26 research outputs found
Pengaruh Variabel Roa, Bopo, Npl Dan SBI Terhadap Fungsi Intermediasi Bank Pemerintah Dan Bank Asing
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variable ROA, BOPO, NPL, dan SBI terhadap konsistensi bank pemerintah maupun bank asing dalam menjalankan fungsi intermediasi, serta apakah terdapat kemungkinan adanya indikator lain yang mempengaruhi konsistensi bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya selain ROA, NPL, BOPO, dan SBI. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder. Penggunaan metode ini untuk memperoleh data-data yang berupa perhitungan rasio keuangan (ROA, BOPO, NPL, dan SBI) dan besarnya dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank, serta besarnya penyaluran kredit bank.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pendapatan operasional bank sebagian besar berasal dari pendapatan fee based, baik pada bank asing maupun pada bank pemerintah. Apabila bank menerapkan fungsi intermediasi maka seharusnya sebagian besar pendapatan operasional bank berasal dari pendapatan bunga kredit. Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa bank tidak konsisten dalam menjalankan fungsi intermesianya dikarenakan bank lebih mengutamakan aktivitas fee based yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar walaupun memiliki resiko yang besar. Kata Kunci : ROA, BOPO, NPL, SBI, intermedias
Performance of ternary PtRuRh/C electrocatalyst with varying Pt : Ru : Rh ratio for methanol electro-oxidation
ArticleJournal of Applied Electrochemistryjournal articl
Rattling-Induced Superconductiviy in the Beta-Pyrochlore Oxides AOs2O6
The superconducting properties of two beta-pyrochlore oxides, CsOs2O6 and
RbOs2O6, are studied by thermodynamic and transport measurements using
high-quality single crystals. It is shown that the character of
superconductivity changes systematically from weak coupling for CsOs2O6 to
moderately strong coupling for RbOs2O6, and finally to extremely strong
coupling with BCS-type superconductivity for KOs2O6, with increasing Tc.
Strong-coupling correction analyses of the superconducting properties reveal
that a low-energy rattling mode of the alkali metal ions is responsible for the
mechanism of the superconductivity in each compound. The large enhancement of
Tc from Cs to K is attributed to the increase in the electron-rattler coupling
with decreasing characteristic energy of the rattling and with increasing
anharmonicity. The existence of weak anisotropy in the superconducting gap or
in the electron-rattler interactions is found for the Cs and Rb compounds