2 research outputs found
Isolasi Dan Identifikasi Xanthorrhizol Dari Minyak Atsiri Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Dengan Metoda Pembentukan Garam Fenolat
Rimpang temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) di
Indonesia banyak digunakan sebagai obat tradisional,baik
jamu maupun fitofarmaka. Kandungan utama yang spesifik
dalam minyak atsiri rimpang temulawak adalah xanthorrhizol. Senyawa ini berkhasiat sitotoksik (anti kanker pada percobaan in vitro) dan dapat digunakan sebagai zat identitas bagi temulawak. Berdasarkan hal ini, maka perlu dilakukan usaha isolasi senyawa tersebut. Ekstraksi minyak atsiri dilakukan menggunakan metode penyulingan uap air. Untuk memisahkan minyak dan air dilakukan salting out dengan NaCl jenuh. Isolasi xanthorrhizol dilakukan dengan pembentukan garam fenolat dan identifikasi xanthorrhizal dengan KLT dan KGSM. Eluasi KLT menggunakan toluen :etil asetat (93 : 7) dengan panampak noda anisaldehid. KGSM dilakukan pada kondisi gas pembawa helium. Suhu injektor dan separator 250°C; jenis ionisasi elektron impact dengan energi ionisasi 70 eV, 100 uA. Pada penelitian yang telah dilakukan dengan uji KLT dan KGSM dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dengan cara pembentukan garam fenolat dari minyak Curcuma xanthorrhiza Roxb dapat diperoleh xanthorrhizol tetapi mengingat masih adanya kandungan lain yang juga berstruktur fenol, maka isolat masih merupakan campuran