20 research outputs found

    UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN PENERAPAN METODE RESITASI BAGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BATURETNO TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas)

    Get PDF
    Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2010. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran dengan metode Resitasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Baturetno Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Baturetno yang berjumlah 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian simulasi terlebih dahulu oleh peneliti kepada guru kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur, observasi, dokumentasi, dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan selama 2 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi (baik proses maupun hasil). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1)keaktifan siswa dalam apersepsi menunjukkan peningkatan dari 52,8% atau 19 siswa menjadi 77,8% atau 28 siswa, (2)Selama proses pembelajaran berlangsung siswa yang menunjukkan keaktifan mereka sebesar 15 siswa pada siklus I sedangkan pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) Dalam kemandirian mengerjakan soal pada siklus I terdapat 17 siswa, pada siklus II terdapat 31 siswa, (4) Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 88,9% atau 32 siswa menjadi 100% atau 36 siswa. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Penerapan metode Resitasi dalam pembelajaran, (2) Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran akuntansi, yaitu dengan menerapkan metode Resitasi yang dilakukan oleh para siswa, (3) Guru mengefektifkan siswa di dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi intensif dengan bimbingan aktif dari guru sehingga siswa menjadi lebih kooperatif di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran Resitasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi baik dari segi proses maupun hasil

    Studi Komparatif Konsep Tindak Pidana dalam Hukum Pidana Indonesia dan Hukum Pidana Islam

    Get PDF
    Criminal law is a form of protection and maintenance of security from various actions and actions that can be detrimental. This law is further divided into the Civil Law legal system, the Common Law legal system, and the Islamic legal system. The purpose of this paper is to compare positive and Islamic criminal law. This paper concludes that in Indonesian Criminal Law, which originates from the Criminal Code, criminal acts are known as strafbaarfeit or offences. Meanwhile, sanctions for violations are regulated in Article 10 of the Criminal Code, which consists of basic punishments (death, imprisonment, confinement, fines and imprisonment) and additional punishments (revocation of certain rights, announcements of judges and confiscation of certain items). Second, in Islamic criminal law, criminal acts are known as jarimah, which is divided into jarimah hudud, jarimah ta'zir and jarimah qisas. Third, there are several advantages of applying Islamic criminal law, namely increasing psychological behaviour and prevention for those who intend to commit a crime, as well as compensation for losses for victims.   Abstrak: Hukum Pidana hadir sebagai wujud perlindungan dan terjaganya keamanan dari berbagai perbuatan dan tindakan yang bisa merugikan, yang selanjutnya terbagi menjadi: (1) sistem hukum Civil Law, (2) sistem hukum Common Law, dan (3) sistem hukum Islam. Tujuan dari tulisan ini adalah mengkomparasikan hukum pidana positif dan hukum pidana Islam. Kesimpulan dari tulisan ini adalah: pertama, bahwa dalam Hukum Pidana Indonesai yang bersumber dari KUHP, tindak pidana dikenal dengan strafbaarfeit atau delik. Sedangkan sanksi terhadap delik diatur di dalam Pasal 10 KUHP, yang terdiri atas hukuman pokok (mati, penjara, kurungan, denda dan tutupan) dan hukuman tambahan (pencabutan hak-hak tertentu, pengumuman hakim dan perampasan barang-barnag tertentu). Kedua,  bahwa dalam hukum pidana Islam, tindak pidana dikenal dengan istilah jarimah, yang terbagi menjadi jarimah hudud, jarimah ta’zir dan jarimah qisas. Ketiga, bahwa Terdapat beberapa kelebihan dari penerapan hukum pidana Islam, yaitu meningkatkan perilaku psikologis dan pencegahan bagi mereka yang memiliki niat untuk melakukan kejahatan, serta kompensasi kerugian bagi orang yang menjadi korban.

    Perbandingan antara Ibuprofen dengan Ketorolak Intravena terhadap Kadar Neutrofil Pascabedah Laparotomi Ginekologi

    Get PDF
    Latar Belakang: Nyeri akibat pembedahan ditimbulkan oleh kerusakan jaringan dan respon inflamasi akibat trauma jaringan. Neutrofil merupakan salah satu penanda adanya inflamasi yang mudah diukur. Penelitian ini bertujuan membandingkan efek pemberian ibuprofen dan ketorolak intravena terhadap kadar neutrofil pascabedah laparotomi ginekologi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan uji klinis acak tersamar ganda. Sampel terdiri atas 2 kelompok yakni K1 (kelompok yang mendapatkan ibuprofen 400 mg intravena 1 jam prabedah) dan K2 (kelompok yang mendapatkan ketorolak 30 mg intravena 1 jam prabedah) dengan jumlah sampel masing-masing 16 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistic paired t-test dan Mann-whitney U test dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil Penelitian: Terdapat perbedaan bermakna peningkatan kadar neutrofil antara kelompok ibuprofen dengan kelompok ketorolak pascabedah (18,35 + 7,86 vs 32,94 + 16,03) dengan nilai p<0,05. Kesimpulan: Peningkatan kadar neutrofil lebih rendah pada pemberian ibuprofen dibandingkan ketorolak pascabedah laparotomi ginekologi

    Pembunuhan Berencana dalam Pasal 340 KUHP dalam Perspektif Justice Colaborator

    Get PDF
    This paper aims to describe and analyze premeditated murder as regulated in Article 340 of the Criminal Code from the perspective of a Justice Collaborator in the murder case of Joshua Hutabarat. At the end of the article, it is concluded that: Justice Collaborators are needed when the state has difficulties uncovering and investigating a crime. In Indonesia, the provisions on Justice Collaborators refer to Law Number 13 of 2006 concerning the Protection of Witnesses and Victims, where Justice Collaborators have rights in the form of physical and psychological protection, legal protection, special treatment, and obtaining awards. In disclosing the death case, there has been Obstruction of Justice, with indications of destroying the CCTV DVR at the TKP, engineering the TKP, shooting bullets into the wall of the house, and bribery to close the case. Therefore, in disclosing and investigating it, the panel of judges approved a justice collaborator, namely Richard Eliezer, with the indicator of imposing a light sentence in the form of imprisonment for one year and six months.

    Hubungan antara Kejadian Hematuria Mikroskopis dengan Volume Prostat Pada Penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

    Get PDF
    Latar belakang: BPH dengan peningkatan proliferasi sel stromal dan aciner menstimulasi peningkatan vascular dari pembuluh darah (angiogenesis) sehingga mudah pecah dan menyebabkan timbulnya perdarahan. Pasien dengan BPH memiliki jumlah pembuluh darah lebih banyak di bagaian suburopithelial prostatic uretra yang dianggap mudah terjadi perdarahan Tujuan Penelitian: Mengetahui adanya hubungan antara kejadian hematuria mikroskpois dengan volume prostat penderita BPH pada pemeriksaan ultrasonografi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional berdasarkan data dari rekam medis Rumah Sakit Ibnu Sina dengan teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah total sampling dengan jumlah sampel 35 pasien. Sampel yang didapat kemudian dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil Penelitian : Pada Penelitian ini nilai hasil uji chi Square yang didapatkan adalah 15,784 dan jika dibandingkan dengan tabel signifikan  (lampiran) dengan derajat kebebasan (df) = 12, maka nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi square tabel yang dapat disimpulkan hipotesis H0 diterima. Dari tabel diperoleh nilai Pearson Chi Square mempunyai nilai signifikan p > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara volume prostat dengan hematuria. Simpulan :  tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian hematuria mikroskopis dengan volume prostat pada penderita BP

    Analisis Perbedaan Waktu Transportasi Mukosiliar Hidung Pada Perokok Dan Non Perokok Dengan Uji Sakharin Di Universitas Muslim Indonesia

    Get PDF
    The nose has a physiological function for example as a filter that is useful to clean the air of inspiration from dust, bacteria and viruses through a mechanism called the mucociliary transport system (TMS). This TMS mechanism functions to protect the upper and lower respiratory system by forming waves of sweeping on foreign objects such as dust and even microorganisms trapped in the mucous pallets. This study aims to determine whether there are differences in nasal mucociliary transport time in smokers and non-smokers. The material used in this study is sakharin which has a sweetness level 700 times sweeter than ordinary sugar. This study involved 50 research subjects who were divided equally into 2 groups, 25 smokers and 25 non-smokers. All subjects will be interviewed in the form of a questionnaire and then test the time of mucociliary transport of his nose using the sakharin test. The results of this study found that the average mucociliary transport time of the nose to non-smokers was 24.67 ± 5.36 minutes and the mean time of mucociliary transport of the nose to smokers was 9.42 ± 5.04 minutes. Obtained also the results of the average mucociliary transport time of noses in light smokers that is 24.2 ± 5.4 minutes and the average mucociliary transport time of noses in moderate smokers is 27.9 ± 3.94 minutes. It can be concluded that the difference in nasal mucociliary transport time was found in smokers and non-smokers where the mucociliary transport time in smokers was longer.Hidung secara fisiologis memiliki fungsi misalnya sebagai penyaring yang berguna membersihkan udara inspirasi dari debu, bakteri dan virus melalui suatu mekanisme yang disebut system transpor mukosiliar (TMS).  Mekanisme TMS ini berfungsi untuk pertahanan sistem respirasi bagian atas maupun bagian bawah dengan cara membentuk gelombang sapuan pada benda-benda asing seperti debu dan bahkan mikroorganisme yang terperangkap di palut lendir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok dan non perokok. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sakharin yang memiliki tingkat kemanisan 700 kali lebih manis daripada gula biasa. Penelitian ini melibatkan 50 orang subjek penelitian yang dibagi rata menjadi 2 kelompok, 25 orang subjek Perokok dan 25 subjek Non Perokok. Semua subjek akan dilakukan wawancara berupa kuesioner lalu menguji waktu transportasi mukosiliar hidungnya dengan menggunakan uji sakharin. Hasil dari penelitian ini didapatkan rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada non perokok yaitu 24.67 ± 5.36 menit dan rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok yaitu 9.42 ± 5.04 menit. Didapatkan juga hasil rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok ringan yaitu 24.2 ± 5.4 menit dan rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok sedang yaitu 27.9 ± 3.94 menit. Dapat disimpulkan bahwa didapatkan perbedaan waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok dan non perokok dimana waktu transportasi mukosiliar pada perokok lebih memanjang

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

    Get PDF
    Penerapan sebuah model pembelajaran hendaknya dapat lebih menarik minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti setiap proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik. Namun pada kenyataannya, di SMPN 5 Terbanggi Besar, dalam pembelajaran matematika masih dilakukan dengan menggunakan pembelajaran yang monoton, guru lebih cenderung menggunakan satu metode pembelajaran saja dengan aktifitas pembelajaran lebih didominasi oleh guru, sementara peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru. Salah satu metode yang dapat mempengaruhi peningkatan kemampuan penalaran matematis yaitu model pembelajaran inkuiri yang menuntut peserta didik menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis peserta didik kelas VIII semester ganjil SMPN 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah tahun pelajaran 2016/2017. Populasi dalam Penulisan ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 5 Terbanggi Besar yang berjumlah 162 peserta didik dengan sampel berjumlah 64 peserta didik yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan Penulis adalah metode eksperimen. Jenis metode eksperimen yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Hipotesis yang Penulis ajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data gain, diperoleh bahwa data hasil tes dari dua kelompok adalah normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis dapat digunakan uji-t atau t-test. Diperoleh kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis peserta didik kelas VIII SMPN 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah Kata kunci: Inkuiri, Penalaran Matematis

    BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BLOK 6.3 KEDOKTERAN OLAHRAGA

    No full text
    corecore