38 research outputs found

    Eksplorasi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Tanaman Markisa

    Get PDF
    ABSTRAK. Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam industrialisasi pertanian dan liberalisasi perdagangan. Varietas unggul dapat dirakit jika tersedia keragaman sumberdaya genetik. Keberadaan koleksi plasma nutfah harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sejalan dengan tuntutan perakitan varietas untuk memperkaya cadangan gen, kemudian dikonservasi secara ex-situ agar mudah dalam perawatan, evaluasi, pengamanan, dan pemanfaatannya. Eksplorasi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di beberapa daerah sentra produksi markisa di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Koleksi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2005 sampai Pebruari 2006. Penelitian bertujuan mengumpulkan dan mengkarakterisasi plasma nutfah, serta membentuk kebun koleksi plasma nutfah tanaman markisa. Hasil eksplorasi telah diperoleh 7 aksesi markisa yang terdiri dari 4 aksesi markisa asam (Passiflora edulis) dan 3 aksesi markisa manis (P. ligularis). Koleksi contoh tanaman dari 7 aksesi markisa tersebut telah ditanam di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi dan masih dalam fase pertumbuhan vegetatif. Data diskripsi indigenous dari 7 aksesi markisa yang diperoleh telah disimpan dalam file elektronik.ABSTRACT. Karsinah, F. H. Silalahi, and A. Manshur. 2007. Exploration and Characterization of Passion Fruit Germplasm. The availability of superior varieties that suitable to consumer preference become very important on agriculture industrialization and free-trade liberalization. So that, the germplasm collection must be maintained and increased in accordance with demand for varieties improvement and enrichment of genes resources, afterwards those genes must be conserved by ex situ conservation to make easy in maintenance, evaluation, and utilization of those germplasm. The research was conducted from June 2005 to February 2006 in several areas of passion fruit production center in North Sumatera and West Sumatera. Collection of passion fruit germplasm were conducted in Berastagi Experimental Field. The aims of the study were to collect and characterize of passion fruit germplasm, as well as to establish passion fruit germplasm collection field. The results of the study showed that there were 7 accessions of passion fruit collected from exploration, consisted of 4 accessions of Passiflora edulis Sims and 3 accessions of Passiflora ligularis Juss. Collection of those 7 accessions of passion fruit have been planted in Berastagi Experimental Field and still in the vegetative growth stage. The data of indigenous description of 7 accessions have been stored in an electronic file disk

    Eksplorasi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Tanaman Markisa

    Full text link
    . Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam industrialisasi pertanian dan liberalisasi perdagangan. Varietas unggul dapat dirakit jika tersedia keragaman sumberdaya genetik. Keberadaan koleksi plasma nutfah harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sejalan dengan tuntutan perakitan varietas untuk memperkaya cadangan gen, kemudian dikonservasi secara ex-situ agar mudah dalam perawatan, evaluasi, pengamanan, dan pemanfaatannya. Eksplorasi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di beberapa daerah sentra produksi markisa di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Koleksi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2005 sampai Pebruari 2006. Penelitian bertujuan mengumpulkan dan mengkarakterisasi plasma nutfah, serta membentuk kebun koleksi plasma nutfah tanaman markisa. Hasil eksplorasi telah diperoleh 7 aksesi markisa yang terdiri dari 4 aksesi markisa asam (Passiflora edulis) dan 3 aksesi markisa manis (P. ligularis). Koleksi contoh tanaman dari 7 aksesi markisa tersebut telah ditanam di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi dan masih dalam fase pertumbuhan vegetatif. Data diskripsi indigenous dari 7 aksesi markisa yang diperoleh telah disimpan dalam file elektronik

    Isolasi dan Identifikasi Spesies Fusarium Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Markisa Asam

    Get PDF
    . Penyakit layu fusarium merupakan kendala yang amat besar dalam produktivitas tanaman markisa yang menyebar di seluruh Indonesia, khususnya beberapa daerah sentra produksi di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Serangan penyakit layu mengakibatkan tanaman lebih cepat mati. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui beberapa spesies fusarium penyebab layu pada tanaman markisa, dan (2) mengetahui sifat dan karakteristik spesies fusarium yang ditemukan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Kebun Percobaan Tongkoh Berastagi mulai Oktober 2004 sampai Februari 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 isolat yang diambil dari 5 desa (Salit, Aji Nembah, Tongkoh, Suka Dame, dan Regaji) diperoleh 8 warna biakan yang berbeda pada media PDA setelah dikelompokkan menjadi 8 kelompok, yaitu Kelompok 1 (Ungu), Kelompok 2 (Coklat putih berbelang), Kelompok 3 (Oranye pucat), Kelompok 4 (Coklat), Kelompok 5 (Putih tipis), Kelompok 6 (Merah jambu), Kelompok 7 (Putih tebal), dan Kelompok 8 (Kuning pucat). Hasil identifikasi lanjutan pada media CLA pada 8 warna biakan dari media PDA ditemukan 4 spesies fusarium sebagai penyebab layu pada tanaman markisa asam, yaitu Fusarium oxysporum, F. solani, F. tricintum dan F. poae

    Algorithm Decision Support in Determining Bidikmisi Scholarship Receive (Case Study: Bidikmisi Scholarship)

    Get PDF
    The purpose of this research is to find a better method for decision making of Bidikmisi scholarship by comparing FCM and AHP methods. The result show that AHP better then FCM method, where the suitable of decision making AHP method is 590 from 804 scholarship recipients or about 73%. Scholarship recipients using AHP method are 623 pass students and 181 not pass students. While the suitable of decision making FCM method with the results of the decision Bidikmisi scholarship recipients 489 from 804 students or about 60.69%. The scholarship recipients using FCM method are 623 most recommended students, 177 recommended students and 4 students not recommended

    Tanggap Pertumbuhan Tanaman Biwa Terhadap Berbagai Perbandingan Dosis Pupuk N, P, Dan K

    Full text link
    Buah biwa (Eriobotrya japonica) sangat baik untuk kesehatan tubuh dan dapaat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Budidaya tanaman biwa di tingkat petani saat ini masih bersifat tradisional, sehingga produksinya masih rendah dan belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu penyebabnya ialah keterbatasan informasi mengenai penggunaan pupuk yang efektif dan efisien pada pembudidayaannya. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pupuk N, P, dan K pada tanaman biwa. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Tanaman Buah Berastagi dengan ketinggian tempat 1.340 m dpl., dengan jenis tanah Andisol, yang dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2006. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua ulangan. Perlakuan terdiri atas tiga faktor yakni : N (0, 180, dan 360 kg/ha), P (0 dan 36 kg/ha), dan K (0, 180, dan 360 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi NxP dan NxK terhadap pertambahan tinggi tanaman pada umur 6 dan 8 bulan setelah pemberian pupuk pertama.Tidak ada interaksi NxP yang nyata terhadap pertambahan diameter batang, namun ada interaksi NxK yang nyata terhadap pertambahan diameter batang pada umur 4, 6, dan 8 bulan setelah pemberian pupuk pertama. Taraf dosis pupuk N:P:K (360:36:180) kg/ha menghasilkan pertumbuhan vegetatif tanaman biwa (tinggi tanaman, diameter batang, serta jumlah tunas) yang lebih baik dari perlakuan lainnya. Hasil analisis daun biwa memperlihatkan bahwa kandungan hara N, P, dan K terbesar dalam daun yang ditemukan pada perlakuan dosis pupuk N:P:K (360:36:180) kg/ha. Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai pedoman pemupukan pada budidaya biwa. Loquat fruits is very good for human health. Furthermore, it can be used as the raw material for some medicines. Until now the loquat cultivataion is still traditionally practiced by farmers, so its production is still very low and can not fulfill consumers demand. One of the reasons is that the information of effective and efficient fertilization is not available. The objective of the research was to determine the effect of N, P, and K fertilizers on the growth of loquat. The research was conducted at Berastagi Experimental Fruit Farm, at altitude of 1,340 m asl, with Andisol soil type, on January to December 2006. A randomized block design was used with two replications. The research consisted of 18 treatments combination with three factors i.e. N (0, 180, and 360 kg/ha), P (0 and 36 kg/ha), and K (0, 180, and 360 kg/ha). The results showed that there were significant interaction effects of NxP and NxK to plant height on 6 and 8 months after the first fertilizer application. The significant interaction effect of NxK was also stem diameter on 4, 6, and 8 months after the first fertilizer application. The dosage of N:P:K (360:36:180 kg/ha) exhibited better vegetative growth of loquat (plants height, stem diameter, and number of shoots) compared to other treatments. The analysis of loquat leaves indicaated that the content of N, P, and K nutrients on leaves was higher on the fertilizer dosage of N:P:K = 360:36:180 kg/ha compared to the other fertilizer treatments.Implication of the research is to guide fertilizing on loquat cultivation

    Pengaruh Sistem Lanjaran Dan Tingkat Kematangan Buah Terhadap Mutu Markisa Asam

    Full text link
    . Silalahi, F.H., R.C. Hutabarat, A.E. Marpaung, and B. Napitupulu, 2007. The Effect of Trellis System and Fruit Maturity on Quality of Purple Passion Fruit. Purple passion fruit has been cultivated on highland in North Sumatera and South Sulawesi. The product is consumed as fresh fruit or syrup. The aim of this research was to find out the effect of trellis system and fruit maturity on quantity and quality of purple passion fruit. The research was conducted at Berastagi Experimental Garden on January to December 2004. Split plot design was used with 3 replications. The main plot was trellis system with 2 treatments para-para and bamboo shoot. The level of fruit maturity was used as subplot, purple 50, 75, and 100%. The results showed that the trellis system and it's interaction with fruit maturity did not significantly affect fruit weight, juice content, total soluble solid, total acid, and vitamine C content of fresh fruit. The fruit maturity significantly affect total soluble solid, and total acid, but did not significantly affect fruit weight, juice, and vitamine C content of fresh fruit. Fruit maturity of purple 50% produced the highest fruit weight, fruit juice, total soluble solid, total acid content i.e. 54.73 g/fruit, 29.87 g/fruit, 12.12oBrix, and 3.03% respectively. Whereas the vitamine C content was lower (71.28 mg/100 g material) than fruit maturity of purple 75% (78.32 mg/100 g) and purple 100% (75.68 mg/100 g)

    Kajian Inventarisasi dan Estimasi Upaya Penurunan Emisi Karbon Dioksida di Pltu Suralaya Unit 1–7, Banten

    Get PDF
    PLTU Suralaya merupakan pembangkit listrik batubara terbesar di Indonesia terdiri dari 7 unit dengan total kapasitas 3.400MW (Unit 1–4 masing-masing 400MW, Unit 5–7 masing-masing 600MW). Masalahnya PLTU batubara mengemisikan sejumlah besar GRK khususnya CO sehingga perlu diupayakanpenurunan emisinya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui beban emisi GRK (CO ) Unit 1–7 tahun 2010–2014; estimasi emisi CO tahun 2015–2024; dan upaya penurunan emisi CO yang dapat dilakukan. Metode penelitian mengacu pada IPCC-GL-2006 untuk perhitungan beban emisi dan UN-FCCC metode AM0061 ver.02.1untuk perhitungan penurunan emisi. Hasil penelitian menunjukkan emisi CO total Unit 1–7 tahun 2010–2014 sebesar 112.165.480 ton. Intensitas emisi CO tertinggi pada Unit 3 sebesar 1.152 ton/MWh. Faktor-faktor yang mempengaruhi emisi CO adalah kualitas batubara yang digunakan, efisiensi peralatan pembangkit, dan umur ekonomis pengoperasian peralatan. Estimasi emisi CO pada kondisi BaU tahun 2015–2024 mencapai 250.708.682 ton. Upaya rehabilitasi unit dengan menaikkan efisiensi proses pembakaran 1% diestimasi mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 18% yaitu rata-rata 183.826 tonCO /tahun (total 735.304 tonCO /tahun Unit 1– 4)dan 263.887 tonCO /tahun (total 791.664 tonCO /tahun Unit 5–7). Upaya ini tergolong proyek CDM dalam Kyoto Protokol. Teknologi CCS pasca-pembakaran dapat menurunkan emisi CO hingga 80% dengan rata-rata 2.443.493 tonCO /tahun (Unit 1–4)dan 3.745.727 tonCO /tahun (Unit 5–7)

    Pengaruh Sistem Lanjaran dan Tingkat Kematangan Buah terhadap Mutu Markisa Asam

    Get PDF
    ABSTRAK. Markisa Siu merupakan buah yang banyak diusahakan di daerah dataran tinggi Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Buah yang dihasilkan dapat dikonsumsi segar maupun sebagai bahan baku untuk pembuatan sirup. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sistem lanjaran dan waktu panen terhadap kuantitas dan kualitas buah markisa asam ungu. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Tamanan Buah Berastagi mulai bulan Januari sampai Desember 2004. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah dengan 3 ulangan. Sebagai petak utama adalah sistem lanjaran yang terdiri dari para-para dan pucuk bambu. Sebagai anak petak adalah tingkat kematangan buah terdiri dari (50, 75, dan 100% ungu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem lanjaran dan interaksinya dengan tingkat kematangan buah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah segar, padatan terlarut total, total asam, dan vitamin C. Tingkat kematangan buah berpengaruh nyata terhadap padatan terlarut total dan total asam, namun tidak berpengaruh nyata terhadap bobot buah, bobot sari buah, dan vitamin C pada buah petik segar. Buah markisa asam ungu sudah dapat dipanen pada tingkat kematangan 50% ungu untuk menghasilkan bobot buah, kandungan sari buah, padatan terlarut total, dan total asam yang tertinggi, masing-masing sebesar 54,73 g/buah, 29,87 g/buah, 12,12oBrix, dan 3,03%, namun kandungan vitamin C yang dihasilkan relatif rendah (71,28 mg/100 g bahan) dibandingkan dengan tingkat kematangan 75% (78,32 mg/100 g bahan) ungu dan 100% ungu (75,68 mg/100 g bahan).ABSTRACT. Silalahi, F.H., R.C. Hutabarat, A.E. Marpaung, and B. Napitupulu, 2007. The Effect of Trellis System and Fruit Maturity on Quality of Purple Passion Fruit. Purple passion fruit has been cultivated on highland in North Sumatera and South Sulawesi. The product is consumed as fresh fruit or syrup. The aim of this research was to find out the effect of trellis system and fruit maturity on quantity and quality of purple passion fruit. The research was conducted at Berastagi Experimental Garden on January to December 2004. Split plot design was used with 3 replications. The main plot was trellis system with 2 treatments para-para and bamboo shoot. The level of fruit maturity was used as subplot, purple 50, 75, and 100%. The results showed that the trellis system and it’s interaction with fruit maturity did not significantly affect fruit weight, juice content, total soluble solid, total acid, and vitamine C content of fresh fruit. The fruit maturity significantly affect total soluble solid, and total acid, but did not significantly affect fruit weight, juice, and vitamine C content of fresh fruit. Fruit maturity of purple 50% produced the highest fruit weight, fruit juice, total soluble solid, total acid content i.e. 54.73 g/fruit, 29.87 g/fruit, 12.12oBrix, and 3.03% respectively. Whereas the vitamine C content was lower (71.28 mg/100 g material) than fruit maturity of purple 75% (78.32 mg/100 g) and purple 100% (75.68 mg/100 g)

    Uji Resistensi Beberapa Kultivar Markisa Asam Terhadap Penyakit Layu Fusarium

    Full text link
    . Saragih, Y. S., F. H. Silalahi, and A. E. Marpaung. 2006. Resistance test of some passionfruit cultivars to fusarium wilt. The aim of this experiment was to find out tolerant passion fruit cultivar to fusarium wilt. The experiment was conducted at Fruit Plantation Experiment Garden Berastagi, since January-December 2004. The experiment was set up in a randomized block design with 3 replications. The treatments were 2 factors (1) cultivars of passionfruit (grafting, Deli Serdang cultivar, Simalungun cultivar, cultivar from the forest), (2) Trichoderma koningii (without T. koningii/control and with T. koningii). The results indicated that cultivar from Deli Serdang was resistant to fusarium wilt disease with 0% of with intensity and percentage of disease incident. Trichoderma koningii was able to suppress fusarium wilt disease incident up to 15% and disease intensity up to 8.4% compare to control
    corecore