51 research outputs found
USAHA TERNAK “KELINCI PEDAGING MUDA ORGANIK DAN PRODUKSI URIN KELINCI (CIPURI)” DENGAN SUPLEMENTASI PAKAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI DAN DEDAK HALUS
Kelinci adalah salah satu bahan kebutuhan protein hewani yang dikenal
memiliki potensi biologis yang tinggi, dagingnya sehat karena memiliki kadar
protein lebih tinggi dan kolesterol lebih rendah dari ternak lain. Semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan¸dan bermunculanya produk
olahan daging kelinci, permintaan daging kelinci menjadi tinggi. Selain
dagingnya, urin kelinci juga banyak dicari oleh masyarakat guna dimanfaatkan
sebagai pupuk sehingga memiliki nilai jual. Untuk memperoleh produktifitas yang
baik dari kelinci perlu dukungan ketersediaan pakan selain hijauan dengan nutrisi
yang baik berupa pellet atau konsentrat. Karena melambungnya harga pakan
pabrikan dengan harga jual yang tidak sebanding dengan harga pakan, sehingga
sangat memberatkan peternak kelinci. Mahalnya harga pakan yang diproduksi
oleh pabrik menjadikan pembengkakan pengeluaran untuk membeli pakan pelet.
Pakan termasuk faktor utama yang sangat mempengaruhi keuntungan dalam
produksi, oleh karena itu diperlukan suatu solusi dalam penyediaan pakan.
Ampas tahu merupakan hasil sampingan dari pembuatan tahu.
Ketersediaan ampas tahu masih sangat melimpah dan belum banyak
dimanfaatkan, dan dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pakan pabrikan.
Kandungan nutrisi pada ampas tahu tidak kalah dengan pellet buatan pabrik.
Berdasar berat kering,nilai nutrisi ampas tahu mengandung kadar protein tinggi
21-25%, 1-2% mineral, 9-10% lemak, 0,0002% vitamin B1, 0,0852% vitamin C.
Ampas tahu yang difermentasi dapat meningkatkan kandungan protein 5-10% dan
memperpanjang daya simpan, suplementasi dari ampas tahu fermentasi dan dedak
menjadi solusi terbaik untuk dijadikan pakan organik berprotein tinggi, kaya akan
vitamin, sangat mudah pembuatanya, menyehatkan lingkungan, mampu
meningkatkan keuntungan usaha ternak kelinci dan kualitas daging kelinci
dibanding hanya diberi pakan hijauan serta sangat layak dikembangkan di
masyarakat.
Kata kunci : kelinci, urin, pakan, ampas tahu fermentasi, deda
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN PESERTA DIDIK SMK PERTIWI JAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa pendidikan terhadap kepuasan peserta didik SMK Pertiwi Jakarta. Objek pada penelitian ini adalah SMK Pertiwi Jakarta yang berlokasi di Kota Jakarta. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini peserta didik kelas XI sejumlah 71 peserta didik dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi linier sederhana, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian terdapat indikator dari kualitas pelayanan yang berada di bawah nilai tengah yaitu empati dan bukti fisik hasil tersebut membuat empati dan bukti fisik masuk ke dalam kriteria buruk. Adapun untuk keandalan, daya tanggap dan jaminan masuk ke dalam kriteria baik. Sedangkan untuk variabel kepuasan peserta didik terdapat indikator di bawah nilai tengah yaitu minat melanjutkan sekolah hasil tersebut membuat indikator tersebut masuk ke dalam kriteria buruk, Adapun untuk indikator kesesuaian harapan dan minat merekomendasikan sekolah masuk ke dalam kriteria baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan peserta didik dengan nilai R square sebesar 25,1% dan sisanya seibeisar 74,9% dipeingaruhi oileih variabeil lain yaitu kualitas produk, harga, emosi dan kemudahan akses. Diharapkan penelitian ini menjadi pertimbangan dan evaluasi agar meningkatkan indikator yang kurang baik dan faktor lainnya sehingga dapat menunjang kepuasan peserta didik.
This study aimed to determine the effect of the quality of educational services on student satisfaction at SMK Pertiwi Jakarta. The object of this study was Pertiwi Jakarta Vocational School located in the city of Jakarta. This research was conducted using quantitative methods with descriptive and verification approaches. Sources of data used in this study were primary data and secondary data. The population in this study was 71 students in class XI using a sampling technique, namely saturated sampling. Data analysis techniques in this study used the classical assumption test, simple linear regression test, hypothesis testing and coefficient of determination test. The results of the study showed that there are indicators of service quality that are below the median value, namely empathy and physical evidence. These results made empathy and physical evidence fall into the bad criteria. As for reliability, responsiveness and assurance, it was included in the good criteria. Whereas for the student satisfaction variable there was an indicator below the median value, namely the interest in continuing school, the result made the indicator fall into the bad criteria. As for the indicators of conformity of expectations and interest in recommending schools, it is included in the good criteria. This study concluded that service quality had a positive effect on student satisfaction with an R squared value of 25.1% and the remaining 74.9% was influenced by other variables that were not studied in this study. This research will be considered and evaluated in order to improve poor indicators and other factors so that it can support student satisfaction
ANALISIS MATERIAL ALUMINIUM ALLOY TERHADAP LAJU KOROSI YANG DI SEBABKAN OLEH UDARA LAUT PADA STRUKTUR LEADING EDGE PESAWAT
Corrosion is a property of a material that causes the material to lose its weight and strength where this corrosion property factor can occur because it is caused by environmental conditions that result in the effect of corrosion on the material. In the world of aviation, corrosion is a matter of great concern to aircraft technicians because if you ignore this corrosion, it will greatly disrupt the activities of the aircraft. And on the plane most use aluminum alloy material, especially on the leading edge the material is made of aluminum alloy. To find out the corrosion that occurs on the aircraft, we can do material testing such as micro photo testing and weight loss in order to see how fast the corrosion rate is on the aluminum material. Therefore, in order to slow down the corrosion rate on the aluminum alloy material, a coating using a mixed inhibitor layer, namely potassium chromate and sodium chromate, will be carried out to slow down the corrosion rate that occurs.Korosi merupakan suatu sifat dari material yang mengakibatkan material tersebut kehilangan berat dan kekuatannya dimana faktor sifat korosi ini dapat terjadi karena disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar yang mengakibatkan pengaruh korosi pada material tersebut. Dalam dunia penerbangan korosi merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh para teknisi pesawat terbang karena jika mengabaikan korosi ini akan sangat mengganggu aktifitas dari pesawat terbang tersebut. Dan pada bagian pesawat paling banyak menggunakan material aluminium alloy terutama pada bagian leading edge materialnya terbuat dari aluminium alloy. Untuk mengetahui korosi yang terjadi pada pesawat kita bisa melakukan pengujian material seperti pengujian foto mikro dan weight loss guna untuk melihat seberapa cepat laju korosi yang terjadi pada material aluminium tersebut. Oleh karena itu agar memperlambat terjadinya laju korosi pada material aluminium alloy maka akan dilakukan pelapisan yang menggunakan lapisan inhibitor campuran yaitu kalium kromat dan natrium kromat, untuk memperlambat laju korosi yang terjadi
PENERAPAN BAHAN AJAR NON CETAK PADA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SMK PERSATUAN 2 TULANGAN SIDOARJO
Islamic Religious Education is one of the important lessons in the curriculum in Indonesia. To increase the creativity of PAI learning, in essence Islamic Religious Education is the key to building children's character as a guide for daily life. So that education can run effectively and efficiently, an interactive, inspiring and fun process is carried out, and provides opportunities for students to play an active role in learning and can generate students' interests, talents and creativity. Among the efforts to carry out educational units is to implement new ideas in learning and use appropriate non-printed teaching materials so that the efficiency and effectiveness of graduate competitions can increase. Non-printed teaching materials can provide an effective alternative. Part of the alternative in developing learning is the use of non-printed teaching materials. Non-printed teaching materials are learning tools that are not printed, generally in audio, audio-visual and electronic form such as ppt and video. This research aims to study the application of non-printed teaching materials in PAI learning in increasing student creativity at Perstuan 2 Vocational School Tulangan Sidoarjo. As an effort to increase student creativity at school, the approach in this research is a qualitative approach. Data collection techniques are carried out through observation. As a result of the discussion, creativity can be identified from the characteristics: 1. Students have high curiosity, 2. Open to new experiences, 3. Creative imagination, and the application of non-printed teaching materials in PAI learning are explained in three ways: First, planning. Second implementation. Third evaluation. Based on this discussion, it can be concluded that the application of non-printed jar materials can increase student creativity at the Unity 2 Tulangan Vocational School, Sidoarjo. Through the application of non-printed teaching materials, students have a very big desire and can change the dynamics of PAI classes positively. The application of non-printed jar materials is designed to provide students with more learning experiences that are interesting and relevant for PAI students
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI GETARAN DI MTSN 5 TULUNGAGUNG
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan mind mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Getaran di MTsN 5 Tulungagung, dan untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan mind mapping terhadap kemampuan berpikir kritis pada materi getaran di MTsN 5 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Bentuk desain yang digunakan yakni Pretest-posttest control group design, dengan pemilihan kelas menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan mind mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa Materi Getaran kelas VIII MTsN 5 Tulungagung dengan perolehan nilai sig. (2-tailed) 0,00 < 0,05 dengan besar pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan mind mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa Materi Getaran kelas VIII MTsN 5 Tulungagung sebesar 0.7 atau 76% tergolong medium
METODE DIALEKTIKA HEGEL DAN ANALISISNYA ATAS PARADIGMA HUKUM
Artikel ini berbicara tentang analisis metode dialektika Hegel atas paradigma hukum, yang sebagaimana telah diketahui, problematika pengembangan ilmu hukum, akhir-akhir ini hanya dilihat dari sudut pandang tertentu saja, sehingga tidak sedetail mungkin memberi hasil penyelesaian secara terbuka. Atas faktor paradigma hukum yang telah digunakan tersebut, penulis kemudian menjadikan objek penelitian khusus untuk ditelisik dengan menggunkan metode deskriptif analisis yang diperoleh melalui library research, dengan sumber yang relevan dan realibel seperti buku, jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya. Sebelum memperoleh pemahaman implikatif dalam penelitian ini, penulis memaparkan dahulu biografi Hegel, dan metode dialektikanya. Secara implisit, ini begitu reflektif, karena mampu mengungkap dan menghasilkan kebenaran dibalik hakikat pengetahuan yang terkandung di dalam bidang kefilsafatan atau realitas sejarah tentang paradigma hukum. Rangkaian dialektis itu, terdiri dari paradigma hukum post-modernisme, yang merupakan “antitesis” atas paradigma hukum modern sebagai “sintesa”. Hal ini, pada hakikatnya adalah hasil dari perpaduan antara paradigma hukum Yunani kuno sebagai pernyataan “tesis” dan rangkuman terhadap sebuah konsep universal yang abstrak sebagai titik tolak munculnya paradigma hukum yang dikemukakan pada masa abad pertengahan. Lebih tepatnya, paradigma hukum di masa Yunani kuno, sebagai pernyataan “tesis”, sedangkan di masa abad pertengahan, paradigma hukum yang digunakan yakni sebagai pernyataan “antitesis” dari paradigma hukum Yunani kuno
Economic Analysis Comparison between Solar Photovoltaic and Diesel Generator for Water Pumping System in an Indonesia Rural Karsts Area
Photovoltaic and diesel generator are two types of small generator often used in remote areas in Indonesia. One of remote area in Indonesia that has ever used both systems in water pumping system is Purwodadi Village, Tepus district located at karsts area of Gunungkidul. The economical comparison between both technologies will be analyzed using lifecycle cost calculation and HOMER simulation. The analysis shows that using photovoltaic for water pumping system only spend 3/4 times of diesel generator cost. On the other hand, HOMER analysis shows that the cost of energy value for photovoltaic usage is 0.312 /kWh. Keywords: diesel generator; homer; photovoltaic; water pumpin
DETERMINANTS OF NON-REVENUE WATER
Water is one of the most essential needs in human daily life. Water losses or Non-Revenue
Water (NRW) refers to the treated water that has been produced from water plant which did
not reach to the customer. This waste of water has caused the company to suffer losses and
hence, burdens the people with increasing water tariff. Moreover, it becomes one of the
challenges for commercial water system management because the water company must fulfil
the demand from the society which keep increasing day by day. In addition, the demand for
water is increasing, as the population is growing. Despite having the rainfall throughout the
year in Malaysia, many cities are experiencing water shortage and frequent water supply
disruptions. Therefore, efficient management of water distribution is required to minimise the
water losses and to make sure the sustainability of water reserve for a long period. This study
focuses on identifying the significant factors that influence the Non-Revenue Water and
modelling the data using Multiple Linear Regression Model. The sample size used in this
study were 212 observations and the variables involved were Length of Connection, Number
of Connection, Production Quantity, Consumption Quantity and Non-Revenue Water. It is
found that the variables of Number of Connection, Consumption Quantity and Production
Quantity were significant to Non-Revenue Water whereas the variable of Length of
Connection was not significant. It is hoped that the result from this study can be used by the
water authority company in improving the water distribution and thus reduce water losses
and cost
Pra-Desain Pabrik Asam Sulfat dari Belerang dengan Proses Doubel Kontak Doubel Absorber
Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan banyak dibutuhkan industri kimia. Bahan baku untuk produksi asam sulfat didapat dari tambang belerang dari Gunung Ijen, Jawa Timur. Katalis untuk menunjang pembuatan asam sulfat adalah Vanadium Pentaoksida (V2O5). H2SO4 menggunakan proses Double Kontak Double Absorb. Pabrik direncanakan berkapasitas 247.777 ton/tahun, dimana pabrik akan beroperasi selama 24 jam sehari, 350 hari operasi. Proses pembuatan asam sulfat dengan proses Double Contact Double Absorb ada 4 tahap. Tahap pertama adalah persiapan bahan baku dimana sulfur granular di cairkan dalam melter berpengaduk menjadi sulfur cair. Tahap kedua adalah pembentukan gas SO2 dimana sulfur cair dipompakan ke sulfur burner untuk dibakar dengan fuel gas dan udara kering. Reaksi tahap ke 2 yaitu : S + O2 → SO2 - 70,96. 103 Kcal/kmol. Tahap ketiga yaitu proses kontak pertama untuk pembentukan gas SO3 dimana gas SO2 hasil pembakaran dikonversikan kedalam converter melalui 3 bed dengan bahan penunjang katalis vanadium pentaoksida, hasil konversi gas SO3 sebesar 98,5%. Reaksi tahap ke 3 yaitu : SO2 + ½ O2 SO3 - 23,49. 103 Kcal/kmol Tahap keempat yaitu Absorbsi gas SO3 dan Drying Air dimana gas SO3 hasil konversi diabsorb di absorber tower I menggunakan media pengabsorb kandungan air dalam H2SO4 98,5% menjadi produk H2SO4, produk diparalel ke Drying Tower untuk pembuatan udara kering dengan mengontakkan udara bebas dengan H2SO4 kemudian kandungan air dalam udara bebas diserap, Gas SO3 yang gagal terabsorb di absorber tower I diumpankan ke converter bed 4 kemudian diabsorb di absorber tower II, produk H2SO4 kemudian didinginkan dan disimpan di Storage Tank. Reaksi tahap ke 4 yaitu : SO3 + H2O    H2SO4 - 32,8 kcal/kmo
Green strength properties of waterjet abrasive waste as potential composition in green mould By Taguchi And ANOVA approach
The sand casting process still continues today due to the cost-effectiveness of materials and processes. There is a wide variety of castings related to composition and size, but silica sand is widely available from coastal line mining and has a negative impact on the environment. Moreover, waste from waterjet cutting of non-ferrous and ferrous metals is practically unhazardous and may potentially be used in sand casting mould. The aim of this paper is to optimize the proportion of coal dust, water and bentonite added to the silica sand mixture and the waterjet cutting abrasive waste as a new way of handling waste with the potential to be used in sand casting manufacturing. The method used was L9 orthogonal array optimization and the composition was qualitatively measured using a green compression strength test and a green shear strength test. Factors were evaluated using the analysis of variance (ANOVA) to find the the critical factors while confirmation test was conducted for the optimal material proportion. The study concluded that the ideal ratio for silica sand mixture with waterjet abrasive waste is bentonite-12%, coal dust-5%, and water-7% for green compression strength while bentonite-12%, coal dust-6%, water-7% for green shear strength. With proper selection, the incorporation of waterjet abrasive waste into the green sand mixture is promising to potentially be used in green sand mould casting without undermine the quality of mould
- …