5 research outputs found
Kajian Estimasi Variabel Pemudik Lebaran di Pulau Jawa Tahun 2010 dan 2011 Dengan Survei Rumah Tangga
Homecoming, called "mudik" in bahasa, at Lebaran is a culture in Indonesia to visit the family at the hometmvn. Hence, it needs bigger transportation capacity than usual. Infrastructure planning for all transportation mode needs the prediction of travelers number, origin and destination of travelers, the utilization preference of all transportation mode, the distribution of travelers per day as the basic availability of transport infrastructure and the prediction of economic effects by the travelers to the local destination. Whereas, there was household survey at 6 big cities in Java Island i.e Jabodetabek (Jakarta, Bogar, Depok, Tangerang and Bekasi), Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, and Surabaya as the origin of travelers to five provinces destination within Java Island (excluded DKI Jakarta) and outside Java Island. The result of survey analysis from 34.3 million citizen at big cities in 2010 with 6,580 household samples which consist of 22,949 respondents found that 23.9% travelers, using cars 27%, buses 40%, motorcycles 14%, trains 12%, ships 1 %, airplanes 3%, and others 3%. The peak time of travelers held on the first, second, and third day before Lebaran and the seventh day after Lebaran. The economic effects from the travelers of five provinces approximately three trillion from the travelers.Keywords: travelers, transportation and lebaran economi
Kajian Pelayanan Bus Lintas Negara Rute Pontianak-Sarawak
Kemajuan propinsi Kalimantan barat dipengaruhi juga oleh transportasi lintas batas negara yaitu bus rute Pontianak-Sarawak. Melalui angkutan bus pada lintas batas tersebut, diharapkan biaya pelayanan angkutan menjadi lebih efisien, waktu tempuh menjadi lebih cepat dan aksesibilitas meningkat sehingga mobilitas penumpang dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian adalah sebagai bahan masukan guna meningkatkan pelayanan angkutan bus lintas negara rute Pontianak-Sarawak. Metode penelitan menggunakan model Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil penelitian terhadap tingkat kinerja dan kepentingan pada beberapa atribut pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa memberikan gambaran mengenai perlunya perusahaan untuk memprioritaskan pelayanan. Hal ini disebabkan keberadaan atribut pelayanan tersebut dinilai sangat penting oleh pelanggan, sedangkan tingkat pelaksanaannya oleh perusahaan masih belum sepenuhnya memuaskan pelanggan. Atribut pelayanan tersebut adalah: kelengkapan, kesiapan dan kebersihan prasarana dan sarana angkutan lintas batas negara; pelayanan yang cepat, tepat dan ramah selalu siap diberikan oleh petugas/ awak angkutan lintas batas negara; pengetahuan dan kecakapan petugas/ awak dari perusahaan angkutan lintas batas negara dan jaminan dari perusahaan angkutan terhadap keamanan barang dari resiko kehilangan ataupun kerusakan selama proses pelayanan serta bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pengguna jasa
Karakteristik dan Sensitivitas Kenaikan Tarif Penumpang KRL Commuter Line terhadap Penggunaan Moda Transportasi Jalan di Jabodetabek
Kenaikan tarif moda kereta api dapat berpengaruh terhadap penggunaan moda transportasi jalan dan kemungkinan akan terjadi perpindahan penumpang. Maksud dari kajian ini adalah untuk melakukan kajian karakteristik dan sensitivitas kenaikan tarif penumpang kereta rel listrik commuter line (KRL-CL) terhadap moda transportasi jalan dengan tujuan melihat potensi perpindahan penumpang dari KRL-CL ke moda transportasi jalan dengan peningkatan tarif tertentu. Survai dilakukan di 5 stasiun diJabodetabek dengan jumlah responden sebanyak 281 dan dianalisa dengan menggunakan tabulasi silang. Hasil analisa membuktikan bahwa pengguna KRL-CL akan beralih ke moda transportasi jalan secara signifikan jika tarif dinaikkan dari Rp. 500,-sampai Rp. 4.000,-. Jika tarif KRL-CL dinaikkan Rp. 500,-maka pen um pang memilih sepeda motor dan mobil pribadi masing-masing sebesar 10,68% dan 0,71 %. Jika tarif dinaikkan Rp. 1.000, pangsa sepeda motor dan mobil pribadi diperkirakan sebesar 8,19% dan 1,42 % . Apabila tarif dinaikkan Rp. 1.500,- penumpang sepeda motor dan mobil pribadi sebesar 11,39% dan 1,78%. Peralihan ke moda transportasi jalan juga akan terjadi apabila tarif dinaikkan sebesar Rp. 2.000,- yaitu 15,30% pangsa sepeda motor dan 2,14 % pangsa mobil pribadi. Hal yang sama juga 17,79% pangsa sepeda motor dan 4,98 % pangsa mobil pribadi untuk kenaikan tarif sebesar Rp. 2.500. Semakin tinggi tarif yang dinaikkan, peralihan ke sepeda motor dan mobil pribadi juga akan semakin meningkat. Hal ini terlihat jika tarif dinaikkan Rp. 3.000,-; Rp. 3.500,- dan Rp. 4.000,- maka pangsa sepeda motor masing-masing 21 %, 20,28% dan 21,35% serta pangsa mobil pribadi 6,05 %; 8,54 % dan 9,25 %. Apabila tarif dinaikkan maka pen um pang menginginkan peningkatan pelayanan terutama masalah keamanan dan kenyamanan di dalam kereta
Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Petikemas Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dalam Upaya Efisiensi Logistik
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan pelabuhan terbesar di Jawa Timur, difungsikan sebagai dermaga serbaguna yang melayani kapal barang, penumpang dan petikemas, fungsi lainnya adalah sebagai tempat penyimpanan barang, pemrosesan barang baik impor maupun ekspor. Untuk pelayanan kepanduan pelabuhan ini beroperasi 24 jam non stop, dalam melayani pengangkutan petikemas domestik dan internasional (antar pulau) akhir-akhir ini terus meningkat dari tahun ke tahun, untuk tahun 2010 realisasi arus petikemas mencapai 2.407.487 TEUs, jumlah ini meningkat pada tahun 2011 menjadi 2.643.518 TEUs, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 2.849.138 TEUs. Penelitian ini mengamati kinerja operasional angkutan petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang bertujuan untuk mengetahui penilaian pelanggan. Metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan responden. Hasil Penelitian menunjukkan nilai CSI 58,194 % dan ini berarti bahwa secara umum kinerja operasional angkutan petikemas yang dirasakan oleh responden adalah masih kurang memuaskan (very poor). Aspek yang perlu ditingkatkan adalah penambahan truk pengangkut petikemas, pelayanan petikemas ke truk untuk dimasukkan ke kapal, pelayanan dari truk ke lapangan penumpukan dan sebaliknya, serta pelayanan petikemas di lapangan penumpukan. Sedangkan aspek yang perlu dipertahankan adalah prosedur pengurusan dokumen barang sudah baik dan perlu dipertahankan.Kata kunci: pelabuhan, kinerja operasional, angkutan petikema
Kajian Sensitifitas Komponen Biaya dan Tarif Pelabuhan Penyeberangan Dengan Model Dinamis
Tiie price of crude oil in worldwide has fluctuating and giving as the result instabilization of production cost for industry, both service and manufacture industries. Government planning to decrease and even revoke the subsidy of gasoline is going to give domino effects for public and industry. The operator of Jerry transport therefore needs to anticipate the dynamic changes of price component then recalculate tlie price. Means, whereas the price may still cover the cost flu ctuation otherwise propose for increasing the price in order to give profit to the company. n zere are several scenarios in evaluating the existing price and it changes.Keywords : cost, price and dynamic mode