224 research outputs found

    A new dual earthquake and submarine landslide source model for the 28 September 2018 Palu (Sulawesi), Indonesia tsunami

    Get PDF
    The September 2018 Palu (Sulawesi, Indonesia) tsunami has been a heavily debated event because multiple source models of three different types have been proposed for this tsunami: (i) The M w 7.5 earthquake, (ii) landslides, and (iii) dual earthquake and landslide. Surprisingly, all of these three types of models were reported as being successful in the literature in terms of reproducing the existing tsunami observations. This can be partly attributed to the limited observations available for this tsunami. This study is motivated by the results of a marine bathymetric survey, which identified evidence for submarine landslides within the Palu Bay. Our modeling shows that the tsunami cannot be exclusively attributed to the M w 7.5 earthquake. Inspired by the results of the marine survey, we propose a dual source model including a submarine landslide although most of the existing models include subaerial coastal landslides. Our dual model comprises an earthquake model, which has a length of 264 km, a width of 37 km, and a slip of 0–8.5 m, combined with a submarine landslide with a length of 1.0 km, a width of 2.0 km, and a thickness of 80.0 m located at 119.823°E and −0.792°S.</p

    Dampak Sosial dan Ekonomi Penutupan Lokalisasi Teleju terhadap Maraknya Panti Pijat dan Implikasinya terhadap Keresahan Masyarkat di Kota Pekanbaru

    Full text link
    Penelitian ini berlokasi pada Panti Pijat yang tersebar pada Delapan Kecamatan di Kota Pekanbaru, penelitian ini berlangsung dari bulan Juli sampai selesai Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya Panti Pijat yang hadir Pasca Penutupan Lokalisasi Teleju yang di “Bersihkan “ Pemerintah Kota Pekanbaru pada tahun 2009 di era Pemerintahan Bapak Drs.H Herman Abdullah, MM sebagai walikota. Penelitian ini bertujuan Bagaimana Dampak Penutupan Lokalisasi Teleju Terhadap Maraknya Panti Pijat di Kota Pekanbaru dan Bagaimana Implikasi Kehadiran Panti Pijat tersebut terhadap Keresahan Masyarakat di Kota Pekanbaru Data yang Penulis dapatkan di Lapangan terdapat 147 Panti Pihat yang tersebar di Kota Pekanbaru,baik Panti Pijat Tradisional maupun Panti Pijat Moderen yang terkenal dengan anama SPA dan Massage, Panti Pijat terbanyak ada di Kecamatan Marpoyan Damai dan Panti Pijat dengan Perkenbangan tercepat ada di Kecamatan Tenayan Raya,Kesimpulan pada penelitian ini, dimana Panti Pijat di Kota Pekanbaru tumbuh seperti jamur dimusim hujan, dan mayoritas Panti Pijat di Pekanbaru tidak memiliki Izin Resmi dari Pemerintah Kota Pekanbaru,dari 147 Panti Pijat hanya 11 Panti Pijat yang mengantongi izin Pemerintah Kota Pekanbaru ,dan Kehadiran Panti Pijat di Kota Pekanbaru menimbulkan Keresahan di Masyarakat karena Banyak tindak kriminal yang terjadi seperti Pemuda yang sering berkumpul dan mabuk-makukan di sekitar panti Pijat serat menjadi tontonan anak-anak dibawah umur

    Perancangan Sistem Informasi Penelitian Mahasiswa Menggunakan Work System Framework: (Studi Kasus : Program Studi Teknik Informatika)

    Get PDF
    Pengetahuan&nbsp; tentang&nbsp; penelitian menjadi&nbsp; sarana&nbsp; yang&nbsp; efektif&nbsp; bagi&nbsp; seorang mahasiswa sebagai calon&nbsp; sarjana&nbsp; S1 untuk&nbsp; melakukan&nbsp; penelitian, karena mereka akan memahami langkah-langkah dan&nbsp; metode yang&nbsp; tepat&nbsp; dalam kegiatan&nbsp; penelitian&nbsp; ilmiah. Proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa akan melibatkan berbagai pihak, memerlukan metodologi, proses yang cenderung komplek dan dinamis. Pelaksanaan penelitian oleh mahasiswa juga mengacu pada aturan dan kebijakan dari program studi. Penelitian ini menggunakan Work System Framework (WSF) yang akan memberikan gambaran sistem yang sedang dipelajari, mengidentifikasi masalah dan peluang, menggambarkan perubahan yang mungkin terjadi dan melacak bagaimana perubahan tersebut mungkin mempengaruhi bagian lain dari sistem kerja. WSF menggunakan model kerangka menunjukkan bahwa berbagai elemen dari sistem kerja harus seimbang, ada empat unsur pertama adalah komponen dasar yang benar-benar melakukan pekerjaan yaitu proses dan kegiatan, partisipan (peserta), informasi, dan teknologi. Penelitian ini menjadi penting karena pendekatan ini dapat dipergunakan dalam dunia pendidikan di perguruan tinggi, khususnya dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa dengan bimbingan dosen dalam melakukan penelitian. Penelitian ini akan memperlihatkan masalah-masalah yang dapat timbul dalam proses penelitian mahasiswa yang dengan memanfaatkan WSF dapat diidentifikasi serta dilakukan perancangan sistem berdasarkan hasil analisis untuk perbaikan dan menarik kesimpulan hasil perancangan. Perancangan sistem informasi menggunakan model yang akan menganalisis setiap proses dan sub proses turunannya, serta aliran informasi sampai dengan perancangan model basis data dalam mengelola penelitian mahasiswa yang bukan hanya menghasilkan penelitian yang berkualitas, sesuai kaidah ilmiah, bermanfaat baik untuk mahasiswa dan program studi. Hasil penelitian ini adalah pemahaman proses penelitian yang lebih deskriptif, analisis dan perancangan model penelitian mahasiswa, dan perbaikan sistem untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian mahasiswa.&nbsp

    Perancangan Sistem Informasi Penelitian Mahasiswa Menggunakan Work System Framework: (Studi Kasus : Program Studi Teknik Informatika)

    Get PDF
    Pengetahuan&nbsp; tentang&nbsp; penelitian menjadi&nbsp; sarana&nbsp; yang&nbsp; efektif&nbsp; bagi&nbsp; seorang mahasiswa sebagai calon&nbsp; sarjana&nbsp; S1 untuk&nbsp; melakukan&nbsp; penelitian, karena mereka akan memahami langkah-langkah dan&nbsp; metode yang&nbsp; tepat&nbsp; dalam kegiatan&nbsp; penelitian&nbsp; ilmiah. Proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa akan melibatkan berbagai pihak, memerlukan metodologi, proses yang cenderung komplek dan dinamis. Pelaksanaan penelitian oleh mahasiswa juga mengacu pada aturan dan kebijakan dari program studi. Penelitian ini menggunakan Work System Framework (WSF) yang akan memberikan gambaran sistem yang sedang dipelajari, mengidentifikasi masalah dan peluang, menggambarkan perubahan yang mungkin terjadi dan melacak bagaimana perubahan tersebut mungkin mempengaruhi bagian lain dari sistem kerja. WSF menggunakan model kerangka menunjukkan bahwa berbagai elemen dari sistem kerja harus seimbang, ada empat unsur pertama adalah komponen dasar yang benar-benar melakukan pekerjaan yaitu proses dan kegiatan, partisipan (peserta), informasi, dan teknologi. Penelitian ini menjadi penting karena pendekatan ini dapat dipergunakan dalam dunia pendidikan di perguruan tinggi, khususnya dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa dengan bimbingan dosen dalam melakukan penelitian. Penelitian ini akan memperlihatkan masalah-masalah yang dapat timbul dalam proses penelitian mahasiswa yang dengan memanfaatkan WSF dapat diidentifikasi serta dilakukan perancangan sistem berdasarkan hasil analisis untuk perbaikan dan menarik kesimpulan hasil perancangan. Perancangan sistem informasi menggunakan model yang akan menganalisis setiap proses dan sub proses turunannya, serta aliran informasi sampai dengan perancangan model basis data dalam mengelola penelitian mahasiswa yang bukan hanya menghasilkan penelitian yang berkualitas, sesuai kaidah ilmiah, bermanfaat baik untuk mahasiswa dan program studi. Hasil penelitian ini adalah pemahaman proses penelitian yang lebih deskriptif, analisis dan perancangan model penelitian mahasiswa, dan perbaikan sistem untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian mahasiswa.&nbsp

    Akomodasi Komunikasi Antar Mahasiswa Etnis Vietnam Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dengan Masyarakat Kota Pekanbaru

    Full text link
    The process of interaction in different cultural happening in society. In the process there is an understanding on the role of verbal communication and nonverbal communication, which is based on the belief that people from different cultures can adjust to accommodate other cultures. In the communication accommodation, there is a strategy used to align the communication process is being carried out, such a strategy is the convergence, divergence, and overaccommodation label. This study aims to determine the forms of accommodation such as strategy in the strategy of convergence, divergence and overaccommodation label to the communications made by the Vietnam Ethnic students and the people in Pekanbaru.To uncover these issues thoroughly and deeply, in this study is used descriptive qualitative method possible and the use of symbolic interaction approach. Data collection technique used observation, interview, and documentation. To confirm the validity of the data is done through the extension of participation and triangulation data. Informants in this study were 8 determined by purposive sampling.The results of this study indicate that the forms of convergence strategies undertaken by Vietnam Ethnic students and the people in Pekanbaru is to use Bahasain good and right way, adjust the speed and volume of sound, adjust clothing used when communicating. Forms divergence strategy is to use a different language tothe communicator, creating body movements indicate disinterest, dominating the volume and speed of speech respectively, making distance limitations. Then cause overaccommodation label is due to misunderstanding the intent to use the language of the speaker and also because excessive body movement. Objectives to be obtained in order to create balanced communication between Vietnam Ethnic students and the people in Pekanbaru

    Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika oleh Badan Narkotika Nasional Kota Pekanbaru terhadap Pelajar di Kota Pekanbaru

    Full text link
    The development of world civilization are increasingly berkembangan towards modernisasi.Perkembangan which always brings changes in every facet of life seem more nyata.Seiring with that also forms of crime are also constantly keep abreast of the times and transformed into forms that increasingly sophisticated and diverse.Drugs (narcotics, psychotropic, and Drugs) is a term of law enforcement and masyarakat.Narkoba called dangerous, because it is not safe to use manusia.Oleh therefore, use, production, and circulation is regulated in the law undang.Barang who use and distribute outside provisions of the law, subject to criminal sanctions of imprisonment and fines. Because of the danger of dependency, use, and distribution of drugs regulated by law, namely Law No. 35 of 2009 on Narcotics.Based on the above to know what are the factors that cause crime drug abuse among students in the jurisdiction of the National Narcotics Agency Pekanbaru, What are the obstacles that dihadapin by the National Narcotics Agency Pekanbaru against the crime of drug abuse by students in the city of Pekanbaru, the efforts undertaken by national agencies na rkotika city of Pekanbaru in tackling criminal acts of drug abuse by students in the city of Pekanbaru.Terms of the method used, this research can be classified into types of juridical sociological research, which means reviewing the state of the existing problems in the field in associate with aspects applicable laws and governing problems tersebut.Karena in this study the authors directly conduct research on location or place which ditrliti to provide complete and clear picture of the problem under study.In general, there are several factors that led to the occurrence of a crime, the first is a factor that comes or there from the perpetrator that means that that predispose a person to commit a crime that arises from within the actors themselves were based on heredity and psychological (mental illness ). The second factor is the factors that are beyond the offender is a factor of households and the environment, While it has been given the authority in the enforcement of an issue of drugs, but in the prevention, combating abuse and illicit drug trafficking in the city of Pekanbaru still encounter obstacles in Caused by a variety of factorsKeywords: Prevention, Abuse, Drugs, Studen

    Analisa Pressure Build Up Dan Interference Test Pada Sumur Alpha Dan “Beta Lapangan X

    Full text link
    The main purpose of a hydrocarbon well test or pressure transient analysis is to determine the ability of a layer or the formation to produce. Transient pressure analysis is basically, to give balance pressure interference on the well tested. Result from this well testing is distinguishable become two functions, that is test to obtain reservoir character by executing pressure build-up test analysis and test to know communicating of flow unit by doing interferencetest with Stegmeier method method.

    Sensitivity of tsunami data to the updip extent of the July 2021 Mw 8.2 Alaska earthquake

    Get PDF
    A large tsunamigenic earthquake of magnitude Mw 8.2 occurred on the Alaska‐Aleutian subduction zone in July 2021. To reveal the characteristics of the event, we first applied spectral and wavelet analyses to the induced tsunami recorded both at the local and Pacific‐wide sea level observation networks. Because the earthquake was relatively deep (∼30 km), the resultant maximum tsunami amplitudes were only ∼5 and ∼50 cm in the open ocean and coastal area respectively. However, owing to the unique geological feature of the region, the tsunami had dominant periods of 57–73 min, which are longer than that typically generated by similar‐size megathrust earthquakes. Furthermore, we compared multiple source models inferred from various data sets and evaluated their performances in reconstructing the observed tsunami waveforms. The comparison results suggest that the up‐dip limit of the rupture area must be restricted at depth of ∼20 km to accurately reproduce the observed tsunami waveforms. Shallower slips beyond the prescribed limit led to an overestimation of the tsunami amplitude. This implies that the earthquake was unlikely to rupture the plate interface on the near trench section

    Analisis Perhitungan Pengangkatan Cutting pada Sumur “K” Lapangan “N” PT. Pertamina Utc

    Full text link
    Pada operasi pemboran sumur K lapangan N trayek 12 ¼”, nilai pengangkatan cutting tidak efektif. Hal inidibuktikan dengan dilakukan perhitungan cutting transport ratio pada bagian casing drillpipe dan annulusdrillpipe. Hasil perhitungan menunjukan pada bagian tersebut nilai cutting transport ratio berada dibawah kondisioptimal. Lalu pada trayek 8 ½” nilai pengangkatan juga tidak efektif. Berdasarkan hasil perhitungan, jenis aliranyang terjadi pada annulus NMDC adalah aliran turbulen. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada trayek 12¼” dan 8 ½”, diperkirakan kecepatan alir lumpur (Va) sebagai parameter tidak optimal. Pada sumur K lapanganN digunakan dua metode untuk menganalisa efektifitas pengangkatan cutting, yaitu cutting transport ratio (CTR)dan cutting concentration (cc). Pada cutting transport ratio, pengangkatan cutting dikatakan baik jika nilainyadiatas 90% dan pada cutting concentration pengangkatan cutting dikatakan baik jika nilainya dibawah 5%. Padatrayek 12 ¼”, setelah kecepatan alir ditingkatkan dengan cara meningkatkan flow rate menjadi 970 gpm. Makanilai cutting transport ratio pada casing drillpipe menjadi 90,08% dan pada annulus drillpipe menjadi 90,58%. Lalupada trayek 8 ½”, setelah kecepatan alir diturunkan dengan cara menurunkan flow rate menjadi 370 gpm, makapada bagian annulus NMDC jenis aliran menjadi aliran laminer
    corecore