1 research outputs found

    Laboratory Experiments on Heat Propagation of Peat Samples from Frequently Burnt Areas in Jambi

    Get PDF
    Kebakaran gambut relatif sulit dipadamkan karena karakter kebakaran gambut yang membara di bawah permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perambatan api yang membara pada gambut yang sering terbakar dengan berbagai kadar air. Variabel yang diukur adalah perubahan suhu terhadap waktu, laju propagasi, dan laju kehilangan massa. Kadar air dari daerah yang sering terbakar yang dikeringkan selama 16 dan 24 jam adalah 272,00% dan 494,00%. Kadar air pada penelitian sebelumnya yang dilakukan terhadap sampel gambut yang dikeringkan selama 16 dan 14 jam adalah 577,52% dan 713,24%. Analisis pada kedua sampel menunjukkan bahwa sampel gambut yang dibakar pada tahun 1997/1998 memiliki suhu yang lebih tinggi daripada sampel gambut yang sering dibakar. Perambatan panas pada sampel gambut yang terbakar sekali pada tahun 1997/1998 berlangsung lebih lama (9-10 jam) dibandingkan dengan gambut yang sering terbakar (6-7 jam). Laju perambatan vertikal pada gambut yang sering terbakar lebih lambat (6-30 cm/jam) dibandingkan dengan sampel gambut yang terbakar tahun 1997/1998 (9-41 cm/jam), tetapi laju perambatan horizontal pada gambut yang sering terbakar terjadi lebih cepat (5-35 cm /jam) dibandingkan gambut yang terbakar sekali pada tahun 1997/1998 (11-21 cm/jam). Laju kehilangan massa pada gambut yang sering terbakar adalah lebih rendah (9-22 gram/jam) dibandingkan dengan contoh gambut yang terbakar sekali pada tahun 1997/1998 (25-32 gram/jam). Kata kunci: gambut, kadar air, pembakaranPeat fires are relatively difficult to extinguish due to the character of peat fires that smolders below soil surface. This research aims to analyze propagation of smoldering fires on frequent burnt peat with various moisture content. (dry base). Variables measured are changing of temperature to time, propagation rate, and mass loss rate. The result obtained from this research is further compared to previous research done on peat samples burnt only once on 1997/1998. Moisture contents from frequently burnt area that are dried 16 and 24 hours are 272.00% and 494.00%. Moisture contents in previous research on peat samples that are dried for 16 and 14 hours are 577.52% and 713.24%. Analysis on both sample shows that peat samples burnt in 1997/1998 holds higher temperature than frequently burnt peat samples. Propagation on peat samples burnt in 1997/1998 lasts longer (9-10 hours) than propagation on frequent burnt peat (6-7 hours). Vertical propagation rate on frequent burnt peat are slower (6-30 cm/hour) than on peat samples burnt in 1997/1998 (9-41 cm/jam) but, horizontal propagation rate on frequently burnt peat are faster (5-35 cm/hour) than peat burnt in 1997/1998 (11-21 cm/hour). Mass loss rate on frequent burnt peat are lower (9-22 gram/hour) than on peat samples burnt in 1997/1998 (25-32 gram/hour). Keywords: peat, moisture content, combustio
    corecore