1 research outputs found

    Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan terhadap Aktivitas Antioksidan pada Bubuk Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S.)

    No full text
    Antioksidan merupakan zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk dari metabolisme oksidatif melalui reaksi-reaksi kimia dan proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh. Antioksidan dapat diperoleh dalam bentuk sintetis dan alami. Antioksidan sintetis seperti buthylated hydroxytoluene (BHT), buthylated hidroksianisol (BHA) dan ters-butyl hydro quinone (TBHQ) secara efektif dapat menghambat oksidasi. Antioksidan alami bersumber dari tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, klorofil dan tanin (Muchtadi 2008). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi suhu dan waktu pengeringan yang mampu menghasilkan produk bubuk kulit jeruk nipis dengan aktivitas antioksidan yang tinggi dengan proses pengeringan menggunakan oven. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan dan menggunakan dua faktor. Faktor 1 adalah suhu pengeringan yang terdiri dari 3 level, yaitu suhu 50oC, 60oC, dan 70oC. Faktor 2 adalah waktu pengeringan yang terdiri atas 3 level, yaitu 2, 4, dan 6 jam. Analisis fisik dan kimia pada penelitian ini berupa uji kadar air, rendemen dan aktivitas antioksidan. Perlakuan terbaik didasarkan pada aktivitas antioksidan tertinggi karena pada penelitian ini aktivitas antioksidan merupakan faktor penentu utama kualitas bubuk kulit jeruk nipis.Hasil perlakuan terbaik untuk sifat fisik dan kimia pada penelitian ini yaitu uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-dipHenyl-2pycrilhidrazil) didapatkan nilai IC50 sebesar 53,88 ppm. Hasil perlakuan terbaik aktivitas antioksidan didapatkan pada kombinasi suhu 60 oC dan waktu pengeringan 2 jam dengan hasil uji kadar air terbaik sebesar 4,66 % dan rendemen bubuk kulit jeruk nipis sebesar 9,77 %
    corecore