1 research outputs found
POTENSI SENYAWA BIOAKTIF DARI GEDI HIJAU (Abelmoschus manihot) SEBAGAI INHIBITOR TERHADAP BAKTERI RESISTEN ANTIBIOTIK
ABSTRACTThe cases of antibiotic resistance have started to emerge in Indonesia with the finding of antibiotic- resistant bacteria isolates. Green gedi (Abelmoschus manihot) is a plant that has been used by the Minahasanese as a daily diet. It has been shown to have high antibacterial activity against gram-negative and gram-positive bacteria. This study aims to find out the inhibition activity of Green gedi (A. manihot) against several proteins which are critical in the life cycle of the antibiotic-resistant bacteria Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Carbapenem-Resistant Pseudomonas Aeruginosa (CRPA), Carbapenem- Resistant Acinetobacter baumannii (CRAB), and Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae (CRE) using in silico approach. This study used an in silico method with a molecular docking approach to see the inhibitions of the bioactive compounds against Penicillin Binding Protein 2a (PBP2a) of MRSA, LasR of CRPA, 3- deoxymanno-octulosonate cytidylyltransferase (kdsB) of CRAB, and NDM-1 of CRE. The in silico test results showed that Myricetin is the compound that has the best inhibitory activity against PBP2a of MRSA, Quercitrin has the best inhibition value against LasR of CRPA and NDM-1 of CRE, while Quercetin-3-O-glucoside has the best binding energy against kdsB of CRAB. Through this in silico approach, the bioactive compounds from green gedi (A. manihot) were predicted to a have greater potential of antibacterial activity against MRSA, CRAB, CRPA, and CRE compared to the antibiotics Ampicillin and Carbapenem. Keywords: Antibiotic-Resistant Bacteria, Green gedi, Bioactive compounds, Molecular docking. ABSTRAKKasus resistensi antibiotik di Indonesia telah mulai bermunculan ditandai dengan ditemukannya beberapa isolat bakteri yang tidak sensitif terhadap antibiotik. Gedi hijau (Abelmoschus manihot) merupakan tanaman yang banyak dimaanfaatkan sebagai sayur oleh masyarakat Minahasa. Daun gedi hijau (A. manihot) memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hambatan daun gedi hijau (A. manihot) terhadap protein yang berperan penting dalam siklus hidup bakteri resisten Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Carbapenem-Resistant Pseudomonas Aeruginosa (CRPA), Carbapenem-Resistant Acinetobacter baumannii (CRAB), dan Carbapenem-Resistant Enterobacteriaceae (CRE) secara in silico. Penelitian ini menggunakan metode in silico dengan pendekatan penambatan molekuler terhadap Penicillin Binding Protein 2a (PBP2a) dari MRSA, LasR dari CRPA, 3- deoxy- manno-octulosonate cytidylyltransferase (kdsB) dari CRAB, dan NDM-1 dari CRE. Hasil pengujian in silico menunjukkan Myricetin merupakan senyawa yang memiliki aktivitas hambatan terbaik terhadap PBP2a dari MRSA, Quercitrin memiliki nilai inhibisi terbaik terhadap LasR dari CRPA dan NDM-1 dari CRE, sedangkan Quercetin-3-O-glucoside memiliki energi ikatan yang paling baik terhadap kdsB dari CRAB. Melalui pendekatan in silico, senyawa- senyawa bioaktif dalam gedi hijau (A. manihot) diprediksi memiliki potensi aktivitas antibakteri terhadap MRSA, CRAB, CRPA, dan CRE yang lebih besar dibandingkan dengan antibiotik Ampicillin dan Carbapenem Kata kunci: Bakteri resisten antibiotik, Gedi hijau, Senyawa bioaktif, penambatan molekuler