25 research outputs found

    Hubungan Antara Status Akreditasi Rumah Sakit, Implementasi Benar Pemberian Obat Dan Persepsi Insiden Keselamatan Pasien

    Get PDF
    Akreditasi rumah sakit memberikan panduan implementasi standar manajemen mutu termasuk manajemen pengelolaan obat untuk mengurangi insiden keselamatan pasien (IKP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan implementasi benar pemberian obat dan persepsi IKP berdasar status akreditasi rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan analitik cross sectional, yang membandingkan implementasi benar obat dan persepsi IKP pada 2 rumah sakit tipe D yang berbeda status akreditasinya di wilayah Malang Raya. Pengukuran implementasi benar pemberian obat dan persepsi IKP dilakukan menggunakan kuesioner tertutup pada 36 perawat dan 99 pasien rumah sakit perdana serta 41 perawat dan 96 pasien rumah sakit paripurna. Analisis dilakukan dengan uji Mann Whitney Z test dan uji Rank Spearman test. Kedua rumah sakit menunjukkan tingkat implementasi benar pemberian obat yang baik dan persepsi IKP yang rendah meskipun rumah sakit terakreditasi perdana menunjukkan gambaran yang lebih baik dibandingkan rumah sakit terakreditasi paripurna. Pada rumah sakit dengan akreditasi perdana menunjukkan bahwa semakin baik implementasi benar pemberian obat maka semakin rendah persepsi IKP menurut perawat maupun pasien. Tidak didapatkan hubungan serupa pada rumah sakit dengan status akreditasi paripurna, dimana tidak ada perbedaan tingkat implementasi benar pemberian obat dan persepsi IKP menurut perawat maupun pasien

    MANAJEMEN PENINGKATAN KEMAMPUAN PERSONEL PASUKAN PENGAMANAN PRESIDEN DALAM MENJAGA KEAMANAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA GUNA MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA

    Get PDF
    Presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang perlu mendapatkan pengamanan agar terhindar dari ancaman dan gangguan yang membahayakan keselamatan. Pasukan pengamanan presiden mempunyai tugas pokok yaitu melakukan pengamanan fisik langsung jarak dekat kapan pun dan di mana pun kepada presiden dan wakil presiden dalam rangka mendukung tugas pokok TNI yaitu Operasi Militer Selain Perang. Tercapainya tugas pokok dalam pengamanan VVIP dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki personel pasukan pengamanan presiden, sehingga perlu adanya pemeliharaan dan peningkatan kemampuan teknis personel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana manajemen peningkatan kemampuan personel Paspampres dalam menjaga keamanan Presdien dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan personel Paspampres sudah menerapkan manajemen dengan baik melalui perencanaan rencana kerja dan anggaran serta rencana latihan, mengorganisasi personel sesuai dengan kemampuan, mengadakan latihan perorangan dan latihan terpusat sesuai dengan fungsi teknis masing-masing personel, serta mengevaluasi setiap kemampuan personel sehingga sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing personel. Paspampres sudah mempunyai kemampuan personel yang baik sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsi pengamanan dengan optimal hal ini dibuktikan dengan minimnya ancaman yang membahayakan keselamatan Presiden dan Wakil Presiden.Kata Kunci: Kemanan Presiden dan Wakil Presiden, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pasukan Pengamanan Presiden, Peningkatan Kemampuan, Pertahanan Negar

    Morphodynamics Model of Comaldelta In Coast Of North Central Java

    Get PDF
    North Coastal Region of Central Java many river deltas grow and develop relatively quickly.This study aims to analyze the morphodynamic model of the Delta region on the north coast of Central Java with remote multi-temporal remote sensing techniques in 1972, 1992, 2002 and 2017. This research is descriptive-explanatory, which is trying to find the widest possible data for example to study the dynamics of Delta, and trying to explain the relationship between the factors that influence it. In support of the study, Landsat satellite imagery, Bumi Bumi Indonesia Map, ER Mapper 7.0 software, GIS Arc, GPS, and other field equipment were used. The results showed that the development of Delta Comal tends to be shaped (cuspate) and narrowed. This narrowing is not due to abrasion factor but due to wave and current factors that distribute the sedimentary material of the river to the west side as well as to the east side of the Delta. Keywords: Morphodynamics, Delta, Remote Sensin

    EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH

    Get PDF
    Salah satu penyakit yang berhubungan dengan iklim tropis yang sering ditemukan di Indonesia disebabkan oleh nyamuk, seperti malaria, demam berdarah, filariasis dan enchepalitis. Untuk memutus rantai penularan, pemberantasan vektor dianggap cara paling memadai saat ini. Pemberantasan larva nyamuk biasanya dilakukan menggunakan larvasida sintetis, yaitu bubuk Abate (Termephos). Berdasarkan penelitian sebelumnya, bahan didalam daun sirih mempunyai zat aktif yang berfungsi sebagai larvasida sehingga penelitian ini dibuat untuk meneliti efektifitas Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap kematian larva instar III Aedes aegypti, Anopheles, dan Culex. Selama 24 jam, subyek direndam dalam ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 0,05 %, 0,10 %, 0,15 % and 0,20 %. Air yang digunakan untuk mengencerkan ekstrak untuk perlakuan terhadap Aedes adalah air sumur sedangkan untuk Anopheles dan Culex berasal dari habitatnya sendiri. Bubuk abate digunakan untuk kontrol positif. Hasil rata-rata dari kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 0,05 %, 0,10 %, 0,15 % dan 0,20 % adalah 7,5 , 14,8 ,16,8 dan 22. Untuk kematian larva Anopheles adalah 9, 11,5 ,20, and 22,8. Sedangkan untuk kematian larva Culex adalah 5,75, 10, 16, and 19,8. Semakin tinggi konsentasi ekstrak daun sirih hijau, maka semakin tinggi juga rerata kematian dari larva nyamuk instar III. Hasil statistik mengindikasikan konsentrasi 0,20% dari daun sirih hijau efektif untuk membunuh Aedes aegypti, Anopheles, dan Culex larva instar III. Kata Kunci : Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.), larva Aedes aegypti, Anopheles, dan Culex instar II

    PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI TERHADAP ANGKA MPN COLIFORM

    Get PDF
    Air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia. Sehingga harus memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Menkes/Per /IX/1990 tentang Syarat- Syarat dan Pengawasan Kualitas Air, meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktif. Syarat secara mikrobiologi harus bebas dari mikroorganisme patogen maupun non-patogen. Persyaratan yang berkaitan langsung dengan kesehatan adalah Angka MPN coliform total dan coliform tinja termasuk Escherichia coli. Pemeriksaan parameter ini dilakukan di Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Laboratorium Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, terhadap sampel air bersih yang diambil dan dikirim oleh Sanitarian Puskesmas. Berdasar latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penundaan pemeriksaan uji kualitas air sumur gali terhadap angka MPN coliform. Cara pengujian kualitas air bersih atas indikasi pencemaran menggunakan parameter angka MPN coliform metode tabung ganda dengan media Lactose Broth (LB), Brilian Green Lactose Broth (BGLB) dan EC Mug. Sebagai sampel adalah air sumur gali dengan angka MPN coliform < 50/100 ml di Kelurahan Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta yang diambil secara acak sebanyak 30 sampel dan telah dilaksanakan pada Desember 2018. Hasil penelitian menerangkan bahwa Fpenundaan pemeriksaan uji kualitas air sumur gali tidak berpengaruh terhadap Angka MPN coliform. Dengan rerata angka MPN coliform pada air sumur gali yang segera diperiksa setelah pengambilan sampel adalah 10/100 ml. Dan rerata angka MPN coliform pada air sumur gali dengan penundaan 2, 4, 6 dan 8 jam setelah pengambilan sampel masing-masing adalah 18/100 ml, 22/100 m, 26/100 ml dan 35/100 ml. Kata kunci : air sumur gali, angka MPN coliform

    PENGGUNAAN PLASMA EDTA 10% SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI PLASMA SITRAT 3,8% PADA TES KOAGULASE BAKTERI Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Latar Belakang :Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk kokus, gram positif, dan flora normal pada manusia. Namun, jika jumlahnya berlebih maka akan bersifat pathogen dan menimbulkan infeksi seperti staphylococcal scalded skin syndrome, peradangan dan pneumonia. Upaya pencegahan infeksi dilakukan sedini mungkin, salah satu cara untuk mendiagnosa bakteri ini adalah dengan uji koagulase, Uji koagulase dapat menggunakan plasma sitrat 3,8% dan dapat juga menggunakan plasma EDTA 10%, tetapi di lapangan plasma EDTA 10% lebih banyak tersedia, dan mudah dalam pengadaan, meskipun waktu terbentuknya gumpalan dengan menggunakan plasma sitrat lebih cepat dibanding dengan plasma EDTA 10% dikarnakan fibrinogen yang terbentuk pada plasma sitrat lebih cepat dari pada di dalam plasma EDTA 10%. Tujuan Penelitian:Mengetahui plasma EDTA 10% dapat digunakan sebagai alternatif pengganti plasma Sitrat 3,8% untuk uji koagulase bakteri staphylococcus aureus. MetodePenelitian:Penelitian ini adalah quasy experiment dan dua jenis sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018. Subjek diperoleh dari BLK Yogyakarta dan objek diperoleh dari darah manusia. Sampel dengan jumlah 60 data. Analisis data menggunakan independent sample T-tes. Hasil Penelitian:Rata-rata waktu terbentuknya gumpalan menggunakan plasma EDTA 10% 10,3 detik, sedangkan rata-rata waktu terbentuknya gumpalan menggunakan plasma Sitrat 3,8% 9,1 detik. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara menggunakan plasma EDTA 10% dengan plasma Sitrat 3,8% pada uji koagulase bakteri Staphylococcus aureus (P=0,003), tetapi perbedaan tidak mengganggu pengeluaran hasil karena hanya berselisih 1,2 detik saja, hasil di uji efektifitas dan didapat hasil 88% artinya plasma EDTA 10% cukup efektif sebagai Alternatif pengganti plasma Sitrat 3,8% dan dilihat dari hasil makroskopis dan mikroskopis di mana didapat hasil gumpalan yang hampir sama antara menggunakan plasma EDTA 10% dan plasma Sitrat 3,8%. Kesimpulan : Plasma EDTA 10% dapat digunakan sebagai alternatif pengganti plasma sitrat 3,8% pada tes koagulase bakteri Staphylococcus aureus. Kata kunci:Tes koagulase., Staphylpcocus aureus, Plasma sitrat 3,8%, Plasma EDTA 10

    DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI SEREH WANGI (Cymbopogon nardus L. Rendle) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans

    Get PDF
    DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI SEREH WANGI (Cymbopogon nardus L. Rendle) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans Cyentia Vira Damayanti1, R. Fx. Saptono Putro2, Siti Zainatun Wasilah.3 1,2,3 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Ngadinegaran MJ III/62 Yogyakarta, 55143, Telp. (0274) 374200/375228 Email : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Kandidiasis merupakan suatu penyakit kulit akut dan subakut yang disebabkan oleh jamur intermediate yang menyerang berbagai jaringan tubuh seperti kulit, kuku, selaput lendir dan alat-alat dalam. Jamur penyebab kandidiasis adalah jamur golongan Candida terutama Candida albicans. Sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional yang mengandung Sitronellal, Geraniol, Sitronellol, Geraniol Asetat, Sitronellol Asetat, L-Limonene, Elenol, Elemen dan Cadinene. Tujuan: Mengetahui daya hambat minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Post Test Only Control Group Design. Subyek penelitian ini adalah jamur Candida albicans berumur 24 jam yang diinokulasi pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan diberi minyak atsiri sereh wangi yang diresapkan pada disk cakram dengan metode difusi Kirby Bauer dengan delapan kali pengulangan untuk setiap konsentrasi minyak atsiri sereh wangi, kontrol positif yaitu ketokonazol 1 % dan kontrol negatif yaitu Carboxy Methyl Cellulose (CMC) 1 %. Konsentrasi minyak atsiri sereh wangi yang digunakan yaitu 0,5 %, 1,0 %, 1,5%, dan 2,0 %. Pengamatan adanya aktivitas minyak atsiri sereh wangi dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat menggunakan jangka sorong. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan One Way Anova. Hasil: Rerata zona hambat dari konsentrasi 0,5 %, 1,0%, 1,5 %, dan 2,0 % adalah 8,64 mm, 11,54 mm, 17,04 mm, dan 17,67 mm. Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri sereh wangi maka semakin besar diameter daya hambat yang terbentuk. Konsentrasi minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) memiliki daya hambat sebagai antifungi terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans secara optimal pada konsentrasi 2,0 %. Kesimpulan: Minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Kata kunci : Minyak atsiri sereh wangi, jamur Candida albicans, diameter zona hamba

    UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans SECARA IN VITRO

    Get PDF
    Latar Belakang : Indonesia adalah dengan iklim tropis dan kelembapan yang tinggi, dimana menjadi salah satu faktor penyebab infeksi jamur kulit termasuk kandidiasis. Kandidiasis disebabkan oleh jamur Candida terutama Candida albicans. Berbagai obat antijamur dapat digunakan untuk mengobati kandidiasis, baik obat kimia maupun tradisional. Faktor keamanan dan pertimbangan harga menjadi nilai jual peningkatan penggunaan obat tradisional. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah cengkeh. Cengkeh mengandung minyak atsiri 10–20% yang memiliki senyawa eugenol 81,2% dan berperan sebagai antijamur. Tujuan : Mengetahui adanya aktivitas minyak atsiri bunga cengkeh dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain Post Test Only Control Group Design. Subyek penelitian adalah jamur Candida albicans berumur 24 jam, diinokulasi pada media SDA dan diberi minyak atsiri bunga cengkeh konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5% dan 2,0% yang diresapkan pada disk cakram, termasuk ketokonazol 1% sebagai kontrol positif dan CMC 1% sebagai kontrol negatif. Pengamatan adanya aktivitas minyak atsiri bunga cengkeh dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat menggunakan jangka sorong. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan One Way Anova. Hasil : Rerata diameter zona hambat yang dihasilkan minyak atsiri bunga cengkeh konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5% dan 2,0% secara berurutan adalah 7,79 mm, 12,02 mm, 12,80 mm dan 13,96 mm. Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri bunga cengkeh, semakin besar diameter zona hambat jamur Candida albicans yang terbentuk. Hasil uji statistik menunjukkan adanya aktivitas antifungi minyak atsiri bunga cengkeh dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dengan konsentrasi optimal sebesar 2%. Kesimpulan : Minyak atsiri bunga cengkeh memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Kata Kunci : Minyak atsiri bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.), jamur Candida albicans, diameter zona hamba

    Pengaruh Pemberian Yoghurt Susu Kambing Dengan Bakteri Asam Laktat Terhadap Kadar Fraksi Lipid Tikus Putih Hiperlipidemia

    No full text
    Hyperlipidemic or elevated cholesterol levels in the bloodstream is a risk factor for coronary heart disease, which is the leading cause of death in the world. Yoghurt is fermented milk containing lactic acid bacteria that can lower cholesterol and trigliserida level. Goat milk is milk that has advantages easily digested because it has a smaller globule size and has a therapeutic value and is hypoallergenic, so safe to be consumed by everyone.&nbsp; To determine the effect of giving goat milk yoghurt with Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium to lipid fraction levels in hyperlipidemic white rats. The pure research experience using Pre-test - Post-Test With Control Group Design with 30 samples induced-hyperlipidemic Sprague Dawley rats consisting of 5 treatment groups, include negative control group, positive control group, simvastatin group (dose 0.18 mg/200 gram BB), treatment 1 group (dose 2.7 ml / 200 gram BB) and treatment 2 group (dose 5.4 ml/200 gram BB). The data obtained were treatment descriptively and statistically presented in the form of tables and graphs. Goat milk yoghurt with Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium bacteria with a dose of 2.7 ml / 200 gram BB/ day; doses of 5.4 ml/200 gram BB/day; and simvastatin drugs may lower lipid fraction levels with a median percentage of successively showing Cholesterol results 41,24%, 53,65% and 47,92%, Triglycerides 59,75%, 56,39% and 60,52%, HDL yields 56.67%, 65.70% and 69.79%, LDL 66.46%, 54.24% and 72.02%. The results of data analysis in statistics using One Way ANOVA showed that there was a difference of lipid fraction level in each treatment group significantly (p&lt;0.05). There is an effect of giving goat milk yoghurt with Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium on lipid fraction levels in white rats
    corecore