2 research outputs found

    ANALISA GAMBARAN POST MORTEM MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS ORGAN PARU DAN USUS HALUS PADA TIKUS WISTAR SETELAH PEMBERIAN WARFARIN LD-50 DAN LD-100

    Get PDF
    Introduction : More than 800.000 people died every years from suicide, and in 2012 suicidal acts on 15-29 years old become the second most cause. Suicide by poison is one of the most used, Warfarins role here aside from its therapeutical effect as anticoagulant, and also as rodenticide in household often misused for a way to suicide. This study is aimed to analyze the differences of macroscopic and microscopics representation in lungs and small intestine on Wistar mouse after LD50 dan LD100 Warfarin administration. Method : This is experimental analytic study, using total sample of 27 mouse, male Rattus norvegicus as the sample. These 27 mouse will be divided into 3 group, 9 eachs. First group is administered LD50 Warfarin, second group is administered LD100 Warfarin, and the third group as control. Result : there is no differences in macroscopic aspect of lung control group with group LD50 dan LD100, in microscopic showed massive haemmorhage. On small intestines there is differences from control group with LD50 dan LD100. Conclussion : Toxic effect from warfarin showed in microscopic view of organs with hemorrhage and destruction of its tissues. Keyword : Warfarin, Wistar, Macroscopic and Microscopic view. 1. Staff of Forensic Department, Faculty of Medicine Diponegoro University 2. Staff of Pathologic Anatomy Departmen, Faculty of Medicine Diponegoro University 3. Undergraduate Students, Faculty of Medicine Diponegoro University

    MANAGEMENT USER CENTRALIZED HOTSPOT SEBAGAI SOLUSI JALUR DATA TERPUSAT MENGGUNAKAN TEKNIK BRIDGING

    Get PDF
    Jaringan komputer saat ini sangat dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai instansi pemerintahan, kampus, dan bahkan untuk bisnis, dimana banyak sekali perusahaan yang memerlukan informasi dan data-data dari kantor-kantor lainnya dan dari rekan kerja. permasalahan tulisan ini adalah bagaimana peran management user centralized hotspot dalam upaya penyelesaian masalah jalur data terpusat yang ada pada jaringan komputer. Centralized hotspot menggabungkan beberapa AP (Access Point) yang jaraknya terpisah-pisah digabungkan menjadi satu kesatuan konfigurasi yang terpusat dan teratur dengan baik. Kelebihan dari konsep ini adalah: 1) user hanya dibuat sekali saja pada router master, tidak dibuat pada masing masing AP (Access Point) sehingga memudahkan pada administrator membuat user baru dan mengaturnya; 2) maintenance dan pemeliharaan AP hanya dilakukan pada router master saja, karena setiap AP point yang ada hanyalah port bridging yang fungsinya hanya meneruskan sinyal sesuai tempat AP yang dipasang; 3) kebutuhan akses data oleh user, jalur lebar datanya dapat diatur sesuai dengan keinginan admin dan user sendiri berdasarkan regulasi bersama; dan 4) aktifitas semua user dapat dipantau secara real time, mulai dari lama akses user, Tx dan Rx user, serta profile dari user tersebut. Pada teknik bridging ini, masing-masing peralatan Access Point yang letaknya berjauhan, dapat disatukan. Yaitu dengan menggunakan Bridging pada masing-masing ether sehingga menjadi satu jalur atau satu segemet IP ( Internet Protokol ). Sehingga setiap user yang lagin pada masing-masing Access Point dapat terkumpul menjadi satu, sehingga admin dapat mudah mengendalikan setiap user nya
    corecore