389 research outputs found
LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO
Kegiatan praktikum pengalaman lapangan (PPL) merupakan sebuah kegiatan
yang dilaksanakan untuk mengasah kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan
mahasisswa sebagai calon tenaga pendidik yang profesional. Pelaksanaan PPL
diharapkan seluruh mahasiswa dapat memperoleh pengalaman serta dapat
mempraktikkan seluruh teori-teori yang diperolehnya selama kuliah ke dalam kondisi
yang nyata, yakni di sekolah-sekolah tempat pelaksanaan PPL, sebelum para
mahasiswa dinyatakan lulus dan benar-benar terjun kedunia kependidikan yang
sesungguhnya.
Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 7 Purworejo yang dimulai dari
mulai tanggal 10 Agustus 2015 hingga tanggal 12 September 2015. Adapun kegiatan
yang dilaksanakan selama PPL selain kegiatan pokok turut serta dalam proses
kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah kegiatan-kegiatan yang melingkupi kegiatan
penunjang keprofesian guru seperti turut serta dalam setiap agenda-agenda kegiatan
yang dilaksanakan oleh guru maupun para siswa.
Hasil observasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan PPL diperoleh beberapa
data terkait analisis situasi dan kondisi sekolah yang secara garis besar
mengungkapkan bahwa SMA Negeri 7 Purworejo dari segi kondisi fisik memiliki
berbagai sarana dan prasarana yang diantaranya berupa akses wifi gratis, LCD,
Soundsystem, Kipas Angin, dan lain sebagainya yang telah terpasang dan terhubung
diseluruh ruangan kelas dan labolatorium. Sedangkan ditinjau dari segi non fisik
berupa input siswa dan guru SMA Negeri 7 Purworejo merupakan sekolah favorit dan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimlikinya merupakan SDM yang berkualitas
dan sangat memungkinkan sekali menunjang dalam segala bentuk proses kegiatan
belajar mengajar (KBM).Selain itu, kegiatan non akademik berupa kegiatan intra dan
ekstrakurikuler sekolah sangat didukung dan difasilitasi sepenuhnya oleh pihak
sekolah, berupa ruangan dan alat-alat penunjang sebagai wadah untuk meningkatkan
kemampuan daya kreatifitas siswa-siswa dalam mengembangkan potensi, minat dan
bakat mereka.
Selama proses kegiatan PPL, penulis didampingi oleh Bapak Ucik Hartono,
M.Pd, selaku guru Geografi dan sekaligus sebagai guru pendamping. Penulis
mendapatkan pembagian tugas mengajar kelas utama dengan alokasi waktu 4 jam
perminggu di kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, dan XI MIA 5, sehingga totalnya
adalah 16 jam perminggu.Selain itu, penulis juga mendapatkan kepercayaan mengajar
kelas XII MIA 4, dan XII MIA 6 yang dilaksanakan apabila guru berhalangan hadir
karena adanya keperluan yang sangat penting.Berdasarkan hal tersebut, secara
keseluruhan maka penulis telah memperoleh pengalaman mengajar sejumlah 18 kali
tatap muka dengan total alokasi waktu sejumlah 72 jam pelajaran selama PPL di
SMA Negeri 7 Purworejo.
viii
Adapun keseluruhan jumlah jam yang telah terlaksana sesuai dengan matriks
program kerja individu PPL tahun 2015 sejumlah 178,75 jam yang meliputi dari
proses persiapan, pelaksanaan dan evaluasi
ANALISA BULLWHIP EFFECT PADA SUPPLY CHAIN (STUDI KASUS PADA PT. ISTANA CIPTA SEMBADA SIDOARJO)
Inti dari Supply Chain Management adalah adanya sinkronisasi dan koordinasi kearah hulu dan
hilir, oleh karena itu, aliran informasi dan koordinasi diantara trading partners haruslah berjalan
dengan baik. Kelemahan pada aliran informasi dan koordinasi tersebut seringkali menimbulkan
distorsi informasi yang salah satunya berupa teramplifikasinya variabilitas permintaan dari
downstream channel ke upstream channel yang dinamakan dengan fenomena bullwhip effect.
Keberadaan bullwhip effect akan menyebabkan inefisiensi pada supply chain, terutama dalam hal
ketersediaan produk,aliran informasi dan pengiriman produk.
Evaluasi dari bullwhip effect terdiri beberapa langkah yang pertama adalah melakukan
pengukuran bullwhip effect, yaitu pengukuran pada (1) Pabrik dan distributor, yaitu mengukur
bullwhip effect untuk tiap produk di pabrik dan distributor. (2) Data permintaan diagregasikan ke
produk, dan (3) Data permintaan keseluruhan produk diagregasikan ke pabrik dan distributor.
Langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya bullwhip effect pada supply chain . Dan yang
terakhir adalah menentukan alternatif solusi yang tepat bagi perusahaan untuk mengurangi
bullwhip effect.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah besarnya bullwhip effect yang terjadi pada supply
chain PT. Istana Cipta Sembada, Waru Sidoarjo. Nilai bullwhip effect (Ăą) yang diperoleh dari
macam pengukuran yang dilakukan semuanya <1, hanya pada pengukuran per produk terjadi
bulwhip effect pada satu produk saja yaitu golia, yang berarti tidak terjadi Bullwhip effect pada
Supply chain yang diamati. Dari hasil analisa diketahui penyebab terjadinya Bullwhip effect
antara lain : event – event umum, kurangnya akurasi forecast permintaan, kebijakan perusahaan,
pola pemesanan, forward buying dan pengendalian stock. Cara yang mungkin efektif untuk
mengurangi bullwhip effect yang terjadi antara lain dengan memanage ketersediaan produk
secara baik yaitu dengan menerapkan pola pemesanan yang terkontrol dan keakurasian
informasi dari manufaktur dan sales, sehingga didapat data permintaan yang nyata
Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode Balanced Bcorecard dan Analityc Hierarchy Process di PT. Siantar Top Sidoarjo
PT. Siantar Top Tbk, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan ringan yang sifat produksinya continous. Produk yang dihasilkan adalah snack/noodles, permen/Candy, dan mie/Cracker. Agar dapat mengetahui keberhasilan dalam pelaksanaan strategi yang dilaksanakan oleh pihak manajemen untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka diperlukan suatu ukuran performansi yang tepat. Dengan menggunakan rancangan pengukuran Balanced Scorecard dengan empat perspektifnya yang utuh dan terintegrasi yakni ditiap tolok ukurnya diharapkan dapat secara konkrit menggambarkan kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai evaluasi bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya
DESIGN OF SPECIAL JUSTICE AGENCY ELECTION CHAIN IN INDONESIA
Past-approval of government regulation in lieu of Law No.1 of 2014 concerning the election of governor, regent, and mayor (hereinafter called local election), In accordance with the decision of the Constitutional Court Number 97 /PUU-XI / 2013, the Constitutional Court is no longer authorized to resolve disputes on direct election results, because the provisions of Article 236C of Law Number 12 Year 2008 NRI are against the Constitution of 1945. Article 157 paragraph (1) Law No. 8 Year 2015 determines that the dispute settlement on direct election results become the authority of specialized judiciary. But before a specialized judiciary is formed, then the Constitutional Court is authorized to resolve disputes on direct election results. The authority of the Constitutional Court is the constitutional authority to fulfill temporary legal vacuum (rechtvakum). Therefore legislators should immediately establish a specialized judiciary which has the authority to resolve the disputes on direct election results. There is a new design in election mechanisms of regional hand. The law a quo stated that elections be held simultaneously at the national level. This design would require regulatory support, such as the establishment of as special court, solve any disputes that arise from the election. The problems emerge in this study is how the urgency of special court, how it compares to special court on election matters in various countries and how the relevance of the comparison can be applied in Indonesia. This was conducted using a legal-normative research. The research conclude unable to meet the demands for justice, for example, the court's decision are settled after the elections conducted and thick-layers on legal remedies so it is counterproductive to the election that have limited period of time. These legal remedies are even separated in several judicatures. Various countries have also established a special court on local elections with a variety of institutional design and procedural law. For Indonesia, the special court is ad hoc court, based on provincial and district or city and authorized to settle disputes concerning the local elections
Desain Lembaga Peradilan Sengketa Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Untuk Mewujudkan Keadilan Demokrasi dan Keadilan Konstitutional
The implementation of direct regional head elections has been going on for two decades. The problem so far is the dispute resolution institution, until now the regional head election dispute settlement in Indonesia is still divided into several institutions such as the General Election Supervisory Board, the State Administrative Court, the District Court, and the Supreme Court, the Constitutional Court, each court has its own procedures, causing miscoordination and overlapping of powers. This article aims to find out the design of regional head election dispute justice institutions in Indonesia to realize democratic justice and constitutional justice. This research is a normative legal research with a statutory, analytical, and case approach that aims to find out the background of the idea of establishing a special court for regional head elections in Indonesia to realize democratic and constitutional justice. The settlement of post-conflict local election disputes in Indonesia is the antithesis of the weaknesses and problems in resolving regional head election disputes, which have been going on for two decades, namely: disputes over the settlement of election processes and results by several judicial institutions. This is to provide the best as an alternative special court for the resolution of regional election disputes in the future. This research resulted in the finding that the regional head general election judiciary is something that must be considered in the Indonesian constitutional system, which institutionally will be equivalent to the Constitutional Court and the Supreme Court, nominally it is also something new, namely called the General Election Court. This institution simplifies the dispute resolution process for regional head elections and general elections to realize constitutional justic
”EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN MELALUI PENJUALAN DIBAWAH TANGAN DI PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk CABANG BATAM”
Dalam praktik, bank sering menerima jaminan pihak ketiga untuk
menjamin utang debitor sepanjang pihak ketiga tersebut memenuhi kriteria
sesuai kebijakan perkreditan yang berlaku. Permasalahan yang sering
timbul dalam bank menerima jaminan pihak ketiga adalah apabila kredit
menjadi macet dan dilakukan eksekusi. Hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan yang sering terjadi di perusahaan
perbankan, di antaranya adalah adanya perbedaan penafsiran jumlah
hutang tertentu yang tercantum dalam grosse akta pengakuan hutang,
yaitu adanya ketidaksesuaian besarnya jumlah hutang apakah sudah
dihitung dengan bunga atau belum karena apabila belum, maka hanya
jumlah hutang tertentu itu saja yang dapat dieksekusi sedangkan untuk
hutang bunga penagihannya harus melalui gugatan biasa; adanya
perubahan jumlah hutang yang telah berubah yang disebabkan oleh
jumlah hutang tertentu yang tercantum dalam grosse akta pengakuan
hutang telah diangsur atau dilunasi sebagian.
Dalam penelitian ini
digunakan metode pendekatan Yuridis Empiris, dengan menggunakan
data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisis menggunakan
teknik analisis kualitatif. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini,
bagaimana pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan melalui penjualan di
bawah tangan dalam penyelesaian kredit macet di PT BRI, Tbk Cabang
Batam serta hambatan-hambatan apa saja dalam pelaksanaan eksekusi
melalui penjualan secara di bawah tangan?
Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme pelaksanaan
penyelesaian kredit bermasalah melalui parate eksekusi secara penjualan
di bawah tangan di PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Batam,dilakukan
dengan melalui tiga tahapan, antara lain: 1) Tahapan Negoisasi
antaraDebitur dengan pihak Bank selaku kreditur; 2) Tahapan
pelaksanaan Penjualan Obyek Hak Tanggungan secara tidak melalui
lelang dengan penjualan di bawah tangan; 3) Tahapan Peralihan Hak atas
Tanah dari pihak debitur kepada pihak Pembeli. Adapun masalah yang
mengakibatkan terhambatnya penyelesaian eksekusi jaminan tersebut
adalah : 1. adanya upaya menunda nunda pelaksanaan penjualan oleh
debitor untuk mendapatkan calon pembeli. 2. Adanya hambatan yuridis
yang akan timbul dan mempunyai pengaruh sosiologis yang dapat
menjadi kendala pelaksanaan penjualan objek jaminan dengan cara
dibawah tangan adalah keharusan mengumumkan pelaksanaan penjualan
objek jaminan tersebut dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah
yang bersangkutan dan atau media setempat agar apabila ada kreditor
lain yang juga di jamin dengan objek jaminan tersebut terlindungi hak
haknya serta untuk menjamin tidak ada pihak yang berkeberatan
Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik Dan Non Fisik Terhadap Stress Kerja Pada PT. Indo Bali Di Kecamatan Negara, Kabupaten Jimbaran, Bali
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik dan non fisik secara simultan dan parsial terhadap stress kerja karyawan serta mengetahui di antara kedua variabel tersebut yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik yang memiliki pengaruh dominan terhadap stress kerja karyawan non produksi pada PT. Indo Bali di Bali. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Sebelum dianalisis data uji validitas dan reliabilitasnya. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, korelasi dan determinasi, dilanjutkan pada uji asumsi klasik, uji F dan uji t. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, teridentifikasi bahwa lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap stress kerja karyawan. Besarnya kontribusi atau pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan non fisik secara simultan terhadap stress kerja karyawan non produksi PT. Indo Bali di Bali termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 65,7%, sedangkan sisanya sebesar 34,3% dipengaruh faktor-faktor lain. Lingkungan kerja fisik secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap stress kerja pada karyawan non produksi PT. Indo Bali. Sumbangan efektif dari variabel lingkungan kerja fisik pada PT. Indo Bali terhadap tingkat stress karyawan adalah sebesar 13,84%. Secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap stres kerja. Sumbangan efektif dari variabel lingkungan kerja non fisik pada PT. Indo Bali terhadap tingkat stress karyawan adalah sebesar 10,30%
PENGARUH METODE TUTOR SEBYA TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG (STUDI PADA SISWA KELS VIII SMP NEGERI 1 MOJOANYAR MOJOKERTO)
Abstrak
Lompat Jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Banyak metode pembelajaran yang digunakan agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai tehnik dasar lompat jauh. Akan tetapi dalam kenyataaannya masih banyak siswa yang belum mampu menguasai gerak dasar ini dengan metode yang diterapkan oleh para pendidik. Untuk itu diperlukan metode lain yang mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengusai materi lompat jauh.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh metode tutor sebaya terhadap hasil belajar lompat jauh gaya menggantung di SMPN 1 Mojoanyar. (2) Untuk mengetahui besarnya pengaruh metode tutor sebaya terhadap hasil belajar lompat jauh gaya menggantung di SMPN 1 Mojoanyar. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Mojoanyar Mojokerto dan sampel kelas VIII E yang berjumlah 28 siswa. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes lompat jauh gaya menggantung. Analisis yang digunakan uji t sampel sejenis.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh metode tutor sebaya terhadap hasil belajar lompat jauh gaya menggantung dalam pembelajaran penjasorkes, diketahui bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya menggantung dalam pembelajaran penjasorkes sebesar 11,15%. Untuk hasil belajar lompat jauh gaya menggantung ada peningkatan dari hasil pre-test dan post-test dengan hasil uji-t sampel berpasangan dengan t-hitung lebih besar dari t-tabel (10,28 > 1,70). Sehingga dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan metode tutor sebaya terhadap hasil belajar lompat jauh gaya menggantung dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas VIII-E di SMP Negeri 1 Mojoanyar Mojokerto.
Kata Kunci: Metode Tutor Sebaya, Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Menggantung
Abstract
The long jump is a sorf of movement which lifts forward the foot as an attempt to bring the point of body weigh on the air as long possible (hovering the air) and it is done quickly to reach the longest distance. Many learning methods are used in order to enhance the student’s ability to master the long jump basic motion. However, there are many students still have not been able to master these basic movements with the methods applied. It required another method that can improve the ability of learners in improving their ability in long jump basic motion.
The purpose of this study was (1) to determine the effect of peer tutoring methods on long jump hang style learning result in mojoanyar 1 junior high school (2) To determine the influence of peer tutoring on long jump hang style learning result in mojoanyar 1 junior high school. This is a quasi eksperiment research with one group pretest-posttest design. Population in this research is all student class VIII of SMPN 1 Mojoanyar Mojokerto and sample class VIII E that amounted of 28 student. Instrument in this research is a long jump hang style test. Data analysis applied is mean, standart deviation, variant, test distribution normal, paired sampels t test.
Based on the results of research on the effects of peer tutoring methods on long jump hang style learning result, it is known that the peer tutoring methods to improve long jumph hang style learning result of 11,15%. For long jump hang style learning result there is an increase from the pre-test and post-test with the results of paired samples t-test with t-count is greater than t-table (10,28> 1,70). So in other words it can be concluded that there is significant influence through peer tutoring methods to improve long jump hang stylelearning result in class VIII-E in the Mojoanyar 1 junior high school Mojokerto.
Keywords: Influence , Peer Tutoring, Long Jump Hang Style Learning Resul
- …