2 research outputs found

    The Effect of Snakehead Fish (Channa striata) Extract on Inflammation Reaction of Skin Wound Tissue in Rattus novergicus Wistar Strain

    Get PDF
    Background: Snakehead fish has been associated with wound healing due to its high albumin content. Albumin can accelerate the inflammatory process so that tissue repair will be faster. Lack of albumin protein causes a person tend to experience prolonged wound healing. Purpose: This study aims to prove the effect of snakehead fish extract on the number of macrophages and blood vessels on the inflammatory reaction of skin wound tissue in rats. Methods: Laboratory experimental design with a total sample size of 27 male rats have undergone incisions, divided into 3 random groups: control group was given aquadest, treatment group 1was given aquadest and 50% extract of snakehead fish, and treatment group 2 was given 100% extract of snakehead fish. The rat’s skin wound tissues were taken on day 5 and observed under the microscope. The average number of macrophages and blood vessels on granulation tissue that formed at the base of the wound were counted and then performed data analysis. Result: In this study, we found a down wards trend in the average number of macrophages and blood vessels in treatment group 1 and treatment group 2. The control group and the treatment group 2 showed a significant difference, however, between the other groups did not show significant difference. Conclusion: There is a significant effect of giving 100% snakehead fish extract on decreased macrophages and blood vessels in the inflammatory reaction of skin wound tissue

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) Pada Reaksi Inflamasi Jaringan Luka Kulit Tikus Putih (Rattus novergicus) Galur Wistar ( Penelitian Eksperimental Laboratorik

    Get PDF
    Ikan gabus (Channa striata) sering dikaitkan dalam menyembuhkan berbagai penyakit termasuk penyembuhan luka. Hal ini terkait erat dengan kandungan utama yang dimiliki ikan gabus yaitu albumin. Penelitian lain menyebutkan bahwa pada pasien hipoalbuminemia, sebanyak 55,6% di antaranya mengalami penyembuhan luka yang tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ekstrak ikan gabus terhadap jumlah makrofag dan pembuluh darah baru pada luka kulit tikus jantan Rattus novergicus. Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penelitian ini dilakukan dengan memberi perlakuan ekstrak ikan gabus secara per oral pada tikus jantan yang telah diberi luka. Seluruh tikus yang memenuhi kriteria inklusi diaklimatisasi terlebih dahulu selama 6 hari untuk proses adaptasi. Dua puluh tujuh ekor tikus yang sudah diberi luka kemudian dibagi menjadi 3 kelompok secara rata. Kelompok pertama hanya diberi aquades sebagai kontrol. Kelompok kedua diberi label P1, diberi aquades dan ekstrak ikan gabus 50%. Kelompok ketiga diberi label P2, diberi ekstrak ikan gabus 100%. Semua kelompok mendapat perlakuan selama 5 hari. Setelah selesai, tikus kemudian diambil jaringan luka kulit dan dilakukan pembuatan sediaan histopatologi dengan pengecatan HE. Data jumlah makrofag dan pembuluh darah baru dikumpulkan dan dilakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan dengan Shapiro-wilk test, uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene test dan untuk menentukan apakah ada hubungan yang spesifik dilakukan uji One Way ANOVA. Untuk data ordinal dilakukan uji Kruskall Wallis. Hasil uji statistik menunjukkan penurunan rata-rata jumlah makrofag dan pembuluh darah baru yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan 2. Namun antara kelompok kontrol dan perlakuan 1, serta antara kedua kelompok perlakuan tidak didapatkan hasil yang signifikan, tetapi tetap tampak kecenderungan penurunan. Kesimpulan penelitian ini adalah belum terdapat pengaruh ekstrak ikan gabus 50% dalam menurunkan jumlah makrofag dan pembuluh darah baru pada jaringan luka kulit tikus putih. Namun terdapat pengaruh ekstrak ikan gabus 100% dalam menurunkan jumlah makrofag dan pembuluh darah baru pada reaksi inflamasi jaringan luka kulit tikus putih sehingga penyembuhan luka lebih cepat. Saran dari hasil penelitian ini adalah peneliti selanjutnya disarankan melakukan pemeriksaan imunohistokimia, melakukan penelitian terhadap mediator inflamasi, serta mencoba pemberian ekstrak ikan gabus (Channa striata) secara topical
    corecore