24 research outputs found
Pemaknaan Pendidikan Pesantren Salafiyah Bagi Kepala Keluarga di Kota Tasikmalaya
Keluarga merupakan pilar pertama dalam mendidik dan membekali ilmu secara paripurna. Dalam sekelompok keluarga di Kota Tasikmalaya terdapat beberapa kepala keluarga yang hanya memberikan pendidikan salafiyah atau pendidikan pesantren salaf (klasik) pada anaknya tanpa mengimbangi dengan jenjang pendidikan formal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepala keluarga memaknai pendidikan salafiyah berdasarkan pada pengalamannya. untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan analisis terhadap pokok-pokok pertanyaan penelitian, yakni: makna pendidikan salafiyah serta transmisi nilai-nilai pendidikan salafiyah yang diyakini oleh masing-masing kepala keluarga. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi fenomenologi. Subjek penelitian adalah kepala keluarga yang berdomisili di Kota Tasikmalaya. Subjek dipilih secara purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah 5 orang (Kepala Keluarga). Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka. Adapun teknis analisis dengan mereduksi data, mengumpulkan data, menyajikan data, menarik kesimpulan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para kepala keluarga memaknai pendidikan salafiyah terbentuk dari proses eksternalisasi yang dialami diri sendiri dengan lingkungan di keluarga. Makna pendidikan salafiyah bagi kepala keluarga Kota Tasikmalaya adalah sebagai pendidikan yang paripurna artinya pendidikan yang mampu mencetak generasi muslim memahami keilmuan agama secara sempurna dan memiliki akhlak yang mulia. Selain itu, Pendidikan salafiyah cenderung diartikan sebagai pendidikan yang tradisional dalam metode pengajaran, sistem belajar mengajar santri dan fasilitas kehidupan di pesantren salafiyah yang sangat sederhana dan jauh dari kesan mewah juga nuansa kehidupan modern
MOTIF DAN PENGALAMAN KOMUNIKASI PARA SUAMI DENGAN ISTRI BEKERJA SEBAGAI PENCARI NAFKAH UTAMA DALAM KELUARGA DI KECAMATAN CIKAMPEK
Pada suatu rumah tangga, lazimnya suami diidentikkan dengan sosok pencari nafkah di luar rumah dan menjadi tulang punggung keluarga, sedangkan istri membersihkan rumah, memasak, mengurus anak, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Peran utama laki-laki dalam keluarga adalah keterikatan pada identitas laki-laki, sehingga kehilangan peran sebagai pencari nafkah utama mempengaruhi cara laki-laki melihat diri mereka sendiri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif dan pengalaman komuniksi para suami yang tidak menjadi pencari nafkah utama dalam keluarganya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penekatan Fenomenologi. Hasil dari penelitian menunjukkan pertama, motif sebab (because motive) membiarkan istri tetap bekerja sebagai pencari nafkah utama yaitu karena keinginan istri/tidak ada paksaan, faktor ekonomi, karena terpaksa, dan karena suami tidak memiliki soft skill di bidang tertentu Kedua, motif untuk (in-order-to motive) yaitu demi kelangsungan hidup, untuk membiayai pendidikan anak, memanfaatkan keahliaan istri, dan ingin lebih dekat dengan anak cucu. Pengalaman yang dialami para suami yang memiliki istri bekerja sebagai pencari nafkah utama dapat dikategorigkan dalam dua kategori, yaitu pengalaman positif dan pengalaman negatif
PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP PERILAKU FEAR OF MISSING OUT (FOMO) PADA REMAJA
Meningkatnya penggunaan media sosial Instagram di kalangan remaja tentunya akan mempengaruhi perilaku seperti ingin tetap up to date dan tidak ingin ketinggalan yang diakibatkan dari kecanduan mereka menggunakan media sosial. Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan jejaring sosial Instagram terhadap perilaku fear of missing out (FOMO) dikalangan remaja. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei dan teori dependensi oleh Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach sebagai landasan teori dalam penelitian ini. Subyek penelitian ini adalah remaja SMA 2 Cikarang Pusat, dan jumlah responden sebnyak 80 siawa. Penelitian ini menggunakan analisis linier sederhana. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan jejaring sosial Instagram (X) berpengaruh terhadap variabel perilaku fear of missing out (Y)
MAKNA DIRI WANITA KARIR SEBAGAI PENYINTAS COVID-19 DI KARAWANG
Hampir seluruh negara di dunia mengalami pandemi Covid 19 yang mempengaruhi hampir di segala aspek kehidupan manusia. Covid 19 menjadi penyakit baru yang cepat menular dari manusia ke manusia lainnya. Selain itu dengan banyaknya informasi melalui media sosial dan juga platform lainnya, tidak disadari hal ini menimbulkan stigma bagi orang-orang yang pernah terinfeksi Covid 19, atau yang biasa di sebut penyintas Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna diri dari pengalaman komunikasi yang dialami wanita karir penyintas Covid 19. Penelitian ini mengambil subjek wanita karir penyintas Covid 19 di Karawang. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi bertujuan untuk melihat fenomena sosial yang dialami oleh seorang wanita karir penyintas Covid 19. Informan dipilih melalui teknik sampling snowball. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial atas realitas. Teknik penentuan informan menggunakan teknik sampling snowball. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Key informan pada penelitian ini berinisial NT dan MH sedangkan informan pendukung adalah informan yang berinisial SO, EP, dan MH. Data primer pada penelitian ini adalah data yang peneliti peroleh secara langsung dari informan utama yaitu kelima orang wanita karir penyintas Covid 19 di Karawang. Sedangkan data sekunder pada penelitian ini adalah data yang peneliti dapatkan dari berbagai macam referensi yang telah ada sebelumnya seperti jurnal, skripsi serta buku. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini merupakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita karir penyintas Covid 19 memaknai pekerjaannya sebagai pekerja wanita yaitu sebagai profesi, cita-cita, mata pencaharian, motivasi dan juga aktualisasi diri. Wanita karir penyintas Covid 19 memaknai dirinya sebagai penyintas Covid 19 adalah sebagai pembelajaran, pengalaman dan juga pengingat diri dan keluarga agar lebih menjaga kesehatan ditengah pandemi Covid 19 ini
Analisis Dampak Akun Instagram @folkative terhadap Penghayatan Informasi di Kalangan Followers di Karawang
Instagram menjadi platform penting untuk berbagi informasi berita. Salah satu akun sumber informasi berita adalah @folkative. Penelitian ini berfokus pada pengaruh akun @folkative terhadap penghayatan informasi oleh followers Karawang, menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan sampel terdiri dari followers @folkative. Hal ini dapat disimpulkan dari nilai t hitung sebesar 6,853 dan nilai (Sig.) sebesar 0,001, yang lebih rendah dari 0,05, sehingga terjadi penerimaan hipotesis alternatif (Ha) dan penolakan hipotesis nol (Ho).Berdasarkan koefisien determinasi, 72,8% penghayatan informasi followers di Karawang dipengaruhi oleh akun @folkative, sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
EFEKTIVITAS KONTEN VIDEO BEAUTY VLOGGER DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI PRODUK MAKE UP LUXCRIME
Penelitian ini dilatar belakangi oleh munculnya media online yang memudahkan pengguna untuk berpartisipasi, berbagi, berinteraksi, berdiskusi, berkolaborasi dan membuat konten dengan menggunakan jenis platform yang tersedia (Cahyono, 2016). Youtube merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Menurut Suherlan (2022) dalam kontan.co.id Youtube menempati peringkat ke 4 berdasarkan data yang tercatat di app store. Youtube dapat digunakan sebagai media promosi suatu produk yang biasa dibuat dalam sebuah vlog oleh seseorang. Tasya Farasya sering membuat konten mengenai produk make up salah satunya adalah Luxcrime yang merupakan brand lokal yang masuk kedalam 10 top brand. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas beauty vloger dalam meningkatkan minat beli. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pengumpulan data survei. Berdasarkan hasil survei dan olah data melalui excel didapatkan bahwa konten beauty vloger Tasya Farasya efektif dalam meningkatkan minat beli produk Luxcrime
KONSTRUKSI MAKNA HIJAB DALAM KOMUNITAS “HIJAB STYLE COMMUNITY JAKARTA”
This study discusses the meaning of hijab in terms of modeling that occurs in the Hijab Style Community Jakarta. The purpose of this study is to analyze and describe the meaning of the hijab used by Hsc Jakarta members. The benefits of this research are as material for the phenomenological study of the meaning of hijab for members of the Hijab Style Community Jakarta. This study uses Alfred Shutz's phenomenological theory regarding the cause motive and the purpose motive (in order to motive). The method in this research is qualitative with a phenomenological approach. Researchers used data collection by observation, in-depth interviews, and documentation. These results show, the phenomenon that the meaning of hijab in each member has a difference. Informants provide an overview of their views on the meaning of hijab. In interpreting the hijab, the six informants argued that the cause motive (because motive) was shown as a motive for religious obedience, environmental demands motif, and fashionable motive, while the goal motive (in order to motive) was shown as a motive as a learning proces
Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Metro TV terhadap Kontroversi Pernyataan Mahfud MD
Pernyataan Mahfud MD dalam acara Majelis Dzikir Al-Wasilah 17 desember 2023 lalu, telah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat dan diulas oleh Metro TV dalam video berita di YouTube dengan judul “Mahfud MD Sebut Suami Korupsi karena Tuntutan Istri, Timnas Amin: Itu Menyakiti Hati Perempuan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi teks, praktik wacana, dan konteks sosiokultural. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dimensi teks, analisis linguistik digunakan untuk memahami konstruksi teks tersebut. Dimensi praktik wacana level produksi, Metro TV berperan yang memproduksi teks tersebut. Pada level situasional, konteks pemilihan umum 2024 mempengaruhi teks. Pada level institusional, institusi media seperti Metro TV. Sedangkan pada level sosial, budaya patriarki yang kuat dalam masyarakat Indonesia
PENGARUH MENONTON TAYANGAN KOREAN DRAMA TERHADAP MINAT PENGGUNAAN BAHASA KOREA
Budaya Populer yang merajuk pada popularitas hiburan dan budaya Korea di negara-negara lainnya salah satunya Korean Drama. Korean Drama merupakan buah dari adanya budaya populer Korea dan mulai memasuki Indonesia awal tahun 2000-an selalu menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah kehidupan masyarakat hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh menonton tayangan Korean Drama terhadap minat penggunaan bahasa Korea. Metode penelitian yang digunakan yaitu Kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif survei eksplanatori. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Sosial. Metode Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner/angket dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sub variabel X (Tayangan Korean Drama) yaitu 1) intensitas menonton tayangan Korean Drama berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan bahasa Korea pada siswa SMAN 5 Karawang. 2) Isi pesan dalam tayangan Korea Drama berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap minat penggunaan bahasa Korea pada siswa SMAN 5 Karawang. 3) Daya tarik menonton tayangan Korean Drama berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap minat penggunaan bahasa Korea pada siswa SMAN 5 Karawang
Communication Experience and Self-Concept of Female Online Taxi Drivers in Bogor City
Nowadays, women are often constructed by society as individuals who are calm, gentle, thorough, and are in the domestic realm, such as the household, caring for children. However, there are women who choose to become online taxi drivers as their job, and the existing social construction that this profession is a masculine profession does not discourage female online taxi drivers from continuing to earn a living. The aim of this research is to find out how female online taxi drivers interpret their goals in carrying out their profession and their motives in carrying out their profession, as well as their communication experiences as online taxi drivers. The research results show that the average motive behind women in the city of Bogor choosing to work as online taxi drivers is economic factors, such as being a single parent or simply helping their husband with their family's economy to earn income from their work as an online taxi driver