81 research outputs found

    Model Statistik Dalam Menentukan Status Hara Nitrogen Sebagai Pedoman Rekomendasi Pupuk Pada Tanaman Manggis

    Full text link
    Penelitian bertujuan mendapatkan model regresi yang sesuai untuk menentukan status hara nitrogen pada tanaman manggis, sehingga status hara nitrogen dapat diinterpretasikan. Penelitian dilakukan di Kebun Manggis Kampung Cengal, Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai April 2005 sampai dengan April 2007. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dan lima ulangan. Perlakuan yang di uji ialah lima taraf dosis pupuk N yaitu 0, 300, 600, 900, dan 1.200 g/tanaman/tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi yang terbaik antara konsentrasi N pada daun umur 5 bulan dan produksi ialah kuadratik. Berdasarkan model kuadratik tersebut diketahui bahwa konsentrasi N daun berstatus sangat rendah (<99%), rendah (0,99-<1,35%), sedang (1,35-<2,10%), dan tinggi (>2,10%). Untuk menaikkan konsentrasi N daun dari status sangat rendah menjadi sedang membutuhkan pupuk N sebesar 3.017-7.017 g/tanaman/tahun pada tahun pertama. Untuk tahun kedua, N yang diperlukan sekitar 2.032-4.698 g/tanaman/tahun. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun rekomendasi pemupukan untuk tanaman manggis.The objectives of this study was to determine an ideal regression model for estimating nitrogen status on mangosteen plants, so that the nitogen status in mangosteen leaf tissue can be interpreted. The research was conducted at a mangosteen orchard at Cengal Kampong, Karacak Village, Leuwiliang Subdistrict, Bogor District, West Java in April 2005 till April 2007. A completely randomized block design was used with five treatments levels of N fertilizer dosages and six replications. The dosages levels of N tested were 0, 300, 600, 900, and 1,200 g/plant/year. The results showed that the best regression model for describing the relation between concentration of N on mangosteen leaf of 5 months age and plant production was the quadratic model. According to this model, the nitrogen status in leaf tissues was very low (<0.99%), low (0.99 to <1.35%), medium (1.35 to <2.10%), and high (>2.10%). To increase the concentration of N on mangosteen leaf from low status to medium ones, it needed N fertilizer approximately 3,017 to 7,017 g/plant/year in the first year. For the second year, it required about 2,032 to 4,698 g/plant/year. This results can be used as a guide to estimate fertilizer recommendations for mangosteen

    Pengaruh Volume dan Jenis Media Tanam pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa) dalam Teknologi Hidroponik Sistem Terapung

    Full text link
    The objective of this study was to find out the effect of volume and source of growth media and lettuce growth and yield in Deep Pool Growing System (DPGS). The study was conducted from September to December 2003 at Deep Pool Growing System facility, Danasworo Hydro - Garden Ciapus, Bogor. The Study was arranged in randomized completely block design with two factors. First factor was volume of growth media ( 20 cm³ and 110 cm³). The second factor was source of growth media (synthetic foam, cocodust, rice-husk + OSF and rice-husk + cocodust). Medium volume of 20 cm³ with rockwool was used as a check. Nutrient compotion of the solution was as follows (ppm): Ca 117, Mg 24, K 210, NH4 25, NO3 233, SO4 113, and PO4 60, Fe 2.14, B 1.2, Zn 0.26, Cu 0.048, Mn 0.18, and Mo 0.046. Medium volume of 20 cm³ with synthetic foam obtained the best yield for all parameters. Therefore, this treatment could replace rockwool as medium for lettuce production in DPGS

    Produksi Umbi Mini Kentang Secara Aeroponik Melalui Penentuan Dosis Optimum Pupuk Daun Nitrogen

    Full text link
    Persentase stolon menjadi umbi pada produksi umbi mini kentang secara aeroponik diperkirakan hanya 5–10%, sehingga masih terdapat peluang untuk meningkatkan produksi umbi mini dengan melakukan induksi pengumbian. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan produksi umbi mini kentang melalui peningkatan induksi pengumbian dengan berbagai dosis pupuk daun nitrogen. Percobaan dilaksanakan di Rumah Plastik di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat mulai Bulan Desember 2010 sampai dengan Juli 2011. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan satu faktor dosis pupuk daun nitrogen yaitu 0, 500, 1000, 2000, dan 4000 ppm N dengan enam ulangan. Pupuk nitrogen yang digunakan ialah Ca(NO3)2 yang diaplikasikan 1, 2, 3, dan 4 minggu setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk daun nitrogen Ca(NO3)2 dapat meningkatkan produksi umbi mini kentang melalui peningkatan bobot umbi per tanaman sebesar 17%, tetapi belum dapat meningkatkan induksi pengumbian tanaman kentang pada sistem aeroponik. Dosis optimum pupuk daun nitrogen Ca(NO3)2 untuk bobot umbi per tanaman maksimum ialah 2173 ppm. Peningkatan bobot umbi mini per tanaman pada sistem aeroponik dapat memberikan manfaat sebagai sumber benih
    • …
    corecore