473 research outputs found

    Implementasi Perda No.10 Tahun 2011 Tentang Pertambangan Mineral Bukan Logam Dan Batuan Di Kabupaten Boyolali

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan memahami dan mencermati implementasi, faktor penghambat implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No.10 Tahun 2011 untuk kemudian dicarikan solusi terbaik, serta mengetahui dan memberikan rekomendasi terkait upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Boyolali akibat proses penambangan pasir di Desa Klakah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian antara lain Kepala Balai ESDM Wilayah Solo, Kepala dan staf lapangan Bidang Geologi Mineral dan Batubara Balai ESDM Solo, Kasi Perlindungan Lahan dan Irigasi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi Kabupaten Boyolali, Kepala Desa Klakah, Kontraktor Tambang CV. Merapi Manunggal, Aktifis Lembaga Genesis Merapi dan masyarakat penambang Desa Klakah. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Tehnik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Tehnik analisis data menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No.10 Tahun 2011 telah berjalan dengan baik. Secara umum, kebijakan ini berhasil memberikan perubahan yang signifikan terhadap kegiatan pertambangan yang berwawasan lingkungan di Kabupaten Boyolali khususnya di Desa Klakah. Pelaksanaan kebijakan pertambangan melibatkan beberapa implementor kebijakan melalui dukungan komunikasi dan koordinasi, berdasarkan kekuasaan, kepentingan, dan karakteristik yang dimiliki, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam mewujudkan pertambangan yang berwawasan lingkungan di Kabupaten Boyolali khususnya di Desa Klakah. Hambatan/kendala yang muncul dalam implementasi adalah proses penertiban lokasi tambang, rendahnya kesadaran dari sebagian masyarakat penambang Desa Klakah tentang pentingnya penambangan yang berwawasan lingkungan, proses pengawasan lokasi-lokasi tambang yang ada di Kabupaten Boyolali serta usaha reklamasi lahan pasca tambang di Desa Klakah. Usaha pelestarian lingkungan yang dilakukan yaitu dengan penanaman pohon atau reboisasi di kawasan hulu sungai Apu dan melakukan pemasangan patok batas bagi para penambang manual serta pemasangan papan kawasan taman nasional di 3 titik di hulu sungai Apu yang berada di Wilayah Desa Klakah. Kata Kunci : implementasi, pertambangan mineral, pertambangn berwawasan lingkunga

    Hubungan elastisitas permintaan dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Timur

    Get PDF
    Perkembangan ekonomi saat ini sangatlah pesat dari tahun ke tahun. Khususnya pulau jawa, salah satu pulau yang perkembangnya sangatlah pesat dibandingkan pulau pulau lainnya. Serta di provinsi Jawa Timur inilah juga merupakan provinsi yang terbilang pesat yang berada di pulau jawa. Maka dari itu, kali ini saya membuat jurnal yang akan membahas elastisitas permintaan barang yang dapat dipengaruhi oleh faktor faktor lain serta akan berhubungan dengan perkembangan usaha mikro, kecil, dan manengah (UMKM)

    PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN PABRIK ROTI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) serta metode Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Teknis pengumpulan data menggunakan metode riset perpustakaan dan eknik wawancara. Perhitungan harga pokok produksi menggunakan dua metode yaitu metode Activity Based Costing (ABC) dan metode Konvensional. Dalam menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) pada pabrik roti merupakan metode yang baik untuk dilakukan. Karena pada metode Activity Based Costing (ABC) diperincikan secara detail dalam aktivitas-aktivitas yang terkait pada produksi. Dalam perhitungan tersebut seluruh aktivitas dipisahkan mulai dari persiapan bahan untuk diolah, melakukan pengadonan, melakukan pencetakkan atau pengemasan, sampai roti siap untuk dijual atau di pasarkan. Sedangkan metode konvensional menggabungkan seluruh biaya. Dalam perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) sangat cocok digunakan management dalam mengambil keputusan untuk menentukan harga jual produk sehingga mendapatkan laba yang maksimal

    TRANSFORMASI KUALITAS PELAYANAN PASAR SAYUR MODERN DAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA PROBOLINGGO

    Get PDF
    The quality of a service greatly influences and determines the satisfaction of consumers. The dimensions of service quality consist of Responsiveness, Assurance, Tangible, Empathy, and Reliability. In service quality, it can find out the main priorities that must be improved and can find improvement solutions for services that cannot meet customer satisfaction. This research was conducted in a modern market, namely Kang Sayur Supermarket Probolinggo City and a traditional market, namely Pasar Baru Probolinggo City. In this study, the number of items is 15 question items, so the number of respondents used is 15 statement items multiplied by 5 equals 75 respondents. The results of the Service Quality gap analysis at the Kang Sayur Supermarket service quality attribute obtained a positive gap value more than a negative value, while consumers can be declared dissatisfied with the service at the New Market because a negative gap value is obtained more than a positive value. In accordance with the results of the IPA quadrant analysis and the Cartesian diagram, the dimensions of service quality at Kang Sayur Supermarket which are the top priority are the dimensions of Empathy (attentiveness), namely understanding the needs of consumers. The main priority at Pasar Baru is in the Responsiveness dimension, namely providing solutions to product purchase errors and in the Empathy dimension, namely employees being able to communicate well and listen to and accept consumer complaints. The existence of improvement solutions on service quality can increase customer satisfaction at Kang Sayur Supermarket and Pasar Baru Probolinggo City

    PENERAPAN MODEL PEMBANGKIT ARGUMEN DENGAN METODE INVESTIGASI SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA PADA MATERI KALOR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan berargumentasi bagi siswa. Kemampuan berargumentasi merupakan salah satu kemampuan berpikir yang harus dicapai siswa untuk memenuhi standar kompetensi lulusan SMA. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berargumentasi siswa adalah melalui proses pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk melakukan diskusi dan argumentasi dalam kelompok. Model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains menekankan kegiatan pembelajaran agar siswa terlibat dalam mengembangkan kemampuan berargumentasi. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang peningkatan kemampuan berargumentasi dan aspek argumentasi siswa sebagai impak penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains pada materi kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dengan desain penelitian pretest and posttest group. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes kemampuan berargumentasi, lembar observasi, dan wawancara. Subjek penelitian adalah siswa kelas X di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung sebanyak 33 orang yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Untuk melihat peningkatan kemampuan berargumentasi siswa digunakan teknik perhitungan gain yang dinormalisasi (). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan berargumentasi berada pada kategori sedang. Peningkatan aspek kemampuan argumentasi yaitu kemampuan membuat klaim, menyertakan dan menganalisis data, kemampuan membuat pembenaran, dan kemampuan memberikan dukungan berada pada kategori sedang. Disimpulkan bahwa penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa. This research based on the importance of argumentation skill for students. Argumentation skill is one of thinking skill that must be reached by student to fulfill the competence standard of highschool graduate. One of the effort to expand student’s argumentation skills is a learning process that fasilitate students to discuss and argue in a group. Model of generating arguments through science investigation method emphasizes learning activities in order to make students involved in enhancing argumentation skills. The purpose of this research is to get a picture of enhanced argumentation skills and student’s aspect of argumentation as the effect of model of generating arguments through science investigation method applied on heat subject. The method of this research is pre-experiment with pretest and posttest group design. The instruments of the research covered argumentation skills test, observation sheet, and interview. The subjects of the research are 33 10th grade students in a high school at Bandung who were collected by cluster random sampling technique. To see the enhancement of student’s argumentation skills, we used normalized gain as the calculation technique (). The result of the research showed that the enhancement of argumentation skills is on moderate level. Enhancement of argumentation skills aspects (claim, enclose and anilyze data, make justification, and support) is on moderate level. The conclusion showed that model of generating arguments through science investigation method enhanced student’s argumentation skills

    Social Values Of Village Circumcism Tradition For The People Of Belar Village, Ibul Village, Simpang Teritip District, Bangka Barat

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang tradisi sunatan kampung yang masih dipertahankan oleh masyarakat Dusun Belar karena telah diwariskan secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai sosial apa saja yang terkandung dalam tradisi sunatan kampung dan mengapa tradisi sunatan kampung masih bertahan Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis memiliki tahapan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang ditentukan melalui random sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika dikaitkan dengan tradisi sunatan kampung pada masyarakat Dusun Belar, tradisi ini tetap bertahan hingga saat ini tanpa adanya paksaan meskipun sunatan modern telah ada, tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Belar dengan konsep AGIL Taclcoot Parsons, maka dapat dikatakan tradisi sunatan kampung dapat bertahan hingga saat ini, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Masyarakat Dusun Belar mempunyai tradisi secara turun temurun yakni tradisi khitanan ( Sunat Kampung). Sejarah dan latar belakang tradisi Sunat Kampung dilatarbelakangi oleh adanya adat istiadat dan ajaran agama terutama mengikuti sunah Rosu

    ANALISIS PROSES SAFETY DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY

    Get PDF
    PT. International Chemical Industry adalah salah satu perusahaan yang memproduksi baterai. PT. International Chemical Industry telah menerapkan SMK3, tetapi masih belum optimal. Dalam penelitian ini, perhitungan resiko kecelakaan yang mungkin terjadi dalam proses produksi menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Kemudian menggunakan metode Nordic body map (NBM) dan juga Quick Exposure Checklist (QEC) untuk menentukan bagaimana postur tubuh saat kondisi kerja dan nyeri atau sakit yang dirasakan. Setelah itu dilakukan root cause analysis untuk menentukan penyebab kecelakaan secara keseluruhan. Berdasarkan hasil FMEA diperoleh 6 kategori risiko tinggi, 3 risiko menengah dan 26 kategori risiko rendah. Sementara kondisi pekerja dalam hal postur kerja perlu diselidiki lebih lanjut untuk operator dan perbaikan segera untuk non-operator (pekerja transportasi). Hasil rekomendasi adalah untuk mengembangkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan dan menciptakan sebuah program yang terjadwal, mengendalikan risiko yang terkait dengan alat pelindung diri, kelengkapan peralatan pertolongan pertama (P3K), dan memasang tanda-tanda keselamatan kerja dan kesehatan

    Bimbingan Konseling dalam Konteks Spiritual Terhadap Pasien Rehabilitasi Napza di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang

    Get PDF
      Napza atau narkoba dapat memengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat atau otak sehingga apabila disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis, jiwa dan terganggunya fungsi sosial seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku dalam konteks spiritual  pasien rehabilitasi Napza. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang melakukan observasi, dan Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelakasanaan Rehabilitasi Pasien Napza juga dapat di bentuk kepribadiannya dengan memberikan bimbingan dan konseling pada aspek konteks spiritualnya yang mencakup aspek pengalaman ibadah (prayer fulfillment) yang dilakukan oleh kelima subjek secara bersamaan yaitu pengamalan ibadah, keyakinan hidup (universalitas) serta tanggung jawab terhadap kehidupannya (keterkaitan) yang telah mereka jalani sepenuhnya dari pasien yang sebelumnya ketergantungan menjadi pribadi yang dapat mengelola dirinya dengan baik dan lebih menghargai arti kehidupan

    IMPLEMENTASI PUTUSAN REHABILITASI BAGI PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI SURABAYA

    Get PDF
    AbstractThis study aims to determine the implementation of rehabilitation decisions for narcotics users in Surabaya District Court. And to find out the obstacles in implementing rehabilitation. This research uses an empirical juridical method that is research in the form of empirical studies to find theories about the process of occurrence and about the process of working and the effectiveness of law in society. Data sources were obtained from literature, applicable laws and interviews with Judges of the Surabaya District Court. The analysis used uses the recapitulation of decision data from the Surabaya District Court regarding drug decisions. Article 54 of Law No. 35/2009 concerning Narcotics states that: Narcotics addicts and victims of narcotics abusers must undergo medical rehabilitation or social rehabilitation. The results of the study can be concluded that the factors used by the judges in providing rehabilitation decisions are not necessarily only according to the law but with demands. Regarding the implementation of rehabilitation, it is also not free from the obstacles faced by the parties who proposed in particular. These constraints lie in the supporting and inhibiting factors of rehabilitation, the lack of socialization regarding the requirements in proposing rehabilitation. With the obstacles already made various efforts that can overcome these obstacles. Therefore there is a need for socialization - socialization and motivation as well as counseling to the next generation of the nation about the effects and dangers of narcotics so as not to be misused in the future.Keywords: narcotics; rehabilitationAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi putusan rehabilitasi bagi pengguna narkotika di pengadilan negeri surabaya. Dan untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan rehabilitasi. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris yaitu penilitian yang berupa studi - studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya dan efektifitas hukum di dalam masyarakat. Sumber data diperoleh dari literatur, perundang-undangan yang berlaku dan wawancara kepada Hakim Pengadilan Negeri Surabaya. Analisis yang digunakan menggunakan data rekapitulasi putusan dari Pengadilan Negeri Surabaya mengenai putusan narkoba. Pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika menyatakan bahwa pecandu narkotika dan korban penyalahguna narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis atau rehabilitasi sosial. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang digunakan hakim dalam memberikan putusan rehabilitasi tidak serta merta hanya dengan menurut undang-undang saja melainkan dengan tuntutan. Tentang pelaksanaan rehabilitasi juga tidak lepas dari kendala yang dihadapi oleh para pihak yang mengajukan khususnya. Kendala-kendala tersebut terdapat pada faktor pendukung serta faktor penghambat rehabilitasi, kurangnya sosialisasi mengenai syarat-syarat dalam mengajukan rehabilitasi. Dengan adanya kendala sudah dilakukan berbagai upaya yang dapat mengatasi kendala tersebut. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi-sosialisasi dan motivasi dan juga konseling kepada generasi penerus bangsa tentang dampak serta bahaya narkotika agar tidak disalahgunakan dikemudian hari.Kata kunci: narkotika; rehabilitas

    Written corrective feedback on student’s research proposal in Academic Writing Course at English Teacher Education Department of UIN Sunan Ampel Surabaya

    Get PDF
    This study focuses on written corrective feedback applied by the teacher on the students’ research proposal in “Academic Writing in Research” Course at English Education Department of UIN Sunan Ampel Surabaya. This research identifies types of written corrective feedback applied by teacher on students’ research proposal and finds out teacher’s reasons for applying type of written corrective feedback that is mostly appeared. This study applies a descriptive qualitative method and checklist as an instrument. To conduct the research, the researcher analyzes 10 reserach proposals borrowed from students to identify types of written corrective feedback based on theory of Rod Ellis. The researcher also interviews teacher in order to obtain more data dealing with the analysis. The result of the research shows that there are four types of written corrective feedback applied by teacher. Those are direct corrective feedback as many as 43,55%, indirect corrective feedback as many as 21,47%, focused feedback as many as 31,90%, and unfocused feedback as many as 3,06%. From those four types of written corrective feedback, direct corrective feedback is mostly applied by the teacher. The teacher said that direct corrective feedback is so useful that many students can easily recognize their mistakes in their writing
    • …
    corecore