15 research outputs found

    Studi Status Teknik Pengayaan D2o

    Get PDF
    Telah dilakukan studi status teknik pengayaan air berat baik yang telah dilakukan di Indonesia maupun di dunia.Proses pembuatan air berat yang sudah diteliti meliputi distilasi air, distilasi hidrogen, pemisahan dengan laser,elektrolisa dan pertukaran isotop. Pertukaran isotop sendiri dapat menggunakan pasangan bahan kimia seperti airhidrogensulfit, ammonium-hidrogen, aminomethan-hidrogen, dan air- hidrogen. Untuk proses pertukaran isotop adayang dijalankan pada satu panas (mono thermal) atau dua panas (bithermal). Negara produsen terbesar air beratadalah Kanada. Negara-negara yang sudah mempunyai pabrik air berat adalah Amerika Serikat, Norwegia danIndia. Proses yang banyak digunakan untuk produksi air berat adalah pertukatan isotop Girdler-Sulphide (G-S),distilasi dan elektrolisa, yang masing-masing mempunyai kekurangan dan keunggulannya sendiri. Penelitian yangsudah dilaksanakan di Batan Yogyakarta bertujuan untuk melihat karakteristik pemisahan air berat, meliputi distilasi,eletrolisa dan pertukaran isotop. Beberapa peratalan sudah berdiri adalah distilasi 3 buah dengan kolom pirek tinggi2 m, stainless steel tinggi 3 m dan baja 6 m. Peralatan elektrolisa yang ada adalah 50 buah sel elektrolisa, dan unitpertukaran isotop dengan katalisator Ni-Cr2O3 dan Pt-Carbon. Peralatan tersebut dalam keadaan yang belum siapdioperasika

    Phytoremediation of Phosphate Content in Liquid Laundry Waste by Using Echinodorus Paleafolius and Equisetum Hyemale Used as Biology Learning Resource

    Full text link
    Laundry liquid waste is the remain water of clothes washing process which causes toxic effects to the biotic area in the water in case of the liquid waste without proper processing. Phytoremediation is a system which is conducted by plants to break a contaminant compound into the non-hazard materials. This research aimed to analyze the mechanism to reduce phosphate content in laundry liquid waste by through phytoremediation process which had been done by using Echinodorus paleafolius and Equisetum hyemale. The research is quantitative descriptive in which the data analysis method was descriptive. The research was conducted in 17 May to 10 June 2016 in the Laboratory of Water Quality of Perum Jasa Tirta Jl. Surabaya No. 2A Malang. The research results showed that the phosphate content in laundry liquid waste exceed of threshold limit value of liquid waste standard which has been issued as PP No. 82 Year 2001. Therefore, this over limit of phosphate content is hazardous to be released to the environment. Echinodorus paleafolius is able to reduce the phosphate content as much as 3.451 mg within the high-density-phosphate waste and as much as 2.271 mg within the lower one. However Equisetum hyemale could not be used to reduce the phosphate content even though it could reduce acidity degree (pH) as much as 3.7 unit within this liquid waste through phytoremediation process. The implementation of the research results was the contextual handout which is completed with colored pictures

    The Biodiversity of Gastropods Identified in the Mangrove Forest of Baban Village, Gapura Districts Sumenep Regency as the Resource of Learning Biology

    Full text link
    Gastropoda merupakan hewan yang bergerak dengan menggunkan Perutnya (gaster= Perut dan podos=kaki) yang saat ini mulai terancam keberadaannya karena rusaknya ekosistem hutan mangrove karena konversi lahan, dampak ekologis yang ditimbulkan adalah mengganggu keseimbangan ekosistem hutan mangrove. Masalah lain adalah kurangnya informasi tentang keanekaragaman Gastropoda khususnya di daerah terpencil, salah satu daerah terpencil yang belum diteliti adalah Desa Baban Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep.Penelitian ini berujuan untuk mengetahui keanekaragaman Gastropoda hutan mangrove. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17-24 April 2016 pada saat air surut dengan metode random sampling dengan menggunakan transek kuadrat. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap populasi yang diamati.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gastropoda yang ditemukam terdiri dari 11 jenis yaitu Nerita fulgurans, Cassidula aurisfelis, Telescopium telescopium, Cerithidea quadrata, Ceritiopsis sp, Littroraria scabra, Raphitoma purpurea, Alvania sp, Littoraria melanostoma, Terebralia sulcata, dan Littorina sp. Struktur komunitas Gastropoda berdasarkan beberapa hal: 1) indeks kepadatan tertinggi terdapat pada spesies Terebralia sulcata (2.17 individu per meter persegi) sementara indeks kepadatan terendah adalah Nerit fulgurans (0,25 individu per meter persegi); 2) indeks nilai penting tertinggi adalah spesies Terebralia sulcata (33%) dan yang terendah adalah pada spesies spesies Nerita fulgurans (0.05%); 3) indeks keragaman termasuk dalam kategori standar yaitu antara 1,84 sampai 2,16; 4) indeks nilai kemerataan menunjukkan kemerataan pada setiap stasiun, mulai 0.77 sampai 0.90; 5) indeks dominansi menunjukkan tidak adanya dominansi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar Biologi dalam bentuk booklet

    Pengaruh Jumlah Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Dan Waktu Pengomposan Terhadap Kandungan Npk Limbah Media Tanam Jamur Tiram Sebagai Bahan Ajar Biologi

    Full text link
    PENGARUH JUMLAH CACING TANAH (Lumbricus rubellus) DAN WAKTU PENGOMPOSAN TERHADAP KANDUNGAN NPK LIMBAH MEDIA TANAM JAMUR TIRAM SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI Darwis Husain1, Sukarsono1, Nurul Mahmudati1 1Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang, e-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah cacing tanah dan waktu pengomposan terhadap kandungan NPK limbah media tanam jamur tiram, mengetahui kandungan NPK terbaik sesuai standar yang ditetapkan pemerintah yaitu N 0,4%, P 0,1% dan K 0,2% serta mengetahui penerapan hasil penelitian sebagai bahan ajar biologi. Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental Research yang dilakukan pada tanggal 07 Juli-07 Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial Design yang terdiri dari 2 faktor, faktor A merupakan jumlah cacing tanah (25, 30 dan 35 cacing) dan faktor B merupakan waktu pengomposan (5, 10 dan 15 hari). Analisis data menggunakan anava 2 jalan dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cacing tanah 35 cacing dan waktu pengomposan 15 hari merupakan perlakuan terbaik. Persentasi unsur hara terbaik yang dihasilkan yaitu N (3,85 %), P (0,78 %) dan K (1,45 %). Sedangkan Rasio C/N yang dihasilkan yaitu 10,51

    Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Problem Solving Meningkatkan Hasil Belajar IPA SMP

    Get PDF
    PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SMP Diyah Ariska Fitari1, Rr Eko Susetyarini1, Sukarsono1 1Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang, e-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Suboh, serta meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Suboh dalam model pembelajaran kooperatif dengan metode problem solving. Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan menerapkankan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Problem Solving ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 21 siswa yang tuntas hasil belajarnya dan 9 siswa tidak tuntas hasil belajarnya (ketuntasan mencapai 70%). Sedangkan pada siklus 2 terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa yang mengalami ketuntasan sebanyak 28 siswa dan 2 siswa yang tidak tuntas (ketuntasan mencapai 93%). Oleh karena itu dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Problem Solving telah berhasil dengan melihat kenaikan hasil belajar siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 1 Suboh Kabupaten Situbondo

    Alkaloid Compound Identification of Rhodomyrtus Tomentosa Stem as Biology Instructional Material for Senior High School X Grade

    Full text link
    Rhodomyrtus tomentosais one of herbs which belongs to myrtaceaefamily. This plant possessesalkaloid which is efficacious as anti diarrhea, anti diabetes, anti microbial, and anti malaria, however some alkaloid compoundsare poisonous. Thus,it is necessity to identify the alkaloid compounds contained in the stem of Rhodomyrtus tomentosa which are known the use. Thisresearch aimed to identify the types of alkaloid compoundsin the Rhodomyrtus tomentosa stem and find out its usesas the biology teaching materials in form of LKS (Student Work Sheet). The research was descriptive explorative which was purposed to describe the types of alkaloid compoundsin the Rhodomyrtus tomentosa stem. LC-MS (Liquid Chromatograpgy-Mas Spectroscopy) was employed in this research to analyze the compounds. The research results showed that there were seven types of alkaloid compounds within the Rhodomyrtus tomentosa, namely: maritidine (BM 288 m/z), berberine (BM 336 m/z), ismine (BM 258 m/z), tazettine (BM 332 m/z), lycorine (BM 288 m/z), deoxytazettine (BM 216 m/z), and homolycorine (BM 316 m/z). The results of the research has been used as biology teaching materials in senior high school X grade,The Biodiversity of Indonesia

    Variasi Kecepatan Alir Gas Pada Proses Pelapisan Kernel Uo2 Dengan Computational Fluid Dynamic (Cfd)

    Get PDF
    VARIASI KECEPATAN ALIR GAS PADA PROSES PELAPISAN KERNEL UO2 DENGAN COMPUTATIONALFLUID DYNAMIC (CFD). Pelapisan kernel UO2, merupakan salah satu tahap dalam pembuatan bahan bakarnuklir yang sangat menentukan terhadap hasil akhir bahan bakar reaktor suhu tinggi. Kernel hasil prosessintering, yang merupakan partikel bulat UO2 diameter sekitar 0,8 mm, dikenakan proses pelapisan pirokarbondan silika karbida secara chemical vapor deposition (CVD). Aspek utama yang ditinjau dalam fluidisasi adalahmekanika fluida yang menggambarkan apa yang terjadi dalam proses fluidisasi. Kemampuan untukmemprediksi awal terjadinya fluidisasi sangat penting di dalam proses fluidisasi. Hal ini dilakukan untukmemperoleh hasil operasi yang bagus, life time tinggi, penentuan kecepatan minimum fluidisasi dan kecepatanmaksimum fluidisasi. Cairan atau gas apabila dilewatkan dari bawah ke atas pada partikel padat padakecepatan rendah, maka partikel tidak bergerak dan apabila kecepatan ditambah, pada titik tertentu partikelmulai bergerak. Kecepatan alir ini disebut sebagai kecepatan minimum fluidisasi. Dalam fluidisasi apabilakecepatan fluida yang melewati partikel dinaikkan maka perbedaan tekanan di sepanjang reaktor akanmeningkat pula. Partikel-partikel ini akan bergerak-gerak dan mempunyai perilaku sebagai fluida. Keadaanseperti ini dikenal sebagai partikel terfluidisasi (fluidized bed). Reaksi kimia yang terjadi dalam fluidisasi jugaberpengaruh terhadap kondisi proses dan terjadi perpindahan massa selama fluidisasi. Dalam penelitian initelah dilakukan modeling proses pelapisan pirokarbon dan silika karbida dengan Computational Fluid Dynamic(CFD) Fluent 6.3. Pelaksanaan penelitian, pertama-tama digambar reaktor dengan program Gambit 2.2.30 dandijalankan dengan program Fluent 6.3. Proses fluidisasi dihitung dengan model multiphase Eulerian dengan gassebagai fase primer dan kernel sebagai fase sekunder. Model dipilih untuk proses unsteady dan aliran laminar.Teori Syamlal-Obrien digunakan untuk perhitungan interaksi antar fase. Dari perhitungan Fluent 6.3, ternyatakecepatan alir gas masuk 8 m/dt masih ada kernel yang jatuh ke bawah, sehingga ini sesuai denganperhitungan menggunakan persamaan kecepatan minimum fluidisasi yang terhitung = 8,6 m/dt. Pada percobaanmenggunakan reaktor gelas juga diperoleh data pada kecepatan 9,49 m/dt sudah terjadi fluidisasi yang baikdibandingkan dengan fluidisasi pada kecepatan 7,11 m/dt masih terlihat ada kernel yang jatuh ke penampung.Data perhitungan nantinya bisa digunakan untuk operasi reaktor fluidisasi alat pelapisan kernel bahan bakar diPTAPB BATAN Yogyakarta

    EFFECT OF FEED TYPE ON THE NUMBER AND HATCHABILITY OF EGGS BLACK SOLDIER FLY (HERMETIA ILLUCENS L.)

    Get PDF
    The increase in the rate of population growth and peoples consumption patterns causes the amount of waste to accumulate, one of which is organic waste. One alternative for reducing landfills is by using the Black Soldier Fly (Hermetia illucens L.). H. illucens L plays an important role as a decomposer of organic waste. This research aims to determine the effect of various types of feed on the number and hatchability of H. illucens L eggs. Type of experimental research. The research was conducted at TPA Tlekung Batu in June 2023. The types of treatment were various types of feed including A (leaf waste), B (rice waste), C (pineapple waste), D (withered vegetable waste, carrots and mustard greens). The number of eggs and the hatchability of Black Soldier Fly eggs were measured with six repetitions. The research procedure began with preparing tools and materials, placing 14-day-old pupae in a cage, preparing organic feed and placing egg-laying wood on top of the feeder, and spraying water into the cage, collecting and analyzing data. The sampling technique used simple random sampling with a sample size of 24 pairs per cage. Data analysis used One Way Anova and Duncan. The research results showed that various types of feed influenced the number and hatchability of Black Soldier Fly. The type of feed that has a higher influence is on pineapple waste because the water content is very high and for the type of feed the influence is very low on leaf waste. The conclusion of the research is that the type of feed influences the number and hatchability of Black Soldier Fly eggs. The best type of feed is found in pineapple waste which has quite a significant difference
    corecore