12 research outputs found

    Pengolahan Data Ground Penetrating Radar (GPR) dengan Menggunakan Software MATGPR R-3.5

    Full text link
    Alat Ground Penetration Radar (GPR) memancarkan sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan kedalam bumi kemudian gelombang elektromagnetik di tangkap saat sudah sampai permukaan bumi. Alat GPR ini dapat memetakan kondisi bawah permukaan yang dilewatinya, selain itu alat ini sangat sensitif terhadap benda-benda yang memiliki komponen atau muatan listrik dan magnet yang besar. Benda-benda tersebut dapat dikatakan sebagai sumber noise. Pengaruh noise ini akan mempengaruhi pada hasil yang keluarkan, oleh karena itu diperlukan pengolahan data untuk menfilter noise tersebut agar dapat menghasilkan hasil yang baik dan tidak menimbulkan kebingungan pada saat proses interpretasi data

    Hypocenter Distribution of Low Frequency Event at Papandayan Volcano

    Full text link
    Papandayan volcano is a stratovolcano with irregular cone-shaped has eight craters around the peak. The most active crater in Papandayan is a Mas crater. Distribution of relocated event calculated using Geiger Adaptive Damping Algorithm (GAD) shows that the epicenter of the event centered below Mas crater with maximum rms 0.114. While depth of the hypocenter range between 0-2 km and 5-6 km due to activity of steam and gas

    Recovery of Lithium From Geothermal Fluid at Lumpur Sidoarjo by Adsorption Method

    Get PDF
    The recovery of lithium from geothermal fluid at Lumpur Sidoarjo, Indonesia was investigated employing an adsorption method with polymer membrane as container. The lithium concentration in geothermal fluid from Lumpur Sidoarjo used in the present study was about 5 mg/l. Lithium manganese oxide (LMO) was selected as a promising adsorbent material due to its non-toxic, topotactical behavior and low cost. In this study, LMO with single Li/Mn mole ratio was prepared, i.e. Li1.6Mn1.6O4. The adsorbent was synthesized by solid state reaction at 500 °C for 5 hrs. A lithium uptake yield from the geothermal fluid of around 6.6 mg/g was obtained

    Aplikasi Metode Induced Polarization untuk Mengidentifikasi Akifer di Daerah Sutorejo, Surabaya

    Full text link
    Surabaya merupakan ibukota Jawa Timur yang merupakan pusat perekonomian serta pemerintahan. Ketersediaan air bersih merupakan salah satu permasalahan Surabaya. Pengambilan air tanah yang berlebihan tanpa adanya feedback yang baik akan mengakibatkan terganggunya kesetimbangan air. Salah satu akibat yang dihasilkan adalah penurunan muka air tanah serta adanya intrusi air laut. Salah satu metode untuk mengidentifikasi karakteristik air tanah adalah metode Induced Polarization. Metode ini akan mengukur chargeabilitas bawah permukaan dengan cara mengalirkan arus listrik kedalam tanah. Pengambilan data Induced Polarization dilakukan di daerah Sutorejo. Penampang chargeabilitas selanjutnya akan diinterpretasi dan dianalisis untuk mengidentifikasi perlapisan akifer. Jarak elektroda terkecil yang digunakan adalah 2.5 meter dengan panjang lintasan 80 m. Kedalaman penampang yang dihasilkan adalah 9 meter. Hasil dari penampang chargeabilitas akan dikorelasikan dengan penampang resistivitas. Dari penampang dapat diidentifikasi zona akifer lempung pasiran dan zona lempungan. Akifer lempung pasiran memiliki chargeabilitas rendah (0.00240-0.302 msec) dan resistivitas tinggi (6.81-63.1 ohm.m). Zona lempungan memiliki chargeabilitas tinggi (0.702-1.30 msec) serta resistivitas sedang (0.734-6.81 ohm.m)

    Penyelidikan Intrusi Air Laut pada Air Tanah dengan Metode Resistivitas 2D di Daerah Surabaya Timur.

    Full text link
    Kawasan Surabaya Timur telah mengalami intrusi air laut dan berdampak pada akuifer air tanah sehingga memiliki kualitas air dengan adanya kadar garam yang terdapat pada sumur penduduk sekitar. Masalah adanya dugaan intrusi air laut ini telah diidentifikasi dengan menggunakan metode geolistrik dengan menggunakan konfigurasi wenner-schlumberger yang terletak di kawasan Surabaya Timur yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya intrusi air laut. Pengambilan data telah dilakukan pada kawasan Surabaya Timur saja. Data sumur juga dilakukan pengambilan sampel untuk mendapatkan hasil parameter air berupa elevasi muka air tanah, Salinitas, TDS, pH, dan Konduktivitas. Akuisisi data geolistrik dilakukan pada 3 titik lokasi yaitu Sutorejo, Klampis, dan ITS dengan menggunakan metode Resistivitas 2D dan Induced Polarization. Tahapan dari pengolahan data menggunakan perangkat lunak Res2Dinv. Berdasarkan hasil interpretasi pada daerah peneltian Sutorejo, pada kedalaman 0.6-3,5 meter atau pada perlapisan paling atas diduga terjadi intrusi air laut dengan nilai resistivitas 0.734-6.31 ohm.m yang terdapat pada bagian tengah hingga Timur Laut. Dugaan ini juga didukung dari hasil penelitian dari metode Induced Polarization yang menujukkan nilai 0.202 msec pada kedalaman 0.6-3.5 meter

    Identifikasi Awal Model Akuifer pada Mata Air Umbulan dengan Menggunakan Geolistrik Konfigurasi Schlumberger

    Get PDF
    Bencana kekeringan, saat ini menjadi salah satu bencana yang selalu datang setiap tahun di beberapa wilayah Indonesia. Tahun 2011, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana kekeringan mengancam produksi pangan nasional. Salah satu bentuk dari bencana kekeringan tersebut adalah berkurangnya debit atau bahkan matinya mata air. Mata Air Umbulan merupakan mata air yang memiliki potensi yang cukup besar dengan debit sebesar 4000-5000 liter/detik, dapat dijadikan sebagai sumber air baku. Terkait dengan potensi yang sangat besar tersebut maka perlu dipelajari bagaimana struktur geologi yang menjadi wadah bagi air tanah tersebut (hidrogeologi). Hal tersebut untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui perilaku air yang menjadi sumber Mata Air Umbulan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui struktur hidrogeologi adalah dengan menggunakan geolistrik. Berdasarkan hasil pengukuran resistivitas struktur batuan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa nilai resistivitas batuan penyusun pada area penelitian berkisar antara 1–4800 Ωm. Berdasarkan hasil interpretasi geolistrik, batuan penyusun area penelitian berupa pasir, pasir tufan, breksi, breksi berpasir, tuf berpasir dan tuf. Lapisan yang berfungsi sebagai penahan air atau lapisan kedap adalah lapisan tuf, tuf berpasir, dan lava. Lapisan yang berfungsi sebagai akifer adalah lapisan pasir, pasir tufan, breksi dan breksi berpasir dengan kedalaman antara 25-125 meter

    Prediksi Tekanan Pori Menggunakan Metode Kompresibilitas di Reservoir Karbonat, Studi Kasus : Lapangan MZ

    Full text link
    Prediksi tekanan pori sangat diperlukan pada aktifitas eksplorasi hingga pengembangan lapangan minyak dan gas bumi. Prediksi yang akurat dapat menentukan berat jenis lumpur pemboran yang tepat sehingga menjadikan aktifitas pemboran sumur di industri minyak dan gas bumi lebih efektif, aman, dan efisien. Penelitian bertujuan untuk menghitung tekanan pori di reservoir karbonat menggunakan metode kompresibilitas dan membandingkan hasil perhitungan dengan data tekanan langsung (RFT), d'exponent, permasalahan pemboran dan tekanan lumpur, lalu menganalisa mekanisme yang menyebabkan overpressure pada lapangan penelitian, dan menentukan rekomendasi berat jenis lumpur pemboran untuk sumur MZ. Parameter kompresibilitas yaitu kompresibilitas bulk dan pori didapatkan melalui proses fluid replacement modelling (FRM) menggunakan persamaan Gassmann. Penyebab overpressure di analisis berdasarkan karakteristik data log shale terhadap kurva normal compaction trend (NCT) dan menunjukkan bahwa overpressure pada lapangan penelitian disebabkan oleh mekanisme loading akibat laju sedimentasi yang tinggi pada formasi Ngrayong. Selain itu, parameter kompresibilitas yang di hitung melalui proses FRM bernilai 5,9 x – 8,1 x untuk kompresibilitas pori dan 1,4 x – 2,3 x untuk kompresibilitas bulk. Nilai tersebut bertujuan sebagai input pada metode kompresibilitas dan menghasilkan nilai hasil perhitungan tekanan pori yang cukup baik, ditunjukkan oleh kecocokan dengan nilai tekanan lumpur dan permasalahan pemboran, serta selisih rata-rata antara nilai perhitungan tekanan pori dengan data RFT yang kurang dari 500 psi, yaitu 162.63 psi

    Penentuan Magnitudo Gempa Bumi dengan Menganalisis Amplitudo Anomali Manetik Prekusor Gempa Bumi dan Jarak Hypocenter

    Full text link
    Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi. Dikarenakan munculnya gempabumi secara tiba-tiba, maka tidak dapat dihindari adanya kerugian secara materi hingga adanya korban jiwa. Akan tetapi saat ini hal tersebut bisa saja dihindari dikarenakan saat ini sudah ada studi yang membahas prekursor gempabumi. Dengan studi ini kita dapat mengetahui kapan, dimana, dan seberapa besar magnitudo suatu gempabumi dengan menganalisis anomali magnetik. Sehingga secara tidak langsung dengan mengetahui anomali magnetik, magnitudo suatu gempabumi dapat diketahui. Anomali magnetik dioalah sehingga menghasilkan amplitudo polarisasi Z/H yang mana amplitudo inilah yang akan menjadi salah satu variable dalam penentuan magnitudo suatu gempabumi. Variabel lain yang digunakan adalah jarak hypocenter suatu gempabumi dengan stasiun pengamatan BMKG yang terletak di Kupang. Didapatkan hasil persamaan magnitudo dengan nilai error selisih hasil ± 0.3 M
    corecore