1,946 research outputs found

    PERBANDINGAN HASIL INVESTIGASI PENYEBAB INSIDEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCAT DAN METODE TRIPOD (STUDI KASUS PENYEBAB INSIDEN DI TERMINAL LPG SEMARANG)

    Get PDF
    Insiden merupakan peristiwa yang mengakibatkan kerugian (accident) atau peristiwa yang tidak mengakibatkan kerugian (near-miss). Penyebab terjadinya insiden dapat ditemukan melalui metode investigasi agar insiden serupa tidak terulang. Terminal LPG Semarang (TLS) merupakan perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi. TLS menggunakan metode SCAT untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden. SCAT merupakan metode sekunder yang mengidentifikasi akar masalah pada tingkat manajemen dan budaya keselamatan sehingga faktor operasional dan human error tidak ikut teridentifikasi. Tripod merupakan metode metode primer yang dapat mengidentifikasi akar masalah pada faktor organisasi, operasional, dan human error. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan perbandingan hasil investigasi penyebab insiden dengan menggunakan metode SCAT dan metode Tripod. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan wawancara mendalam. Informan utama dalam penelitian ini adalah 14 orang pekerja yang terlibat dalam insiden. Informan triangulasi merupakan 4 orang investigator yang melakukan investigasi insiden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan hasil hasil identifikasi immediate cause antara metode SCAT dan metode Tripod namun, terdapat perbedaan hasil identifikasi barrier, precondition, underlying cause, dan rekomendasi antara metode SCAT dan metode Tripod. Dari hasil tersebut perusahaan diharapkan dapat melakukan kajian yang mendalam mengenai metode investigasi insiden yang tepat untuk perusahaan Kata Kunci: Investigasi, SCAT, Tripo

    PENERAPAN ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM BLUE CHIPS PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

    Get PDF
    Analisis portofolio saham adalah analisis yang dilakukan dengan mendiversifikasikan atau mengkombinasikan saham-saham selektif dalam investasi untuk memperoleh keuntungan yang optimal pada risiko tertentu. Dengan pembentukan portofolio saham diharapkan bisa dijadikan pertimbangan bagi investordalam memilih saham-saham perusahaan yang akan dibeli. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya return yang diperoleh dengan risiko yang harus ditanggung serta sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Data yang digunakan dalam analisis portofolio ini adalah 45 saham yang terdaftar pada LQ45 periode 1 Februari sampai 31 Juli 2008. Adapun model analisis portofolio saham yang digunakan adalah Model Indeks Tunggal (Single Index Model). Salah satu keunggulan model ini adalah lebih sederhana dalam perhitungannya karena input yang diperlukan lebih sedikit sehingga memungkinkan analisis dengan jumlah saham sebanyak mungkin untuk memperoleh hasil yang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana. Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variable). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa dari 45 saham yang dijadikan sampel hanya dua saham yang terbentuk dalam portofolio optimal yaitu Medco Energi Internasional Tbk. dan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. dengan proporsi masingmasing 56.42% dan 43.58%. Expected return yang dihasilkan portofolio optimal sebesar 23.7% dengan risiko 3.2%. Berdasarkan analisis ini dapat disimpulkan bahwa pembentukan portofolio mempunyai peran yang sangat penting dalam investasi saham karena selain dapat memaksimalkan return juga dapat meminimalkan risiko bila dibandingkan dengan investasi pada satu jenis saham

    Interpretation of Literature Piracy in Tere Liye's Novel Title "Selamat Tinggal" A Study of Literature Sociology

    Get PDF
    Sociology of literature is like an imitation, to see the real situation and social phenomena that occur. in the imaginative world, there are always events in the real world that then become part of the storytelling. Literature then blends and blends between real events and fictional events. With existing innovations, hidden realities can be brought back. The object of this research is a novel entitled "Selamat Tinggal”. This novel tells about Sintong, a student who works as a keeper of a pirated bookstore: "Berkah". Sintong is a graduate student from the faculty of literature. Ideally, he does not agree with his work as a mediator for pirated books to be sold. But conditionally, only selling pirated books, Sintong can continue her studies. Understandably, he is an overseas child who has not received any money from his parents. Even guarding a bootleg shop next to the station, because the owner of the blessing shop is his own Paklik. This research method is a qualitative research method. According to Moleong, for this qualitative research to understand the phenomena of what is experienced by the research subject, for example, perceptual behavior, motivation, action and others holistically, and by way of description in the form of words and language, in a special context that is natural and by utilizing various natural methods. With this the data presented in this study are in the form of words, phrases, sentences, and the context of the story in the novel. This qualitative descriptive research is descriptive and analyzes the problems contained in the novel objectively. This study is to compare the fictional events in the novel with the reality that occurs in the real world. One example that is closest to us is students who prefer to buy pirated books rather than original books. Of course, the advantage of pirated books is that they are much cheaper than original books. The student's mediocre economic situation supports this. Sintong even when selling pirated books, has a lot of subscribers who are among students. The name of the pirated bookstore is "Berkah". This becomes a kind of satire by the author towards the world of piracy. The word blessing has a positive connotation, meaning "a lot of good". This is because the market share of pirated books is the weak economy. The goal is that ordinary people can get a lot of good from reading pirated books. Of course, the hijacked books are the “best sellers”, which have a lot of good in them. But this is actually satire. Sintong himself realized that "there is no blessing in stealing". Sintong is well aware that book piracy is a crime that is prohibited by law. But until now, the law that was at the beginning of the book has only been a decoration because no one has ever been prosecuted for pirating a book. Sintong himself is a writer. He wrote his thoughts in the mass media. He knows very well that pirated books are stealing the writer's fortune. The writer does not get a penny of money from the results of his hard work writing. The ones who get a lot of material benefits from pirated books are the producers. He simply reproduced what was already there, without ever paying for writers, cover designs, editors, lay outs, distributors and others. Just simply copy what is already there, then sell it for less than half the price of the original book. Of course that was enough profit

    Peningkatan kualitas cincau hijau dengan pemberian jenis dan jumlah asam

    Get PDF
    Pangan fungsional merupakan makanan atau minuman yang mempunyai efek fisiologis bagi tubuh, meningkatkan kondisi tubuh, mengurangi resiko terhadap suatu penyakit, bahkan dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Salah satu produk olahan pangan yang digemari masyarakat adalah cincau hijau. Cincau hijau dapat diolah dari tanaman cincau hijau rambat (Cyclea Barbata), cincau perdu (Premna serratifolia atau Premna Integritifolia L.). Cincau hijau dibuat dengan cara mengekstrak daun dengan menggunakan pelarut dari air yang merupakan pelarut terbaik dalam ekstraksi daun cincau hijau. Dalam pembuatan cincau asm organik dapat mempercepat terbentuknya gel cincau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah asam terbaik yang dapat meningkatkan kualitas cincau hijau sebagai minuman fungsional. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian UISU. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan tiga ulangan. Dengan jenis asam dan jumlah asam sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu cincau hijau terbaik dengan pemberian asam sitat dengan jumlah asam 2%

    Peningkatan mutu apem labu kuning melalui metode pengolahan tepung labu kuning dan subtitusi tepung labu kuning dengan tepung terigu

    Get PDF
    Labu kuning merupakan salah satu jenis buah-buahan yang berasal dari tanaman yang menjalar yang dibudidayakan oleh masyarakat luas, labu kuning memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menjaga kesehatan mata, mencegah penuaan dini, mengurangi resiko hipertensi, mencegah sembelit, memperkuat tulang, meningkatkan metabolisme dan sebagainya. Labu kuning banyak digunakan sebagai bahan makanan contohnya saja pada kue basah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui  metode pengolahan tepung labu kuning dan subtitusi tepung labu kuning dengan tepung terigu terbaik terhadap mutu apem labu kuning. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial tiga) ulangan dengan metode pengolahan tepung labu kuning dan  subtitusi tepung labu kuning dengan tepung terigu (sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan tepung labu kuning dengan pemarutan dan substitusi tepung labu kuning dengan tepung terigu 125 g : 75 g menghasilkan mutu apem labu kuning terbaik dengan warna dan rasa yang paling disukai

    PENGARUH VARIETAS MANGGA DAN JUMLAH PEKTIN TERHADAP MUTU SELAI MANGGA

    Get PDF
    Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas mangga dan jumlah pektin terhadap mutu selai mangga. Penelitin ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) factorialdengan 2 ulangan. Faktor 1 adalah mangga dengan sandi (M) yang terdiri atas 4 taraf yaitu M1 (mangga udang), M2 (mangga madu), M3 (mangga gedong), M4 (kuweni). Faktor 2 adalah jumlah pektin dengan sandi (P) yang terdiri atas 4 taraf yaitu P1, (0,50%), P2 (0,75%), P3 (1,00%), P4 (1,25%). Parameter yang diamati meliputi vitamin C, total asam, kadar air, TSS, organoleptik warna dan organoleptik rasa.Pelaksanaan penelitian dilakukan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian UISU Medan pada bulan Agustus 2016. Bahan utama yang digunakan adalah buah mangga yang di peroleh dari pasar perbelanjaan yang terdekat.Hasil analisa secara statistik pada masing-masing parameter memberi kesimpulan sebagai berikut :Varietas mangga berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap vitamin C. Vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan M3 sebesar 7,969 mg/100g, dan terendah pada perlakuan M1 sebesar 7,939 mg/100g. Jumlah pektin berpengaruh berbeda sangat nyata (P 0.01) terhadap vitamin C. Vitamin C tertingi diperoleh pada perlakuan P4 9,523 mg/100g dan terendah pada perlakuan P1 sebesar 6,268 mg/100g. Interaksi perlakuan berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap vitamin C.Varietas mangga berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap total asam. Jumlah pektin berpengaruh berbeda sangat nyata (P 0.01) terhadap total asam. Total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 2.555% dan terendah pada perlakuan P1 sebesar 2,269%. Interkasi perlakuan berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap total asam. Varietas mangga berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap kadar air. Jumlah pektin berpengaruh berbeda sangat nyata (P 0.01) terhadap kadar air. Kadar airtertinggi diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 45,725% dan terendah pada perlakuan P1 sebesar 43,950%. Interaksi perakuan berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap kadar air.Varietas mangga berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap total padatan terlarut. Jumlah pektin berpengaruh berbeda sangat nyata (P 0.01) terhadap total padatan terlarut. TSS tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 57,375 0Brix dan terendah pada perlakuan P1 sebesar 54,388% 0Brix. Interaksi perlakuan berpengaruh berbeda tidak nyata (P 0.05) terhadap total padatan terlarut. Semua perlakuan berpengaruh berbeda tidak nyata terhadap warna. Varietas mangga berpengaruh berbeda sangat nyata (P 0.01) terhadap rasa. Organoleptik rasa tertinggi terdapat pada perlakuan M1 sebesar 3,775 dan terendah terdapat pada perlakuan M3 sebesar 3,013. Jumlah pektin berpengaruh berbeda sangat nyata (P 0.01) terhadap organoleptik rasa

    The Influence of Environmental Sanitation Factors and Healthy Homes on Incident Stunting in the Mamboro Health Center Working Area, Palu City

    Get PDF
    The stunting rate in Palu City according to the results of the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI) is 24.7% or an increase of 0.7 digits compared to the 2021 figure of 23.9%. One of the sub-districts in the city of Palu which has a high prevalence of stunting is Taipa Sub-District in the Mamboro Health Center area with 24.7% or 108 cases out of 437 toddlers measured. The aim of the research is to analyze the relationship between healthy house factors and environmental sanitation with the incidence of stunting in the Mamboro Health Center working area. The type of research used is quantitative research with a case control research design. The sample size was 102 stunted toddlers in the case group and 102 normal toddlers in the control group. The results of the study showed that the healthy house factor had a significant relationship with the incidence of stunting with a value of p=0.002 (p<0.05). Respondents who own a house that does not meet the healthy requirements have a 2.82 times greater risk of having a stunted child (OR=2.82). Meanwhile, clean water facilities, latrine facilities, waste disposal facilities and waste disposal facilities have no relationship with the incidence of stunting (p<0.05). There is a relationship between healthy homes and the incidence of stunting in the Mamboro Community Health Center area (p=0.002), where respondents who have unhealthy homes are 2.82 times more likely to have stunted children (OR = 2.82)

    PERAN PEMERINTAH DUSUN TERHADAP PEMELIHARAAN FASILITAS PELAYANAN UMUM DI KECAMATAN MUKO-MUKO BATHIN VII KABUPATEN BUNGO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah peranan pemerintah Dusun dalam pemeliharaan fasilitas umum, kendala apa saja yang dihadapi, dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan fasilitas umum di Dusun Tanjung Agung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisa data deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua fasilitas umum yang ada di  Dusun Tanjung dan yang menjadi sampel adalah fasilitas umum di Desa Tanjung Agung yang pengelolaannya dan pemeliharaannya diserahkan kepada pemerintah dusun Tanjung Agung. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peranan pemerintah dusun dalam pemeliharaan fasilitas umum meliputi perencanaan, menetapkan peraturan, melakukan koordinasi, memberi motivasi, dan berperan menjaga keamanan fasilitas umum yang ada di dusun Tanjung Agung. Permasalahan yang dihadapi antara lain belum adanya pencatatan (administrasi) yang baik atas jumlah dan kondisi fasilitas umum yang ada, keterbatasan kewenangan yang diberikan pemerintah daerah dan pusat sehingga menyebabkan keterbatasan sumber-sumber pendanaan, serta kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dusun dalam mengatasi permasalahan yang ada antara lain berusaha mengajak dan meningkatkan partisipasi dari masyarakat agar lebih peduli dalam perawatan fasilitas umum yang ada, membuat perencanaan pembangunan desa yang disusun melibatkan masyarakat melalui musrenbang tingkat dusun, juga mengajak masyarakat ikut aktif dalam kegiatan perawatan fasilitas umum melalui gotong royong dan dalam bentuk sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat

    FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KAKI GAJAH DI DESA KANYURANG KECAMATAN LIUKANG KALMAS KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

    Get PDF
    ABSTRACT Filariasis is a contagious disease in a tropical environment caused by filarial worms transmitted by filariasis mosquitoes. Filariasis is also an infectious disease that is still a public health problem because it is spread in most parts of Indonesia. The development of the number of patients with filariasis continues to increase from 2000-2009. Even in some areas have a high level of endemicit. The purpose of this research is to find out how the relationship of environmental factors with the incidence of filariasis in Kanyurang Village, Liukang Kalmas District, Pangakajene Regency, and the Islands This type of research is a quantitative study with cross sectional approach with 70 respondents. Data were analyzed by Chi-Square and presented in tabular form. The variables studied were physical, biological, social and filariasis The results of this study based on statistical tests using the chi-square test found the value of p Physical environment with Filariasis disease occurrence (p = 0,000, Ho Rejected), Biological environment with Filariasis disease occurrence (p = 0.001, Ho Rejected), Social environment with Filariasis disease occurrence (p = 0.00, Ho Rejected), Conclusion There is a relationship between the physical, biological and social environment with the incidence of Filariasis This study suggests that residents pay more attention to the cleanliness of the environment in which they live to reduce the presence of filariasis disease vector breeding place

    FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KAKI GAJAH DI DESA KANYURANG KECAMATAN LIUKANG KALMAS KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

    Get PDF
    ABSTRACT Filariasis is a contagious disease in a tropical environment caused by filarial worms transmitted by filariasis mosquitoes. Filariasis is also an infectious disease that is still a public health problem because it is spread in most parts of Indonesia. The development of the number of patients with filariasis continues to increase from 2000-2009. Even in some areas have a high level of endemicit. The purpose of this research is to find out how the relationship of environmental factors with the incidence of filariasis in Kanyurang Village, Liukang Kalmas District, Pangakajene Regency, and the Islands This type of research is a quantitative study with cross sectional approach with 70 respondents. Data were analyzed by Chi-Square and presented in tabular form. The variables studied were physical, biological, social and filariasis The results of this study based on statistical tests using the chi-square test found the value of p Physical environment with Filariasis disease occurrence (p = 0,000, Ho Rejected), Biological environment with Filariasis disease occurrence (p = 0.001, Ho Rejected), Social environment with Filariasis disease occurrence (p = 0.00, Ho Rejected), Conclusion There is a relationship between the physical, biological and social environment with the incidence of Filariasis This study suggests that residents pay more attention to the cleanliness of the environment in which they live to reduce the presence of filariasis disease vector breeding place
    • …
    corecore