood discipline character variables. The Islamic parenting variable consists of 12 items, while the variable of early childhood discipline character consists of 13 items. The method of analysis uses simple linear regression with the coefficient of determination (R square) = 0.099 which means that it has a positive effect of 9.9% and the remaining 90.1% is influenced by variables outside the study. The significance value is 0.000 (p <0.05). The results showed that Islamic parenting had a positive influence on the discipline character of early childhood. This means that the higher the level of Islamic parenting that parents understand and practice, the higher the character of early childhood discipline, and vice versa. Based on this, the hypothesis stated that Ha is accepted and Ho is rejected. Keywords: Islamic Parenting, Early Childhood Discipline Characte
Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan Di Sdit Ummi Kota Bengkulu
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh krisis karakter yang cukup tinggi dalam dunia pendidikan agama Islam. Indonesia yang sebagaian besar penduduknya beragama Islam rupanya tidak cukup mengatasi kemerosotan- kemerosotan karakter yang tengah terjadi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pembentukan karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SDITUmmi Kota Bengkulu, untuk mengetahui implementasi strategi pembentukan karakter religius siswa di SDIT Ummi Kota Bengkulu, untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam pembentukan karakter religius siswa di SDIT Ummi Kota Bengkulu. Serta untuk mengetahui dampak implementasi strategi pembentukan karakter religius siswa di SDIT Ummi Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research, dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis data kualitatif.Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa konsep pembentukan karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SDIT Ummi Kota Bengkulumemiliki 3 desain pendidikan karakter yaitu desain pendidikan karekter berbasis kelas, kultur sekolah dan komunitas, strategi yang digunakan dalam pembentukan karakter religius siswa di SDIT Ummi melalui keteladanan, penanaman kedisiplinan, dan pembiasaan kegiatan keagamaan, faktor yang menghambat dalam pembentukan karakter religius siswa di SDIT Ummi Kota Bengkulu yaitu latar belakang siswa, kurang kesadaran siswa, dan lingkungan atau pergaulan siswa, dampak implementasi strategi pembentukan karakter religius siswa di SDIT Ummi Kota Bengkulu yaitu berperilaku sesuai akhlak Rasulullah, tawadhu kepada guru, taat pada aturan sekolah, berjiwa sosial, bersikap saling memahami antar sesama, berkepribadian tegas
OPTIMALISASI PERANAN IBU DALAM MENDIDIK KARAKTER ANAK USIA DINI PADA ZAMAN NOW
Artikel ini disusun untuk menjawab dua persoalan penting. Pertama, pengaruh faktor peranan ibu terhadap keberhailan pendidikan karakter anak usia dini. Kedua, dimensi-dimensi peranan ibu yang perlu dilaksanakan melalui kepengasuhan anak menu. Persoalan ini mengemuka didasarkan atas asumsi bahwa Saat ini kita sedang menghadapi masalah pelik dalam mendidik karakter anak. Pesatnya kemajuan teknologi informasi yang diikuti dengan merasuknya aneka layanan gadget dalam relung kehidupan keluarga telah menempatkan anak menjelma sebagai subyek didik yang berbeda dengan zaman kita dahulu. Semuanya menuntut perhatian ekstra dari kita khususnya kaum ibu yang sedari awal telah mendampingi mereka. Di sinilah, semakin dibutuhkan kesadaran baru akan parenting (pengasuhan) dengan teknik-teknik yang baru untuk merespon tantangan baru di era merebaknya teknologi informasi dan perubahan zaman. Tulisan ini menggaris-bawahi bahwa sejatinya peran ibu lebih utama dan dominan daripada peran ayah. Hal ini perlu dipahami karena ibu orang yang lebih banyak menyertai anak-anaknya sejak seorang anak itu lahir, ibulah di sampingnya bahkan dikatakan bahwa pengaruh ibu terhadap anaknya dimulai sejak dalam kandungan. Dalam sebuah keluarga ibu sebagai figur sentral yang dicontoh dan diteladani. AbstrackThis article is structured to answer two important issues. First, the influence of maternal role factors on the success of early childhood character education. Second, the dimensions of the role of the mother that need to be implemented through the child care menu. This issue is raised based on the assumption that we are currently facing a difficult problem in educating children's character. The rapid advancement of information technology followed by the infiltration of various gadget services in the niches of family life has placed children as subjects different from ours. All of them demand extra attention from us, especially mothers who have accompanied them from the beginning. This is where, more and more new awareness is needed of parenting with new techniques to respond to new challenges in the era of information technology and changing times. This article underlines that the true role of the mother is more dominant and dominant than the role of the father. This needs to be understood because the mother of the person who accompanies her children more since a child is born, the mother beside her is even said that the influence of the mother on her child begins in the womb. In a family the mother is a central figure who is emulated and imitated.Keywords: parenting education, qudwah, school of love, dan family historian
URGENSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI KALANGAN MAHASISWA PTKI
The Urgency of Entrepreneurial Education among Students in PTKI. This paper describes the reasonsfor the importance of entrepreneurial education in PTKI. This article assumes that entrepreneurial education willencourage students of PTKI to begin to recognize and open a business or entrepreneurship. Those who have anorientation to be employees should be changed to find jobs. Entrepreneurship- minded education is characterizedby applying the principles and methodologies towards developing life skills for learners through an integratedcurriculum developed in PTKI. Entrepreneurs have characteristics such as spirit of achievement, busy to look foropportunities, think big and whole, sharp intuition in business, bold and ready to take risks, tolerance of ambiguity,optimistic and hurry to improve, rapidly count and make decision, and encourage to be more prosperous
ANALISIS PROBLEMATIKA MANAJEMEN PELAKSANAAN HAJI INDONESIA (Restrukturisasi Model Pengelolaan Haji Menuju Manajemen Haji yang Modern)
Berdasarkan realitas yang terjadi, setiap tahun pelaksanaaan ibadah haji selalu muncul masalah dengan besaran dan spektrum yang silih berganti. Masalah utama yang selalu dihadapi jamaah Indonesia misalnya adalah jauhnya pemondokan jamaah dari Masjid al Haram, daya tampung dan fasilitas pemondokan yang tidak memadai, transportasi antar jemput jamaah yang kacau, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah tersebut dimana kenyataan yang demikian mengindikasikan berbagai permasalahan yang belum terselesaikan dan tertangani dengan baik. Oleh karena itu aspek manajemen haji menjadi penting untuk diperhatikan bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan haji dikatakan sukses, jika memenuhi kesuksesan dari segi keamanan, pelayanan petugas, maupun kesehatan jamaah, tidak ada tumpang tindih tentang pembagian tugas antara regulator, operator dan evaluator. Perbaikan mutu manajemen haji perlu dilakukan dengan terlebih dahulu memperkuat regulasi tentang haji, dan Kanwil Agama dalam penyelenggaraan ibadah haji berberan lebih kepada melakukan kordinasi, singkronisasi, dan supervisi antara instansi baik secara vertikal maupun horisontal dalam penyelenggaraan ibadah haji
- …