28 research outputs found

    Keanekaragaman Semut Dan Pola Keberadaannya Pada Daerah Urban Di Palu, Sulawesi Tengah

    Full text link
    Land-use change, mainly from natural forest to agricultural or settlement area, beside have negative impact on biodiversity also cause a new problem such as the presence of pests. In urban area, the most intrusive and common pest is ant. The objective of this research was to study the occurrence pattern of ants in urban habitat. The research was conducted in several urban habitat in of Palu, Central Sulawesi include of settlement, garden, city park, shrub, agricultural area and forest margin. Ants were observed with bait trap using tuna and sugar. In total, we found 38 ant species from all gradients of urban habitat in Palu. Ant diversity were significantly correlated with habitat condition. Species richness and composition of ants tend to increase with decreasing degree of human disturbance (from settlement to forest margin). The most dominant ant that always found in all urban habitat are Anoplolepis gracilipes, Solenopsis geminata and Paratrechina longicornis. Those species are wellknown as tramp species that co-exist with human and have negative impact to local ant species. Urbanization and anthropological disturbance facilitate the occurrence of tramp ant species in Palu urban habitat

    Keanekaragaman dan Peran Fungsional Serangga Ordo Coleoptera di Area Reklamasi Pascatambang Batubara di Berau, Kalimantan Timur

    Get PDF
    Reklamasi adalah salah satu teknik untuk memulihkan ekosistem yang rusak, dengan tujuan mengembalikan kondisi habitat, seperti atau menyerupai kondisi sebelumnya. Salah satu komponen habitat yang perlu dikembalikan adalah komunitas serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman, peranan fungsional, dan komposisi Coleoptera pada area reklamasi. Penelitian dilakukan di area reklamasi bekas tambang batubara, PT. Berau Coal di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Area reklamasi terdiri atas beberapa umur revegetasi berbeda, yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 tahun. Pengambilan contoh dilakukan dengan melakukan pemasangan perangkap pitfall dan perangkap malaise pada transek sepanjang 100 meter untuk setiap umur revegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman Coleoptera antar umur reklamasi tidak menunjukkan perbedaan. Umur reklamasi cenderung mempengaruhi perbedaan komposisi spesies dan peranan fungsional Coleoptera. Kelimpahan Coleoptera predator menunjukkan perbedaan pada umur reklamasi yang berbeda, sedangkan kelimpahan Coleoptera herbivor, detritivor dan mycophagus tidak dipengaruhi oleh umur reklamasi. Walaupun demikian, terdapat kecenderungan peningkatan kelimpahan Coleoptera dari kelompok herbivor dan detritivor dengan peningkatan umur reklamasi

    Dampak Kebisingan terhadap Fungsi Pendengaran dan Tekanan Darah pada Pekerja Tyre di Workshop PT. Rahman Abdijaya di Kabupaten Tabalong

    Full text link
    Mechanism process and work activity tyre unit in PT. Rahman Abdijaya workshop using machines and working equipments. Noise with high intensity of those machines and working equipments will raise noise exposure and will increase the risk of the worker. This study aims to analysis affect of noise to hearing function and blood pressure at tyre worker in workshop PT. Rahman Abdijaya in Tabalong district. It is an observational study with cross-sectional design. Sample size was 32 worker. Data collection by audiometric measurement, tension before and after working measurement also noise in working environment measurement. Univariat analysis, bivariat analysis. With chi-square test are used to analyzed the data. The results of the study showed that there was not significant affect of noise to hearing function (sig.α = 0,401 > 0,05), but there was significant affect of noise to sistole blood pressure (sig.α = 0,039 < 0,05) and diastole blood pressure (sig.α = 0,019 < 0,05). Suggestion for the company are necessary noise measurement in all working company area, maintenance activity must be done for periodically and all of broken equipment must be replaced, audiometric measurement every ones in a year, blood pressure measurement must be controlled, Safety sign compatible as safety and health risk, prepared APD like ear muff, training and socialized about noise affect to the health and how to control them

    Pengaruh Keberadaan Habitat Alami terhadap Keanekaragaman dan Kelimpahan Serangga Pengunjung Bunga Mentimun

    Full text link
    Keberadaan serangga pada suatu habitat pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah habitat alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jarak habitat alami terhadap keanekaragaman dan kelimpahan serangga pengunjung bunga pada pertanaman mentimun. Penelitian dilakukan di lahan mentimun pada 12 lokasi yang terletak di Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi, Jawa Barat. Jarak habitat alami dengan lahan pertanian dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu dekat dengan habitat alami (kurang dari 200 m) dan jauh dari habitat alami (lebih dari 1000 m). Pengamatan serangga pengunjung bunga mentimun dilakukan dengan cara menghitung jumlah serangga pengunjung bunga mentimun yang hinggap pada 100 unit bunga yang dilakukan pada empat transek berbeda. Penghitungan jumlah serangga pengunjung bunga dilakukan pada empat waktu yang berbeda dan pada hari yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan jarak habitat alami dengan lahan pertanian berpengaruh terhadap keanekaragaman spesies serangga pengunjung bunga, tetapi tidak berpengaruh terhadap kelimpahannya. Spesies serangga pengunjung bunga dominan yang ditemukan di pertanaman mentimun adalah Aphis sp., Tapinoma sp., dan Thrips parvispinus Karny, sedangkan serangga penyerbuk dominan yang ditemukan adalah Apis cerana Fabricius. Jarak habitat alami dari lahan pertanian berpengaruh terhadap keberadaan serangga pengunjung bunga khususnya serangga penyerbuk yang memiliki peran penting dalam meningkatkan hasil pertanian

    Impact of Invasive Ant Species in Shaping Ant Community Structure on Small Islands in Indonesia

    Full text link
    Dampak Invasiv Species Semut pada Pembentukan Struktur Komunitas Semut di Kawasan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia. Peneletian tentang pengaruh spesies invasif di kawasan pulau-pulau kecil menjadi perhatian konservasi yang sangat penting,teristimewa pengaruhnya terhadap fauna lokal dan teristimewa untuk semut-semut endemik yang menjadi kajian pada penelitian ini. Pada kajian ini penelitian dilakukan di tiga pulau yaitu Pulau Bokor, Rambut dan Untung Jawa. Semut diambil menggunakan metode pitfall trap. Metode penghitungan dengan model korelasi dan linier digunakan untuk mengukur penyebarannya secara acak di setiap pulau. Diperoleh tiga species invasif dua diantaranya yaitu Solenopsis geminata dan Paratrechina longicornis dapat dijumpai di ketiga pulau tersebut sedangkan untuk Anoplolepis gracilipes hanya dijumpai di Pulau Rambut. A. gracilipes dan S. geminata merupakan spesies yang melimpah dan komposisi keterdapatannya berkorelasi dengan faktor habitat (F2, 52 = 19.469, p<0.001)
    corecore