4 research outputs found

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dan Turn Over Intention Karyawan Usaha Kecil Menengah

    Get PDF
    Usaha kecil menengah (UKM) memiliki peran penting bagi perekonomian di Indonesia karenadapat menggerakkan ekonomi yang berbasis kerakyatan. Agar dapat bertahan dalam persainganglobal saat ini, setiap UKM diharapkan dapat selalu meningkatkan kinerja karyawannya. Usahaini dapat dilakukan melalui adanya pelatihan, peningkatan komitmen karyawan, serta pemenuhankepuasan kerja karyawan. Selain kinerja karyawan, hal penting lainnya adalah tingkat turn overintention karyawan, di mana hal ini dapat merugikan UKM bila tingkat turn over intention tersebuttinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yangberpengaruh terhadap kinerja dan turn over intention karyawan UKM serta memberikan usulanperbaikannya. Sehingga UKM dapat meningkatkan kinerja karyawan dan menurunkan tingkatturn over intention karyawannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial LeastSquare (PLS). Penelitian ini dilakukan pada UKM Sungkai Indah Jakarta Timur

    Mining microbial metatranscriptomes for expression of antibiotic resistance genes under natural conditions

    Get PDF
    Antibiotic resistance genes are found in a broad range of ecological niches associated with complex microbiota. Here we investigated if resistance genes are not only present, but also transcribed under natural conditions. Furthermore, we examined the potential for antibiotic production by assessing the expression of associated secondary metabolite biosynthesis gene clusters. Metatranscriptome datasets from intestinal microbiota of four human adults, one human infant, 15 mice and six pigs, of which only the latter have received antibiotics prior to the study, as well as from sea bacterioplankton, a marine sponge, forest soil and sub-seafloor sediment, were investigated. We found that resistance genes are expressed in all studied ecological niches, albeit with niche-specific differences in relative expression levels and diversity of transcripts. For example, in mice and human infant microbiota predominantly tetracycline resistance genes were expressed while in human adult microbiota the spectrum of expressed genes was more diverse, and also included beta-lactam, aminoglycoside and macrolide resistance genes. Resistance gene expression could result from the presence of natural antibiotics in the environment, although we could not link it to expression of corresponding secondary metabolites biosynthesis clusters. Alternatively, resistance gene expression could be constitutive, or these genes serve alternative roles besides antibiotic resistance.Peer reviewe

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN FOKUS STUDI INTOLERANSI AKTIVITAS DI RUANG TERATAI RSUD DR. R. SOETIJONO BLORA

    No full text
    Latar Belakang : Dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia, maka dapat diperkirakan angka kejadian penyakit degeneratif akan meningkat. Berdasarkan hasil Riskedas 2018, disebutkan bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun adalah 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan terendah di Papua (22,2%). ). Diperkirakan jumlah kasus hipertensi di Indonesia adalah 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi adalah 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok usia 31-44 tahun (31,6%), 45-54 tahun (45,3%), usia 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% penderita hipertensi tidak minum obat dan 32,3% tidak minum obat secara teratur. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan. Metode : Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada pasien hipertensi dengan intoleransi aktivitas. Sampling yang digunakan meliputi 2 pasien yang dirawat di Ruang Teratai RSUD dr. R Soetijono Blora.Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil pada pasien 1 dan pasien 2 menunjukkan peningkatan dalam beraktivitas hingga evaluasi hasil yang didapatkan yaitu masalah teratasi sebagian.Simpulan : Pentingnya untuk memilih dan memberikan tahapan kebutuhan kegiatan, edukasi dan perhatian terhadap keselamatan pasien. Saran : Pasien dapat melakuan tindakan keperawatan yang telah diajarkan oleh tenaga kesehatan secara mandiri
    corecore