1,769 research outputs found
Code Mixing Used by the Presenter on Visi Fm
This study deals with code-mixing used by presenters on VISI FM. The objectives of this study are to : (1) find out the forms ofcode-mixing, that are used by VISI FM's presenters. (2) find out the form of code- mixing that is dominantly used by VISI FM's presenter. This research applied descriptive quantitative method.The object of this study is presenter of VISI FM namely Deris and Lia. The tape recorder is used for collecting the data where the utterence of presenters were recorded while presenting that program.After collecting the data, the writer found that forms of code mixing occured in the presenters's utterances are code mixing in forms words, phrases, and sentences. Code mixing in form of word is dominantly used by male presenters namely Deris, where the percentage of the occurrence of code mixing in his utterances are 255 code mixing, where there are 29 code mixing in form of sentences, 92 code mixing in form of phrases, and 133 code mixing in form of words and code mixing in form of sentence is dominantly used by female presenter namely Lia where the percentage of the occurrence of code mixing in her utterances are 184 code mixing occured where there are 82 code mixing in form of sentences, 44 code mixing in form of phrases, and 58 code mixing in form of words. Keyword : Code Mixin
Kajian Penerapan Teknologi Pintu dengan Pagar Otomatis dan Yellow Box di Perlintasan Sebidang
Data kecelakaan sejak tahun 2015 sampai dengan 7 Juni 2019 kecelakaan di perlintasan sebidang sebanyak 1.470 kejadian dengan rincian 179 kejadian di perlintasan sebidang dijaga dan 1.291 di perlintasan tidak dijaga, ini menunjukan masih kurangnya kesadaran pemakai jalan untuk mendahulukan perjalanan kereta api selain itu peran teknologi pengaman perlintasan sebidang sangat dibutuhkan guna mengurangi tingkat kecelakaan di perlintasan sebidang. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana disain sistem perlintasan sebidang yang menjamin keselamatan di perlintasan sebidang?. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah tersusunnya desain sistem pintu perlintasan sebidang yang menjamin keselamatan di perlintasan sebidang. Metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggambarkan kondisi fasilitas keselamatan perlintasan sebidang sesuai kelas jalannya. Ada 9 titik perlintasan yang diamati di wilayah Kotamadya dan Kabupaten Bekasi, pemilihan lokasi berdasarkan tingkat risiko keselamatan serta tingginya lalu lintas kendaraan maupun kereta api yang melintas di perlintasan sebidang. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan ditemukan bahwa tingkat pelanggaran lalu lintas di titik perlintasan tersebut memang sangat padat pada jam sibuk sehingga tingkat pelanggaran tinggi serta risiko terjadinya insiden di perlintasan sebidang tersebut juga tinggi, dengan konsep teknologi sistem peringatan dini berupa Yellow Box Detection System permasalahan ini dapat diatasi karena informasi kondisi perlintasan sebidang dapat diketahui baik oleh masinis maupun pengguna jalan sehingga meminimalkan potensi kecelakaan dan fatalitas di perlintasan sebidang serta dapat berfungsi sebagai alat kontrol pelanggaran lalu lintas di perlintasan sebidang (sistem E-Enforcement)
Mother’s Knowledge on Diarrhea in Toddlers at Sangkunur Community Health Center
Diarrhea is the second leading death cause in toddlers after pneumonia. It is a disease that often occurs in seemingly healthy toddlers. In Indonesia, every child has 1.6-2 times diarrhea episodes per year. This study aims to find out how thoroughly the mother's knowledge of diarrhea in toddlers at Sangkunur Community Health Center in 2019. This research was conducted by collecting data through a research questionnaire. The sample is 33 mothers who brought their toddlers to the community health centre. The result is most mothers have poor knowledge of diarrhea in their toddlers. Twenty-two respondents (66.67%) had a good understanding of the diarrhea definition. Twenty-three respondents (67.70%) had a poor understanding of diarrhea causes. Twenty-five respondents (75.76%) had a poor understanding of diarrhea signs and symptoms. Twenty-two respondents (66.67%) had a poor understanding of diarrhea prevention, and 29 respondents (87.88%) had a poor understanding of diarrhea management. The conclusion is community health centres should be more active in providing counselling about diarrhea and visit people's houses to give further information regarding diarrhea.
ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN PENULARAN DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SMAN 2 PEMATANGSIANTAR TAHUN 2018
Tingginya angka kejadian HIV/AIDS disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS sehingga memberi dampak sikap yang salah dalam berperilaku terutama perihal seksual. Risiko penularan HIV/AIDS di Indonesia, 80% disebabkan oleh transmisi seksual tidak aman atau berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom dan kasus ini berada di usia produktif 15 - 49 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungannya pengetahuan penularan dan pencegahan HIV/AIDS dengan sikap terhadap perilaku seksual pada siswa SMA N 2 Pematangsiantar. Penelitian berupa analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling di SMA N 2 Pematangsiantar, dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan penularan, pencegahan HIV/AIDS dan tempat tinggal dengan sikap terhadap perilaku seksual dengan nilai p = 0,000 dengan nilai alfa 0,05 (p<a). Namun tidak ditemukan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap perilaku seksual pada siswa SMA N 2 Pematangsiantar. Pengetahuan seorang remaja akan mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku, pengetahuan pencegahan dan penularan HIV/AIDS yang baik di imbangi dengan sikap baik terhadap perilaku seksual, sehingga sangat dibutuhkan penyuluhan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi agar siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi, dan perilaku sehat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI KECAMATAN BOSAR MALIGAS KABUPATEN SIMALUNGUN
Data dari seksi pelayanan khusus Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan RS Jiwa Bandung, RS Jiwa Cimahi dan bagian psikiatri FKUI / RSHS dalam survey kesehatan jiwa pada ibu hamil di 112 Puskesmas di 24 kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat, dengan hasil penelitian ada 798 orang(21%) dari2.928 ibu hamil menunjukan tanda gangguan psikiatri berupa kecemasan atau ansietas. Penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan primigravida di Bidan Praktek Mandiri Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun. Penelitian analitik, populasi 40 orang ibu hamil primigravida dengan menggunakan data primer dan sekunder didapatkan dari kuesioner, pengolahan dalam data bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan primigravida berdasarkan umur mayoritas responden berumur < 20 tahun dengan kecemasan berat 45%. Pendidikan SMA dengan kecemasan berat 25%, bekerja sebagai IRT dengan kecemasan berat 37,5%. sumber informasi mayoritas menerima informasi dari bidan dengan kecemasan berat 25%. Diharapkan ibu hamil primigravida untuk banyak bertanya kepada bidan mengenai tanda dan bahaya kehamilan serta menyiapkan fisik dan mental ibu dalam menghadapi kehamilan, persalinan, masa nifas agar sehat dan norma
Kajian Kebutuhan Terminal Tipe A di Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara
ABSTRACTNeeds Assessment of Type A Terminal in Tanjung Selor North Kalimantan Province: In PM No. 132 of 2015 concerning the Operation of Road Transport Passenger Terminals Article 8, passenger terminals according to their service roles are grouped into types consisting of Types A, B, and C. Where Type A serves ALBN/AKAP/ADKP/Angkot/Angdes. The city of Tanjung Selor as the capital of North Kalimantan Province which has an important and strategic position and role in regional and national development does not yet have a Type A Terminal. The research purpose is to formulate recommendations for the level of need for type A terminals in North Kalimantan Province. The research method used in this research is descriptive quantitative by conducting a survey of the origin of the purpose of the trip. Based on analysis discussion The number of Tanjung Selor-Tanjung Redep-Samarinda-Balikpapan trips is 169 trips and vice versa 148 trips, so in this case it requires a fleet with the Tanjung Selor-Tanjung Redep-Samarinda-Balikpapan route as many as 15 units (8 from Tanjung Selor Balikpakan 7 units). The need for a Type A Terminal in North Kalimantan, especially in Bulungan Regency, is very urgent, currently the Tanjung Selor - Tanjung Redep Damri bus is served from the market location because North Kalimantan does not yet have a Terminal and the Type A Terminal Class for Tanjung Selor City based on the results of the analysis is class 3. There needs to be compatibility between the AKDP Angkot/Angdes Routes as the connectivity of the Type A Terminal. Need a stimulus from the Government Local Government so that more investors invest in the AKAP sector so that the level of connectivity in North Kalimantan increases. Directorate General of Land Transportation to immediately make FS its derivatives so that the implementation of the Type A Terminal construction can be realized immediately.Keywords: Bus Station Type A; AKAP Transportation; Accessibility.ABSTRAKDalam PM No 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan Pasal 8, terminal penumpang menurut peran pelayanannya dikelompokkan dalam tipe yang terdiri atas Tipe A, B, dan C. Dimana Tipe A melayani ALBN/AKAP/ADKP/Angkot/Angdes. Kota Tanjung Selor sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki posisi dan peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan daerah maupun nasional belum memiliki Terminal Tipe A. Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya rekomendasi tingkat kebutuhan terminal tipe A di Provinsi Kalimantan Utara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan survei asal tujuan perjalanan. Berdasarkan analisis pembahasan jumlah perjalanan Tanjung Selor-Tanjung Redep-Samarinda-Balikpapan sebanyak 169 perjalanan begitu juga sebaliknya 148 perjalanan, maka dalam hal ini membutuhkan armada dengan trayek Tanjung Selor-Tanjung Redep-Samarinda-Balikpapan sebanyak 15 unit (8 dari Tanjung Selor Balikpakan 7 unit). Kebutuhan Terminal Tipe A di Kalimantan Utara khususnya di Kabupaten Bulungan sudah sangat mendesak. Saat ini bus Damri Tanjung Selor – Tanjung Redep dilayani dari lokasi pasar karena di Kalimantan Utara belum memiliki terminal dan kelas terminal Tipe A untuk Kota Tanjung Selor berdasarkan hasil analisis adalah Kelas 3. Perlu kesesuaian trayek AKDP Angkot/Angdes sebagai konektivitas Terminal Tipe A tersebut. Perlu stimulus dari Pemerintah Pusat Pemerintah Setempat agar banyak investor yang berinvestasi di bidang AKAP sehingga tingkat konektivitas Kalimantan Utara meningkat; Ditjen Perhubungan Darat agar segera membuat FS turunannya agar pelaksanaan pembangunan Terminal Tipe A segera direalisasikan.Kata kunci:Terminal Bus Tipe A; Angkutan AKAP; Aksesibilitas
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada SD Negeri 28/Iv Kota Jambi
Penelitian dilatar belakangi oleh kenyataan masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Pada SD Negeri 28/IV Kota Jambi. Hal ini ditunjukan dengan hasil belajar siswa yang dibawah KKM. Model discovery dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bisa atau tidaknya penerapan model discovery dalam Meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pendidikan Agama Kristen Pada SD Negeri 28/IV Kota Jambi. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswayang mengikuti pembelajaran pendidikan agama Kristen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, Pada sebelum tindakan diketahui dengan ketuntasan klasikal 21%, pada siklus I diketahui ketuntasan klasikal 59%, pada siklus II diketahui ketuntasan klasikal 90%. kesimpulan bahwa dengan penerapan model discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa Mata Peljaran Agama Kristen
Inovasi Melinjo Gepeng Dengan Varian Rasa Modern Sebagai Usaha Meningkatkan Nilai Jual Melinjo Di Kabupaten Serang
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Peran penting tersebut telah mendorong Kabupaten Jombang untuk terus berupaya meningkatkan daya saing UKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui startegi dinas Koperasi dan UMKM dalam meningkatkan daya saing UMKM untuk menghadapi MEA 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tipe diskriptif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Proses analisis data dilakukan dengan reduksi data dan menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Koperasi dan UMKM meningkatkan daya saing UMKM dilihat dari, segi produkfitas : penggunaan alat produksi yang sederhana serta pendidikan SDM pelaku UKM masih rendah namuntetap menghasilkan produk yang berkualitas. Segi kualitas produk UKM sudah bagus namun perlu peningkatan. Segi nilai : harga produk UKM yang dihasilkan mampu diterima oleh masyarakat, kemudahan dalam pembelian cukup mudah karena telah ada tempat pusat oleh-oleh, ketersediaan produk tersedia apabila ada pesanan.segi penetapan posisi: UKM melakukan promosi melalui pameran serta media internet. Segi penciptaan brand : sebagian besar produk UKM belum mempunyai hakpaten. daya saing produk UKM. Dinas menggunakan strategiintensif (intensive strategy) yang dilakukan melalui pengembangan pasar.Kata Kunci : UKM, daya saing, strateg
HUBUNGAN SELF-EFFICACY GURU SMA BANDUNG DENGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BIOLOGI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DAN SELF-EFFICACY SISWA
Level of self-efficacy is one thing that should be considered in the process of learning biology, especially with the change in the curriculum. The purpose of this study to reveal the relationship between teacher’s self-efficacy with implementation of studying biology based on curriculum 2013, the relationship between teacher’s self-efficacy with student’s self-efficacy and to obtain information about the readiness of the biology teacher’s in implementing the curriculum 2013. This research method is the correlation method. Subjects in this study were 14 high school biology teachers at X MIA Bandung who taught in the second semester of the academic year 2013/2014 were selected at random. Total students of all teachers are 423 students. Data obtained through semantic differentiation scale self-efficacy of teachers, semantic differentiation scale student self-efficacy, suitability sheet semantic differentiation scale teacher’s with semantic differentiation scale students about their teachers, rubric lesson plans, learning activities observation, interview and test students' mastery of concepts. Before learning activities going on, teachers and students are given a semantic differentiation scale self-efficacy of teachers, semantic differentiation scale self-efficacy of student and semantic differentiation scale self-efficacy students about their teachers. Based on the results of semantic differentiation scale suitability scores of teachers and students, the teacher selected purposively to be observed during the learning activities biology. Learning activities recorded in the observation sheet. After learning activities, students are given a set of multiple choice questions and conducted interviews with teachers and students. The results showed that: (1) the level of senior high school teacher’s self-efficacy belong to the medium category, (2) the level of student’s self-efficacy classified in the high category, (3) self-efficacy of teachers does not affect the quality of planning learning activities, (4) teacher’s self-efficacy have relationships that are medium level with implementation of learning through scientific approach (r = 0.417, α = 0.05), (5) self-efficacy of teachers have a weak connection with implementation of authentic assessment (r = 0.063, α = 0, 05), (6) self-efficacy of teachers contribute to the formation of student’s self-efficacy, (7) teacher’s self-efficacy contribute to the achievement of student learning outcomes, (8) the presence of a positive and significant relationship between student’s self-efficacy and student’s achievement in studying biology (r = 0.193, p <0.05)
Upaya Meningkatkan Minat dalam Proses Belajar Pendidikan Agama Kristen (PAK) dengan Menggunakan Media Pebelajaran Siswa di SD Negeri 28/IV Kota Jambi
Tujuan dari penelitian ini adalah Penggunaan media pembelajaran pendidikan agama kristen dalam meningkatkan minat belajar Siswa di SD Negeri 28/IV Kota Jambi. Berdasarkan hasil wawancara, Penulis menemukan bahwa pengadaan media cukup memadai, Sistem jaringan internet mendukung media sangat baik dan semua guru hampir sudah menguasai media berbasis komputer. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penulis melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi baik kepala sekolah, guru dan siswa untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam penulisan karya ilmiah ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap Guru Pendidikan Agama Kristen, Kepala Sekolah, Wali Kelas dan Siswa, yaitu: 1). Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat memberikan gambaran bahwa media sudah digunakan, 2). Berdasarkan hasil wawancara penulis menemukan hampir sering guru menggunakan media saat pembelajaran Simpulannya adalah Media sangat diperlukan guna menunjang keberhasilan belajar siswa, sehingga siswa lebih aktif, fokus dan tanggap memahami pembelajaran
- …