16 research outputs found
Developing Speaking Skill through Group Discussion
This research aims at investigating effectiveness of group discussion in developing speaking skill of grade VIII students at SMPN 9 Palu. This is a quasi-experimental research design. Its samples were 48 students of VIII C and VIII D which were selected purposively. Its data were collected through pretest and posttest and analyzed statistically. The pretest was conducted to find out the students’ speaking skill before treatments. Mean scores of the pretest are 36.98 for the experimental class and 56.25 for the control class. The posttest was administered to measure their speaking skill after the treatments. Mean scores of the posttest are 75.52 for the experimental class and 72.4 for the control class. By applying degree of freedom (df) 46 and 0.08 of significance level, results of this research indicate that its t-counted value is 5.9 (high) and its t-table value is 2.0129 (low), so that the research hypothesis is accepted. In other words, using group discussion can develop students’ speaking skill.Keywords: Speaking Skill, Group DiscussionAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efektivitas kelompok diskusi dalam mengembangkan keterampilan berbicara siswa kelas VIII pada SMPN 9 Palu. Ini adalah rancangan penelitian eksperimental semu. Sampelnya adalah 48 siswa kelas VIII C dan VIII D yang dipilih secara purposif. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest dan dianalisis secara statistik.. Pretest dilakukan untuk menemukan keterampilan berbicaranya sebelum perlakuan. Nilai rata-rata pretest adalah 36.98 untuk kelas eksperimental dan 56,25 untuk kelas kontrol. Posttest diberikan untuk mengukur keterampilan berbicara mereka setelah perlakuan. Nilai rata-rata posttest itu adalah 75,52 untuk kelas eksperimental dan 72,4 untuk kelas kontrol. Dengan menerapkan derajat kebebasan (df) 46 dan 0,08 dari tingkat signifikansi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-counted-nya adalah 5,9 (tinggi) dan nilai t-tabel-nya adalah 2,0129 (rendah), sehingga hipotesis penelitian itu diterima. Dengan kata lain, menggunakan diskusi kelompok dapat mengembangkan keterampilan berbicara siswa. Katakunci: Keterampilan Berbicara, Kelompok Diskusi
CODE SWITCHING IN CLASSROOM INTERACTION AT SMA NEGERI 2 PALU
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan alih kode dalam ruangan kelas yang terjadi antara guru dan siswa. Sistem dalam alih kode tersebut adalah tentang tipe dan fungsi serta apakah alih kode tersebut layak digunakan dalam interaksi kelas atau tidak. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas sebelas di SMA Negeri 2 Palu yang terdiri dari 40 orang siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan enam kali pertemuan. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI MIA 2 dan XI MIA 6 yang dipilh secara acak. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 3 tipe dan 5 fungsi penggunaan alih kode yang dilakukan melalui percakapan antara guru dan siswa. Tipe tersebut adalah penanda kode, kode penegas antarkalimat, dan kelanjutan dengan pembicara sebelumnya. Fungsi alih kode dalam penelitian ini ditemukan ada lima yakni sebagai pengalih topik, pemberi petunjuk, penerjemah, penggabungan kosakata, dan pengulangan kata. Selain itu ditemukan pula yakni, pertama, dalam kebiasaaan menggunakan satu bahasa atau alih kode dalam pengajaran, terdapat 41% siswa yang sangat setuju diajarkan dalam satu bahasa dapat membawa manfaat bagi mereka. Kedua, alih kode dan efeknya bagi pengguna bahasa pertama dan bahasa kedua, 58% sangat tidak setuju jika menggabungkan dua bahasa dapat melemahkan bahasa Indonesia mereka. Ketiga, alih kode dan efeknya bagi guru dan siswa, 64% siswa lebih menghargai guru yang mengajar dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Keempat, alih kode dan pengaruhnya dalam pelaksaan ujian, 47% siswa tidak setuju jika guru hanya mengajar dalam bahasa Indonesia dapat memengaruhi kelulusan mereka dalam ujian, namun 35% setuju jika guru mengajar dalam bahasa Indonesia mereka akan dapat lulus. Dari hal tersebut, diindikasi bahwa alih kode dalam interaksi kelas dapat membuat siswa lebih fokus dalam menerima pelajaran. Hal tersebut kwerena penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat membuat mereka lebih mengerti arti yang dimaksud
ANALYZING DISCOURSE OF POEMS FOR TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE
Penelitian ini mengenai penggunaan puisi sebagai bahan ajar khususnya dalam pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, karena membutuhkan strategi untuk memahami pesan di balik puisi tersebut. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk memahami pesan adalah dengan menggunakan teori Analisis Wacana. Penelitian ini menggunakan Analisis Mikrostruktural dan Makrostruktural dari Dijk. Analisis Mikrostruktural menggunakan analisis parafrase dan analisis leksikal. Sementara itu, Analisis Makrostruktural menggunakan nilai moral dan memperhatikan latar belakang penyair. Objek penelitian adalah empat puisi pilihan yang merupakan bagian dari buku Poem that Every Children Should know yang diedit oleh Mary E. Burts. Puisi yang diedit adalah Little Things oleh Julia Abigail Fletcher Carney, puisi kedua adalah Twinkle Twinkle Little Star oleh anonymous, puisi ketiga adalah Little White Lily oleh George Macdonald dan puisi keempat adalah How The Leaves Come Down yang ditulis oleh Sarah Chauncey Woolsey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis mikrostruktural menunjukkan parafrase yang memudahkan pemahaman dari tiap-tiap puisi. Analisis makrostruktural menunjukkan adanya kesamaan nilai moral dari ketiga puisi tersebut bahwa ada kesamaan yaitu segala sesuatu di dunia ini memiliki peran. Selain itu, ketiga puisi ini bisa diaplikasikan untuk pengajaran Bahasa Inggris. Aspek yang bisa diajarkan meliputi kosa kata, tata bahasa, mendengarkan, dan berbicar