Soaking Feet Hydrotherapy Using Warm Water to Improve Quality of Sleeping Among Pregnant Women

Sleep is a basic need that must be fulfilled by humans. Sleep disorders often occur in pregnant women which has an impact on the quality of sleep. This study aims to identify the effect of soaking feet with warm water on the quality of sleep for pregnant women. This study used a quasi-experiment design with a nonequivalent control group design approach. The sampling technique used total sampling with 40 respondents who were in accordance with the eligible criteria. Interventions are given for 7 consecutive days. Measurement of sleep quality score using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire. The difference in sleep quality scores was analyzed by Mann Whitney test, and scores of each component were analyzed by using Wilcoxon test.The results of this study indicate the influence of soaking feet with warm water on sleep quality of respondents before and after the intervention (p = 0.007; α = 5%). From these results, it can be said that there was an increase in quality of sleep after soaking the feet with warm water. Hydrotherapy by soaking feet with warm water can be applied by pregnant women to improve sleep quality

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Share Repurchase Decisions Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

AbstractPurpose –This study examines determinants of share repurchase decisions. The samples are obtained from the companies listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) in the year of 2010-2017. The independent variables in this study acquisitions, depreciation, dividends, earning before interest and taxes, retained earnings, revenue, research and development, cash flow, and beta coefficient. The control variables in this study are long term debt to assets, debt to assets, and institutional ownership. The dependent variable is share repurchase decisions.Design/Methodology/Approach: The sample of this study included 18 (out of 555) in all sectors by using purposive sampling method. This study used panel regression analysis model for the empirical result. The study also found acquisitons, depreciation, dividends, retained earnings, long term debt to assets, and debt to assets had non-significant effect on share repurchase.The Finding - The results of the study revealed that earning before interest and taxes, revenue, research and development had a significant negative effect on share repurchase decisions and cash flow, beta coefficient, and institutional ownership had a significant positive effect on share repurchase decisions. A decrease in earnings before interest and tax expenses, research and development will encourage companies to share repurchase. To increase share repurchase, companies should increase in cash flow and pay attention that high systematic risk can increaseshare repurchase decisions

PENGARUH PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH PRODUK OUTBOUND DI LEAD INDONESIA LIDO LAKES RESORT CONFERENCE BOGOR

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh preferensi wisatawan terhadap keputusan memilih produk outbound di LEAD Indonesia Lido Lakes Resort & Conference Bogor. Dengan banyaknya provider outbound yang berada di sekitar area Bogor-Sukabumi dengan memberikan penawaran program yang beragam, seorang konsumen berhak untuk memilih produk tersebut dengan preferensi atau selera yang dimilikinya. Kemudian selera atau preferensi wisatawan tersebut akan berpengaruh terhadap keputusan Memilih dari sebuah objek. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian sebanyak 95 responden yang diambil dari wisatawan yang datang ke objek wisata Lido Lakes Resort & Conference. Sedangkan instrument yang digunakan untuk mengukurnya menggunakan kuesioner terstruktur dengan skala Likert. Data dianalisis dengan Korelasi Pearson Product Moment (PPM), dengan kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Untuk mengetahui pengaruh Preferensi Wisatawan terhadap Keputusan Memilih / Pembelian, maka penulis menggunakan analisis regresi linear sederhana. Sebelumnya data analisis perlu diadakan pengujian Hipotesis sebagai pernyataan sementara untuk sementara dijadikan sebuah asumsi atau dugaan. Maka hasil penelitian yang di peroleh adalah adanya nilai positif preferensi wisatawan terhadap keputusan memilih / pembelian. Selain itu, hasil juga menunjukkan terdapat pengaruh preferensi terhadap keputusan wisatawan untuk memilih produk Outbound di Lido Lakes Resort & Conference. Koefesien determinasi dari hasil perhitungan sebesar 19.3%. Hal ini menunjukan bahwa preferensi wisatwan memberikan pengaruh yang kecil terhadap keputusan memilih / pembelian. Sedangkan sisanya sebesar 80.7% yang dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Kata Kunci : Lido Lakes Resort & Conference, LEAD Indonesia, Preferensi Wisatawan, Keputusan Memilih ABSTRACT This study aims to determine the effect of tourist preferences on the decision to choose outbound products at LEAD Indonesia Lido Lakes Resort & Conference Bogor. With so many outbound providers around the Bogor-Sukabumi area by offering various program offerings, a consumer has the right to choose the product according to his preferences or tastes. Then the tastes or preferences of tourists will affect the decision to choose from an object. This study uses quantitative methods. The sample in the study was 95 respondents taken from tourists who came to the Lido Lakes Resort & Conference tourist attraction. While the instrument used to measure it using a structured questionnaire with a Likert scale. The data were analyzed by Pearson Product Moment Correlation (PPM), with its use to determine the degree of relationship between the independent variabel and the dependent variabel. To determine the effect of Tourist Preferences on Decisions to Choose / Purchase, the authors use simple linear regression analysis. Previously, data analysis needed to be tested for Hypothesis as a temporary statement that was temporarily made an assumption or conjecture. So the results of the research obtained are the positive value of tourist preferences on the decision to choose / purchase. In addition, the results also show that there is an influence of preference on tourists' decisions to choose Outbound products at Lido Lakes Resort & Conference. The coefficient of determination from the calculation results is 19.3%. This shows that the preferences of tourists have little influence on the decision to choose / purchase. While the remaining 80.7% which can be explained by other variabels not examined. Keywords: Lido Lakes Resort & Conference, LEAD Indonesia, Tourist Preference, Decision Making

Pengaruh Media Pembelajaran Program Geogebra Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pada Materi Fungsi Kuadrat Kelas XI RPL di SMK Negeri 1 Kutalimbaru Tahun Ajaran 2020/2021

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh media pembelajaran program Geogebra terhadap motivasi dan hasil belajar pada materi fungsi kuadrat kelas XI RPL di SMK Negeri 1 Kutalimbaru tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Populasinya adalah peserta didik kelas XI RPL di SMK Negeri 1 Kutalimbaru tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 103 orang. Kelas XI RPL 1 berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dengan media pembelajaran program Geogebra, dan XI RPL 2 berjumlah 30 orang sebagai kelas kontrol tanpa media pembelajaran program Geogebra. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket motivasi belajar dan tes uraian . Hasil penelitian, diperoleh uji normalitas kelas eksperimen angket motivasi awal Lhitung = 0,148, dan angket motivasi akhir Lhitung = 0,143. Kelas eksperimen pre-test Lhitung = 0,134 dan post-test Lhitung = 0,157. Kelas kontrol angket motivasi belajar awal Lhitung = 0,083, dan angket motivasi akhir Lhitung = 0,104. Kelas kontrol pre-test Lhitung = 0,145 dan post-test Lhitung = 0,121. Berdasarkan Ltabel = 0,161 data dari kelas eksperimen dan kontrol tersebut dinyatakan berdistribusi normal dengan Lhitung < Ltabel. Uji homogenitas diperoleh hasil angket motivasi belajar awal Fhitung = 1,132, dan nilai angket motivasi belajar akhir Fhitung = 1,010. Nilai pre-test Fhitung = 1,108, dan post-test Fhitung = 1,408. Berdasarkan Ftabel = 1,834 diperoleh Fhitung < Ftabel , sehingga kedua sampel homogen. Uji hipotesis Uji-t, untuk hipotesis pertama diperoleh thitung > ttabel dengan 2,050 > 2,002 menyatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis kedua diperoleh thitung > ttabel dengan 4,212 > 2,002 menyatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Uji N-Gain Score pengaruh media pembelajaran program Geogebra pada kelas eksperimen nilai angket motivasi belajar g= 0,360 dengan kriteria pengaruh sedang dan tes hasil belajar g = 0,751 kriteria pengaruh tinggi. Sedangkan tanpa program Geogebra pada kelas kontrol nilai angket motivasi belajar g=0, 209, kriteria pengaruh rendah dan tes hasil belajar g = 0,609 kriteria pengaruh sedang. Dengan demikian disimpulkan pembelajaran materi fungsi kuadrat dengan media pembelajaran program Geogebra lebih baik dibandingkan tanpa program Geogebra. Sehingga terdapat pengaruh media pembelajaran program Geogebra terhadap motivasi dan hasil belajar pada materi fungsi kuadrat kelas XI RPL di SMK Negeri 1 Kutalimbaru tahun ajaran 2020/2021

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA

ABSTRAKPenyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam hal pembentukan Peraturan Desa harus mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat, sehingga terciptanya demokrasi di Desa. Sebagai wujud demokrasi di Desa maka dibentuklah Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berfungsi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta bersama-sama Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa. Di dalam menetapkan Peraturan Desa, maka Peran Badan Permusyawaratan Desa sangat penting, agar Peraturan Desa yang ditetapkan benar-benar merupakan Peraturan yang bersumber dari aspirasi masyarakat. Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam pelaksanaan pembentukan Peraturan Desa, tidak semua Desa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Walaupun telah adanya Undang-Undang yang baru yaitu Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Desa. Ketidaksesuaian tersebut ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman menjaba

PERANCANGAN STORYBOARD ANIMASI PENDEK 2D "BOBI"

Bandung disebut sebagai kota kembang dan Paris Van Java karena keindahannya yang memilki banyak pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di Kota Bandung. Seiring perkembangan zaman, taman-taman yang ada di Bandung pun di benahi dan terus bertambah. Pemerintah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau akrab di panggil Kang Emil ini, menghadirkan beberapa taman tematik di Kota Bandung. Definisi dari taman tematik itu sendiri adalah ciri khas, lokasi dan fungsi. Wali Kota Bandung Ridwan kamil membangun taman tematik adalah untuk mencirikan kota yang bahagia bila warganya banyak berinteraksi di ruang publik dan dapat di implementasikan lewat taman. Namun sayangnya banyak pengungjung taman dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan aksi vandalisme di taman-taman tematik tersebut. Aksi ini membuat taman-taman tematik di Bandung menjadi rusak, kotor dan mengurangi nilai estetika dari taman tematik tersebut. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menghibau, mengingatkan dan menyampaikan pesan kepada warga Bandung dan terutama pengunjung taman di Bandung agar tidak melakukan aksi vandalisme di taman, seperti membuang sampah sembarangan, mencoret-coretserta merusak fasilitas yang ada id taman. Metodelogi yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil akhir Tugas Akhir ini, penulis membuat storyboard animasi 2D "Bobi" yaitu tentang aksi vandalisme yang dilakukan oleh anak yang berumur 11- 15 tahun yang kurang perhatian orang tua sehingga melakukan aksi tersebut. Perancangan storyboard ini adalah visualisasi dari naskah yang telah dibuat dengan cerita seorang anak yang kurang perhatian orang tuanya sehingga merasa kesepian dan melakukan aksi vandalisme

The Behavior Of Adolescent Reproductive Health Facility Utilization

Background: Adolescence is the starting point of the human life cycle in preparing for a healthy reproductive process. Guidance and information that is not true at this time can oftaffectect the future of adolescents. Most adolescents don’t use Adolescent Reproductive Health (ARH) services (57%), quite a lot of adolescents (46.3%) use internet technology in accessing the information on ARH (Sampulawa &amp; Mubarokah, 2015). Based on the above background, the researcher wants to explore the behavior of using ARH facilities in the city of Malang. Methods: Descriptive research method with cross-sectional approach, with population, are all teenagers in the city of Malang. The research sample was taken using the purposive sampling technique, obtained a suitable sample of 200 adolescents from April to June 2021. The inclusion criteria of this study were unmarried and willing to be research respondents. Collecting data using a questionnaire via a google form. Descriptive analysis technique, presented in the frequency distribution. Results: The majority of respondents have never received correct knowledge about reproductive health (89.6%), with the majority of information sources obtained from schools (80%) and mass media (45.5%). Respondents used mass media to access information on reproductive health from the internet (87.5%) and books (51.5%). In using gadgets, respondents use them for 5-10 hours a day (53.5%), but only occasionally use them to find information about reproductive health (50.5%). Respondents stated that the use of mass media as a source of information about reproductive health can help in maintaining health (96.5%). Conclusion: Internet-based health education about adolescent reproductive health is needed because it is easy and simple, and the content is interesting to read. It can be used as an alternative media for reproductive health learning

Impor gandum Indonesia dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya

This study aims: 1) to analyze the development of wheat import volume, gross domestic product (GDP), inflation, investment credit interest rates, and population of Indonesian wheat imports. 2) to analyze the effect of gross domestic product, inflation, investment interest rates on Indonesian wheat imports. This study is a descriptive study and the types of data used in this study are secondary data in the form of gross domestic product, inflation, investment credit interest rates, and population for the last 18 years (2000-2017). The data obtained were processed using SPSS 20 with multiple linear regression models using the Ordinary Least Square (OLS) method. The results of this study indicate that the gross domestic product (GDP) obtained a significant level of 0.03, inflation obtained a significant level of 0.598, and the total population obtained a significant level of 0.522. The regression results show that partially only the variable gross domestic product (GDP) and interest rates are Investment credit interest has a significant effect on imports of Indonesian wheat, while inflation and population have no significant effect on imports of Indonesian wheat. Keywords: GDP, Inflation, Interest rates, Populatio

Modified Pumpkin Flour Using Hydrogen Rich Water with a Microwave Dryer

Pumpkin is a fruit that contains fiber and vitamin A which works to prevent diabetes. Pumpkin's use is not optimal, so it needs innovation for Pumpkin, one of which is to make Pumpkin into flour. Pumpkin does not have gluten, so modification is needed. Modifications used are using hydrogen-rich water with a microwave dryer. Hydrogen-rich water has antioxidant content and is safer for the modification of starch food. The purpose of this study was to determine the physicochemical properties (water content and expandability) and beta carotene levels in HRW-modified flour using a microwave dryer. First, Pumpkin soaked with a variation of time 1, 2, 3, 4, and 5 hours. The optimal results of water capacity and beta carotene levels were obtained at the immersion time of 1 hour by 11%, 7.4 g/g of sample, and 3,164.79 μg/g. The results obtained are higher than the modification of HRW without a microwave dryer

Analisis Proses Roasting pada Kopi

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil perbandingan entalpi dan dew point proses roasting kopi Penelitian ini dilakukan dengan metode roasting pada kopi untuk mengetahui entalpi sampel. Proses roasting dilakukan untuk menyangrai biji kopi hingga matang sehingga mudah untuk diproses lebih lanjut. Penyangraian dalam penelitian ini digunakan untuk memekarkan biji kopi dan membuka biji kopi tersebut agar dapat diambil saripatinya . Perubahan warna biji kopi diukur tingkat kecerahanya dengan Lovibond meter. Biji kopi yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai densitas curah 615 kg/m3 dengan kadar air 12,50%. &nbsp;Setelah biji kopi disanggrai selama 7 menit, kadar air biji kopi turun menjadi 8%. Secara bersamaan densitas curahnya juga berkurang menjadi 506 kg/m3. Pada 14 menit penyanggraian, kerapatan curah biji kopi turun secara tajam menjadi 400kg/m3. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa perbandingan suhu roasting berpengaruh pada entalpi dan dew point