3 research outputs found

    KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS BERDASARKAN KUALIFIKASI AKADEMIK GURU DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    ABTRAK Pengelolaan kelas yaitu kemampuan guru untuk menjaga ketertiban di ruang kelas, melibatkan guru dengan siswa dan memperoleh kerja sama siswa dengan guru dalam semua kegiatan di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendreskripsikan tentang kemampuan pengelolaan kelas berdasarkan kualifikasi akademik guru dalam pengelolaan kelas di TK Negeri 2 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan desain penelitian stadi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumen analisis, penelitian menggunakan wawancara semi tersetruktur dimana dalam pelaksanannya lebih bebas dan terbuka, empat orang guru sebagai subjek dalam penelitian, observasi yakni peneliti melakukan pengamatan melalui lembar observasi yang diisi dengan check list, dokumen analisis yakni penelitian mengumpulkan rencana kerja harian,ijazah guru. Data analisis secara kualitatif menggunakan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan data di lakukan dengan trigulasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan guru dalam pengelolaaan kelas berdasarkan kualifikasi akademik guru di TK Negeri 2 Bandar Lampung yakni hasil penelitian bahwa pendidik mampu mencapai tujuan pembelajaran di dalam kelas seperti memberikan pujian dan motivasi kepada perserta didik, pendidik juga mampu untuk membiasakan perserta didik untuk disiplin seperti menatan peraturan di dalam kelas yang telah di berikan pendidik, serta pendidik memiliki sikap komunikasi interpersonal antara siswa dengan pendidik dan pendidik juga menata sarana dan prasarana di dalam kelas

    ANALISIS PENYEBAB, DAMPAK, DAN ALTERNATIF MITIGASI BENCANA BANJIR WILAYAH DAS KURANJI PADANG MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

    Get PDF
    Bencana banjir adalah suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air dalam saluran pembuang (palung sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang, sehingga meluap menggenangi daerah (dataran banjir). Mitigasi bencana merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan kegiatan sebelum terjadinya bencana yang diharapkan agar dapat mengurangi dampak atau resiko bencana banjir. Mitigasi bencana dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu dengan struktural dan non struktural. Salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kota Padang yang rentan mengalami bahaya banjir dengan tingkat kerentanan sedang adalah DAS Kuranji. Untuk itu tujuan dilakukannya penelitian ini agar dapat mengidentifikasi penyebab yang paling berpengaruh terhadap terjadinya banjir, mengidentifikasi dampak bencana banjir yang paling dominan terjadi, dan menganalisis upaya mitigasi bencana banjir yang paling cocok digunakan di wilayah DAS Kuranji dari beberapa alternatif secara structural dilihat dari posisi pemukiman sepanjang Batang Kuranji (area hulu, area pertengahan, area hilir). Penelitian meliputi penyebaran kuisoner kepada expert lapangan dan ahli, dengan pengolahan data menggunakan metode Analytical Hierarcy Process (AHP). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab bencana banjir yang paling berpengaruh terhadap terjadinya banjir adalah kerusakan hutan dan hilangnya vegetasi alami dengan persentase nilai 21,3% dari penyebab lainnya. Sedangkan dampak bencana banjir yang dominan terjadi ialah dampak lingkungan pada bagian pencemaran air. Untuk hasil pemilihan alternatif mitigasi banjir sendiri terdapat tiga pilihan pada 3 kategori yaitu pada area hulu, upaya mitigasi Naturalisasi sungai lebih cocok diaplikasikan, pada area pertengahan cocok menggunakan upaya mitigasi Naturalisasi sungai maupun Normalisasi sungai dan pada area hilir upaya mitigasi yang paling cocok diaplikasikaan adalah upaya mitigasi normalisasi sungai. Kata kunci : penyebab, dampak dan mitigasi bencana banji

    ADAT ISTIADAT BAJAPUIK (DIJEMPUT) MENURUT HUKUM ADAT MINANGKABAU PADA MASYARAKAT PADANG PARIAMAN PERANTAUAN DI KOTA BENGKULU

    No full text
    Minangkabau adalah suatu tempat di Indonesia dimana orang dapat menjumpai masyarakat yang disusun dan diatur menurut tertib hokum ibu. Masyarakat Padang Pariaman menggunakan bentuk perkawinan semenda dimana perkawinan ini berlaku di lingkungan masyarakat adat garis keturunan matrilineal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimanakah proses adat istiadat bajapuik (dijemput) menurut hokum perkawinan adat Minang kabau Padang Pariaman perantauan diKota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan penelitian empiris. Sumber data yang digunakan adalah data primer, dan data sekunder. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1). Proses pelaksanaan adat bajapuik Minangkabau perantauan khususnya diKota Bengkulu adalah mulai , pertunangan, tegak pondok, proses pernikahan, patang mangukuih, hari perhelatan, malam baretong, sahari manajalang. Besaran uang japuik dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan dan status sosial dari calon mempelai laki-laki. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka uang japuiknyapun juga semakin tinggi, begitupun dengan pekerjaan dan juga status sosial, orang yang terpandang dalam masyarakat atau orang yang kaya terkadang mempengaruhi besaran uang japuik yang diberikan.(2). Hambatan dalam pelaksanaan adat istiadat bajapuik pada masyarakat Pariaman perantauan di Kota Bengkulu adalah pada masyarakat Pariaman perantauan di Kota Bengkulu. Apabila seseorang wanita tidak bias menyanggupi untuk menjemput pasangannya dengan uang japuik maka batallaha cara pernikahan mereka dan apabila salah satu pihak yang melanggar atau membatalkan pertunangan atau pernikahan maka mendapatkan sanksi adat berupa ganti kerugian terhadap uang bajapuik tersebut
    corecore