37 research outputs found

    POTENSI UNIK PENDIDIKAN SENI DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER

    Get PDF
    Salah satu tantangan yang dihadapi oleh sekolah dewasa ini adalah bagaimana memaksimalkan potensi setiap mata pelajaran dalam upaya pengembangan karakter peserta-didik. Dalam era globalisasi dewasa ini, pendidikan karakter yang efektif sangat diperlukan sehubungan dengan munculnya tantangan baru yang belum dikenal pada masa lalu seperti penyebaran informasi berbahaya melalui media sosial/internet (hoax, ujaran kebencian, pornografi) dan penyalahgunaan narkotika yang semakin canggih. Penelitian menunjukkan bahwa agar efektif, pengembangan karakter peserta-didik mestilah melibatkan seluruh pemangku kepentingan, memaksimalkan peran mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum, serta didukung oleh budaya dan lingkungan sekolah. Dalam paper ini ditunjukkan bahwa pendidikan seni memiliki potensi-unik dalam mengembangkan karakter tertentu yang relevan dengan keunikan pendidikan seni itu sendiri. Dua contoh garis-besar strategi pembelajaran dalam upaya pengembangan karakter melalui pendidikan seni yakni: (1) strategi pembelajaran untuk pengembangan karakter-kreatif dan (2) strategi pembelajaran untuk pengembangan karakter-beridentitas. Disadari bahwa pengembangan karakter bukanlah sesuatu yang bersifat instan tetapi melewati proses yang lama, rumit dan penuh tantangan. Kata kunci: pendidikan karakter, pendidikan seni, karakter-kreatif, karakter-beridentita

    SENI ILUSTRASI : ESENSI-SANG ILUSLATOR-LINTASAN-PENILAIAN

    Get PDF
    Dewasa ini, seni ilustrasi telah mengalami perkembangan yang menjadikannya sulit untuk dipahami jika kita berpijak pada pengertian tradisional ilustrasi sebagai “gambar yang berfungsi untuk menjelaskan” Seni ilustrasi kontemporer tampil dalam bentuknya yang semakin variatif, tidak hanya berupa “gambar,” menjadi subjektif-ekspresif, bahkan berwujud abstrak dalam corak dan tema, sehingga tidak lagi sejiwa dengan makna awal seni ilustrasi sebagai sesuatu yang memperjelas, sesuatu yang membuat konsep, benda, atau suasana menjadi terang-benderang. Pada Bab 1 ini dikemukakan (1) berbagai perspektif dalam memaknai seni ilustrasi, (2) sebuah pendekatan dalam memahami esensi seni ilustrasi, dan (3) kontroversi tentang seni ilustrasi

    Seni Rupa Mimesis dan Modern/Kontemporer Sulawesi-Selatan (Sebuah Pengantar tentang Perjalanan dan Persoalannya)

    Get PDF
    Buku ini membahas tentang senirupa mimesis dan modern di Sulawesi Selatan hingga tahun 200

    Makna Simbolik Motif-Hias Ukir Toraja

    Get PDF
    ABSTRACT The study on the symbolic meaning of the Toraja ornamental design was conducted in a traditional wood-carver community at Tonga, Kesu District of North-Toraja Regency. The study question was stimulated by the fact that, nowadays, there are no more wood-carver teachers with tomanarang status (expert in Toraja culture) at Tonga and surrounding areas as there were happened in the past. The method of this study was survey by using indeptinterviews technique. The interview was conducted with the traditional woodcarvers at Tonga. The result of study explained that the traditional wood-carvers at Tonga have a meager understanding on the symbolic meaning of the Toraja ornamental-designs. This lack of understanding is caused by the traditional woodcarvers’ view that it is not neccessary to understand the symbolic meaning of the toraja ornamental designs. For them, technical skills in wood-carving are more important to be mastered. The results of the research indicate the occurence of value orientation changes of Toraja wood-carvers. Key words: Wood-carving, symbolic meanings, Toraja ornamental design

    UNSUR VISUAL PADA LUKISAN DINDING SMA NEGERI 2 MAJENE SULAWESI BARAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lukisan dinding pada SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat yang difokuskan unsur-unsur visualnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara dengan guru seni budaya dan beberapa siswa SMA Negeri 2 Majene. Data penelitian ini adalah lukisan yang terdapat pada dinding SMA Negeri 2 Majene. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) lukisan dinding karya siswa SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat menampilkan tema-tema budaya lokal, pemandangan alam, dan pendidikan yang dirangkum dalam beberapa tema khusus. Tema budaya lokal dapat dilihat pada lukisan dengan tema khusus “Perahu Bercadik”, “Pemain Musik” pada lukisan dengan khusus “Alat Musik Tradisional Mandar”, tema pendidikan dapat dilihat pada lukisan dengan tema khusus “Perjuangan Menuju Sukses” dan pada lukisan dengan tema khusus “Belajar Tak Kenal Usia”; (2) dari segi gaya, lukisan dinding karya siswa SMA Negeri 2 Majene cenderung mengacu pada gaya realis-naturalis dan gaya ilustratif. Gaya realis-naturalis dapat dilihat dari bentuk-bentuk objek yang ditampilkan serta teknik pewarnaannya. Diharapkan: (1) kepada guru mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat terus menggalakkan kegiatan melalui pembuatan mural bagi siswa, baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler; (2) tema lukisan dinding perlu dipilih dengan cermat, terutama tema yang berkaitan dengan pendidikan maupun tema budaya; (3) agar lukisan mural tersebut lebih menarik, selain memperhatikan nilai akademik juga harus memperhatikan nilai keindahan (estetis) agar tetap mencirikan sebuah produk kesenian.Kata Kunci : karakteristik, unsur visual, lukisan dinding ABSTRACT This study aims to paint a wall at SMA Negeri 2 Majene, West Sulawesi, which describes its visual elements. This type of research is qualitative research. Sources of data were obtained from observations and interviews with art and culture teachers and several students of SMA Negeri 2 Majene. The data for this research are paintings on the walls of SMA Negeri 2 Majene. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that: (1) wall paintings by students of SMA Negeri 2 Majene, West Sulawesi show the themes of local culture, natural scenery, and education which are summarized in several specific themes. The theme of local culture can be seen in the painting with a special theme "Boats with Vessels", "Music Player" in the painting with a special "Mandar Traditional Musical Instruments", the educational theme can be seen in the painting with the special theme "The Struggle to Success" and in the painting with a special theme. “Learning knows no age”; (2) in terms of style, wall paintings by students of SMA Negeri 2 Majene tend to refer to the realist-naturalist style and the illustrative style. Realist-natural style can be seen from the shapes of objects displayed and their coloring techniques. It is hoped that: (1) teachers of arts and culture subjects at SMA Negeri 2 Majene, West Sulawesi, continue to promote activities through the creation of murals for students, both in intracurricular and extracurricular activities; (2) the theme of the wall painting needs to be chosen carefully, especially themes related to education and cultural themes; (3) to make the mural more attractive, in addition to paying attention to academic value, it must also pay attention to the value of beauty (aesthetics) so that it still characterizes an artistic product. Keywords: characteristics, visual elements, wall paintin

    Perempuan Pengukir Kayu Tradisional Toraja di Kete’kesu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai aspek tentang perempuan pengukir kayu tradisional Toraja yang bermukim di Kete’Kesu.  Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan, yakni di Kete’Kesu, Toraja Utara. Sumber data penelitian ini adalah: (1) perempuan pengukir kayu tradisional Toraja yang bermukim di Kete’Kesu yang berjumlah 33 orang; (2) tokoh dan warga masyarakat Kete’ Kesu yang berjumlah 12 orang; dan (3) artefak berupa ukiran kayu yang dihasilkan oleh para perempuan pengukir tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan model analisis interaktif dari  Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perempuan pengukir kayu tradisional yang bermukim di Kete’Kesu memiliki latar belakang yang beragam dari segi usia, pendidikan formal, serta status sosial; (2) Karya ukiran kayu yang dihasilkan oleh perempuan pengukir tersebut bersifat ukiran non sakral berupa benda fungsional untuk cinderamata; (3) Hal yang melatarbelakangi eksistensi perempuan pengukir kayu tradisional Toraja adalah kebutuhan finansial dan adanya dukungan masyarakat; (4) Perempuan pengukir mengawali pengalamannya dalam mengukir atas dasar ajakan dari orang tua atau teman yang sekaligus mengajarkan pembuatan ukiran kayu secara informal.  Dalam menjalani karier mengukir perempuan pengukir umunya memandang bahwa kegiatan mengukir merupakan pengalaman yang menyenangkan karena mereka mendapatkan dukungan dan apresiasi dari masyarakat.Kata kunci:  Perempuan pengukir, ukiran kayu tradisional Toraja, dan Kete’Kesu. WOMEN WORKING AS TORAJA TRADITIONAL WOODCARVERS IN KETE’KESUABSTRACTThis research is aimed at describing several aspects of women working as Toraja traditional woodcarvers in Kete’Kesu.  This research is classified as qualitative research carried out in the field, namely Kete’Kesu of North Toraja Regency. The data sources of this research are (1) women carvers who live in Kete Kesu totaling 33 persons; (2) community members of Kete’Kesu totaling 12 persons; and (3) artifacts in the form of Toraja traditional wood carvings produced by the women carvers.  Data collection techniques used area: observation, in-depth interviews, and documentation. The collected data were analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. The results showed that; (1) women carvers who live in Kete Kesu have a very diverse background in terms of age, formal education, and social status; (2) woodcarvings produced by women carvers in Kete Kesu are nonsacred carvings in the form of functional objects for souvenirs; (3) The reasons for the existence of women carvers in Kete’ Kesu are financial needs and community support; (4)  Women carvers started their experience in wood carving because they were invited by their parents or friend who also taught them carving informally. In their careers, women carvers generally view carving as a pleasant experience because they get support and appreciation from society. Keywords: Women carver, Toraja traditional wood carving, Kete’Kesu

    PENGEMBANGAN PAKET DESAIN SISTEM ISTRUKSIONAL PENGETAHUAN DASAR KESENIRUPAAN BAGI MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH ANVULLEN PADA PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENIRUPA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (FASE A)

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan produk berupa “Paket Desain Sistem Instruksional Pengetahuan Dasar Kesenirupaan bagi Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Anvullen pada Program Magister Pendidikan Seni Rupa Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.” Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan mengacu pada model Richey dalam pengembangan paket desain instruksional yang terdiri atas enam langkah. Penelitian dan pengembangan ini barulah meliputi langkah pertama sampai keempat dari model Richey yang disebut sebagai Fase A yakni: (1) menentukan kebutuhan belajar pebelajar; (2) merumuskan tujuan umum dan khusus pembelajaran; (3) menyusun prosedur penilaian; (4) merancang dan menetapkan metode penyampaian. Hasil penelitian ini adalah paket awal (preliminary package) yang telah melewati validasi ahli, yang terdiri atas: (1) Strategi pembelajaran yang menguraikan strategi pembelajaran mata kuliah; (2) buku teks pembelajaran tentang pengetahuan dasar seni rupa; dan (3) post-tes untuk mengukur hasil pembelajaran. Hasil penelitian/ pengembangan ini siap melewati langkah kelima pengembangan desain instruksional Model Richey yakni uji-coba paket (Fase B)

    The Symbolic Meanings of Toraja Carving Motifs

    Get PDF
    ABSTRACTThe study on the symbolic meaning of the Toraja ornamental design was conducted in a traditional wood-carver community at Tonga, Kesu District of North-Toraja Regency. The study question was stimulated by the fact that, nowadays, there are no more wood-carver teachers with tomanarang status (expert in Toraja culture) at Tonga and surrounding areas as there were happened in the past. The method of this study was survey by using indept-interviews technique. The interview was conducted with the traditional wood-carvers at Tonga. The result of study explained that the traditional wood-carvers at Tonga have a meager understanding on the symbolic meaning of the Toraja ornamental-designs. This lack of understanding is caused by the traditional wood-carvers’ view that it is not neccessary to understand the symbolic meaning of the toraja ornamental designs. For them, technical skills in wood-carving are more important to be mastered. The results of the research indicate the occurence of value orientation changes of Toraja wood-carvers.Key words: Wood-carving, symbolic meanings, Toraja ornamental design.ABSTRAKPenelitian makna simbolik motif hias ukir Toraja ini dilaksanakan di sebuah komunitas pengukir-kayu tradisional di Tonga Kecamatan Kesu Kabupaten Toraja-Utara.Pertanyaan penelitian dipicu oleh kenyataan tidak adanya lagi pengukir-kayu yang berstatus tomanarang(ahli ukir dan sekaligus ahli budaya Toraja) di Tonga dan daerah sekitarnya yang berfungsi sebagai guru-ukir sebagaimana yang terjadi pada masa lalu. Metode penelitian ini adalah survey dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Wawancara dilakukan terhadap pengukir-kayu tradisional Toraja yang bermukim di Tonga. Hasil penelitian ini menjelaskan para pengukir-kayu tradisional di Tonga memiliki pemahaman yang amat kurang terhadap makna simbolik dari motif-hias ukir-kayu tradisional Toraja. Kurangnya pemahaman ini disebabkan oleh karena pengukir menganggap tidak perlu memahami makna simbolik tersebut. Bagi mereka, yang perlu dimiliki adalah kemampuan teknis dalam membuat ukiran-kayu. Temuan penelitian ini menunjukkan telah terjadinya perubahan orientasi nilai dari pengukir-kayu tradisional Toraja.Kata kunci: Seni ukir-kayu, makna simbolik, motif hias Toraj

    Effectiveness of Learning Tool Basic Dance South Sulawesi (Mandar) Sendratasik Education Study Program Faculty of Arts and Design Makassar State University

    Get PDF
    Abstract Objective research to determine the effectiveness of the learning device Basic Dance South Sulawesi (Mandar) on Sendratasik Education Program Faculty of Arts and Design University of Makassar. This type of research is the Research and Development (R & D). The object of research includes learning tools Basic Dance South Sulawesi (Mandar) in the form of textbook for students and instructional videos that have been developed. Data were collected by the students' test results and questionnaire. Data were then analyzed using descriptive statistics. The results showed that roughly devices that have been developed have met the criteria of effectiveness. However, the test results are still learning tools necessary to hold further revised in relation with the advice and input of validators as well as observers and students. In order to obtain the basic learning dance cooperative model based Sulawesi valid, effective, and practical
    corecore