38 research outputs found

    Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Mellitus Type 2: Literature Review

    Get PDF
    Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis kompleks ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang terjadi akibat kegagalan sekresi insulin, penurunan sekresi insulin atau resistensi insulin. Kepatuhan minum obat adalah perilaku seseorang meminum obat atau melakukan perubahan gaya hidup (modifikasi gaya hidup) sesuai saran dari tenaga kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode: Penelusuran literature dilakukan melalui Ebshco dan Pubmed. Keywords yang digunakan dalam bahasa inggris adalah Medication adherence and type 2 diabetes mellitus. Penelusuran dilakukan sampai 2015-2020. Hasil penelusuran didapatkan 78 artikel terdapat 1 artikel yang duplikasi. Dari 77 artikel tersebut sebanyak 57 artikel yang dikeluarkan, kemudian setelah diskrining adalah 20 artikel, dikeluarkan lagi 15 artikel sehingga artikel yang direview adalah sebanyak 5 artikel, yang berfokus pada kepatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Hasil: Penelitian menggunakan lima jurnal internasional dan didapatkan hasil yang berbeda-beda, terdapat 2 jurnal yang menunjukan angka kepatuhan yang tinggi dan 3 jurnal lainnya didapatkan hasil yang rendah terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien DMT2. Simpulan: Berdasarkan hasil dan pembahasan literture review dari 5 jurnal, penelitian menunjukan hasil bahwa kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes mellitus tipe 2, terdapat 2 jurnal yang menunjukan angka kepatuhan yang tinggi dan 3 jurnal lainnya didapatkan hasil yang rendah terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien DMT2

    Aktivitas Fisik dan Kebiasaan Merokok Yang Berhubungan Dengan Penyakit Hipertensi pada Usia Dewasa: Literature Review

    Get PDF
    Latar belakang: Tekanan darah tinggi atau disebut dengan hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi juga sering di sebut silent killer karena dapat membunuh tanpa keluhan dan penderitanya tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki penyakit hipertensi dan baru diketahui setelah terjadinya komplikasi. Kompliasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kerukasan saraf, penyakit pembuluh darah tep, gangguan serebral, hingga retinopati (gangguan pada retina mata). Tujuan: penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dengan penyakit hipertensi. Metode: Metode dalam pencarian sumber data artikel dilakukan melalui database Google scholar dan Pubmed (2016-2020) untuk mengambil artikel yang relevan yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesi. Istilah dan kata kunci yang terkait dengan aktovitas fisik dan kebiasaan merokok dengan hipertensi pada usia dewasa yang digunakan dalam pencarian subjek terkait. Inklusi study design menggunakan Cross Sectional. Abstrak atau teks lengkap artikel penelitian ditinjau sebelum dimasukkan ke dalam ulasan sesuai dengan kriteria inklusi dan penilaian kualitas menggunakan JBI Critical Appraisal. Hasil: Berdasarkan hasil literature review didapatkan ada hubungan mengenai aktivitas fisik dan kebiaaan merokok dengan penyakit hipertensi pada usia dewasa dengan dibuktikan p- value <0.05. Kesimpulan: Di harapkan agar masyarkat lebih khusunya pada usia 18-44 tahun dapat menerima infromasi dan saran yang di sampaikan oleh pelayanan kesehatan terutama terkait dengan penyakit hipertesi agar selalu berupaya untuk mengikuti dan menjalankan hidup sehat demi mengurangi perkembangan hingga memperparah penyakit yang diderita

    Kebutuhan spiritual pada pasien dengan penyakit jantung koroner: literature review

    Get PDF
    Latar Belakang: Penyakit jantung Koroner masih menjadi penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. Pada pasien dengan penyakit ini juga banyak mengalami masalah dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya, termasuk masalah pemenuhan spiritual. Pemenuhan kebutuhan spiritual pasien jantung coroner penting dilakukan agar pasien mampu mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan spiritual pada pasien dengan penyakit jantung coroner. Metode: Penelusuran literatur dilakukan melalui google scholar dan PubMed. Keywords yang digunakan adalah dalam bahasa Inggris “Cronic illnes” AND "Spiritual Need’s" OR "Spiritual" NOT “Sprirituality” AND "Coronary Heart Disease" OR "Ischemic heart disease" OR "Coronary artery disease" AND "qualitative". Dengan metode penelitian kualitatif. Hasil: Kebutuhan spiritual dari dimensi hubungan dengan diri sendiri adalah penerimaan terhadap masa lalu. Kebutuhan spiritual dari dimensi hubungan dengan orang lain ialah adanya dukungan dari teman, pasangan atau keluarga. Kebutuhan spiritual dari dimensi hubungan dengan alam adalah tersedianya ligkungan yang nyaman. Kebutuhan dari dimensi hubungan dengan Tuhan adalah rasa syukur atas kehidupan yang dimiliki. Simpulan: Kebutuhan spiritual penting untuk dipenuhi pasien dengan penyakit jantung coroner supaya pasien mampu menghadapi kondisinya dengan kualitas hidup yang lebih baik

    Kualitas Hidup pada Pasien Dengan Penyakit Ginjal Kronik: Literature Review

    Get PDF
    Latar belakang: Penyakit ginjal kronik merupakan kelainan struktural pada ginjal yang melebihi 3 bulan. Dalam masa perawatan penyakit ginjal kronik membutuhkan terapi diantaranya adalah Peritoneal Dialysis dan Hemodialisa. Kedua terapi tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kualitas hidup pasien dapat dilihat dari segi fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana kualitas hidup pada pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik. Metode: Penelitian metode literature review ini menggunakan kata kunci berupa kualitas hidup dan penyakit ginjal kronik serta menggunakan dua database yaitu Google Scholar dan PubMed. Analisis data menggunakan seleksi literature (PRISMA) dengan kriteria inklusi naskah yang dapat diakses secara full text dalam rentang tahun terbit sejak bulan Januari 2015 – September 2020 dan jurnal yang dipakai adalah jurnal nasional dan internasional. Setelah itu dilakukan penilaian kualitas kelayakan menggunakan JBI Critical appraisal. Hasil: Hasil analisis didapatkan enam jurnal yang menjelaskan kualitas hidup pasien dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi peritoneal dialysis lebih baik daripada yang menjalani hemodialisa. Simpulan dan Saran: Kualitas hidup merupakan hal yang terpenting bagi pasien yang memiliki penyakit kronik. Kualitas hidup yang baik akan mempengaruhi segala jenis aktifitas sehari-hari yang meliputi fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Saran dari literature review ini diharapkan dari berbagai pihak baik dari tenaga kesehatan, masyarakat, keperawatan ikut andil dalam memberikan dukungan terhadap pasien yang menderita penyakit ginjal kronik agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya

    Hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku konsumsi makanan pada pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Lendah 2 Kulon Progo

    Get PDF
    Latar Belakang Penelitian: Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang terjadi akibat tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. DM tipe II adalah penyakit hiperglikemi akibat insensivitas sel terhadap insulin. Meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus salah satunya disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak baik dapat memperparah resistensi insulin. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku konsumsi makanan pada pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Lendah 2 Kulon Progo. Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelatif cross sectional. Teknik pengambilan sampling menggunakan total sampling dengan melibatkan sebanyak 43 orang responden di Puskesmas Lendah 2 Kulon Progo. Pengukuran tingkat pengetahuan dan perilaku konsumsi makanan menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji koelasi chi square. Hasil penelitian: Hasil analisis bivariat dari 43 responden dalam penelitian ini mayoritas 55,8% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 53,5% memiliki perilaku konsumsi makanan buruk. Uji korelasi chi square menandakan adanya hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku konsumsi makanan dengan nilai p value = 0,027 (<0,05). Simpulan dan saran: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku konsumsi makanan pada pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Lendah 2 Kulon Progo. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk dapat meningkatkan pengetahuannya sehingga menjadikan perilaku konsumsi makanan lebih baik

    Hubungan motivasi dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 : literature review

    Get PDF
    Latar Belakang : Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Untuk dapat mencegah terjadinya komplikasi kronis, diperlukan pengendalian Diabetes Mellitus yang baik yaitu pelaksanaan diet. Tujuan : Untuk Mengetahui Bagaimana Hubungan Motivasi Dengan Tingkat Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus Metode : Penelitian cross-sectional dengan metode literature review. Bahan analisa terdiri dari tiga jurnal dalam bahasa Indonesia dan dapat diakses full-text dengan database google scholar dan PubMed. Uji kelayakan menggunakan JBI Critical Appraisal. Hasil : Responden merupakan pasien diabetes mellitus tipe 2 yang melakukan diet diabetes melllitus tipe 2. Kepatuhan diet patuh dengan motivasi diri baik. Penderita diabetes mellitus tipe 2 terdorong untuk menjalankan diet dan melakukan diet DM seperti makan tepat waktu, memakan makanan sesuai anjuran dokter dan lain sebagainya Simpulan : Penelitian ini menunjukan hasil bahwa kepatuhan diet patuh dengan motivasi diri baik. Kepatuhan diet dipengaruhi oleh motivasi.karena dengan motivasi responden terdorong untuk menjalankan diet dan melakukan diet DM seperti makan tepat waktu, memakan makanan sesuai anjuran dokter dan lain sebagainy

    Hubungan budaya makan masyarakat pesisir dengan kejadian hipertensi di UPT Puskesmas Ngambur Kabupaten Pesisir Barat

    Get PDF
    Hipertensi adalah tekanan darah persisten dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi atau disebut penyakit darah tinggi merupakan gangguan pembuluh darah yang berkontribusi terhadap tingginya angka mortalitas di seluruh dunia. Beberapa faktor penyebab hipertensi yaitu usia, jenis kelamin, merokok, aktivitas fisik dan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di UPT Puskesmas Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat. Desain penelitian ini menggunakan Observasional-Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Metode pengambilan sampel adalah Purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian adalah 84 responden ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner sosiodemografi dan Spygmomanometer untuk kejadian hipertensi. Uji statistik menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar lansia memiliki hipertensi sedang dan berat (77,4%). Hasil uji chi square menunjukkan bahwa kondisi sosiodemografi pada lansia tidak berpengaruh terhadap kejadian hipertensi dengan nilai p pada faktor umur (p=0,196), jenis kelamin (p=0,828), pekerjaan (p=0,106) dan pendidikan terakhir nilai (p=0,444). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada satupun faktor sosiodemografi yang mempengaruhi kejadian hipertensi di UPT Puskesmas Ngambur Kabupaten Pesisir Barat. Sebagian besar lansia memiliki hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik. Kelompok ini membutuhkan perhatian khusus dari petugas kesehatan untuk mengurangi beban penyakit kardiovaskuler yang diderita oleh lansia

    Hubungan efikasi diri dengan stres pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa literature review

    Get PDF
    Latar Belakang : Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan dimana fungsi ginjal tidak bekerja dengan sempurna sehingga perlu dilakukan hemodialisis. Hemodialisis merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal. Hemodialisa dilakukan seumur hidup sehingga dapat menimbulkan stres bagi penderitanya. Tujuan : untuk menganalisis hubungan antara efikasi diri dengan stress pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Metode :metode penelitian ini yaitu menggunakan literature review. Pencarian jurnal dilakukan di Google Scholar dan PubMed. Hasil penelusuran jurnal didapatkan 5 jurnal dalam penelitian ini. Hasil : hasil keseluruhan pencarian dari 2 database terdapat 231 artikel. Setelah di screening judul dan relevansi abstrak diproleh 5 jurnal yang membuktikan efektivitas efikasi diri dengan stres pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Kesimpulan : terdapat ada hubungan antara efikasi diri dengan stress pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa Efikasi diri yang tinggi pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa akan berdampak positif terhadap kualitas hidup khususnya dalam menjalani pengobatan hemodialisis yang dapat ditunjukkan melalui tindakan dalam menghadapi setiap masalah yang dihadapi. Saran : Pentingnya efikasi diri pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis untuk mengurangi stres pada pasien dan meningkatkan proses perawatan yang dilakukan pasien

    Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan terapi insulin pada pasien dm type 2: literature review

    Get PDF
    Latar Belakang: Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah diatas nilai normal. Data di Indonesia prevalensi Diabetes Melitus berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk usia lebih 15 tahun menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018 meningkat dari 1,5% di tahun 2013 menjadi 2,0% di tahun 2018. Kepatuhan pengobatan yang tinggi merupakan salah satu perilaku yang menentukan keberasilan dalam proses kontrol glikemik. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang memiliki hubungan erat dengan kepatuhan terapi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan terapi insulin pada pasien DM type 2 berdasarkan penelusuran literature. Metode: Data base Literature review dengan menggunakan Google Scholar dan PubMed dengan kriteria inklusi naskah fulltext, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan tahun terbit 2017 sampai 2022. Hasil: Hasil penelusuran didapatkan artikel sebanyak 129 diidentifikasi. Artikel tersebut selanjutnya di saring disesuaikan dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi terkumpul 3 artikel yang didapatkan dengan menganalisa Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Terapi Insulin Pada Pasien DM Type 2. Simpulan dan Saran: Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien dengan pengobatan terapi insulin pada Diabetus Militus tipe 2. Peran dukungan keluarga sangatlah penting bagi pasien dalam proses penyembuhan guna meningkatkan kesehatan bagi pasien

    HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2: LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Diabetes Mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit gangguan metabolisme glukosa dimana tubuh gagal dalam mengontrol glukosa dalam tubuh. Gagalnya tubuh dalam mengontrol glukosa menyebabkan berbagai komplikasi. Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan aktivitas fisik. Ketika beraktivitas fisik, glukosa dalam otot untuk diubah menjadi energi. Hal tersebut menyebabkan kekosongan yang menyebabkan otot untuk menarik glukosa dalam darah sehingga kadar glukosa turun dan resistensi insulin berkurang. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap kadar glukosa darah pada pasien DMT2. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode literature review menggunakan database google scholar dan EBSCO, tahun studi 2016-2020. Menggunakan JBI critical appraisal dengan studi cross sectional. Jumlah artikel yang didapat (n= 3545) dan artikel diterima (n= 3). Adanya hubungan yang signifikan antara Aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah pasien DMT2
    corecore