451 research outputs found

    Pengaruh Kompetensi Tutor, Harga dan Prestasi Belajar Siswa terhadap Loyalitas Pelanggan Lembaga Bimbingan Belajar dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening

    Full text link
    Education is an important factor in the development and progress of a nation. The development of the current education sector is marked by the many businesses that are engaged in the field of educational support services (Private Tutoring Institutions). This study aims to find out how the influence of tutor competency, course price level and learning achievement on customer loyalty through satisfaction in the Private Tutoring Institution “Master Privat”. The object of the study was the students and parents of Master Private\u27 students as many as 100 respondents. The method of collecting data is by distributing questionnaires. Then the data is analyzed using Path Analysis techniques with software Lisrel version 8.80 and SPSS version 22. The results showed that tutors\u27 competency, price and learning achievement, each had a partial and significant direct effect on satisfaction. Tutor competency, price and learning achievement have a simultaneous effect on satisfaction. And the final result is the competence of the tutor, price and learning achievement influence on customer loyalty through satisfaction as an intervening variabl

    Application of Model Predictive Control to Reduce the Vibrationof Two Connected Buildings

    Full text link

    Pengaruh Massa Organofosfat Hidrolase dan Luas Elektroda terhadap Kinerja Biosensor Konduktometri untuk Mendeteksi Residu Pestisida Klorpirifos dan Profenofos Berbasis Spce-kitosan

    Full text link
    Batas maksimum residu (BMR) dari profenofos dan klorpirifos pada buah-buahan dan sayuran, yaitu berturut-turut 0.05 – 0.5 mg/kg dan 0.05 – 0.1 mg/kg. Tujuan dari penelitian adalah pembuatan biosensor untuk mendeteksi profenofos dan klorpirifos. Penelitian mempelajari pengaruh massa Organofosfat hidrolase dan luas elektroda terhadap kinerja biosensor. Massa OPH dipelajari menggunakan massa 142 µg dan 177 µg yang diamobilkan pada elektroda SPC berbasis kitosan. Luas elektroda dioptimalisasi pada luas 3, 5 , dan 7. Biosensor dievaluasi menggunakan larutan profenofos dan klorpirifos pada konsentrasi 0 – 0.1 ppm dalam buffer tris-asetat pada pH 8,5. Hasil penelitian menunjukkan biosensor dengan OPH 177 µg menunjukkan kinerja yang lebih baik. Kepekaan biosensor lebih tinggi ditunjukkan oleh biosensor dengan luas elektroda 5 mm2 dengan kepekaan 93 µS/ppm and 174 µS/ppm berturut-turut untuk klorpirifos dan profenofos. Limit deteksi yang didapatkan adalah 0.05 ppm untuk klorpirifos dan 0.04 ppm untuk profenofo

    Produksi Protein Total dan Kecernaan Protein Daun Kelor secara In Vitro

    Get PDF
    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang bulan Oktober-November 2016. Penelitian bertujuan untuk mengkaji produksi protein total dan kecernaan protein dari daun kelor secara in vitro. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan, uji in vitro dan analisis. Materi yang digunakan yaitu cairan rumen kambing peranakan etawa (PE), daun kelor dan daun lamtoro yang digunakan sebagai pembanding uji T-test. Produksi protein total di analisis dengan metode Tilley dan Terry tahap 1, sedangkan kecernaan protein di analisis menggunakan metode Tilley dan Terry 2 tahap. Analisis protein menggunakan metode Kjeldhal 1883 menurut (AOAC, 2005). Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah produksi protein total daun kelor tidak berbeda (p?0,05) dibandingkan dengan daun lamtoro (377,60 mg/g vs 478,92 mg/g). Kecernaan protein daun kelor nyata lebih tinggi (p?0,05) dibandingkan dengan daun lamtoro (64,29% vs 50,74%). Simpulan dari hasil penelitian adalah daun kelor mempunyai kualitas yang baik dibandingkan daun lamtoro karena memiliki kecernaan yang tinggi pasca rumen

    Pengaruh Ion Logam Fe3+ Terhadap Aktivitas Xylanase Hasil Dari Isolasi Trichoderma Viride Dengan Metoda Fermentasi Semi Padat

    Get PDF
    Xilanase merupakan enzim ekstraseluler yang berfungsi untuk menghidrolisis xilan mejadi xilosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ion Fe3+ terhadap aktivitas xilanase hasil isolasi dari Trichoderma viride dengan media yang mengandung serbuk kulit pisang sebagai induser pada fermentasi semi padat. Ekstrak kasar xilanase dimurnikan melalui pengendapan dengan tingkat kejenuhan 40-80 % dan dilanjutkan dengan dialisis. Pengaruh penambahan ion Fe3+terhadap aktivitas xilanase dengan variasi konsentrasi (25; 30; 35; 40; 45 dan 50 mM). Aktivitas xilanase ditentukan dengan mengukur gula pereduksi (xilosa) secara spektrofotometri dengan reagen dinitrosalisilat (DNS), sedangkan kadar protein dengan reagen Biuret. Hasil dari penelitian ini menunjukkan aktivitas xilanase kasar 1,229 µg.mL-1.menit-1 dan setelah pengendapan sebesar 1,600 µg.mL-1.menit-1. Penambahan ion Fe3+ dapat menurunkan aktivitas xilanase dan ion Fe3+ berperan sebagai inhibitor un-competitive. Parameter kinetika dari xilanase diperoleh nilai Vm 1,072 µg.mL-1.menit-1, KM 1,23 % dan KI 119,05 mM

    Penentuan Waktu Fermentasi Optimum Produksi Xilanase dari Trichoderma Viride Menggunakan Substrat Kulit Kedelai dan Kulit Kacang Hijau melalui Fermentasi Semi Padat

    Get PDF
    Xilanase merupakan enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis xilan menjadi xilosa dan xilo-oligosakarida. Xilanase dapat dihasilkan oleh mikroba berupa kapang atau bakteri melalui proses fermentasi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui waktu fermentasi dan pengaruh dua jenis substrat (substrat kulit kedelai dan kulit kacang hijau) pada produksi xilanase dari Trichoderma viride dengan metode fermentasi semi padat. Ekstrak kasar yang diperoleh dari variasi waktu fermentasi (0, 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96) jam diukur kadar protein dan aktivitas secara spektrofotometri dengan reagen Biuret dan gula pereduksi dengan reagen DNS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi optimum diperoleh pada 60 jam dengan nilai aktivitas enzim menggunakan substrat kulit Kedelai sebesar 18,71 U dan substrat kulit kacang hijau sebesar 15,57 U. Kadar protein enzim pada substrat kulit kedelai sebesar 15,08 mg/mL dan substrat kulit kacang hijau sebesar 12,81 mg/mL

    Optimasi Amobilisasi Pektinase Dari Bacillus Subtilis Menggunakan Ca-alginat-kitosan

    Get PDF
    Pektinase bebas tidak dapat digunakan lebih dari satu kali pemakaian, sehingga perlu dilakukan teknik amobilisasi agar dapat digunakan secara berulang. Penelitian ini mempelajari tentang kondisi optimum proses amobilisasi pektinase pada matriks Ca-alginat-kitosan. Pektinase diisolasi dari Bacillus subtilis, dimurnikan dengan metode pemurnian bertingkat menggunakan amonium sulfat fraksi 20–60% dan dilanjutkan dengan dialisis. Mikroenkapsulasi Ca-alginat-kitosan dibuat dengan mencampurkan pektinase pada variasi 0,943; 1,886; 2,83; 3,774; 4,717 mg/mL dengan Na-alginat pada variasi 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5% (w/v) dan meneteskannya pada larutan CaCl2 0,15 M. Manik Ca-alginat selanjutnya disuspensikan pada kitosan 1,5% dan diteteskan pada larutan Na5P3O10 3%, sehingga terbentuk hibrid mikrokapsul Ca-alginat-kitosan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi optimum Na-alginat 3% (w/v) dan konsentrasi pektinase optimum 2,83 mg/mL dapat menjebak pektinase sebanyak 2,83 mg/gram Ca-alginat-kitosan dengan aktivitas sebesar 193,3 unit

    Pengaruh Jenis Kemasan dan Penyimpanan Suhu Rendah terhadap Perubahan Kualitas Cabai Merah Keriting Segar

    Full text link
    During postharvest handling of red curly Chili, transportation and temporary storage are critical step due to high losses. The objcctives of this study were to analyze the effect of packaging material and low temperature storage on the quality changes of fresh red curly Chili and to determine the optimum combination of packaging material and temperature storage. After being harvested, samples of red curly Chili were sorted and packed in differents packaging material of 3 kg and transported to the laboratory within 5 hours at ambient temperature condition. During storage period, the visual appearance, change in respiration rate, weight loss, firmness and color were measured. Waring, plastic sack and polipropilene plastic were selected as packaging materials, temperature of 10, 15OC and ambient temperature were set as storage temperature. The results show that packaging material and temperature storage influenced the respiration rate, weight loss and firmness of red curly Chili. Lightness (L*) correlated only with packaging material. The interaction between packaging material and temperature storage has only correlation with weight loss. The highest losses of 21.06±0.4 was resulted for the combination of waring packaging at room temperature. The lowest losses of 0.12%±0.1 was found for the combination of polipropoline plastic packaging at 10OC. The longest storage period up to 29 days was found for those red curly Chili stored at combination of polipropilene plastic packaging at 10OC
    • …
    corecore