8 research outputs found

    Pengelolaan Ekosistem Untuk Pengendalian Hama Lada

    Full text link
    Ecosystem Management for Controlling Black Pepper PestPest is one of the obstacles of black pepper production in Indonesia. The pest attacks all parts of the plant such as inflorescens, fruits, shoots, branches and stems at nursery as well as in the field. In Indonesia black pepper was infested by 3 species of pests, namely stem borer, Lophobaris piperis Marsh, pepper berry bug, Dasynus piperis China and lace bug, Diconocoris hewetti (Dist.). The population of stem borers always presents in the field with different stages (egg, larvae, pupa and adult), while lace bug and pepper berry bug are found in the field during flowering and fruit stages. Control of black pepper pests by farmers is usually using syntetic pesticide. Other alternative to manage black pepper pest namely ecosystem management and natural enemy such as parasitoid. To increase the natural enemy population can be done by natural enemie conservation through cover crops, mix cropping and limited weeding. Arachis sp., Orthosiphon sp., Ocimum sp. and Coffea sp. plants can be used in cropping system with black pepper

    Nematoda Patogen Serangga Heterorhabditis Spp. untuk Pengendalian Hama Penggerek Batang Lada

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pengendalian penggerek batang lada (L. piperis) dengan nematoda patogen serangga (Heterorhabditis spp). Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan Kebun Percobaan Sukamulya Jawa Barat mulai bulan Januari hingga Desember 2010. Rancangan yang digunakan acak lengkap, 5 perlakuan yaitu: 0 (kontrol), 250 ekor JI/ml, 500 JI/ml, 1000 JI/ml, dan 1500 JI/ml. Perlakuan diaplikasikan pada potongan cabang lada yang berisi larva penggerek. Masing-masing perlakuan diambil potongan cabang lada dari tiga pohon, masing-masing pohon diambil 10 ranting/cabang lalu dimasukkan ke dalam stoples plastik. Perlakuan diulang 3 kali. Tujuh hari setelah aplikasi dilakukan pembelahan potongan cabang untuk mengamati persentase kematian larva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan nematoda patogen serangga Heterorhabditis spp dapat membunuh larva L. piperis 61,24 % pada stadia larva akan tetapi belum menunjukkan efektifitasnya pada fase imago

    Technology in Controlling of Sucking Pest of Shoot and Flowers on Cashew

    Full text link
    The major pests of cashew plant (Anacardium occidentale L.) are Helopeltis spp. and Sanurus spp. A number of cashew trees damaged be attacked by the pest are increasing from year to year. Some research found on effectiveness technologies, environmentally friendly and easily adopted by farmers have been done. One kind of controlling technologies that provides great expectations to be developed by farmers was biological control by utilizing parasitoids, predators and pathogens. Development of rangrang ants (Oecophylla smaragdina) and the fungus Beauveria bassiana as biological agent of Helopeltis spp. on a large scale will suppress the population of the insects. Meanwhile, the egg parasitoid Aphanomerus sp., moth parasitoids Epieurybrachys nsp. and the fungus Synnematium sp. are potentially developed as a biological control agents for Sanurus spp. in the field. The results of these studies should be integrated as a technology package on which the farmers should be involved in implementation of the technology

    Observasi Dan Identifikasi Penyakit Jamur Akar Pada Tanaman Pala Di Kabupaten Aceh Selatan

    Full text link
    Pala (Myristica fragrans Hout) merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, Salah satu kendala dalam budidaya tanaman ini adalah adanya serangan penyakit jamur akar. Penelitian observasi dan identifikasi penyakit jamur akar pada tanaman pala telah dilakukan bulan April sampai Juli 2011 di kebun petani di Kabupaten Aceh Selatan dan Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Sukabumi. Survey dilakukan pada lima kecamatan, yaitu Tapak Tuan (Desa Air Berudang dan Air Pinang), Sawang ( Simpang Tiga dan Lhok Pawoh), Meukek (Alue Meutuah dan Blang Kuala), Labuan Haji Timur ( Gunung Rotan dan Keumumu Hilir), Kluet Utara (Gunong Pulo dan Krueng Batu). Pengamatan dilakukan terhadap persentase serangan, gejala serangan hama dan penyakit, dan kondisi lahan. Setiap kebun yang diamati diambil sampel akar, batang dan tanah untuk diisolasi dan diidentifikasi secara konfensional dan molekuler di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab matinya tanaman pala di Aceh Selatan adalah jamur akar putih yang disebabkan oleh Rigidoporus microporus dengan persentase serangan 5-100%

    Perkembangan Penelitian, Formulasi, dan Pemanfaatan Pestisida Nabati

    Full text link
    Meningkatnya kesadaran masyarakat dunia akan produk pertanianyang bebas residu pestisida mendorong para ahli mempelajarikemungkinan substitusi penggunaan pestisida sintetis denganpestisida nabati. Penggunaan pestisida sintetis selain meninggalkanresidu yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun hewan, jugamenyebabkan resistensi dan resurgensi hama, terbunuhnya musuhalami baik serangga parasit maupun predator, dan mengakibatkanpencemaran air, tanah, dan udara yang pada akhirnya dapatmengganggu keseimbangan ekosistem. Penggunaan rodentisida,moluskisida, akarisida, dan nematisida sintetis yang kurang bijaksanadisinyalir mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan bagilingkungan. Oleh karena itu, sudah saatnya dicari bahan pengendalihama yang efektivitasnya setara dengan pestisida sintetis namunlebih aman bagi organisme hidup maupun lingkungan. Pemanfaatanpestisida nabati diyakini mampu menjawab permasalahan tersebutkarena tersusun dari senyawa tanaman yang mudah terurai. Hasilpenelitian mengindikasikan spesies-spesies tanaman yang tumbuhdi Indonesia seperti cengkih, mimba, serai wangi, jeringo, tembakau,pyrethrum, kunyit, dan jarak pagar dapat dimanfaatkan untukmengendalikan hama dan penyakit tanaman. Untuk meningkatkanefektivitas pengendalian dan mempermudah penggunaan, bahantanaman tersebut diformulasi menjadi pestisida yang siap pakai.Untuk memperoleh manfaat yang optimal, penggunaan pestisidanabati sebaiknya ditujukan untuk mencegah terjadinya serangan,bukan untuk tindakan pengendalian

    Artropoda Yang Berasosiasi Pada Ekosistem Tanaman Lada

    Full text link
    Association of Arthropod on Pepper Plant Ecosystem. Ecosystem management of pepper between cover crops, Arachis pintoii, cropping system with corn, soybean and limited weeding. The objectives of this research was to find out biodiversity of arthropod on the paper ecosystem. This experiment was conducted in Lampung since May to September 2002. They are divided 5 treatments they are paper with A. pintoii, pepper with corn, pepper with soybean, pepper with limited weeding and control. The randomize blok design was used 44 kind of arthropods. The status of arthropod are: fitofag (47.73%), omnivorus (6.82%), natural enemies (34.09%) and pollination (11.36%). Distribution of each species was various at each treatment, between 26-34 species. The lowest population was found on pepper with corn, while on the highest population were occurred on the pepper with A. pintoii and control. The insect population of Acrididae, Tetrigidae, Grylidae (Orthroptera), Blattidae, Drosophillidae and Farmicidae always higher than an other insect. In this research were found 10 ordo of arthropod. Hymenoptera (Formicidae) and Araneida are dominant of arthropod and distributed at all treatment. Arthropod at pepper plant was the most abundant at pepper plan with A. pintoii. In the pepper standing plant it were only found three other, they are Hymenoptera, Araneida and Hemiptera. Beside at pepper plant and pepper standing plant, some of arthropod was found associated with A. pintoii, corn, soybean weed. Other of Orthoptera mainly grasshopper was dominating at all of plant
    corecore