350 research outputs found

    Tingkat kepatuhan masyarakat pengguna jalan terhadap fungsi rambu dan makna (Studi Kasus di Cilacap)

    Get PDF
    Cilacap sebagai kabupaten terbesar di Jawa Tengah memiliki 24 kecamatan mempunyai masalah perilaku berlalu lintas terutama pelanggaran rambu dan marka jalan. Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Gatot Subroto merupakan jalan nasional yang berada di Cilacap, dari data yang diperoleh dari DLLAJR, Departemen Perhubungan misalnya, lebih dari 85% faktor penyebab kecelakaan jalan raya di Indonesia adalah faktor manusia, khususnya para pengemudi. Hal ini akibat pelanggaran terhadap rambu-rambu dan marka jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi rambu dan marka, tingkat kepatuhan dan tingkat pemahaman masyarakat pengguna jalan Pengambilan data pada penelitian ini dengan cara survei rambu dan marka untuk mendapatkan kondisi rambu dan marka, survei pencatatan kendaraan untuk mengetahui volume lalu lintas dan survei pelanggaran rambu dan marka untuk mengetahui tingkat kepatuhan, serta penyebaran kuisioner terhadap para pengguna jalan untuk mengetahui tingkat pemahaman. Kuisioner yang disebar berdasarkan perhitungan jumlah sampel yang didapat dari volume lalu lintas pada masing-masing ruas jalan yang ditinjau yang dilakukan pada hari Senin 17 Januari 2011 dan Selasa 18 Januari 2011. Survei lalu lintas dan pelanggaran rambu dan marka dilakukan pada hari Senin 7 Februari 2011, Rabu 9 Februari 2011, dan Sabtu 12 Februari 2011 pada jam 06.30 sampai 08.30, 12.00 sampai 14.00, dan 18.00 sampai 20.00. Hasil analisis dan hasil survei didapatkan kondisi marka di Jalan Urip Sumoharjo arah barat dan timur dalam keadaan sangat buruk yaitu marka membujur, dan kondisi rambu dalam keadaan baik. Kondisi marka di Jalan Gatot Subroto arah barat dan timur dalam keadaan buruk yaitu marka lain (Zebra Cross), dan kondisi rambu arah barat dalam keadaan baik tetapi arah timur terdapat rambu dalam keadaan buruk yaitu rambu petunjuk masjid. Tingkat kepatuhan tertinggi dari 4 jenis kendaraan berdasarkan 2 tinjauan ruas jalan adalah kendaraan berat (HV) dan kendaraan tidak bermotor (UM) dengan persentase 100% (sangat patuh) dan jam kejadian yang berbeda-beda. Tingkat pemahaman tertinggi masyarakat pengguna jalan dengan tingkat pemahaman sangat paham dari 2 ruas jalan mempunyai karakteristik responden yang sama yaitu jenis kelamin laki-laki, usia 20 sampai 30 tahun, tingkat pendidikan pasca sarjana, jenis pekerjaan mahasiswa, jenis pekerjaan pemerintahan, serta peran pengguna jalan sebagai pengemudi. Kata Kunci: Rambu, Marka, Tingkat Kepatuhan, Pengguna Jalan

    Analisis Kinerja Pada Proses Bisnis PT. Trisakti Mustika Graphika dengan Metode Balanced Scorecard

    Get PDF
    PT. Trisakti Mustika Graphika adalah perusahaan manufaktur bidang security printing (percetakan dokumen rahasia). Untuk mempertahankan keberlangsungan proses bisnis dan mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki, kaitannya dengan peningkatan layanan kepada konsumen, PT. Trisakti Mustika Graphika menerapkan alur proses bisnis yang seefektif dan seefisien mungkin agar konsumen dapat dilayani dengan baik. Namun didalam proses bisnis yang telah disusun dengan baik tersebut masih terganjal oleh faktor SDM yang tidak dapat menjalankan proses bisnis dengan optimal. Banyak terjadi penyimpangan - penyimpangan tindakan yang memang secara mikro hal tersebut dapat mempersingkat waktu dan dianggap lebih efisien, tapi dari sudut pandang yang lebih makro, penyimpangan yang terjadi tersebut dapat menimbulkan permasalahan tersendiri yang akhirnya akan menghambat proses bisnis yang dijalankan oleh PT. Trisakti Mustika Graphika. Metode Balanced Scorecard dan didukung dengan kuesioner diharapkan akan mampu memberikan rekomendasi solusi untuk masalah tersebut. Balanced Scorecard yang akan menilik 4 perspektif dalam perusahaan, yaitu: Pelanggan, Finansial, Proses bisnis, dan Pertumbuhan dan Pembelajaran akan mampu menemukan titik yang paling crusial yang dialami PT. Trisakti Mustika Graphika. Sehingga dapat ditemukan dimana permasalahan inti yang terjadi dan dengan bertahap dapat segera dibelokkan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan bisnis PT. Trisakti Mustika Graphika

    SHORT SEA SHIPPING DAN INTERMODA UNTUK ANGKUTAN BARANG

    Get PDF
    Short Sea Shipping telah banyak digunakan di negara Asia, Eropa dan Amerika. SSS sebagai moda transportasi laut alternatif karena  dapat mengurangi kemacetan dan keterlambatan pada sistem transportasi jalan,  mempunyai biaya yang kompetitif daripada moda lain seperti kereta api dan jalan raya,  waktu tempuh lebih singkat dengan melintasi selat atau teluk, dan rendahnya pencemaran udara yang ditimbulkannya. Transportasi intermoda adalah pergerakan barang dalam satu dan unit pengangkutan yang sama atau kendaraan yang berturut-turut menggunakan dua atau lebih moda transportasi tanpa penanganan barang itu sendiri dalam mengubah moda. Untuk mengembangan SSS perlu integrasi penuh dalam rantai pasok antar moda sehingga SSS layak dari segi biaya dan waktu dibandingkan dengan moda darat/truk.   Keywords :  short ses shipping, intermoda, transportasi laut alternatif &nbsp

    Segmentasi Pasar Pengguna Jasa Angkutan Kereta Api Perkotaan Tanahabang-serpong

    Full text link
    KRL transport operator should be able to create specific products in order to answer the demands and needs of service users. This study aims to determine market segmentation and positioning of the user of KRL Tanahabang-Serpong line based on class of service. Analyses were performed using the methods of K-Means Cluster and correspondence analysis. The results suggest that the market of KRL Tanahabang-Serpong line can be divided into 3 segments, namely segment of the upper class which is not too concerned with price, segment of the middle-class which is realistic on price, and segment of lower class which is oriented on price only. From the mapping results of the user's perception of the KRL services, it is found that there is an associative relationships of the product image in the minds of consumers, namely KRL Express - Fast and On Time, KRL Economy with AC - Comfortable and Affordable, and KRL Economy - Cheap

    A Model of Manau Rattan Distribution Cost in Sumatra

    Get PDF
    Currently, rattan raw material price is not stable because its price is influenced by the difficulties encountered in rattan raw materials distribution from the upstream to the downstream. Establishing a distribution model will help to improve Indonesian rattan distribution policy within the framework of the dynamic system. It also restores rattan market condition into the mechanism of rattan trading so that rattan businessmen will be more independent and be able to set their own trading system. It is expected that through this policy, they will experience a fairer and more competitive rivalry in this rattan industry

    Analisa Kesalahan Fonetik Pada Buku “7 Hari Kuasai Materi Bahasa Mandarin”

    Get PDF
    Tujuan dari pembuatan artikel ini adalah untuk menganalisa kesalahan fonetik pada buku “7 Hari Kuasai Materi Bahasa Mandarin” tersebut. Didalam menjalankan analisa kesalahan ini, metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan pengamatan terhadap fonetik-fonetik dari karakter-karakter bahasa Mandarin yang terdapat pada bagian pertama tentang percakapan sehari-hari dalam buku tersebut. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa seorang penulis buku Bahasa Mandarin perlu memperhatikan dengan seksama fonetik-fonetik dari karakter-karakter Bahasa Mandarin, sehingga buku yang diterbitkan dapat meningkatkan kemahiran pembelajar bahasa Mandarin dalam berbahasa Mandarin yang baik dan benar di berbagai situasi, lokasi, dan kondisi. Kata kunci: fonetik, nada, karakter

    Perilaku Berisiko dan Keluhan Subjektif Memori (KSM) pada Kelompok Umur 25 Tahun ke Atas di Kota Bogor Tengah

    Get PDF
    The prevalence of subjective cognitive complaints (SCC) is increasing over the last 10 years. Subjectivecognitive complaints reflect early signs of neurodegenerative disease that will develop into dementia. Theobjective of the study was to obtain the incidence rate of SCC and to get predictors of SCC in Bogor City.The sample was prospective cohort sample as much as 3260 respondents with mean age 47.6 ± 9.7 yearsand no SCC at the beginning of analysis. Data were collected by interview, measurement and laboratoryexamination every 2 years. The risk factors include characteristics, health status and risk behavior. Datawas analyzed using chi-square test and regression logistic. The incidence of SCC was 216 persons per1,000 population per 2 years. After adjusting for age, the SCC predictors were less physical activity (OR1.9 time; 95% CI: 1.6-2.3), central obesity (OR 1.2; 95% CI: 1.0-1, 5), intake of sodium ≥2000 mg per day(OR 0.6; 95% CI: 0,5-0,7), mental disorder (OR 1.9; 95% CI: 1.6-2.3 ) and migraine (OR 1.6 times, 95% CI:1.3-1.9) on the incidence of SCC. It is concluded that the incidence rate of SCC is 216 people per 1,000population per 2 years. Predictors of SCC are less physical activity, central obesity, intake of sodium ≥2000mg per day, mental disorders and migraine. It is suggested that specific interventions such as increasingphysical activity regularly, maintaining ideal body weight with no risk of abdominal obese, avoiding stressand controlling salt intake, especially in elderly respondents do not take too low intake. Abstrak Prevalensi keluhan subjektif memori (KSM) semakin meningkat.Keluhan subjektif memorimencerminkan tanda awal penyakit neurodegeneratif yang akan berkembang menjadi demensia. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan incidence rateKSM dan mendapatkan prediktor terjadinya KSM di Kota Bogor.Sampel penelitian merupakan subsampelkohor prospektif sebanyak 3260 responden dengan rerata umur 47,6±9,7 tahun dan bebas KSMdi awal analisis.Data dikumpulkan dengan metode wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan yang dilakukan setiap 2 tahun.Faktor risiko meliputi karakteristik, status kesehatan dan perilaku berisiko.Analisis data dengan uji chi-square dan logistik regresi.Hasilpenelitian menyatakan insiden KSMsebesar 216 orang per 1.000 penduduk per 2 tahun.Setelah menyesuaikan faktor umur, prediktor KSM adalah kurang aktivitas fisik (OR 1,9 kali, 95% CI:1,6-2,3), obesitas sentral (OR 1,2 kali, 95% CI:1,0-1,5), asupan natrium ≥2000 mg per hari (OR 0,6 kali, 95% CI: 0,5-0,7), gangguan mental (OR 1,9 kali, 95% CI:1,6-2,3) dan migren(OR 1,6 kali, 95% CI:1,3-1,9) terhadap insidens KSM. Disimpulkan bahwa insiden KSM sebesar 216 orang per 1.000 penduduk per 2 tahun.  Prediktor KSMadalah kurang aktivitas fisik, obesitas sentral, asupan natrium ≥2000 mg per hari, gangguan mental dan migren.Disarankan bahwa intervensi spesifik perlu dilakukan pada prediktor KSM

    EVALUATION OF "BELAJAR BAHASA MANDARIN PINTAR DAN CERDAS DENGAN PANDUAN 3 BAHASA UNTUK KELAS 1 SD"

    Get PDF
    Evaluation of "Belajar Bahasa Mandarin Pintar dan Cerdas dengan Panduan 3 Bahasa untuk Kelas 1 SD" which is used for grade one elementary students is intended to know whether the textbook can be adopted or adapted by identifying the strengths and weaknesses. The result of the evaluation is that the textbook of "Belajar Bahasa Mandarin Pintar dan Cerdas dengan Panduan 3 Bahasa untuk Kelas 1 SD" cannot be adopted to be used for grade one elementary students, but itcan be adapted

    IMPLEMENTASI BUDAYA LITERASI DENGAN JURNAL BELAJAR IPA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI IPA DAN TUGAS PROYEK

    Get PDF
    SMPN 3 Probolinggo memiliki program budaya literasi. Program ini telah berjalan tetapi perlu penguatan. Mata pelajaran IPA mendukung program tersebut dengan mengimplementasikan model budaya literasi IPA dengan jurnal belajar IPA. Tujuan penelitian ini: (1) Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran model budaya literasi dengan jurnal belajar IPA untuk meningkatkan literasi IPA dan tugas proyek. (2) Mengetahui keberhasilan implementasi pembelajaran model budaya literasi IPA dengan jurnal belajar IPA dalam meningkatkan literasi IPA dan tugas proyek IPA. Subjek penelitian kualitatif dengan rancangan PTK dengan dua siklus ini adalah siswa kelas VII.3 semester genap, tahun pelajaran 2019-2020. Hasil penelitian: (1) Keterlaksanaan implementasi pembelajaran pada siklus I 91% (sangat baik) dan siklus II 94% (sangat baik). (2). Terjadi peningkatan nilai lembar kerja literasi IPA dari siklus I 78 kategori tuntas ke siklus II 95 kategori kategori tuntas dan peningkatan nilai tugas proyek dari siklus I (80) kategori tuntas ke siklus II (83) kategori tuntas. Abstract: SMPN 3 Probolinggo has a literacy program at the school culture; it has done smoothly but still needs strengthening. Science as a subject supports such that programs by implementing of writing learning journal after teaching learning process. The aims of this research is: 1) knowing the carried out of literacy model in science teaching learning process with learning journal to improve science literacy and science project. 2) Knowing the succesed of implementation of learning literacy cultur models with science learning journal. This research is a classroom action research has done in two cyrcles, cover students of grade VII.3 even semester, academic year 2019-2020. The result of the research: 1) the implementation of learning in the first cycle was 91% (very good) and the second cycle was 94% (very good). 2) There was an increase in the value of science literacy worksheet from cycles I 78 in the mastery category to the second cycle 95 in the mastery category and the increase in the value of science project from the first cycle (80) in the mastery category to the second cycle (83) in the mastery categor

    SEGMENTASI PASAR PENGGUNA JASA ANGKUTAN KERETA API PERKOTAAN TANAHABANG-SERPONG

    Get PDF
    KRL transport operator should be able to create specific products in order to answer the demands and needs of service users. This study aims to determine market segmentation and positioning of the user of KRL Tanahabang-Serpong line based on class of service. Analyses were performed using the methods of K-Means Cluster and correspondence analysis. The results suggest that the market of KRL Tanahabang-Serpong line can be divided into 3 segments, namely segment of the upper class which is not too concerned with price, segment of the middle-class which is realistic on price, and segment of lower class which is oriented on price only. From the mapping results of the user's perception of the KRL services, it is found that there is an associative relationships of the product image in the minds of consumers, namely KRL Express - Fast and On Time, KRL Economy with AC - Comfortable and Affordable, and KRL Economy - Cheap.Keywords: KRL, market segmentation, perceptual maps, product image
    corecore