MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

Mengantri merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan seharihari. Mengantri juga terjadi di ruas jalan tol terutama pada waktu sibuk. Sistempengumpulan tol elektronik atau Electronic Toll Collection (ETC) merupakan sistemterbaru dari gerbang tol Banyumanik yang mulai beroperasi pada tahun 2014. SebelumETC, pengguna gerbang tol Banyumanik mendapat layanan reguler, yaitu membayarbiaya tol secara tunai. Keuntungan ETC lebih banyak daripada penggunaan gardureguler, namun pengguna ETC masih sedikit dibanding dengan pengguna gardu reguler.Untuk mengetahui efektifitas pelayanan gardu digunakan analisis sistem antrean. Datayang digunakan adalah data waktu kedatangan dan waktu pelayanan kendaraan.Berdasarkan hasil analisis model antrean gardu reguler arah Ungaran-Semarang, modelantrean gardu tol otomatis arah Ungaran-Semarang, model antrean untuk arahSemarang-Ungaran gardu regular, dan model antrean pada gardu otomatis adalah(G/G/3):(GD/∞/∞).  Kata Kunci: Teori antrean, Simulasi antrean, Gardu tol reguler, Gardu tol otomatis

Electronic Structure of Heterocyclic Ring Chain Polymers

The band gaps, ionization potentials and electron affinities of conjugated chain polymers comprising heterocyclic aromatic rings are studied systematically as a function of atomic substitutions with N, O and S using first principles density functional calculations

Technical and economic optimum in feedlot cattle

The beef cattle producers in the southern zone of the State of Mexico generally do not carry out adequate market planning of their finished steers. In addition, they lack technical and administrative management in their productive units, focused on the use of efficient input, which has prevented them from maximizing their monetary profits. The present investigation was made to estimate the technical (TOL) and economic optimum levels (EOL) of feedlot beef cattle, using two cubic production functions with decreasing marginal yields. One hundred steers of Bos Taurus x Bos indicus were used, with Live Weight at the start of fattening of 290 ± 15 kg, age 21 to 24 months, fattened in feedlots during 93 days consuming a totally mixed diet (Crude protein: 133.33, FDN: 237.44, FDA 114.33 g/kg DM and 2.62 Mcal/kg of DM of metabolizable energy) To estimate both functions (TOL and EOL), weight gain was considered as independent variable. For the first production function, feed intake was taken as independent variable and in the second function, time defined in days. For the first production function the TOL was 475.04 and the EOL was 473.94 kg Live Weight; with a daily feed intake of 12.58 and 12.36 kg/day. For the second production function the TOL was 475.01 and the EOL was 460.21kg of Live Weight, with a period of 93.29 and 77.21 days. The optimal point of sale and the maximum gain is obtained with the second production function, when the animals reach a Live Weight of 460.21 kg during a feeding period of 77.21 days

Impianti irrigui a misura del tipo di suolo

12012 TOL 1openopenToller, G.Toller, G

Analisis Terhadap Penyelidikan Komnas HAM tentang Peristiwa Kematian Enam Orang Laskar FPI

Komnas HAM telah melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap peristiwa kematian 6 (enam) laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 yang hasilnya telah disampaikan ke publik pada 8 Januari 2021 dalam bentuk Keterangan Pers Nomor: 003/Humas/KH/I/2021 dan kepada Presiden pada 14 Januari 2021. Terhadap hasil penyelidikan Komnas HAM tersebut penulis melakukan analisis yuridis-normatif yang atas dasar analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Komnas HAM dalam melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap peristiwa kematian 6 (enam) Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020: (a) tidak sesuai dengan hukum acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat 3 huruf f dan huruf g UU No.39/1999; dan (b) melampaui kewenangan sebagai pemantau dan penyelidik terhadap peristiwa dugaan pelanggaran HAM. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan tersebut, disarankan agar: (a) Komnas HAM mematuhi hukum acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat (3) huruf f dan huruf g UU No.39/1999 dalam melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya diduga terdapat pelanggaran HAM; dan (b) tidak melampaui kewenangannya sebagai pemantau dan penyelidik terhadap peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya diduga terdapat pelanggaran HAM.

Analisis Terhadap Penyelidikan Komnas HAM tentang Peristiwa Kematian Enam Orang Laskar FPI

Komnas HAM telah melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap peristiwa kematian 6 (enam) laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 yang hasilnya telah disampaikan ke publik pada 8 Januari 2021 dalam bentuk Keterangan Pers Nomor: 003/Humas/KH/I/2021 dan kepada Presiden pada 14 Januari 2021. Terhadap hasil penyelidikan Komnas HAM tersebut penulis melakukan analisis yuridis-normatif yang atas dasar analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Komnas HAM dalam melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap peristiwa kematian 6 (enam) Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020: (a) tidak sesuai dengan hukum acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat 3 huruf f dan huruf g UU No.39/1999; dan (b) melampaui kewenangan sebagai pemantau dan penyelidik terhadap peristiwa dugaan pelanggaran HAM. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan tersebut, disarankan agar: (a) Komnas HAM mematuhi hukum acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat (3) huruf f dan huruf g UU No.39/1999 dalam melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya diduga terdapat pelanggaran HAM; dan (b) tidak melampaui kewenangannya sebagai pemantau dan penyelidik terhadap peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya diduga terdapat pelanggaran HAM.

The impact of weather variability and climate change on pesticide applications in the US - An empirical investigation

Weather variability and climate change affect the application of pesticides in agriculture, in turn impacting the environment. Using panel data regression for the US, we find that weather and climate differences significantly influence the application rates of most pesticides. Subsequently, the regression results are linked to downscaled climate change scenario the Canadian and Hadley climate change models. We find that the application of most pesticides increase under both scenarios. The projection results vary by crop, region, and pesticide.Climate change, weather variability, pesticide, regression, panel data, North America, US

SENSITIVE SPECTROPHOTOMETRIC ASSAY OF MUSCARINIC RECEPTOR ANTAGONIST TOLTERODINE TARTRATE IN BULK DRUG AND PHARMACEUTICAL FORMULATIONS

Objective: Simple, sensitive, and accurate spectrophotometric methods have been developed for the assay of tolterodine tartrate (TOL) in bulk drugand pharmaceutical formulations.Methods: The proposed methods are based on oxidation reaction of TOL with a known excess of cerium(IV) ammonium sulfate as an oxidizing agentin acid medium followed by determination of unreacted oxidant by adding a fixed amount of dye, e.g., amaranth (AM), rhodamine 6G (Rh6G), andindigo carmine (IC) followed by measuring the absorbance at 520, 530, and 610 nm, respectively. The effect of experimental conditions was studiedand optimized.Results: The Beer's law was obeyed in the concentration ranges of 1.0-10, 1.0-12, and 0.5-9.0 μg/mL using AM, Rh6G, and IC dyes, respectively, witha correlation coefficient ≥0.9995. The calculated molar absorptivity values are 1.868×104, 1.008×104, and 1.623×104 L/mol/cm using AM, Rh6G, andIC dyes, respectively. The limits of detection and quantification were reported. Intraday and interday accuracy and precision of the methods have beenevaluated. No interference was observed from the additives.Conclusion: The proposed methods were successfully applied to the assay of TOL in tablets preparations, and the results were statistically comparedwith those of the reported method by applying Student's t-test and F-test. The reliability of the methods was further ascertained by performingrecovery studies using the standard addition method

Observations on the fecundity of the cyprinidRasbora daniconius (Hamilton)

The present paper reports the fecundity(F) ofRasbora daniconius in relation to the total body length (L), total body weight (W) and gonad weight (G) of the fish. Catch data indicated a predominance of females during the months of July–August which is the breeding season of this species. The collected fish in the length range of 7·7–11·7 cm bore a linear relationship with their weights. The fecundity of the fish ranged from 580 to 11040 eggs fish−1. Fecundity exhibited a linear relationship withL, G andW. By subjecting the data to multiple regression analyses, a new and convenient method of best predictions ofF inR. daniconius in relation toL alone has been developed

PENGGUNAAN LINE OF BALANCE PADA PERKERASAN KAKU DI PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL INDERAPURA - KISARAN

Penelitian dengan menggunakan metode Line of Balance pada pekerjaan perkerasan kaku pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Inderapura - Kisaran STA 104. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis lebih dalam penggunaan metode Line of Balance (LoB) pada perkerasan kaku dalam proyek pembangunan jalan tol Indrapura-Kisarana. Data sekunder didapat dengan dikumpulkannya catatan dari jurnal penelitian sebelumnya. Data primer didapat dengan pengumpulan data-data secara langsung di lapangan seperti data-data lapangan yang sudah berjalan. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode Line of Balance (LoB), didapatkan hasil yang berbeda. Kegiatan pekerjaan dibagi menjadi 5 kegiatan yaitu : kegiatan I (Divisi A, B & C) berdurasi 3 minggu (minggu ke 1 sampai minggu ke 3), kegiatan II (Divisi E, F & A) berdurasi 4 minggu (minggu ke 4 sampai minggu ke 7), kegiatan III (Divisi D, F & A) berdurasi 5 minggu (minggu ke 8 sampai minggu ke 12), kegiatan IV (Divisi G & A) berdurasi 3 minggu (minggu ke 13 sampai minggu ke 14) dan kegiatan V (Divisi H, I & A) berdurasi 5 minggu (minggu ke 15 sampai minggu ke 19)