52 research outputs found

    Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2010

    Get PDF
    Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan gizi ibu,tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein dan penyakit infeksi dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan gizi ibu, tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein dan penyakit infeksi dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2010. Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak umur 1-3 tahun. Sampel yang diambil sejumlah 63 anak dengan menggunakan Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, formulir recall 24 jam, dacin serta pita pengukur tinggi badan atau microtoise. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara dan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Bangkala berupa jumlah populasi dalam hal ini anak umur 1-3 tahun. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan Statistic Uji Chi Square dan T -Test. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan status gizi anak usia 1-3 tahun antara lain : pendapatan keluarga p = 0,362 (BB/U), p = 0,892 (TB/U), p = 0,986 (BB/TB), tingkat pendidikan ibu p = 0,162 (BB/U), p = 0,127 (TB/U), p = 1,000 (BB/TB), tingkat pengetahuan gizi ibu p = 1,000 (BB/U), p = 0,765 (TB/U), p = 1,000 (BB/TB), tingkat konsumsi energy p = 0,177 (BB/U), p = 0,360 (TB/U), p = 0,574 (BB/TB), tingkat konsumsi protein p = 0,900 (TB/U), p = 0,140 (BB/TB), penyakit infeksi p = 1,000 (BB/U), p = 0,377 (TB/U), p = 1,000 (BB/TB). Sedangkan faktor yang berhubungan dengan status gizi anak usia 1-3 tahun yaitu tingkat konsumsi protein berdasarkan (BB/U) dengan nilai p = 0,044. Saran yang dapat penulis ajukan terkait penelitian ini adalah perlunya pemantauan status gizi pada balita secara berkala oleh sub bagian gizi sehingga keadaan status gizi anak balita dapat diketahui dan segera dilakukan penanggulangan apabila terjadi penurunan status gizi. Hendaknya para ibu mengikuti perkembangan informasi kesehatan khususnya menyangkut anak balita baik melalui kegiatan penyuluhan maupun dari media massa dan hendaknya para ibu selalu aktif mengikuti posyandu sehingga dapat diketahui perkembangan status gizi anak balitanya

    Pengaruh Phobia Matematika, Self-Efficacy, Adversity Quotient dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII di Kabupaten Gowa

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh langsung dan tidak langsung phobia matematika, self-efficacy, adversity quotient dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa kelas VII di kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian ex-post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di kabupaten Gowa tahun ajaran 2014/2015. Sampel dipilih secara bertahap melalui stratifikasi, purposif, dan random sampling dan diproleh sebanyak 217 siswa dari 8 sekolah di 8 kecamatan. Pengumpulan data menggunakan skala Likert dan pemberian tes. Validasi instrumen menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur dengan menggunakan bantuan program pengolahan data statistik SPSS dan AMOS. Selain itu dilakukan uji Sobel untuk menguji hubungan variabel intervening yang ada di dalam hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) prestasi belajar matematika siswa berada pada kategori “sedang”, self-efficacy berada pada kategori “tinggi”, adversity quotient juga berada pada kategori “tinggi”, begitupun motivasi berprestasinya, sedangkan phobia matematika siswa berada pada kategori “rendah”. Akreditasi sekolah tidak mempengaruhi prestasi belajar matematika, self-efficacy, adversity quotient, motivasi berprestasi serta phobia matematika siswa, (2) self-efficacy, adversity quotient, motivasi berprestasi dan phobia matematika siswa memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung satu sama lainnya, (3) self-efficacy, adversity quotient, dan motivasi berprestasi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar matematika siswa, ketiga variabel tersebut diperkuat pengaruhnya oleh variabel lainnya, sedangkan phobia matematika memiliki pengaruh langsung sekaligus tidak langsung terhadap prestasi belajar matematika, (4) self-efficacy, adversity quotient, motivasi berprestasi dan phobia matematika memiliki pengaruh yang simultan terhadap prestasi belajar matematika dilihat dari kontribusi keempat variabel tersebut terhadap prestasi belajar adalah sebesar 89,8 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diperhitungkan oleh peneliti

    PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA PADA SISWA SMK NEGERI 6 MAKASSAR

    Get PDF
    ABSTRAK - Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada Siswa SMK Negeri 6 Makassar Kelas XI yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mendesain busana melalui media berbasis komputer. Penelitian ini meliputi empat tahap yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Subjek penelitian adalah siswa kelas XI yang berjumlah 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terjadi peningkatan yang signifikan pada tingkat kreativitas siswa yang dilihat dari 1) keterampilan hasil berpikir orisinil (originality); 2) keterampilan berpikir luwes (flexibility); 3) Keterampilan hasil berpikir orisinil (originality); 4) Keterampilan hasil mengelaborasi (elaboration); Kedua, penerapan media berbasis komputer pada proses pembelajaran desain busana pada penelitian ini menunjukkan adanya partisipasi siswa pada proses pembelajaran, tugas-tugas yang dibuat dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan hasil desain busana yang lebih bervariasi,  karena proses mendesain busana lebih mudah dan lebih menarik.Kata kunci -  Media Komputer, Kreativitas, Desain Busan

    Sejarah Diaspora Suku Bugis-Makassar di Kalimantan Tengah

    Get PDF
     The presence of the Buginese-Makassarnese in Indonesia is always interesting when examined from various points of view, especially since this tribe has spread to various regions in the country and even abroad. The Buginese-Makassarnese who settled in Central Kalimantan is interesting to study because their existence still shows a strong engagement to the traditions of their origin. For example, the Buginese-Makassarnese who live in Central Kalimantan still maintains some of their ancestral traditions. Second, this community can also establish a harmonious and peaceful relationship with the Dayak people as the original inhabitant of Central Kalimantan, including other migrant communities from Java, Sumatra, and others. This type of research is qualitative with a narrative study approach. Data collection techniques using in-depth interviews and observation. The results of this study reveal that the reason the Buginese-Makassarnese commit diaspora is due to conflict in their hometown and economic motives. For the Buginese-Makassarnese, "Siri" is their soul and self-esteem, a culture of noble values as an impetus to settle down and be successful overseas. This confirms that cultural roots and local wisdom should be preserved as a form of heritage. Kehadiran suku Bugis-Makassar yang ada di Indonesia selalu menarik jika dikaji dari berbagai sudut pandang apalagi karena suku ini telah berdiaspora ke berbagai wilayah di tanah air bahkan mancanegara. Suku Bugis-Makassar yang menetap di Kalimantan Tengah menarik untuk dikaji karena keberadaan mereka masih menunjukkan keterikatan yang kuat dengan tradisi yang terdapat di daerah asal. Sebagai contoh, suku Bugis-Makassar yang tinggal di  Kalimantan Tengah masih memelihara beberapa adat istiadat serta tradisi nenek moyang. Kedua, komunitas ini juga dapat menjalin hubungan yang harmonis dan damai dengan masyarakat Dayak yang merupakan penduduk asli Kalimantan Tengah, termasuk masyarakat perantau lainnya yang berasal dari Pulau Jawa, Sumatera, dan lain-lain. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi naratif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa penyebab suku Bugis-Makassar melakukan diaspora karena adanya konflik di kampung halaman, motif ekonomi dalam upaya mencari peruntungan. Bagi masyarakat Bugis-Makassar, “Siri” merupakan jiwa dan harga diri mereka, budaya nilai-nilai luhur sebagai pendorong bisa menetap dan sukses di tempat rantauan. Hal ini menegaskan bahwa akar budaya dan kearifan lokal seharusnya terus dijaga sebagai bentuk warisan para leluhur dimanapun berada.

    PENANAMAN NILAI-NILAI TASAWUF DALAM KELUARGA

    Get PDF
    Family is a small community in society. Every Muslim is required to live in order to live the demands of Islamic teachings. The family is the most important unit for the development process of the ummah. a good personality is formed from a family that instills good manners. The concept of family in Islam is quite clear even Islam is very priority of individual and family coaching. Because the family is a good prerequisite for a nation and Country, especially if all families follow the guidelines submitted religion, in addition the family is also the closest environment with children, since children are born, in this family the children will have much experience to grow and developing for the future.  Inside the family parents can give examples of behaviors that will be imitated by children, because in the family is the most effective place to membelajarkan value of religion to the child. The role of parents in the family as guides, caregivers, teachers, mentors, and example in the family. Parents are very big role in inculcating the values of Sufism as the foundation of his children, With the inculcation of the values of mysticism by parents, it is expected that in the next stage of development the child will be able to distinguish good bad, right wrong, so that children can apply it in everyday lif

    Peran Keluarga Dalam Pendidikan Akhlak

    Get PDF
    Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang mempunyai peran  yang  sangat  besar  untuk  mencetak  kader-kader  yang  berkualitas  bagi sebuah  Negara.  Apabila  suatu  Negara  diibaratkan  sebuah  bangunan,  maka keluarga  merupakan  pondasinya  dan  apabila  Negara  diibaratkan  sebagai kesatuan  tubuh,  maka  keluarga  adalah  jantungnya.  Kedudukan  dan  fungsi keluarga  dalam  kehidupan  manusia  adalah  termasuk  hal  yang  penting  karena bersifat  dasar  yang  pada  hakikatnya  keluarga  merupakan  wadah  pendidikan awal yang membentuk watak dan akhlak bagi anak. Anak adalah amanah Allah yang harus dijaga dan dididik untuk mencapai keutamaan dalam hidup dan mendekatkan diri kepada Allah. Semua bayi yang dilahirkan di dunia ini bagaikan sebuah mutiara yang belum diukur dan belum berbentuk amanat bernilai tinggi. Karena itu kedua orang tuanyalah yang akan mengukir dan membentuknya menjadi mutiara yang berkualitas tinggi dan berakhlak mulia. Maka ketergantungan anak kepada pendidiknya termasuk kepada orang tuanya akan tampak sekali. Kedekatan ayah ibu (orang tua) dengan anak, jelas memberikan pengaruh yang paling besar dalam proses pendidikan (pembentukan) akhlak, dibanding pengaruh yang diberikan oleh komponen pendidikan lainnya. Karena ikatan ibu bapak dengan putera puterinya adalah lebih kuat daripada ikatan persaudaraan dan ikatan lainnya. Pendidikan  dalam keluarga  merupakan  lembaga  pendidikan  pertama  yang  pernah  ada  dalam peradaban  manusia  sebelum  mengenal  dengan  pendidikan  formal.  Pendidikan tertua  ini  pun  dikenal  sebagai  salah  satu  dari  pendidikan  informal  yang berlangsung secara terus-menerus tanpa terorganisir  dengan tujuan dan ciriciri tersendiri. Sehingga dalam  hal  ini pendidikan informal tidak  hanya paling tua, tetapi  menurut  sejarahnya  juga  paling  banyak  kegiatannya,  paling  luas jangkauannya, tidak membatasi usia (meliputi berbagai usia) dan tidak dibatasi oleh waktu, kapan  dan di mana saja

    Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Hasil Belajar Akidah Akhlak Peserta Didik di MAN Wajo

    Get PDF
    Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial hasil belajar peserta didik yang telah dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi tentang hasil belajar Akidah Akhlak peserta didik di MAN Wajo, menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik adalah dalam kategori tinggi yakni pada interval 65 – 84. Melalui analisis uji hipotesis dengan bantuan aplikasi spss 16. untuk melihat pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y, pengujian hipotesis menghasilkan nilai t hitung -11.081 dengan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Nilai Sig.(2-tailed) yang diperoleh lebih kecil dar

    Kain kulit kayu Dei

    Get PDF
    Kain Kulit Kayu Dei bercerita tentang seorang anak yang bernama Dei. Dei sangat antusias melestarikan salah satu budaya yang ada di desanya, yakni kain kulit kayu. Di tengah pesatnya perkembangan zaman, kain kulit kayu semakin tak dilirik para genarasi muda untuk memakainya. Cerita ini mengangkat nilai-nilai budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat Kulaw

    Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Angka Kejadian BBLR di RSUD Syekh Yusuf Tahun 2015

    Get PDF
    Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Dari statistik uji Chi-square menunjukkan bahwa tidakada hubungan yang bermakna antara umur ibu (p0,973), paritas (p0,961)dan jarak kehamilan (p0,383) dengan kejadian BBLR di RSUD Syekh Yusuf Tahun 2015

    CODE SWITCHING IN CLASSROOM INTERACTION AT SMA NEGERI 2 PALU

    Get PDF
    Penelitian ini  bertujuan untuk menggambarkan penggunaan alih kode  dalam ruangan kelas yang terjadi antara guru dan siswa. Sistem dalam alih kode tersebut adalah tentang tipe dan fungsi serta apakah alih kode tersebut layak digunakan dalam interaksi kelas atau tidak. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas sebelas di SMA Negeri 2 Palu yang terdiri dari 40 orang siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan enam kali pertemuan. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI MIA 2 dan XI MIA 6 yang dipilh secara acak. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 3 tipe dan 5 fungsi penggunaan alih kode yang dilakukan melalui percakapan antara guru dan siswa. Tipe tersebut adalah penanda kode, kode penegas antarkalimat, dan kelanjutan dengan pembicara sebelumnya. Fungsi alih kode dalam penelitian ini ditemukan ada lima yakni sebagai pengalih topik, pemberi petunjuk, penerjemah, penggabungan kosakata, dan pengulangan kata. Selain itu  ditemukan pula  yakni, pertama, dalam kebiasaaan menggunakan  satu bahasa atau alih kode dalam pengajaran, terdapat 41% siswa yang sangat setuju diajarkan dalam satu bahasa dapat  membawa manfaat bagi mereka. Kedua,   alih kode dan efeknya bagi pengguna bahasa pertama dan bahasa kedua, 58% sangat tidak setuju jika menggabungkan dua bahasa dapat melemahkan bahasa Indonesia mereka. Ketiga, alih kode dan efeknya bagi guru dan siswa, 64% siswa lebih menghargai guru yang mengajar dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Keempat,  alih kode dan pengaruhnya dalam pelaksaan ujian, 47% siswa tidak setuju jika guru hanya mengajar  dalam bahasa Indonesia dapat memengaruhi kelulusan mereka dalam ujian, namun 35%  setuju jika guru mengajar dalam bahasa Indonesia mereka akan dapat lulus. Dari hal tersebut, diindikasi bahwa alih kode dalam interaksi kelas dapat membuat siswa lebih fokus dalam menerima pelajaran. Hal tersebut kwerena penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat membuat mereka lebih mengerti arti yang dimaksud
    corecore